Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PROPOSAL PENDIRIAN KLINIK PRATAMA

A. Visi dan Misi Klinik Pratama Citra Medika

Adapun visi dan misi dari Klinik Pratama Citra Medika yaitu:
1. Visi
“Menjadi Klinik Pratama terbaik yang memberikan pelayanan berkualitas dan
professional”.
2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka Klinik Pratama Citra Medika menetapkan
misi, yaitu:
1) Berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terpadu dengan
keselamatan dan kepuasan pasien dengan penuh kasih sayang.
2) Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pasien dengan memberikan
pelayanan yang prima.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
4) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, pelayanan yang ramah.

B. Profil Klinik Pratama Citra Medika

Nama Klinik Klinik Citra Medika

Kelas Klinik Pratama 

Alamat Head Office Jalan Bhayangkara, Desa Sutera, Kecamatan


Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan
Barat

Telp (021) 4403026 Ext. 282

Fax (021) 4403551

Kode Pos 78852

Jumlah Klinik 1

Logo :
CITRA MEDIKA

C. Struktur Organisasi

Pimpinan klinik

Dokter Penanggung Jawab

Dokter Dokter Dokter Gigi Apoteker Kasir


Obgyn Umum

Asisten Apoteker
Bidan Perawat Perawat Gigi

Petugas Administrasi Administrasi Adminitrasi Administrasi


Kebersihan
D. Sumber Daya Manusia (Ketenagaan)
Klinik Pratama Citra Medika memiliki tenaga kerja terdiri dari :
1. Dokter Obgyn (1 orang)
2. Dokter Gigi (1 orang)
3. Dokter umum (1 orang)
4. Bidan (3 orang )
5. Perawat (2 orang )
6. Perawat gigi (1 orang)
7. Apoteker (2 orang)
8. Admisnistrator (4 orang)
9. Cleaning service (2 orang)

E. Uraian Tugas Masing-Masing Karyawan


1. Dokter Penanggung Jawab
a. Memantau seluruh kegiatan karyawan Klinik Pratama Citra Medika
b. Bertanggung jawab terhadap kerjaan karyawan
c. Melakukan pengecekan stok obat maupun alat penunjang pengobatan lainnya
setiap satu minggu sekali
d. Menggantikan pimpinan dalam rapat dinas kesehatan jika pimpinan
berhalangan.
2. Dokter Obgyn
a. Membantu persalinan normal
b. Mengedukasi tentang kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi
c. Menyediakan layanan konsultasi perencanaan keluarga dan kehamilan
d. Melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, baik fisik maupun psikis.
e. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam medis
f. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
g. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan
sakit.
h. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
i. Memantau perkembangan pasien dan janin lewat pemeriksaan ultrasonografi
(USG) maupun berbagai tes kehamilan
j. Menjawab segala pertanyaan pasien seputar masalah kehamilan dan
perkembangan janin
3. Dokter Umum
a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien
secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sakit
dan sehat.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam medis
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke Rumah Sakit.
g. Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujuk ke Dokter Spesialis atau
dirawat di Rumah Sakit.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan
sakit.
j. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
k. Mawas diri dan mengembangkan diri dengan belajar sepanjang hayat dan
melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran.
l. Memberikan surat keterangan sakit dan surat keterangan berbadan sehat untuk
pasien.
4. Dokter Gigi
a. Memberikan pelayanan dan pengobatan gigi.
b. Membuat catatan medis dengan baik dan benar di buku rekam medis.
c. Supervisi kegiatan perawat gigi
d. Melakukan pencatatan, pelaporan, pengolahan dan analisa data hasil kegiatan
serta merencanakan dan melaksanakan upaya tindak lanjut.
e. Memberikan surat rujukan pasien ke Rumah Sakit apabila sudah tidak bisa
diatasi di Klinik.
5. Bidan
a. Melakukan asuhan kebidanan

