Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)


MALIGNA

Disusun oleh:
Hamsyariyah, S. Ked FAA 112 040
Siti Saudah Adawiyah, S. Ked FAA 111 008
Ulul Azmi, S. Ked FAA 112 007

Pembimbing:
dr. Nuch Sabunga, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK SMF TELINGA HIDUNG TENGGOROK


RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017
PENDAHULUAN
Otitis media supuratif kronik (OMSK) terjadi akibat infeksi
akut telinga tengah yang gagal mengalami penyembuhan
sempurna.
OMSK dibagi menjadi 2 jenis -> OMSK tipe benigna dan
OMSK tipe maligna.
Otitis media supuratif kronik dianggap sebagai salah satu
penyebab tuli terbanyak terutama dinegara-negara
berkembang dengan prevalensi antara 1 - 46%.
Di Indonesia antara 2,10 5,20%.
ANATOMI TELINGA TENGAH
Membran Timpani

Menurut letaknya, bentuk


perforasi membran timpani
dibagi menjadi 3, yaitu:
Perforasi sentral
Perforasi marginal
Perforasi atik
N. Facialis, Korda Timpani, dan Fleksus Timpanikus
Tuba Eustachius
Processus Mastoideus
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
(OMSK)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah
infeksi kronis mukosa telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan riwayat keluar
sekret dari telinga tengah lebih dari 2 bulan, baik
terus menerus maupun hilang timbul, dengan sifat
sekretnya mungkin serous, mukus, atau
mukopurulen.
KALSIFIKASI
OMSK Tipe Benigna OMSK Tipe Maligna
Proses peradangan terbatas pada Proses peradangan tidak terbatas
mukosa hanya pada mukosa
Proses peradangan tidak Proses peradangan mengenai
mengenai tulang tulang
Perforasi membran timpani tipe
Perforasi membran timpani tipe marginal atau atik, kadang-kadang
sentral tipe subtotal (sentral) dengan
kolesteatoma
Jarang terjadi komplikasi yang Sering terjadi komplikasi yang
berbahaya berbahaya
Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada
KOLESTEATOMA
Kolesteatoma dapat dibagi atas 2 tipe yaitu:
Kongenital Didapat
ETIOLOGI
Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya
Infeksi
Infeksi saluran nafas atas
Autoimun
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius
FAKTOR RISIKO

Faktor rhinogen -> infeksi saluran napas


bagian atas berulang.
Faktor eksogen -> kebersihan dari liang
telinga yang jelek
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Otorrhea (Telinga Berair)
Gangguan Pendengaran
Otalgia (Nyeri Telinga)
Vertigo
PEMERIKSAAN KLINIK
Pemeriksaan Audiometri
Pemeriksaan Radiologi
TATALAKSANA OMSK BENIGNA
OMSK Benigna Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan berikan
edukasi.
OMSK Benigna Aktif
Prinsip pengobatan OMSK benigna aktif adalah :
1. Membersihkan liang telinga dan cavum
2. Pemberian antibiotika, yaitu antibiotika/antimikroba
topical, dan antibiotika sistemik
TATALAKSANA OMSK MALIGNA
Pengobatan yang tepat untuk OMSK maligna
adalah operasi.
Pengobatan konservatif dengan medikamentosa
hanyalah terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan.
KOMPLIKASI
Komplikasi Intrakranial : Komplikasi intratemporal:
Meningitis Fistula labirin
Abses otak Mastoiditis
Trombosis sinus lateral Facial Paralysis
Abses epidura
Otitic hidrocephalus
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ramses
Ruangan : Nusa Indah
Tanggal masuk : 17 Mei 2017
Anamnesis
Keluhan utama : pusing berputar
Riw sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Doris Sylvanus dengan
keluhan pusing berputar 3 tahun ini, namun dirasakan hilang
timbul, dan semakin memberat 2 bulan ini. Pusing dirasakan
memberat ketika menggerakkan kepala, bertambah ketika pada saat ini
membaringkan kepala.
Os juga mengeluh keluar cairan dari telinga kiri 3 tahun
ini, dan dirasakan hilang timbul, Os mengatakan sudah meminum
antibiotik dan obat penghilang nyeri namun tidak ada perubahan.
Cairan yang keluar awalnya kuning jernih, namun lama kelamaan
berubah warna menjadi kuning kehijauan dan berbau busuk.
Pendengaran dirasakan semakin lama juga semakin berkurang seiring
dengan munculnya keluar cairan pada telinga kiri.
...... Anamnesis
Demam (+) 3 hari SMRS dirasakan naik turun, namun
pada saat di IGD sudah tidak demam lagi, mual (+) muntah (+)
telinga dirasakan berdengung (+) batuk (-) pilek (-)
Os memiliki riwayat pekerjaan menyelam untuk
mengambil pasir, dan pekerjaan ini sudah dijalani 10 tahun
ini.

