NIM : H2A017058
1. Dokter Perusahaan :
Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau
bertanggung jawab atas hygiene perusahaan keselamatan dan Kesehatan kerja. (pasal 2
permenakertrans no. 1 taun 1976).
https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Per-Men-Naker-No.1-thn-
1976-ttg-Kewajiban-latihan-Hiperkes-bagi-dokter.pdf
2. Beban kerja :
Sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu
tertentu. (PM Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 17 tahun 2010)
https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/peraturan_file_310.pdf
3. Jam kerja :
Waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pada suatu periode tertentu. (PM
Ketenagakerjaan No,. 27 tahun 2015)
https://jdih.kemnaker.go.id/data_wirata/wirata_1_6_2016.pdf
STEP 3 : BRAINSTORMING
Pada scenario pak paijo bekerja di perusahaan kayu, memiliki faktor risiko ergonomic,
yakni berppotensi untuk terjadinya postur janggal dan gerkan berulang yang dapat
menimbulkan berbagai persoalan persoalan dalam dunia kerja serta risiko mengalami low
back pain yang dirasakan oleh pekerja.
Pada scenario pak Paijo juga memiliki faktor fisik yaitu adanya suara bising yang berasal
dari suara mesin yang dapat menganggu pendengaran.
Pada scenario juga terdapat faktor kimiawi akibat penggunaan zat cair Ketika
pengecatan/ memplitur kayu dimana zat tersebut dapat terhirup oleh saluran pernafasan
dan dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Ketika mengamplas kayu, serbuk kayu juga dapat terhirup kesaluran pernafasan sehingga
menimbulkan gangguan pernafasan.
Tinajaun Kasus :
Pak Paijo usia 55 tahun suspect Low Back Pain akibat kerja, maka perlu dilakukan 7 langkah
penegakan diagnosis okupasi serta tatalaksana yang komprehensif dan mendapat jaminan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
STEP 4 : SKEMA
LBP
Diagnosis Okupasi
Macam Diagnosis
Okupasi
Ergonomi
PAK Prinsip Ergonomu AIK
Assesment
Definisi
Faktor Risiko
Macam -macam
PAK