b. Mengontrol tindakan yang dilakukan oleh bidan asisten


c. Mengatur pelaksanaan kegiatan kebidanan di klinik
d. Bertugas untuk menerima pasien/administrasi
e. Memberikan obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter
6. Perawat Umum
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
c. Memelihara peralatan medis agar selalu steril
d. Membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
e. Melakukan tindakan terhadap pasien gawat darurat dengan pertolongan
pertama, kemudian segera melaporkan kepada dokter.
f. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
g. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergulir sesuai
jadwal dinas.
7. Perawat Gigi
a. Memelihara dan membersihkan peralatan medis gigi.
b. Membantu Dokter gigi dalam melakukan tindakan kepada pasien gigi.
c. Memberikan rujukan Dokter kepada pasien
8. Apoteker
a. Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan dalam lingkungan apotek.
b. Mengatur, mengecek dan mengawasi keuangan hasil penjualan apotek setiap
hari.
c. Melaporkan penggunaan obat dan alat pakai habis apotek setiap bulannya.
d. Membaca resep dengan teliti, meracik obat dengan cepat, dan menempatkan
obat dalam wadah yang tepat.
e. Memberikan informasi kepada pasien tentang obat
f. Melayani resep
9. Asisten Apoteker
a. Melakukan Skrining, Labeling dan Dispensing resep.
b. Mengerjakan resep dokter
c. Mengkonfirmasi kejelasan resep kepada dokter
d. Menolak resep yang meragukan.
e. Meneliti kesesuaian pesanan mengenai jenis, jumlah, bentuk dan tanggal
kadaluarsa obat
f. Melaksanakan peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
klinik yang berhubungan dengan pelayanan instalasi farmasi.
10. Administrasi
a. Menerima pendaftaran pasien yang ingin berobat.
b. Melayani pasien dengan ramah tamah serta sopan
c. Memberikan informasi kepada pasien bahwa pasien dipanggil berdasarkan
nomor urut antri
d. Menyusun rekam medis pasien pada tempatnya
e. Mencatat diagnosa pasien yang datang pada buku laporan bulanan
f. Membuat laporan bulanan pasien untuk diberikan kepada BPJS dan asuransi
mandiri Inhealth.
g. Mencetak rujukan yang kemudian ditandatangani oleh dokter
h. Memberikan rujukan yang sudah ditandatangani oleh dokter kepada pasien.
11. Petugas Kebersihan
a. Membersihkan klinik setiap pagi dan sore hari.
b. Memisahkan sampah medis dengan sampah biasa.
c. Membuang sampah yang sudah dikumpulkan pada tempatnya
d. Membeli peralatan kebersihan yang dibutuhkan oleh klinik seperti tissue, kain
pel, sapu dan lain-lain.
F. Pelayanan Klinik Pratama Citra Medika
Adapun prosedur pelayanan Klinik Pratama Citra Medika dapat di gambarkan seperti
berikut:

Pasien datang ke Pasien mengambil Pasien menunggu


klinik pratama citra nomor antrian dipanggil sesuai
medika nomor antrian

Pasien diberikan Pasien diberikan Pasien dipanggil


obat oleh petugas tindakan oleh dokter sesuai nomor urut
apoteker dan perawat antrian

