Anda di halaman 1dari 6

Nama : Felisa Nur Khayana

NIM : H2A017058

Skenario 3. Sebulan hanya empat almari


Paijo (55) terancam dipecat dari perusahaan kayu tempat dia berkerja selama ini, padahal dia
sudah mengabdi selama 30 tahun, meski dengan jam kerja dan beban kerja yang tinggi dia tetap
dengan ikhlas menjalani, semua ini terjadi hanya karena penurunan kinerja paijo selama 2 bulan
ini dikarenakan nyeri di punggung yang tak kunjung hilang. Walaupun sudah berobat ke dokter
perusahaan, dan setelah dokter tersebut melakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis
dokter tersebut berjanji bersama manajemen perusahaan akan melakukan penatalaksanaan secara
komprehensif.

STEP 1 : KLARIFIKASI ISTILAH

1. Dokter Perusahaan :
Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau
bertanggung jawab atas hygiene perusahaan keselamatan dan Kesehatan kerja. (pasal 2
permenakertrans no. 1 taun 1976).
https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Per-Men-Naker-No.1-thn-
1976-ttg-Kewajiban-latihan-Hiperkes-bagi-dokter.pdf
2. Beban kerja :
Sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu
tertentu. (PM Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 17 tahun 2010)
https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/peraturan_file_310.pdf
3. Jam kerja :
Waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pada suatu periode tertentu. (PM
Ketenagakerjaan No,. 27 tahun 2015)
https://jdih.kemnaker.go.id/data_wirata/wirata_1_6_2016.pdf

STEP 2 : RUMUSAN MASALAH

1. Apa kemungkinan penyakit yang diderita oleh Pak Paijo ?


2. Berapa jam kerja yang sesuai bagi seitap pekerja ?
3. Apa hubungan pekerjaan pak paijo dengan kondisi sakit yang dialami ?
4. Apa saja faktor risiko penyakit akibat kerja pada scenario ?
5. Apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap pak Paijo yang memiliki penyakit akibat
kerja ?

STEP 3 : BRAINSTORMING

1. Kemungkinan penyakit yang diderita oleh pak Paijo :


Kemungkinan pak Paijo mengalami Low Back Pain Nyeri Punggung Bawah) akibat
adanya iritasi pada diskus intervetebralis atau penekanan diskus pada saraf yang keluar
melalui celah antar vertebra.
Haikal M, Wijaya S. Risiko low back pain pada pekerja paparan whole body vibration.
Agromedicine. 2018:5(1):530.
2. Jam kerja yang sesuai bagi pekerja :
Menurut Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No. 27 tahun 2015 dan International Labour
Organization, Jam kerja yang baik terdiri atas :
a. 7 Jam kerja/hari atau 40 jam kerja/ minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
b. 8 jam kerja/hari atau 40 jam kerja/ minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
3. Hubungan pekerjaan pak paijo dengan kondisi sakit yang dialami :
Pak Paijo 55 tahun yang telah bekerja selama 30 tahun di perusahaan kayu dengan jam
dan beban kerja yang tinggi, dalam waktu 2 bulan terakhir mengeluhkan nyeri punggung
yang tidak kunjung hilang. Kemungkinan nyeri punggung yang diderita oleh pak Paijo
adalah penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan/ atau lingkungan kerja termasuk penyakit akibat hubungan kerja. Pada
penyakit akibat hubungan kerja terdapat beberapa agen penyebab dengan faktor
pekerjaan dan atau lingkungan kerja memegang peran Bersama dengan faktor risiko
lainnya. Menurut penellitian
Pada penelitian I ketut Adi pada tahun 2013, melakukan penelitian dengan sampelnya
adalah para pengrajin kayyu di kabupaten karagasem, didapatkan sebanyak 76%
responden mengalami keluahan musculoskeletal berupa nyeri di bagian punggung. Hal
ini disebabkan jam kerja yang lebih dari 8 jam (09.00-17.00) kemudian posisi statis
dengan posisi duduk yang lama, kepala sedikit menunduk dan punggung yang menunduk
meningkatkan risiko terjadinya keluhan low back pain.
(Skripsi yang berjudul Faktor yang berhubungan dengan keluhan LBP pada pengrajin
kayu atau meubel , FKM Unsri)
4. Faktor risiko penyebab penyakit akibat kerja antara lain :
(Modul Kesehatan dan Keselamatan Kerja oleh International Labour Organization)
a. Faktor Fisik
b. Faktor Biologi
c. Faktor Kimiawi
d. Faktor Ergonomi/ fisiologis
e. Faktor psikososial