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat diabetes melitus (-), penyakit jantung (-),
stroke (-) hipertensi (-).
Pemeriksaan fisik
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 82 kali/menit, reguler dan kuat angkat
Pernafasan : 20 kali/menit, reguler
Suhu : 36,5C
...... Pemeriksaan Fisik
Otoskopi :
Telinga kiri : Tampak perforasi atik di telinga kiri ukuran sedang disertai sekret
mukopurulen, liang belakang telinga tampak runtuh dan tampak kolesteatom
Telinga kanan : Membran timpani telinga intak, pantulan cahaya normal, meatus
akustikus normal
Rhinoskopi anterior:
Konka inferior dan media kanan kiri normal
Warna merah muda
Deviasi septum dan massa tidak ada
Fenomena palatum molle +/+
Pharingoscopy
Tonsil T1/T1 tenang
Faring normal
Pemeriksaan penunjang
17 Mei 2017 22 Mei 2017
Darah rutin Hasil Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 14,6 g/dL Hemoglobin 14,5 g/dL
Eritrosit 5,1 juta/uL
Eritrosit 5,26 juta/uL
Leukosit 9000 /Ul
Leukosit 7300 /uL
Hematokrit 41 %
Hematokrit 43,2 % Trombosit 316.000 /uL
Trombosit 324.000 /uL GDS 105 mg/dl
Ureum 21 mg/dl
GDS 94 mg/dl
Kreatinin 1,09 mg/dl
Creatinin 1,34 mg/dl
SGOT 24 mg/dl
SGPT 18 mg/dl
Radiologi
Mastoid air cel sinistra tampak
menghilang, dextra normal. Tidak
tampak destruksi tulang mastoid. Tidak
tampak lesi litik atau sklerotik. Canalis
austicus bilateral masih baik

Kesan : mastoiditis kronis sinistra


Diagnosis
Otitis Media Supuratif Kronis Maligna
Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 2x1 gr
nj Ketorolac 3x30 mg
Inj Ranitidin 2x50 mg
Betahisitin oral 3x1
Rencana radikal mastoidektomi
Follow up
TANGGAL S O A P
Terapi :
IVFD D5 24 tpm
Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam
Inj. Metronidazole
Post OP H0 Radikal 500 mg/8 jam
Mastoidektomi a/i Otitis Inj. Ketorolac 30
Post OP Radikal
27/4/2017 TD : 120/70 mmHg Media Supuratif Kronik mg/8 jam
Mastoidektomi
Maligna dengan Inj. Dexametasone 5
komplikasi intratemporal mg/8 jam
Inj. Asam
Tranexamat 500 mg/8
jam
Inj. Ranitidine 50
mg/8 jam
Perdarahan pada
Post OP H1 Radikal
telinga (-) KU : baik
Mastoidektomi Terapi Lanjut
Pusing berputar (-) Kesadaran : Compos
28/4/2017 a/i Otitis Media Supuratif
Mual (-) mentis
Kronik Maligna dengan
Muntah (-) TD : 120/80 mmHg
komplikasi intratemporal
Parese facialis (-)

Perdarahan pada
Post OP H2 Radikal Terapi Lanjut
telinga (-) KU : baik
Mastoidektomi
Pusing berputar (-) Kesadaran : Compos
29/4/2017 a/i Otitis Media Supuratif
Mual (-) mentis
Kronik Maligna dengan
Muntah (-) TD : 130/80 mmHg
komplikasi intratemporal
Parese facialis (-)
Terapi :
IVFD RL: D5
2:1 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam
Inj. Metronidazole
500 mg/8 jam
Perdarahan pada Inj. Ketorolac 30
telinga (-) Post OP H4 Radikal mg/8 jam
Pusing tidak
KU : baik
Mastoidektomi Inj. Dexametasone 5
Kesadaran : Compos mg/8 jam
1/5/2017 berputar (+) a/i Otitis Media Supuratif
Kronik Maligna dengan
mentis Inj. Asam
Mual (-)
TD : 120/70 mmHg Tranexamat STOP
Muntah (-) komplikasi intratemporal
Parese facialis (-) Inj. Ranitidine 50
mg/8 jam
Vip albumin 3 x 1
tab
Flunarizine 2 x1 tab
Betahistine 2 x 1 tab