Pasien diberikan surat rujukan Pasien pulang kerumah atau


apabila tidak bisa diberikan pergi kerumah sakit untuk
tindakan di klinik tindakan selanjutnya
G. Jadwal Pelayanan Klinik Pratama Citra Medika
1. Jadwal kerja harian
Buka setiap hari pukul 07.00-21.00WIB
2. Jadwal Imunisasi
Setiap hari kamis pukul 08.00-14.00 WIB
3. Jadwal USG
Setiap hari senin dan kamis pukul 08.00-12.00 WIB
4. Klinik bersalin 24 jam
5. Jam pelayanan Dokter Obgyn
a. Pagi : jam 09.00-11.00 WIB
b. Siang : jam 14.00-16.00 WIB
6. Jam pelayanan Dokter Gigi
a. Senin-Sabtu jam 09.00-16.00 WIB
b. Minggu atau hari libur nasional tutup.
7. Jenis pelayanan
a. Pemeriksaan Dokter Umum
b. Pemeriksaan Dokter gigi
c. Bersalin
d. USG
e. Imunisasi
f. TT
g. Surat Keterangan Sehat
h. Laboratorium sederhana (cek gula darah, asam urat dan kolesterol).
i. Khitan
j. Tes kehamilan
k. Pemeriksaan ANC
l. KB (Keluara Berencana)
m. Home Visit
n. Program pelayanan prolanis
o. Penyuluhan kesehatan
p. Surat keterangan sakit
q. Rujukan untuk Rumah Sakit
r. Pengobatan TBC
8. Pasien yang diberikan pelayanan
a. Pasien umum
b. Pasien BPJS Kesehatan
c. Asuransi Inhealth
9. Laboratorium jejaring
a. Laboratorium Klinik Pramita
b. Laboratorium Klinik Sakura
c. Laboratorium Omega
d. Laboratorium Klinik Kimia Farma
e. Cecilia Laboratorium Klinik
f. Laboratorium Klinik Utama Taruna
g. Laboratorium Klinik Mitra Medika
h. Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Untan
i. Laboratorium RS Mitra Medika
10. Rumah Sakit rujukan peserta BPJS
a. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak
b. Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Muhammad AlKadri
c. Rumah Sakit Mitra Medika
d. Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak
e. Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa
f. Rumah Sakit St.Antonius
g. Rumah Sakit Kharitas Bhakti
h. Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong
i. Rumah Sakit Untan Radiology Departement
j. Rumah Sakit Universitas Tanjung Pura
11. Kegiatan Pemasaran
Produk/ jasa yang dihasilkan/ keunggulan yang dimiliki: produk yang kami jual
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Keunggulan dari
Klinik kami adalah pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter profesional dan
memiliki surat Ijin Praktek yang bekerja pada jam praktek. Selain itu Klinik
Pratama Citra medika juga melayani konsultasi KB yang akan dilayani oleh bidan
yang jaga maupun dokter jaga setiap hari.
12. Gambaran Pasar:
a. Data penghasilan pasien berkunjung (1-5 tahun yang akan datang) penurunan
atau kenaikan pasien yang berkunjung biasanya disebabkan oleh cuaca, hari
biasa/hari keagamaan, dll. Dan biasanya kenaikan jumlah pasien yang
berkunjung terjadi pada hari raya keagamaan, hal ini terjadi karena arus
mudik. Selain itu perubahan cuaca yang terjadi juga menyebabkan kondisi
kesehatan masyarakat bisa terganggu, dan mereka berkunjung ke Klinik.
b. Kegiatan pemasaran akan dilakukan dengan berinteraksi antar individu, saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pihak lain. Di klinik pelayanan akan diberikan dokter dan bidan
kepada pasien semaksimal mungkin dan menggunakan bahasa komunikasi
yang santun dan ramah tamah. Selain itu pasien selalu diberi kontrak agar
kembali berobat di klinik apabila sakit yang diderita belum sembuh atau obat
yang dikonsumsi habis,dan juga apabila akan dirujuk ke rumah sakit.
c. Brosur yang berisi ajakan pada masyarakat agar berobat di Klinik Pratama
Citra Medika selain itu kita juga memasang papan nama Klinik Citra Medika
di depan Klinik dan juga mencetak plastik pembungkus obat yang diberi nama.
d. Dengan memasang spanduk di tempat-tempat umum yang strategis.
e. Bekerja sama dengan kelompok PKK di setiap desa untuk mempromosikan
ke masyarakat.
f. Berperan serta dalam kegiatan POSYANDU.
g. Target atau segmen pasar yang dituju adalah masyarakat yang berada di sekitar
lingkungan Klinik Pratama Citra Medika di Jalan Paus No. 2D Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Marpoyan Damai.
h. Proyeksi kunjungan pasien diperkirakan dari bulan pertama sampai bulan ke
12 akan selalu mengalami peningkatan pendapatan, pertama karena nama balai
pengobatan yang mulai terkenal, selanjutnya karena kebutuhan masyarakat
akan kesehatan yang semakin meningkat, dan lain-lain.

