Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASMA BRONKIAL

Disusun oleh:
Hamsyariyah, S. Ked

Pembimbing :
dr. Sutopo, Sp. KFR
dr. Tagor Sibarani

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE


RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK UPR
PALANGKARAYA
2017
PENDAHULUAN
 Asma merupakan penyakit saluran pernapasan
kronik, dimana terjadi inflamasi (peradangan)
kronik pada saluran napas.
 Asma mempunyai tingkat fatalitas yang
rendah namun jumlah kasusnya cukup banyak
ditemukan dalam masyarakat.
 Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan
100-150 juta penduduk dunia menderita asma.
PRIMARY SURVEY
 Vital Sign :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,50C
Pernapasan : 26x/menit
 Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
 Breathing : spontan, 26x/menit, torako-
abdominal, pergerakan thoraks simetris
 Circulation: nadi 84x/menit, CRT <2”
PRIMARY SURVEY
 Disability : GCS E4V5M6, pupil isokor +/+,
diameter 3 mm/3mm, reflex cahaya +/+
 Evaluasi masalah : berdasarkan primary survey
sistem triase, kasus ini merupakan kasus yang
termasuk dalam emergency sign label kuning karena
didapatkan gangguan breathing, yaitu pernapasan
26x/menit.
 Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien
ini adalah ditempatkan di ruangan non bedah dan
diberikan oksigen.
SECONDARY SURVEY
IDENTITAS

 Nama : Tn. M
 Usia : 36 tahun
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Alamat : Palangkaraya
 Tanggal MRS : 30-11-2017, pukul 06.00 WIB
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus dengan keluhan
sesak sejak 9 jam SMRS. Sesak muncul saat pasien sedang
tertidur. Sesak semakin meningkat sehingga dibawa ke RS.
Keluhan seperti ini sudah berulang sejak pasien masih muda.
Sesak dirasakan apabila pasien kelelahan atau udara dingin. Saat
sesak pasien tidak dapat melakukan aktivitas apapun. Pasien
biasanya meminum obat salbutamol bila sesaknya kambuh. Sesak
juga diserta batuk berdahak. Dahak bewarna putih agak kental,
keluar sedikit-sedikit kadang tidak keluar. Keluhan seperti batuk
dengan bercak darah (-), nyeri dada (-), mual muntah (-), sakit
kepala (-). Apabila saat pagi hari dengan udara dingin pasien
mengeluh sering meler. Bersin-bersin (+) jika terkena debu.
 Riwayat penyakit dahulu : Riwayat asma (+)
sejak remaja, riwayat alergi (+), riwayat alergi obat
(-), riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-)
 Riwayat penyakit keluarga : Ibu dan anak
perempuan pasien memiliki penyakit yang serupa
dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak sesak, GCS: eye (4), verbal (5),
motorik (6).
 Tanda-tanda vital : tekanan darah : 110/70 mmHg, denyut
nadi: 84 x/menit, suhu 36,5oC, RR: 26 kali/menit.
 SPO2 : 93%
 Kulit : turgor <2”, pucat (-), sianosis (-)
 Mata : konjungtiva anemis (-)/(-), sclera ikterik (-),
pernapasan cuping hidung (+), pupil isokor, diameter pupil
3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+).
 Leher : perbesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Toraks :Simetris, retraksi (+), fremitus taktil
normal, sonor, vesikuler +/+, ronkhi (-/-),
wheezing (+/+) diseluruh lapang paru, ictus cordis
tidak terlihat dan teraba pada SIC V 2 cm lateral garis
midclavicula sinistra, S1-S2 tunggal, reguler,murmur
(-),gallop (-).
 Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal,
timpani, hepar dan lien tidak teraba membesar,
shifting dulness (-).
 Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”, edema (-)
DIAGNOSIS KERJA
Asma bronkial
TATALAKSANA
 O2 nasal kanul 1-2 lpm
 Infus RL 10 tpm
 Diazepam rectal 10 mg
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam
ANAMNESIS
 KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus dengan keluhan
sesak sejak 9 jam SMRS. Sesak muncul saat pasien sedang
tertidur. Sesak semakin meningkat sehingga dibawa ke RS.
Keluhan seperti ini sudah berulang sejak pasien masih muda.
Sesak dirasakan apabila pasien kelelahan atau udara dingin. Saat
sesak pasien tidak dapat melakukan aktivitas apapun. Pasien
biasanya meminum obat salbutamol bila sesaknya kambuh. Sesak
juga diserta batuk berdahak. Dahak bewarna putih agak kental,
keluar sedikit-sedikit kadang tidak keluar. Keluhan seperti batuk
dengan bercak darah (-), nyeri dada (-), mual muntah (-), sakit
kepala (-). Apabila saat pagi hari dengan udara dingin pasien
mengeluh sering meler. Bersin-bersin (+) jika terkena debu.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Sesak napas yang disertai bunyi Keluhan utama penderita asma ialah
mengi. sesak nafas mendadak, disertai fase
inspirasi yang lebih pendek dibandingkan
dengan fase ekspirasi, dan diikuti bunyi
mengi (wheezing), batuk disertai
serangan napas yang kumat-kumatan.