Pada scenario pak paijo bekerja di perusahaan kayu, memiliki faktor risiko ergonomic,
yakni berppotensi untuk terjadinya postur janggal dan gerkan berulang yang dapat
menimbulkan berbagai persoalan persoalan dalam dunia kerja serta risiko mengalami low
back pain yang dirasakan oleh pekerja.

Pada scenario pak Paijo juga memiliki faktor fisik yaitu adanya suara bising yang berasal
dari suara mesin yang dapat menganggu pendengaran.

Pada scenario juga terdapat faktor kimiawi akibat penggunaan zat cair Ketika
pengecatan/ memplitur kayu dimana zat tersebut dapat terhirup oleh saluran pernafasan
dan dapat menimbulkan gangguan pernapasan.

Ketika mengamplas kayu, serbuk kayu juga dapat terhirup kesaluran pernafasan sehingga
menimbulkan gangguan pernafasan.

5. Tindakan perusahaan terhadap pekerja dengan PAK :


Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 :
Pasal 165 ayat 1 dan Pasal 166 ayat 1 dan 2 dalam bab Kesehatan kerja :
Pasal 165 (1) : Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
Pasal 166 (1) : Majikan atau pengusaha wajib menjamin Kesehatan pejkerja melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan, dan pemulihan serta wajib menanggung
seluruh biaya pemeliharaan Kesehatan pekerja.
Paal 166 (2) : Majikan atau pengusaha menanggung biaya atas gangguan Kesehatan
akibat kerja yang diderita oleh pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Keppres No. 22 tahun 1993 tentan PAHK
Pasal 2 : Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja
berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja
maupun setelah hubungan kerja berakhir.

Tinajaun Kasus :

Pak Paijo usia 55 tahun suspect Low Back Pain akibat kerja, maka perlu dilakukan 7 langkah
penegakan diagnosis okupasi serta tatalaksana yang komprehensif dan mendapat jaminan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
STEP 4 : SKEMA

LBP

Diagnosis Okupasi

Macam Diagnosis
Okupasi

Ergonomi
PAK Prinsip Ergonomu AIK
Assesment

Definisi

Faktor Risiko

Macam -macam
PAK

STEP 5 : SASARAN BELAJAR

1. Penegakan Diagnosis Okupasi LBP


2. Faktor Risiko Penyebab Penyakit Akibat Kerja
3. Dasar hukum
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5. Kedpkteran Okupasi
6. AIK
Daftar Pustaka
1. Mentri Ketenagakerjaan. Peraturan Mentri Ketenaga kerjaan dan Transmigrasi No. 1
Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter. Disitasi pada 24
Agustus 2020. Tersedia di : https://toolsfortransformation.net/wp-
content/uploads/2017/05/Per-Men-Naker-No.1-thn-1976-ttg-Kewajiban-latihan-Hiperkes-
bagi-dokter.pdf.
2. Mentri Ketenagakerjaan. Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 17
tahun 2010 tentang Tenaga kerja. Diakses pada 24 Agustus 2020. Tersedia di :
https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/peraturan_file_310.pdf
3. Haikal M, Wijaya S. Risiko low back pain pada pekerja paparan whole body
vibration. Agromedicine. 2018:5(1):530.
4.

Anda mungkin juga menyukai