H. Standar Operasional Prosedur (SOP) Aspek Finansial/ Modal


Standar operasional prosedur Klinik Citra Medika adalah:
1. Daftar hadir pegawai direkap 1 bulan sekali.
2. Daftar hadir pegawai menggunakan absen tanda tangan danakan dikenakan sanksi
bila tanda tangan dipalsukan.
3. Jika kehadiran pegawai 100% akan diberikan reward yang sesuai.
4. Akan diberikan pembinaan bagi pemberi pelayanan yang tidak melakukan
komunikasi yang komunikatif
5. Akan memperbanyak jumlah brosur dan memperluas penyebaran brosur.
6. Diadakan rapat setiap bulan untuk semua anggota untuk dilakukan
pengevaluasian.
7. Disediakan kotak saran untuk pengevaluasian sistem pelayanan klinik.

I. SOP PELAYANAN KLINIK PRATAMA CITRA MEDIKA


1. Sop Pemasangan Implant
Pengertian : Suatu tindakan pamasangan kapsul implant di daerah lengan
kiri atas sebelah dalam.
Tujuan : Untuk mencegah kehamilan.
Referensi : Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi 2011
Prosedur
Alat:
a. Meja periksa untuk berbaring klien
b. Alat penyangga lengan
c. Kain penutup steril
d. Sepasang sarung tangan yang sudah steril
e. Sabun untuk mencuci tangan
f. Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
g. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
h. Trokar 10 dan mandrin
i. Skalpel 11 atau 15
j. Kasa pembalut atau plester
k. Kasa steril dan pembalut
l. Epinefrin (untuk tindakan emergency)
m. Klem lengkung dan lurus
n. Bak instrumen
o. Tiga mangkok steril atau DTT

Konseling Pra Pemasangan


a. Bimbing/ berikan kesempatan pada klien untuk bertanya tentang keterangan
yang telah diberikan dan tentang apa yang akan dilakukan pada dirinya.
b. Peragakan peralatan yang akan digunakan serta jelaskan tentang prosedur apa
yang akan dikerjakan.
c. Jelaskan bahwa klien akan mengalami sedikit rasa sakit saat penyuntikan zat
anestesi lokal, sedangkan prosedur insersinya sendiri tidak akan
menimbulkan rasa nyeri.
d. Prinsip-prinsip dan tata cara pemasangan implan secara umum adalah sama,
baik implan yang menggunakan 6 batang (Norplant) maupun dua batang
(Indoplan).
e. Tenteramkan hati klien setelah tindakan insersi.
Persiapan Pemasangan
a. Langkah 1 Persilakan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air
yang mengalir, serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa
sabun menurunkan efektivitas antiseptik tertentu). Langkah ini sangat
penting bila klien kurang menjaga kebersihan dirinya untuk menjaga
kesehatannya dan mencegah penularan penyakit.
b. Langkah 2 Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja
samping, bila ada) dengankain bersih.
c. Langkah 3 Persilakan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang
digunakan (misalnya: lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau
meja samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan
lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinisi untuk
memudahkan pemasangan.
d. Langkah 4 Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan
siku, gunakan pola (template) dan spidol untuk menandai tempat insisi yang
akan dibuat dan tempat keenam kapsul akan dipasang (bila akan
menggunakan antiseptik yang mengandung alkohol gunakan spidol dengan
tinta permanen).
e. Langkah 5 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh
alat-alat di dalamnya. Langkah 6 Buka dengan hati-hati kemasan steril
implan dengan menarik kedua lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh
kapsul dalam mangkok steril. Ingat: Kapsul yang tersentuh kapas atau bahan
lain akan menjadi lebih reaktif (lebih sering menyebabkan perlekatan atau
jaringan parut karena partikel kapas menempel pada kapsul silastik). Bila
tidak ada mangkok steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkok yang
didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau pada baki tempat alatalat. Pilihan lain
adalah dengan membuka sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi
satu dengan klem steril atau DTT saat melakukan pemasangan. Jangan
menyentuh bagian dalam kemasan atau isinya kecuali dengan alat yang steril
atau DTT. Catatan: Bila kapsul jatuh ke lantai, kapsul tersebut telah
terkontaminasi. Buka kemasan baru dan teruskan pemasangan. (Jangan
melakukan sterilisasi ulang pada kapsul yang terkontaminasi).

Pemasangan Kapsul

a. Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel
(pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi telah bekerja.
b. Langkah 1 Pegang skalpel dengan sudut 45o buat insisi dangkal hanya untuk
sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
c. Langkah 2 Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang
dengan ujung yang tajam menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar, tanda
(1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit
sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2) dekat ujung menunjukkan
batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah memasang setiap kapsul.
d. Langkah 3
1) Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya
masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil.
2) Mulai dari kiri atau kanan pada pola seperti kipas, gerakkan trokar ke
depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-3
mm dari akhir ujung tajam) Memasukkan trokar jangan dengan paksaan.
Jika terdapat tahanan, coba dari sudut lainnya. Memasukan trokar dengan
sedut yg kecil
e. Langkah 4 Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokar ke
atas, sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati
ke arah tanda (1) dekat pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat
diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit
selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada di bidang yang
tepat di bawah kulit. Catatan: Jangan menyentuh trokar terutama bagian
tabung yang masuk ke bawah kulit untuk mencegah trokar terkontaminasi
pada waktu memasukkan dan menarik keluar.
f. Langkah 5 Saat trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar.
g. Langkah 6
1) Masukkan kapsul pertama ke dalam trocar.
2) Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil
kapsul dan memasukkan ke dalam trokar.
3) Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan sarung tangan tersebut bebas
dari bedak atau partikel lain.
4) Untuk mencegah kapsul jatuh pada waktu dimasukkan ke dalam trokar,
letakkan satu tangan di bawah kapsul untuk menangkap bila kapsul
tersebut jatuh) Memasukan kapsul Dorong kapsul sampai seluruhnya
masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali pendorong.
h. Langkah 7 Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung
trokar sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa.
(Akan terasa tahanan pada saat sekitar setengah bagian pendorong masuk ke
dalam trokar).
i. Langkah 8
1) Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangan untuk
menstabilkan.
2) Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah
luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya
menyentuh pegangan pendorong. Hal yang penting pada langkah ini
adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong
kapsul ke jaringan.
j. Langkah 9
1) Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, tanda (2) harus
terlihat di tepi luka insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada
di bawah kulit
2) Raba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar
seluruhnya dari trokar. Catatan: Pengasahan trokar yang berulang akan
memendekkan trokar sehingga mengurangi jarak ke tanda (2), karena itu
saat memakai trokar yang diasah, jangan menarik trokar terlalu jauh ke
belakang karena akan keluar dari tepi luka insisi.
Melepaskan kapsul Hal yang penting adalah kapsul bebas dari ujung
trokar untuk menghindari terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan
untuk memasang kapsul berikutnya.
k. Langkah 10
1) Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah lateral
kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul
pertama bebas.
2) Selanjutnya geser trokar sekitar 15 derajat, mengikuti pola seperti kipas
yang terdapat pada lengan.
3) Untuk melakukan itu, mulamula fiksasi kapsul pertama dengan jari
telunjuk dan masukkan kembali trokar pelanpelan sepanjang sisi jari
telunjuk tersebut sampai tanda (1).
4) Hal ini akan memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah
trokar menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya.
5) Bila tanda (1) sudah tercapai, masukkan kapsul berikutnya ke dalam
trokar dan lakukan seperti sebelumnya (Langkah 5-9) sampai seluruh
kapsul terpasang.

