Anda di halaman 1dari 14

Kandidiasis kutis

Oleh:

Dr. Hj. Hervina,Sp.KK


1. Definisi
Kandidiasis adalah penyakit jamur
yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida
biasanya oleh Candida albicans dan
dapat mengenai mulut vagina, kulit,
kuku, bronki, atau paru kadang-
kadang dapat menyebabkan
septikemia, endocarditis, atau
meningitis. Kandidiatis kutis adalah
suatu penyakit kulit yang disebabkan
oleh infeksi jamur dari genus
Candida.
2. Etiologi
Penyebab yang tersering adalah Candida
albicans. Spesies patogenik yang lainnya
adalah C.tropicalis, C.parapsilosis,
C.guilliermondii, C.krusei,
C.pseudotropicalis, C.lusitaneae.
3. Epidemiologi
 DiJepang, dilaporkan bahwa kandidosis kutis terdapat pada 755
kasus dari 72.660 pasien yang keluar dari RS, dimana
kandidosis intertriginosa merupakan kasus yang paling sering
yaitu 347 kasus (45,96%).4 Penelitian di suatu provinsi di Irak
menunjukkan persentase kandidosis kutis sebanyak 26,2%
dari keseluruhan infeksi jamur kulit. Secara signifikan,
distribusi kandidosis intertriginosa menunjukkan persentase
62,9% dibanding bagian kulit lainnya dan bila dihubungkan
dengan jenis kelamin, wanita (64%) terbanyak menderita
kandidiasis intertriginosa. Penelitian yang dilakukan oleh
Wowor et al di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou periode Januari-Desember 2012 melaporkan
bahwa terdapat 37 pasien (3,37%) kandidosis intertriginosa
dari 1096 pasien baru.
4. Faktor Resiko
Faktor endogen Faktor eksogen

•Perubahan fisiologi
Iklim panas dan kelembapan •Kehamilan karena perubahan ph
menyebabkan perspirasi
dalam vagina
meningkat.
•Kegemukan karena banyak
Kebersihan kulit
berkeringat.
Kebiasaan merendam kaki
•Debilitas.
dalam air yang terlalu lama •Iatrogenik.
menimbulkan maserasi dan
•Umur: orang tua dan bayi lebih
memudahkan masuknya
sering terkena infeksi karena status
jamur.
Kontak dengan penderita.
imunologi nya yang kurang
sempurna.
•Imunologik: penyakit genetic
5. Diagnosis
5.1 Anamnesis

Dijumpai bercak yang bila pecah dapat meninggalkan


berbatas tegas, bersisik, basah, dan kemerahan .

5.2 Pemeriksaan Dermatologi


 Efflorusensi : Lesi dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-
vesikel atau pustul kecil atau bulla n daerah erosi dengan
pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.
 Lokalisasi: daerah lipatan kulit ketiak, lipatan paha,
intergluteal, lipatan payudara, antara jari tangan atau
kaki , glands penis atau umbilicus.
5.3 Pemeriksaan Penunjang

Kerokan Kulit
Kerokan kulit diperiksa dengan
larutan KOH 20% atau dengan
pewarna gram, terlihat sel ragi
blastospora atau hifa semu.

Pemeriksaan Biakan
Bahan yang diperiksa ditanamkan dalam agar dekstrosa
glukosa sabouraud dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik
(kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37C,
koloni tumbuh setelah 2-5 hari, berupa koloi mukoid putih.
6. Patogenesis dan patofisiologi
Awalnya candida menempel pada sel epitel (disebabkan adanya
interaksi antara glikoprotein permukaan candida dengan sel epitel)
 Kemudian candida mengeluarkan zat keratinolitik (fosfolipase)
yang menghidrolisis fosfolipid membran sel epitel. Bentuk
psudohifa candida juga mempermudah invasi jamur ke jaringan.
Dalam jaringan candida mengeluarkan faktor kemotaktik
neutrophil yang akan menimbulkan reaksi radang akut.
Lapisan luar candida mengandung manoprotein yang bersifat
antigenic sehingga akan mengaktifasi komplemen dan
merangsang terbentuknya immunoglobulin.
Immunoglobulin ini akan membentuk kompleks antigen
antibody di permukaan sel candida, yang dapat melindungi candida
dari fungsi imunitas tuan rumah. Selain itu candida akan
mengeluarkan zat toksik terhadap neutrophil dan fagosit lain.
7. Diagnosa Banding

Tinea kruris

Dermatitis
Kontak Alergi
8. Penatalaksanaan
8.1 Non farmakologi
Keadaaan umum dan higienitas yang baik
dapat membantu mencegah infeksi candida
yakni dengan menjaga agar kulit tetap
bersih dan kering. Bedak yang kering
mungkin dapat membantu pencegahan
infeksi jamur pada orang yang mudah
terkena.
8.2 Farmakologi

 Topikal

Larutan ungu gentian : 1-2 % untuk kulit


Golongan azol seperti krim atau bedak mikonazol 2%, krim
tiokonazol 1%.

 SIstemik

ketoconazole : Sehari 1 tablet selama 1-2 minggu


itraconazole : 100 mg/hari
fluconazole 50 mg/hari(1)
9. Komplikasi
Rekurens atau infeksi berulang candida
pada kulit.
Diseminated candidiasis
10. Prognosis
Umumnya baik bergantung pada berat
ringannya faktor predisposisi.

Anda mungkin juga menyukai