Sesak juga diserta batuk Batuk hampir selalu ada, bahkan


berdahak. Dahak bewarna putih seringkali diikuti dengan dahak putih
agak kental, keluar sedikit- berbuih.
sedikit kadang tidak keluar.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Sesak semakin meningkat Pada beberapa penderita asma,
sehingga dibawa ke RS sesak dirasakan makin lama makin
meningkat atau tiba-tiba menjadi
lebih berat.

Keluhan sesak sudah Asma terjadi akibat adanya faktor


berulang sejak pasien pencetus, seperti alergen.
masih muda.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Pada pemeriksaan fisik Tanda lain yang menyertai sesak
ditemukan adanya nafas adalah pernafasan cuping
pernapasan cuping hidung. hidung yang sesuai dengan irama
pernafasan. .
Pada vital sign ditemukan Frekuensi pernafasan terlihat
adanya takipnea, yaitu RR meningkat (takipnea) otot bantu
26x/menit. pernafasan ikut aktif, dengan
tampak gelisah.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Riwayat keluarga dengan Genetik merupakan faktor
keluhan yang sama. predisposisi terjadinya asma.
Sehingga penderita sangat mudah
terkena penyakit asma bronkial
jika terpapar dengan faktor
pencetus.
Setelah diberikan nebulizer Obat-obatan ini berfungsi untuk
dengan combivent dan merelaksasikan otot polos nafas
flixotide keluhan pasien dan sebagai brokodilator
berkurang.
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan sebuah kasus pada seorang laki-
laki, usia 36 tahun datang dengan keluhan sesak
napas sejak 9 jam SMRS. Saat itu pasien meminum
obat salbutamol, namun tidak ada perbaikan. Sesak
dirasakan apabila pasien kelelahan atau udara
dingin. Sesak juga diserta batuk berdahak. Paien
memiliki riwayat asma (+) sejak remaja, riwayat
alergi (+), serta ibu dan anak perempuan pasien
memiliki penyakit yang serupa.
KESIMPULAN
 Pada pemeriksaan fisik adanya takipnea, yaitu pernapasannya
26x/menit. Selain itu juga pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya pernapasan cuping hidung, retraksi intercostal, dan
pada auskultasi ditemukan adanya wheezing pada seluruh
lapang paru.
 Penatalaksanaan awal pada pasien ini adalah diberikan
oksigen nasal sebanyak 2-3 lpm, kemudian diberikan
nebulizer dengan combivent dan flixotide 1 vial. Setelah
dilakukan nebulizer, sesak napas pada pasien berkurang, dan
pada pemeriksaan fisik normal. Sehingga pada pasien ini
boleh rawat jalan, dengan diberikan obat oral Salbutamol 3 x
2 mg dan Metilprednisolone 3 x 4 mg.
DAFTAR PUSTAKA
 Riyanto BS, Hisyam B. 2006. Obstruksi Saluran Pernafasan Akut
In : Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : EGC 2.
 Alsagaff H, Mukty A. 2002. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
Surabaya : Airlangga University Press
 Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023 / Menkes/
SK/ XI/2008 tentang pedoman pengendalian penyakit asma.
Jakarta
 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis
dan penatalaksanaan penyakit asma di indonesia.
 Mcfadden ER. 2000. Penyakit asma In : Prinsip-prinsip ilmu
penyakit Dalam harrison. Jakarta :EGC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai