Pembimbing :
dr. Shinta N Barnas, M.Kes., Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Dermatitis Herpetiformis (DH) atau yang disebut juga sebagai
Morbus Duhring adalah penyakit menahun dan residif, ruam
bersifat polimorfik terutama berupa vesikel, tersusun berkelompok
dan simetrik serta disertai rasa sangat gatal DEFINISI
• Dermatitis herpetiformis (DH) adalah penyakit kulit autoimun yang bersifat
kronik dan sangat gatal, disertai timbulnya lesi papulovesikular yang
berulang.
• Penyakit ini ditandai dengan papul, vesikel, plak, urtika, eritema dan
kelompok ekskoriasi di daerah ekstensor, siku, lutut, bokong dan punggung
PEMFIGOID BULOSA
• Ruam utama adalah bula dan tidak begitu
gatal
• Pemeriksaan imunofluoresensi terdapat CHRONIC BULOUS DISEASE OF CHILDHOOD
IgG tersusun seperti pita di subepidermal • Pada CBDC terjadi pada anak
• Kelainan utama bula, tidak begitu gatal, eritema tidak
selalu ada dan dapat berkelompok atau tidak
• Pemeriksaan imunofluoresensi terdapat IgA yang linier
PENGOBATAN
• Obat pilihan untuk DH adalah preparat sulfon diaminodiphenylsulfone (dapsone)/DDS
Dosis DDS 200-300 mg per hari, dosis awal 200 mg sehari
Perbaikan tampak dalam 3-4 hari. Jika tidak ada perbaikan, dosis dapat ditingkatkan
Efek samping agranulositosis, anemia hemolitik dan methemoglobinemia
Dosis 100 mg per hari umumnya tidak ada efek samping
• Sulfapyridine
Setelah testing dose 0,5 g 1 tablet (0,5 g) dapat diberikan sebanyak 4 kali sehari.
Dosis efektif 1-4 g per hari
Dapat digantikan dengan sulfasalazine 500 mg 3 kali per hari, dan dosis dapat
ditingkatkan hingga 1,5 gram 3 kali per hari
PENGOBATAN
• Alternatif Obat
Pada beberapa kasus pasien yang jarang perlu digunakan obat alternatif pengganti obat
sulfone tetraksiklin/nikotinamid dan kolkisin (dapat memberikan efek kontrol pada
beberapa pasien)
Dapsone topikal gel 5% juga efektif terhadap dermatitis herpetiformis
Rituximab juga digunakan pada pasien dengan DH yang susah diobati
• Gluten-Free Diet
Pasien secara ketat harus menghindari makan gandum, barley dan gandum hitam.
Anjuran konsumsi gandum (oat) yang dibolehkan 70 gr pada orang dewasa (1 ½
hingga ¾ cup) dan 25 gr pada anak-anak (1 ¼ cup)
Jagung dan nasi secara umum masih ditoleransi
PROGNOSIS
• James WD, Elston DM, Treat JR, Rosenbach MA, Neuhaus IM. 2020. Andrew's Disease of The Skin. 13th Ed.
p469-471. Sydney; ELSEVIER.
• Widyastuti S, Sari Nindya, Rinawati W, Wardhana M, Andiguna MS. 2014. Terapi Dapson pada Dermatitis
Herpetiformis. MDVI 41(4):165-169.
• National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. 2013. Dermatitis Herpetiformis: Skin
Manifestation of Celiac Disease. In: Celiac Diasease Awareness Campaign. p1-2.