Memutar trokar Fiksasi kapsul pertama

l. Langkah 11 Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi risiko


infeksi atau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang
lebih 5 mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak antara ujung setiap
kapsul yang terdekat dengan tepi luka insisi (ujung kecil dari pola seperti
kipas) tidak lebih dari lebar 1 kapsul. Ingat: Kapsul harus membentuk pola
seperti kipas, setiap bagian sekitar 15o ,sehingga antara kapsul terluar (1 dan
6) membentuk sudut sekitar 75o.
m. Langkah 12 Saat memasang keenam kapsul satu demi satu, jangan mencabut
trokar dari luka insisi (lihat Langkah 10). Hal ini akan mengurangi trauma
pada jaringan, menurunkan kemungkinan infeksi dan mempersingkat waktu
pemasangan.
n. Langkah 13 Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan
keenam kapsul semuanya telah terpasang.
o. Langkah 14 Ujung dari semua kapsul harus tidak ada pada tepi luka insisi
(sekitar 5 mm). Bila sebuah kapsul keluar atau terlalu dekat dengan luka
insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali di tempat yang
tepat.
p. Langkah 15 Setelah keenam kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap
kapsul sudah diperiksa, keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi
dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan. Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa berantiseptik.

Tindakan Setelah Pemasangan Kapsul

Menutup luka insisi.

a. Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kasa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat
menimbulkan jaringan parut.
b. Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut
untuk hemostasis dan mengurangi memar (perdarahan subkutan).
1) Perawatan klien
Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian
tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.
2) Amati klien lebih kurang 15 sampai 20 menit untuk kemungkinan
perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien.
Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah pemasangan, kalau
bisa diberikan secara tertulis.
2. SOP Pemasangan Kb Iud

Pengertian : IUD merupakan alat kontrasepsi yang di pasang di dalam Rahim


yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil,
suntikan, dan kondom. Alat kontrasepsi ini terbuat dari plastik dililit
tembaga atau campuran tembaga dengan perak yanmonal bersifat
nonhormonal.

Tujuan : Sebagai pedoman petugas untuk melaksanakan pelayanan KB IUD

Referensi : Dr. Erna Setiyaningrum, SST, MM,MA (2015), Pelayanan Keluarga


Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta : CV. Trans Info
Media.
Prosedur :

Alat :

a. Alat KB IUD
b. IUD set
c. Handscoen steril
d. Tensi meter
e. Stetoskop
f. Timbangan
g. Kassa steril
h. Perlak
i. Bengkok
j. Larutan antiseptik lodine povidone
k. larutan clorin 0,5%
Bahan :
a. Rekam medis
b. Register KB kartu ulang KB
c. Kartu K4 KB

Langkah- Langkah :

a. Petugas memanggil pasien ke ruang KIA/KB


b. Petugas melakukan anamnese kepada pasien - Untuk pasien baru, petugas
melakukan conseling dengan menggunakan ABPK (Alat Bantu Pengambil
Keputusan) - Untuk pasien lama, petugas langsung mengecek kartu K4 KB
untuk mengetahui riwayat pasien.
c. Setelah konseling dan melihat riwayat pasien, petugas melakukan pemeriksaan
tekanan darah dan menimbang berat badan pasien.
d. Jika dari hasil pemeriksaan tidak cocok, pasien dianjurkan ke KB lain.
e. Pastikan pasien memilih kontrasepsi IUD
f. Petugas melakukan Informed Consent pada pasien
g. Periksa tanggal kadaluarsa IUD
h. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan.
i. Petugas mempalpasi daerah perut dan memeriksa apakah ada nyeri, tumor atau
kelainan didaerah supra publik.
j. Petugas memakai sarung tangan baru atau sarung tangan yang steril atau DTT
k. Petugas mengatur peralatan dan bahan yang akan dipakai dalam tempat
(kontainer) steril atau DTT.
l. Petugas memasang speculum.
m. Petugas mengusap vagina serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali.
n. Petugas menjepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati dan memasukkan
sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh (no touch technique).
o. Petugas memasang IUD menggunakna teknik withdrawal tanpa menyentuh
dinding vagina dan speculum.
p. Petugas menggunting benang IUD ,mengeluarkan tenakulum dan speculum
dengan hati-hati.
q. Petugas merendam seluruh alat yang sudah dipakai dalam klorin selama 10
menit untuk dekontaminasi.
r. Petugas membuang bahan-bahan yang sudah dipakai dalam larutan klorin.
s. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
t. Petugas mengajarkan pada pelanggan cara memeriksa sendiri benang IUD.
u. Petugas melakukan observasi selama 15 menit.
v. Petugas mengiformasikan kepada pasien mengenai jadwal ulang KB.
w. Petugas mencatat ke rekam medis dan kartu KB.

3. SOP Pemeriksaan Gigi

Pengertian : Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi


Kesehatan gigi dan mulut

Tujuan : Merupakan acuan penegakkan diagnose pada pasien untuk


pelaksanaan Tindakan lanjutan kesgilut.

Referensi : KEP MENKES RI No. 284/ MENKES/SK/IV/2006, tentang


Standar Pelayanan Asuhan Kesgilut.

Prosedur :

Alat dan Bahan :


a. Diagnostic set
b. Nierbeken
c. Dental probe
d. Cotton pellet
e. Kapas
f. Gelas kumur
g. Air bersih
h. Chlor etil
i. Tensi meter
j. Stetoskop
k. Clemek pasien
l. Jas
m. Masker
n. Handscoon

Langkah-langkah :

a. Mengukur tekanan darah pasien, nadi, berat badan, dan tinggi badan
b. Pemeriksaan ekstra oral (pipi, bibir, kelenjar limfe)
c. Pemeriksaan intra oral:
1) Gigi (warna, posisi karies)
2) Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk dan ukuran)
3) Mucosa pipi (ulkus, lesi dan radang)
4) Langit- langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit- langit)
5) Dasar mulut ( apakah ada bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah)
d. Pemeriksaan penunjang meliputi : rongent foto
e. Penetapan diagnose.

J. Aspek Finansial/ Modal


1. Rehabilitasi Gedung : Rp. 300.000.000
2. Perijinan : Rp. 13.000.000
3. Biaya pegawai : Rp. 7.000.000
4. Sarana prasarana (etalase, kursi, dan meja) : Rp. 7.500.000
5. Oxigenasi : Rp. 2.000.000
6. Alat bedah minor 3 set Rp.175.000 : Rp. 525.000
7. Standar infus 1 buah : Rp. 1.000.000
8. Sterilisator 1 buah : Rp. 1.000.000
9. Tensi meter air raksa 2 Rp. 500.000 : Rp. 1.000.000
10. Tensi meter biasa 1 Rp. 125.000 : Rp. 125.000
11. Termometer air raksa 2 Rp. 8.000 : Rp. 16.000
12. Kartu rawat jalan 1000 lembar : Rp. 150.000
13. Tempat sampah 5 buah : Rp. 125.000
14. Cauter : Rp. 2.000.000
15. Obat-obatan : Rp. 5.000.000
16. Alat tulis kantor : Rp. 200.000
17. Kasa gulung : Rp. 50.000
18. Lampu philip 4 buah Rp. 30.000 : Rp. 120.000
19. Keset 2 buah Rp.15.000 : Rp. 30.000
20. Lap tangan 3 buah Rp.10.000 : Rp. 30.000
21. Jam dinding 1 buah : Rp. 50.000
22. Spoit 3 dus Rp.100.000 : Rp. 300.000
23. Alcohol, betadin, dll : Rp. 500.000
24. Biaya promosi : Rp. 2.000.000
25. Alat tes golda, asam urat, gula, kolesterol : Rp. 1.000.000
26. AC 2 Rp 2.000.000 : Rp. 4.000.000
27. Seperangkat komputer : Rp. 4.000.000
28. Jaringan internet : Rp. 2.000.000
  TOTAL : Rp. 335.071.000.