Clindamicin 300 mg
3 x 1 tab
Methilprednisolone 4
Perdarahan pada
Post OP H5 Radikal mg 3 x1 tab
telinga (-) KU : baik
2/5/2017 Mastoidektomi Vip albumin 3 x 1 tab
Pusing berputar (+) Kesadaran : Compos
a/i Otitis Media Supuratif Flunarizine 2 x1 tab
Mual (-) mentis
Kronik Maligna dengan Betahistine 2 x 1 tab
Muntah (-) TD : 110/70 mmHg
komplikasi intratemporal Buka tampon telinga
Parese facialis (-)
dan ganti verban
BOLEH RAWAT JALAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Anamnesis
KASUS TEORI

pusing berputar Otore


cairan telinga kuning kehijauan dan Otalgia
berbau busuk pendengaran berkurang
pendengaran semakin berkurang vertigo
demam 3hr SMRS OMA berulang pengobatan tidak
mual, muntah adekuat
telinga berdengung Faktor risiko pekerjaan
RPO : antibiotik dan anti nyeri
Riwayat pekerjaan menyelam

32
Pemeriksaan fisik
KASUS TEORI

Otoskopi : OMSK Tipe Maligna


Telinga kiri : Tampak perforasi atik di telinga Proses peradangan tidak terbatas
kiri ukuran sedang disertai sekret hanya pada mukosa
mukopurulen, liang belakang telinga
tampak runtuh dan tampak kolesteatom
Proses peradangan mengenai
tulang
Perforasi membran timpani tipe
marginal atau atik, kadang-kadang
tipe subtotal (sentral) dengan
kolesteatoma
Sering terjadi komplikasi yang
berbahaya
Kolesteatoma ada
33
Radiologi
Mastoid air cel sinistra tampak
menghilang, dextra normal. Tidak
tampak destruksi tulang mastoid. Tidak
tampak lesi litik atau sklerotik. Canalis
austicus bilateral masih baik

Kesan :
mastoiditis
kronis sinistra
OMSK Tipe Benigna OMSK Tipe Maligna

Proses peradangan terbatas pada Proses peradangan tidak terbatas


mukosa hanya pada mukosa

Proses peradangan tidak mengenai


Proses peradangan mengenai tulang
tulang
Perforasi membran timpani tipe
Perforasi membran timpani tipe
marginal atau atik, kadang-kadang tipe
sentral
subtotal (sentral) dengan kolesteatoma
Jarang terjadi komplikasi yang Sering terjadi komplikasi yang
berbahaya berbahaya

Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada


TATALAKSANA

Medikamentosa
Operatif
Mastoidektomi sederhana
Mastoidektomi radikal

KOMPLIKASI
Intratemporal

Intrakranial
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang, Tn. S umur 39
tahun didiagnosis Otitis media supuratif kronik
(OMSK) Maligna.
Pada kasus ini dilakukan radikal mastoidektomi.
Komplikasi yang terdapat pada pasien ini adalah
intratemporal.
DAFTAR PUSTAKA
Djaafar ZA. 2001.Buku Ajar Ilmu KesehatanTelinga Hidung Tenggorok Kepala Leher :Kelainan
TelingaTengah.Edisi kelima. Jakarta: FKUI.
Adams FL, Boies LR, Higler PA. 1997. Buku Ajar PenyakitTHT. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Ballenger JJ. 1994.PenyakitTelinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi 13.Jakarta :
Binaputra Aksara.
Helmi. 2001.Buku Ajar Ilmu KesehatanTelinga Hidung Tenggorok Kepala Leher :Komplikasi
Otitis Media Supuratif Kronis Dan Mastoiditis. Edisi kelima. Jakarta: FKUI.
Berman S. 2006. Otitis Media In Developing Countries. Pediatrics.
Dugdale AE. 2004. Management Of Chronic Suppurative Otitis Media. Medical Journal of
Australia.
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. 2015. Buku Ajar Ilmu KesehatanTelinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala dan Leher :Ganguan Pendengaran dan Kelainan Telinga.Edisi 7. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Paparella MM, Adams GL, Levine SC. 1997. Buku Ajar PenyakitTHT BOIES: Penyakit
TelingaTengah Dan Mastoid. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai