Anda di halaman 1dari 20

Pembacaan Kasus Kecil

STATUS
ASMATIKUS
Miranty Aditya Hadini, S.Ked
K1A1 12 110

Pembimbing :
dr. Tety Yuniarty Sudiro, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
Identitas Pasien :

Nama : Tn. AH
Umur : 57 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Balai Kota 3
Ruangan : Anggrek Kls.1
Pekerjaan : PNS
Tanggal masuk RS : 15 Januari 2017
DPJP : dr. Nyoman Sunarka, Sp.PD
Anamnesis :
Keluhan utama : Sesak napas

PBM dengan keluhan sesak yang dialami sejak lama dan memberat 4 hari SMRS. Sesak yan
g dialami pasien memberat bersamaan dengan keluhan batuk berlendir yang berwarna putih
dan juga timbul saat pasien kelelahan setelah aktivitas berat diluar ruangan atau saat malam
hari. Pasien mengatakan biasanya sesak akan berkurang dengan istirahat dan penggunaan ob
at dengan nebulizer, namun sejak 4 hari SMRS, sesak dirasakan tidak membaik.
Riwayat penyakit dahulu : pasien memiliki riwayat penyakit asma bronkhial , riwayat aler
gi (+), HT (-), DM (-)
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-).
Riwayat penggunaan pengobatan : pasien menggunakan obat combivent + nebulezire bil
a serangan kumat saat dirumah.
Riwayat kebiasaan merokok (-), alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
STATUS PRESENT
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Status gizi : BB : 60 kg TB : 160cm
IMT: 23,4kg/m2

Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 108 kali/menit
Pernapasan : 32 kali/menit
Suhu : 36,5C/axillar
Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik
(-/-), pupil bulat dan isokor, exopthalmus
Mata
dan enopthalmus (-), edema palpebra (-/-),
pergerakan bola mata dalam batas normal.
Hitam, mudah dicabut (-), alopesia (-)
Rambut
Bentuk oval dan simetris (normocephal)
Kepala
Berwarna sawo matang, erosi (-), ikterik (-),
Kulit
bintik-bintik perdarahan (-)
Status Generalis
Lidah kotor (-), tremor lidah (-)
Lidah
Bibir tampak pucat (+), kering (+), gusi
Mulut
berdarah (-), sianosis (-), stomatitis (-), tonsil
T1:T1, hiperemis (-)
Gigi, Bibir,
Otorrhea (-), deformitas (-), nyeri tekan Telinga
mastoid (-), Perdarahan (-), tophi (-)
Sekret (-) Perdarahan (-)
Hidung
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : pembengkakan arteri carotis (-)
Palpasi : trakea ditengah, pembesaran KGB
LEHER (-), pembesaran tiroid (-)
JVP = R+2 cmH2O

Inspeksi : pergerakan simetris kiri dan kanan, retraksi sela


iga (-), penggunaan otot bantu napas (+), jenis pernapasan
torako-abdominal
THORA Palpasi : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
KS Perkusi : Sonor (+) batas paru hepar ICS VI linea
midclavicula dextra, batas paru lambung ICS VIII linea
axillaris anterior sinistra.
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing +/+, ronkhi-/-
Inspeksi : IC tidak terlihat di 1 cm medial linea
midklavikula ICS V sinistra

JANTUN Palpasi : IC tidak teraba, thrill (-)


Perkusi : Pekak (+), batas jantung atas ICS 2 parasternalis
G dextra dan ICS 2 parasternalis sinistra, batas jantung
bawah ICS 4 parasternalis dextra dan ICS 5 midaxillaris
sinistra (kesan normal)
Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), S3 gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : Peristaltik (+) dalam batas normal
ABDOMEN Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-). Hepar dan lien
tidak teraba. Ballotemen ginjal (-)
Perkusi : tympani

Inspeksi : simetris kanan=kiri, deformitas (-)


Palpasi : Nyeri tekan (-), massa tumor (-) tactile
fremitus kiri dan kanan simetris kesan normal
PUNGGUNG Perkusi : batas paru hepar setinggi vertebra thoracal
X dextra posterior
Auskultasi : Vesikuler(+/+), wheezing -/-, ronkhi -/-
Pemeriksaan Fisik

EKS. Ekstremitas atas: Akral hangat,


pitting edema -/-, petekie -/-,
ATAS kekuatan otot 5/5

EKS. Ekstremitas bawah : Akral hangat,


pitting edema -/-, petekie -/-,
BAWAH kekuatan otot 5/5. Nyeri pada sendi
genu dan ankle
Pemeriksaan Penunjang

Foto Thorax :
corakan Bronchovaskular dbn
Cor, sinus, Diagphragma dbn
tulang tulang intak
Kesan : foto thorax dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin Kimia Darah


WBC 12,8x10^3/uL GDS 109 mg/dl
RBC 4,47 x 10^6/uL Ureum 38 mg/dl
HGB 14,8 g/dL Creatinin 0.9 mg/dl
HCT 42,0% SGOT/AST 22 U/L
MCV 85,9 Fl SGPT/ALT 34 U/L
MCH 28,2 pg
MCHC 34,8
PLT 341x10^3/uL
Eo 6,99x10^3/uL
Resume
Pasien Tn. AH 57 tahun
Sesak napas sejak 4 hari SMRS
Batuk berlendir berwarna putih.
Riwayat asma bronchial (+),
Riwayat pengobatan (+) menggunakan obat combivent dan i
nhaler berotec
Pemeriksaan fisik didapatkan :

Tekanan darah : 120/70 mmHg


Nadi : 108 kali/menit
Pernapasan : 32 kali/menit
Suhu : 36,5C/axillar

- Bunyi napas tambahan Wheezing di seluruh lapangan pa


ru
Pemeriksaan penunjang :
Foto Thorax : dalam batas Normal
Resume
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN
WBC 12,8 x 103/UL 4,00 10,00
RBC 4,47 x 106/UL 4,00 6,00
HGB 14,8 g/dL 12,0 16,0
HCT 42,0 % 37,0 48,0

PLT 341 x 103/UL 150 400


EO 6,99 x 103/UL 1,0 -3,0

P = 15-40
Ureum 68 mg/dl
L = 19-44
P = 0.5-1.0
Creatinin 1,1 mg/dl
L =0.7-1.2
Diagnosa

Status Asmatiku
s

Rencana Pemeriksaan :
1. EKG
2. Spirometri
3. Uji provokasi bronkus
Terapi

Non-Medika mentosa Farmakologi


a. Tirah baring O2 3 Liter/menit

IVFD RL 16 tpm + aminophilin/drips

Metilprednisolon 125 mg/IV/12 jam

Pantoprazole 40 mg/IV/12 jam

N.acetylsistein 3x1 tablet

Combivent / nebulizer/6 jam


Diskusi
KASUS KEPUSTAKAAN
Tn, AH 57 tahun Tahun 1993 UPF Paru RSUD dr. Sutomo, Surabaya
melakukan penelitian di lingkungan 37 puskesmas
di Jawa Timur dengan menggunakan kuesioner
modifikasi ATS yaitu Proyek Pneumobile Indonesia
dan Respiratory symptoms questioner of Institute
of Respiratory Medicine, New South Wales, dan
pemeriksaan APE menggunakan alat peak flow
meter dan uji bronkodilator. Seluruhnya 6662
responden usia 13-70 tahun mendapatkan
prevalensi asma sebesar 7,7%, (laki-kali 9,2% dan
perempuan 6,6%. )
Diskusi
KASUS KEPUSTAKAAN
Sesak napas memberat Status asmatikus adalah suatu keadaan darurat
medik berupa serangan asma berat kemudian
sejak 4 hari SMRS bertambah berat yang refrakter bila telah sampai 1
Batuk berlendir berwarna sampai dengan 2 jam pemberian obat untuk
putih. serangan asma akut seperti adrenalin subkutan,
Pemeriksaan thoraks aminofilin intravena atau agonis -2 tidak ada
didapatkan suara napas perbaikan atau malah memburuk.
tambahan berupa wheezing Diagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat
pada seluruh lapangan paru episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi,
rasa berat di dada dan variabiliti yang berkaitan
dengan cuaca. Anamnesis yang baik cukup untuk
menegakkan diagnosis, ditambah dengan
pemeriksaan jasmani dan pengukuran faal paru
terutama reversibiliti kelainan faal paru, akan lebih
meningkatkan nilai diagnostik.
Gejala asma bervariasi sepanjang hari sehingga
pemeriksaan jasmani dapat normal. Kelainan
pemeriksaan jasmani yang paling sering ditemukan
adalah mengi pada auskultasi.
Diskusi
KASUS KEPUSTAKAAN
Riwayat asma bronchial (+), Riwayat penyakit pada pasien asma
Riwayat pengobatan (+) penting untuk diketahui karena berguna
menggunakan obat combivent dalam menentukan waktu saat timbulnya
dan inhaler berotec serangan dan beratnya gejala, terutama
untuk membandingkan dengan eksaserbasi
sebelumnya, semua obat yang digunakan
selama ini, riwayat episode gagal napas
sebelumnya (intubasi, penggunaan
ventilator) dan gangguan psikiatrik atau
psikologis. Tidak adanya riwayat asma
sebelumnya pada pasien dewasa, harus
dipikirkan diagnosaa banding lainnya
seperti gagal jantung kongestif, PPOK dan
lainnya.
Diskusi
KASUS KEPUSTAKAAN
Penatalaksanaan Penderita status asmatikus :
O2 3 Liter/menit
1. Pemberian oksigen untuk mempertahankan
IVFD RL 16 tpm + saturasi oksigen 92%
aminophilin /drips 2. Bronkodilator dapat berupa agonis -2, aminofilin

Metilprednisolon 125 Injeksi, maupun antikolinergik seperti ipratropium bromid


yang digunakan sendiri ataupun dalam kombinasi dengan
mg/IV/12 jam
agonis -2 melalui inhalasi dengan nebulasi.
Pantoprazole 40 3. Kortikosteroid dosis tinggi intravena diberikan
mg/IV/12 jam setiap 2-8 jam tergantung beratnya keadaan
serta kecepatan respon.
N.acetylsistein 3x1 tablet
4. Pengobatan lain : hidrasi dan keseimbangan
Combivent / nebulizer/6 elektrolit, mukolitik dan ekspektorans, antibiotik
jam sedasi dan antihistamin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai