RS GUNUNG MARIA
Jln. Sejahtera No. 282, Tomohon
Sulawesi Utara ̶ Indonesia
P. (0431) 31008
F. (0431) 352414
E-mail: rsgunungmaria@yahoo.co.id
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Dokter Internsip:
Pembimbing:
Laporan Kasus
Asma Eksaserbasi Akut
Nama Peserta dr. Herlina Juliani Buarlele
Nama Wahana RS Gunung Maria Tomohon
Topik Asma Eksaserbasi Akut
Tanggal (kasus) 14-01-2022
Nama Pasien NY. GM No. RM 356968
□ Bumil
□ Pos
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
- NY. KB, 63 tahun, datang ke IGD RS Gunung Maria pada pukul 21.39
dengan keluhan sesak napas memberat sejak 1 jam sebelum masuk rumah
sakit. Sesak napas dirasakan mulai dari sore hari dan makin lama memberat
di malam hari ,pasien mengaku jika saat sesak nafas sering terdengar bunyi
“ngik-ngik” . Kekambuhan sesak nafas biasanya terjadi 2 kali sehari atau
seminggu bisa kambuh 3-4 kali, hal ini diakui pasien cukup menganggu
aktivitas sehari-harinya. Pasien mengaku sering bersin dan pilek terjadi pada
keadaan dingin di malam hari .Pasien mengaku jika sedang terjadi
kekambuhan dada terasa berat untuk bernapas. Keluhan disertai dengan
batuk, batuk dirasakan sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit, batuk disertai
lendir (+) berwarna kekuningan tetapi pasien mengaku lendir sulit keluar.
Pasien mempuyai Riwayat Asma (+) sejak 1 tahun lalu
- Demam (+)
- Nyeri tenggorokan (-), pilek (-), lemas (+), pusing (-)
- BAB dan BAK dalam batas normal.
- 1 jam SMRS pasien merasa sesak nafas memberat , lemas, batuk (+).
Riwayat Pengobatan: (+) salbutamol 4 mg , Symbicort Turbuhaler 160 MCG
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit dan Keluarga: -
3. Riwayat Keluarga: -
4. Lain-lain: -
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Asma Eksaserbasi Akut
2. Tatalaksana Asma Eksaserbasi Akut
1. Subjektif
- Sesak napas memberat sejak 1 jam SMRS
- Sesak disertai batuk dan bunyi napas ngik ngik
2. Objektif
a. Vital sign:
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: -
Keadaan Khusus: Sesak (+), Batuk (+)
Tekanan darah
Frekuensi Nadi 96 x/menit,
Frekuensi Napas 30x/menit
Saturasi Oksigen 80%
Suhu 37.8 °C
Berat badan 60.kg
b. Pemeriksaan fisik:
Kepala: Normocephali, Deformitas (-), Ubun-ubun besar normal
Mata: Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-), Pupil isokor 2mm/2mm,
Refleks cahaya +/+
Telinga: Membran timpani intak +/+, Sekret -/-
Hidung: Deviasi septum (-), Sekret -/- Pernapasan cuping Hidung (+)
Mulut: Mukosa ulut lembab, T1/T1, Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-)
Paru
o I: Pergerakan dada simetris, tidak tampak retraksi
o P: Vokal fremitus kedua lapang paru dalam batas normal
o P: Sonor pada seluruh lapang paru
o A: Suara nafas vesikuler +/+, Rhonchi +/+, Wheezing +/+
Jantung
o I: Ictus cordis tidak tampak
o P: Iktus cordis teraba kuat angkat
o P: Batas jantung normal
o A: S1-S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
o I: Datar simetris
o A: Bising usus (+) normal
o P: Timpani pada seluruh kuadran
o P: Nyeri tekan (-), Lemas
Ekstrimitas: Akral hangat, CRT <2 detik, Turgor baik
c. Pemeriksaan penunjang
Lab. Hematologi rutin
Parameter Hasil Nilai Normal
WBC 18.37 x 103/uL 4.00 - 10.00
RBC 4.46 x 106/uL 3.50 - 50.0
HGB 14.8 d/dL 11.0 – 15.0
HCT 43.8 % 37.0 – 47.0
MCV 98.2 fL 80.0 – 100.0
MCH 33.2 pg 27.0 – 34.0
MCHC 33.8 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-CV 11.8 % 11.0 – 16.0
RDW-SD 48.8 fL 35.0 – 56.0
PLT 199 x 103/uL 100 – 300
MPV 8.6 fL 6.5 – 12.0
PDW 16.4 9.0 – 17.0
PCT 0.172 % 0.108 – 0.282
5. Prognosis
- Ad vitam; dubia ad bonam
- Ad sanationam: dubia
- Ad fungsionam: dubia
6. Edukasi
- Menjelaskan pada keluarga pasien bahwa kondisi saat ini gawat-darurat dan
memerlukan Tindakan yang segera dan pasien harus di rujuk ke Sp. PD
- Menjelaskan mengenai Tindakan pemasangan infus dan pengambilan darah
untuk keperluan diagnosis
- Setelah keadaan gawat-darurat terlewati, pasien akan dirawat dan di observasi di
bangsal dewasa.
- Mengedukasi pasien untuk minum obat teratur, dan rutin kontrol.
Analisa kasus
Teori Pasien
Definisi Asma sebagai kumpulan
tanda dan gejala wheezing
(mengi) dan atau batuk dengan
karakteristik sebagai berikut;
timbul secara episodik dan atau
kronik, cenderung pada malam
hari/dini hari (nocturnal),
musiman, adanya faktor
pencetus diantaranya aktivitas
fisik dan bersifat
reversible .Batasan asma yang
lengkap yang dikeluarkan oleh
Global Initiative for Asthma
(GINA) didefinisikan sebagai
gangguan inflamasi kronik saluran
nafas dengan banyak sel yang
berperan, khususnya sel mast,
eosinofil, dan limfosit T. Pada
orang yang rentan inflamasi ini
menyebabkan mengi berulang,
sesak nafas, rasa dada tertekan
dan batuk.