Anda di halaman 1dari 8

JENIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA PRIA DAN WANITA

Beberapa penyakit menular seksual yang akan akan dibahas pada artikel ini. Yaitu
sifilis,gonore,chlamydia,chancroid,HIV,granuloma inguinale dan lymphogranuloma
venereum. Berikut 11 jenis penyakit menular seksual pada pria dan wanita. INCOMING
SEARCH TERMS:"10 macam penyakit menular seksual, gambar penyakit kelamin pada
wanita, 20 penyakit menular seksual, penyakit pada alat reproduksi manusia beserta
gambarnya, penyakit pada alat reproduksi wanita beserta gambarnya, gambar penyakit
kelamin pria, penyakit menular beserta gambarnya, penyakit gatal pada kemaluan laki-laki".

Macam macam jenis penyakit menular seksual (PMS) dan gejalanya


1. ULKUS MOLE (Chancroid)

Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan


antara lain. Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah
dan rasa nyeri. Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%)
disertaipembengkakan kelenjar getah bening dilipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang
bila pecah akan bernanah dan nyeri. Komplikasi yang mungkin terjadi: kematian janin pada
ibu hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV. Tes laboratorium untuk
mendeteksinya dengan pewarnaan Gram dan Biakan agar selama seminggu.

2. KLAMIDIA

Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak
70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan
diri. Gejala yang ditimbulkan: Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di
rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual. Komplikasi yang mungkin terjadi:
Biasanya menyertai gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada
saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV. Tes
laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.

3.Sifilis

Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada alat kelamin
atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan
infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan selama 1,5 bulan dan kemudian menghilang dengan
sendirinya. Perlu diperhatikan bahwa lesi sangat menular, sentuhan dengan lesi dapat
mengakibatkan seseorang tertular. Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke
tahap yang berikutnya dalam 4-10 minggu setelah lesi hilang.
Pada tahap berikutnya, gejala yang mirip dengan flu seperti demam, nyeri pada persendian,
dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan, infeksi sifilis bisa bertahan di dalam tubuh selama beberapa tahun tanpa
menimbulkan gejala apapun. Yang perlu diwaspadai, selama masa itu bakteri akan
menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan kondisi serius berupa kelumpuhan,
kebutaan, demensia, meningitis, gangguan jantung , dan masalah koordinasi. Untuk
memastikan diagnosis sifilis, tes darah bisa dilakukan. Terkadang gejala yang muncul sulit
dikenali sebagai penyakit sifilis, oleh karena itu segera lakukan tes darah jika mencurigai diri
berisiko terkena sifilis.
Antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati
dengan benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual
sebelum memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang, yaitu sekitar 2 minggu setelah
pengobatan selesai. Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda saat ini
atau orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda jika Anda terdiagnosis sifilis.

4. TRIKOMONIASIS
Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan
antara lain: Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau
busuk; Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman. Komplikasi
yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur, memudahkan penularan
infeksi HIV. Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.

5. SKABIES (GUDIG)

Merupakan penyakit menular yang salah satu bentuk penularannya adalah lewat kontak
seks, selain kontak secara langsung, misalnya pemakaian selimut, handuk dll. Penyakit ini
disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut Sarcopfes scabiei, dengan gejala klinik antara
lain:
Gatal pada malam hari
Terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin dll
Merupakan infeksi di lingkungan keluarga.
Tanda pasti dari penyakit ini adalah ditemukannya kutu Sarcoples pada pemeriksaan secara
mikrokopis.

6. KONDILOMA AKUMINALA - KUTIL KELAMIN

Sering disebut juga dengan penyakit Jengger Ayam atau Brondong Jagung dan penyakit ini
disebabkan oleh sejenis virus yaitu : Humans Papilloma Virus (HPV). Penyakit ini menyerang
pada usia 17-33 melalui kontak secara langsung. Gejala klinisnya antara lain:
Blintil-blintil kecil berkelompok menjadi besar
Pada laki-laki terdapat di ujung penis
Pada wanita terdapat di : vagina, Labim mayor, klitoris
Keluar cairan berwarna putih, cair dan gatal
Rasa nyeri dan panas pada saat bersenggama
7. HERPES GENITAL (HSV-2)

Penyakit Herpes atau dalam bahasa jawanya disebut 'dompo' disebabkan oleh sejenis virus
yang disebut Herpes Virus Simpleks tipe 2, yang mempunyai ciri khas antara lain :
Terutama mengenai daerah genital
berpotensi menjadi kanker.
berkaitan dengan aktifitas seksual seseorang.
Gejala klinis Herpes yaitu:
Gelembung-gelembung kecil berisi cairan, kemudian terkumpul menjadi satu dan membesar
menjadi luka cukup besar di sekitar alat kelamin. Penyakit ini bersifat kambuhan, terutama
berkaitan dengan faktor psikis dan emosional seseorang, contohnya pada saat menstruasi,
dll.