K. Tarif Per Pasien yang Berobat


1. Administrasi : Rp. 10.000
2. KB :
a. Suntik 1 bulan : Rp. 20.000
b. Suntik 3 bulan : Rp. 30.000
c. PIL : Rp. 15.000
d. IUD : Rp. 100.000
e. Implant : Rp. 450.000
3. Konsultasi : Rp. 15.000
4. Surat Keterangan Sehat : Rp. 5.000
5. Laboratorium :
a. Golongan Darah : Rp. 15.000
b. Asam Urat : Rp. 25.000
c. Kolesterol : Rp. 25.000
d. Gula Darah : Rp. 25.000
6. Perawatan Luka : Rp. 40.000
7. Persalinan : Rp. 1.000.000
8. TT : Rp. 20.000
9. Hecting : Rp. 100.000

L. Analisis Finansial
1. Biaya total
Total modal awal usaha untuk mendirikan KLINIK Pratama Citra Medika kurang
lebih adalah Rp. 500.000.000.
2. Pengeluaran per bulan
a. Gaji
Dr. penanggung jawab : Rp. 1.500.000
Dr. Umum : Rp. 1.000.000
Dr. Gigi : Rp. 1.000.000
Dr. Obgyn : Rp. 1.000.000
Bidan 1 Rp. 900.000 : Rp. 2.700.000
Apoteker : Rp. 600.000
Asisten Apoteker : Rp. 600.000
Perawat : Rp. 750.000
Perawat Gigi : Rp. 700.000
Administrasi 1 Rp. 650.000 : Rp. 2.600.000
Cleaning service 1 Rp. 300.000 : Rp. 600.000
b. Listrik : Rp. 350.000
c. Alat habis pakai : Rp. 800.000
d. Obat-obatan : Rp. 2.000.000
e. Plastik obat : Rp. 20.000
f. Alat tulis : Rp. 20.000
g. Telpon : Rp. 30.000
h. Akses internet : Rp. 300.000
  TOTAL : Rp. 16.570.000
3. Income/bulan
Bila program yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, dengan perkiraan
pasien  berobat sekitar 20% per hari dengan beraneka ragam pelayanan dengan
tarif minimal Rp. 15.000/pasien berobat sakit, maka income per bulan dengan
rincian sebagai berikut :
a. Tes gula darah 10 orang : Rp. 250.000
b. Tes asam urat 8 orang : Rp. 200.000
c. Cek golongan darah 10 orang : Rp. 150.000
d. Cek kolesterol 7 orang : Rp. 175.000
e.  Pasien berobat sakit 407 orang : Rp. 15.210.000
f.  KB 48 orang : Rp. 1.020.000
g.  Pasien dengan tindakan medis 14 orang : Rp. 2.000.000
h.  Pasien partus 5 orang : Rp. 5.000.000
i. Suntik TT 13 orang : Rp. 260.000
TOTAL : Rp. 24.305.000
4. Profiet 
ñ = TR-TC 
ñ = Profiet 
TR = Total Refenyu
TC = Total Cost
Pemasukan perbulan = Rp. 24.305.000
Pengeluaran perbulan = Rp. 16.570.000
Jadi keuntungan bersih yang diperoleh perbulan dari KLINIK PRATAMA
CITRA MEDIKA sekitar Rp 7.735.000, bila penghasilan yang diperoleh seperti
tersebut di atas maka dalam  jangka waktu 45 bulan sudah mampu
mengembalikan modal awal usaha yang sebesar Rp. 335.071.000.

M. Denah
a. Gambar 1 : Denah Ruangan Klinik Pratama Citra Medika
b. Gambar 2 : Denah Lokasi Klinik Pratama Citra Medika
Gambar 1
Gambar 2

Anda mungkin juga menyukai