8. GONORRHOE

Gonorrhe atau sering disebut GO (Kencing nanah) termasuk salah satu jenis Penyakit
Menular Seksual (PMS) yang sering di temukan kasusnya di Indonesia. Diperkirakan terdapat
lebih dari 150 juta kasus GO di dunia setiap tahunnya, dan ini membuktikan bahwa GO
merupakan penyakit menular seks yang cukup berbahaya. Kuman penyebabnya: Neisseria
gonnorrhoeae. Masa inkubasi atau penyebaran kuman: 210 hari setelah hubungan
seks. Tanda-tanda: nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat
kelamin. Keluarnya cairan/ sekref kanfal seperti nanah dari alat kelamin, biasanya pada pria.
Sementara diagnosa pada wanita sangat sulit. Komplikasi yang timbul: infeksi radang
panggul, mandul, menimbulkan kebutaan pada bayi yang dilahirkan. Pemeriksaan:
pewarnaan gram dan biakan agar.
9. AIDS

AIDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome) merupakan suatau bentuk sindromata atau
kumpulan gejala yang terjadi akibat menurunan kekebalan tubuh serta drastis, dan virus
penyebabnya adalah HIV atau Humanus Immunodeficiency Virus. Virus masuk ke dalam
tubuh melalui perantara darah, semen, sekref vagina, serta cairan-cairan tubuh yang lain.
Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh HIV
memberikan gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal
sampai gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut.
Saat ini AIDS tergolong jenis PMS yang paling berbahaya, karena:
mematikan
belum ada obat atau vaksinasinya
gejala baru terlihat 5-10 tahun kemudian
penyebarannya sangat cepat
Penularan AIDS bisa terjadi lewat:
kontak seksual
jarum suntik terkontaminasi/jarum suntik bekas pakai
transfusi darah / produk-produk darah
lewat ibu yang mengandung/menyusui
Penyakit ini mempunyai gejala klinik yang khas yaitu Gejala Mayor dan Gejala Minor.
Yang tergolong gejala mayor antara lain:
Demam tinggi dan tidak turun-turun selama satu bulan
Berat badan turun secara drastis semapai lebih dari 10%
Diare berkepanjangan selama satu bulan terus menerus.
Sedang yang termasuk gejala minor diantaranya:
Batuk yang menetap lebih dari satu bulan
keringat pada malam hari
badan terasa lemah atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Selain itu AIDS juga bisa terjadi karena semakin banyaknya kelompok-kelompok berisiko
tinggi, diantaranya:
para pencandu obat bius, narkotika; dll
WTS atau pekerja seks
kaum homoseksual maupun heteroseksual
penderita thalasemia.
sering bergonta ganti pasangan.
Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan. Setiap
orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, heteroseksual
maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan
dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui:
Bersalaman atau berpelukan.
Makanan/makan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
Batuk atau bersin ODHA.
Gigitan nyamuk.
Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.

10. Donovanosis

Penyakit yang juga disebut granuloma inguinale ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella
granulomatis. Penyebaran penyakit ini biasa terjadi melalui vagina atau seks anal dan sangat
jarang ditularkan melalui seks oral. Kebanyakan penderita dari penyakit ini adalah pria.
Penyakit ini akan menggerogoti jaringan alat kelamin secara perlahan. Jika terkena penyakit
ini, penderita akan merasakan beberapa gejala seperti:
Muncul luka di sekitar bokong serta benjolan berwarna merah di sekitar anus dan alat
kelamin.
Alat kelamin dan kulit di sekitarnya akan memudar warnanya.
Lapisan kulit perlahan terkelupas, kemudian benjolan akan membesar akibat proses
peradangan. Kulit tidak nyeri pada fase ini, tetapi mudah sekali berdarah.
Kerusakan jaringan bisa meluas hingga pangkal paha.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan biopsi pada lesi penderita untuk
diteliti lebih lanjut di laboratorium. Jika positif terkena donovanosis, biasanya dokter akan
meresepkan antibiotik pada penderita untuk dikonsumsi selama 3 minggu. Jika tidak
ditangani dengan benar, penderita donovanosis akan berisiko terkena beberapa komplikasi
seperti:
Kerusakan dan pembentukan jaringan parut pada organ genital.
Warna kulit pada alat kelamin dan sekitarnya akan memudar.
Pembengkakan permanen pada organ genital akibat jaringan parut.
11.Lymphogranuloma Venereum

Penyakit yang juga dikenal dengan nama LGV atau penyakit Durand-Nicholas-Favre ini
disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi bakteri ini biasanya terjadi
pada sistem limfatik. LGV sendiri dibagi menjadi tiga, LGV primer, LGV sekunder dan LGV
tersier.
Berikut beberapa karakteristik LGV primer:
Gejala muncul 3-21 hari setelah terjadi kontak antara seseorang dengan bakteri.
Pria lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.
Muncul beberapa kelompok lesi yang mirip dengan infeksi herpes.
Penderita biasanya akan mengalami gejala peradangan uretra (uretritis).
Pada pria, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar penis hingga uretra,
serta anus.
Pada wanita, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar vagina.
Sedangkan pada penderita LGV sekunder biasanya gejala muncul 10 sampai 30 hari setelah
penderita terpapar bakteri namun butuh beberapa bulan untuk berkembang.
Beberapa ciri-ciri LGV sekunder adalah:
Lesu.
Nyeri pada sendi.
Demam.
Sakit kepala.
Mual dan muntah.
Pembengkakan nodus limfa.
Muncul bercak beralur.
Kulit penderita akan terkena eritema multiforme, urtikaria, eritema nodosum, atau ruam.
Pada penderita LGV tersier, gejalanya baru akan muncul hingga 20 tahun setelah penderita
terinfeksi bakteri.
Beberapa ciri LGV tersier lainnya adalah:
Proktokolitis (peradangan pada dubur dan usus besar).
Rasa gatal pada bagian bokong.
Tinja bercampur darah.
Nyeri pada dubur.
Tenesmus (muncul dorongan untuk buang air besar secara terus menerus).
Penurunan berat badan.
Fibrosis dubur.
Esthiomene (pembesaran granuloma menahun disertai ulserasi dan erosi pada alat kelamin
wanita).
Untuk mengobati LGV, biasanya dokter akan meresepkan antibotik. Dokter juga bisa
melakukan tindakan pembedahan untuk mengatasi LGV. Itulah Macam macam jenis
penyakit menular seksual (PMS) dan gejalanya semoga menambah pengetahuan kita.

Anda mungkin juga menyukai