Anda di halaman 1dari 9

REFLEKSI KASUS APRIL, 2017

SKIN TAG

OLEH :

FAHRUNNISA

N 111 16 038

PEMBIMBING KLINIK:

dr. DIANY NURDIN, Sp.KK, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA DAN UNIVERSITAS TADULAKO

2017

STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. CL
Jeniskelamin : Laki-laki
Umur : 62 Tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA sederajat
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Kijang IV, No. 29
Tanggalpemeriksaan : 11 April 2017
Tempat pemeriksaan :Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Undata

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : benjolan kecil di pipi kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan benjolan kecil di pipi kanan pasien dirasakan muncul
sekitar 3 bulan lalu. Awalnya kecil-kecil sehingga tidak menimbulkan
keresahan bagi pasien. Namun, karena pasien memiliki tetangga yang di
wajahnya juga pertama kali hanya benjolan kecil seperti itu, lama-
kelamaan karena tetangganya itu tidak pernah memeriksaan diri ke dokter,
sekarang benjolannya membesar dan bertambah banyak, hampir
memenuhi wajah bagian kirinya. Khawatir akan mengalami hal serupa
pasien ingin benjolan di wajahnya ini dihilangkan saja. Menurut pasien,
jika diraba, benjolannya tidak keras dan agak lunak, tidak terasa nyeri, dan
tidak gatal. Sebelum kunjungan ini, pasien sudah pernah menderita
kelainan kulit pada wajahnya seperti ini dan di tempat yang sama, riwayat
pengangkatan benjolan seperti ini pertama kali pada tahun 2015. Riwayat
demam disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat hipertensi (-) dan riwayat DM (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :


Dalam keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang serupa.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
1) KeadaanUmum : Sakit sedang
2) Kesadaran : Compos mentis

2
3) Status Gizi : Gizi baik

Tanda-tanda Vital
1) TekananDarah : 120/70 mmHg
2) Nadi : 72 kali/menit
3) Respirasi : 20 kali/menit
4) Suhu : tidak dilakukan pengukuran

Status Dermatologi
Ujud Kelainan Kulit:
1) Kepala :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
2) Wajah :Tampak papul peducunlated yang lunak dan
berwarna seperti kulit.
3) Leher :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
4) Ketiak :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
5) Dada :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
6) Punggung :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
7) Perut :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
8) Bokong :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
9) Selangkangan :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
10) Genital :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
11) Ekstremitas Atas :Tidak terdapat ujud kelainan kulit
12) Ekstremitas Bawah:Tidak terdapat ujud kelainan kulit

IV. GAMBAR

3
Gambar 1. Wajah: Tampak dua papul
peducunlated yang lunak dan berwarna
seperti kulit di pipi kanan.

V. RESUME
Seorang laki-laki umur 62 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Undata dengan keluhan terdapat dua benjolan kecil
berwarna seperti kulit di pipi kanan pasien, lunak, tidak terasa nyeri, tidak
gatal, yang muncul sekitar 3 bulan lalu. Riw. pengangkatan benjolan
seperti ini pertama kali pada tahun 2015. Tidak ada riwayat keluarga
menderita penyakit yang sama. Riw. demam (-), HT (-), DM (-).
Pada pemeriksaan fisik berupa keadaan status generalis yang terdiri
dari kondisi umum sakit sedang, status gizi baik, kesadaran compos
mentis. Vital sign yakni tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 72 x/menit,
respirasi 20 x/menit, tidak dilakukan pengukuran suhu tubuh. Hasil
pemeriksaan dermatologis, ditemukan ujud kelainan kulit pada wajah yaitu
tampak dua papul peducunlated yang lunak dan berwarna seperti kulit di
pipi kanan.

4
VI. DIAGNOSIS KERJA
Skin Tag

VII. DIAGNOSIS BANDING


Cornu Cutaneus
Melanositik Nevus

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


Histopatologis

IX. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
- Pasien harus menjaga kebersihan dan kelembapan kulit wajah, dan
- Hindari memegang daerah benjolan tersebut agar tidak terjadi
iritasi.
Medikamentosa
Skin tag ditangani bila menimbulkan keluhan kosmetik bagi
pasien, atau mengalami iritasi dan nekrosis. Dapat dieksisi dengan
tindakan bedah kulit sederhana.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad cosmetikam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

5
PEMBAHASAN

Seorang laki-laki umur 62 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin


RSUD Undata dengan keluhan terdapat dua benjolan kecil berwarna seperti kulit
di pipi kanan pasien, tidak terasa nyeri, tidak gatal, yang muncul sekitar 3 bulan
lalu. Riw. pengangkatan benjolan seperti ini pertama kali pada tahun 2015, namun
muncul kembali. Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit yang sama. Riw.
demam (-), HT (-), DM (-).

Pada pemeriksaan fisik berupa keadaan status generalis yang terdiri dari
kondisi umum sakit sedang, status gizi baik, kesadaran compos mentis. Vital sign
yakni tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 72 x/menit, respirasi 20 x/menit, tidak
dilakukan pengukuran suhu tubuh. Hasil pemeriksaan dermatologis, ditemukan
ujud kelainan kulit pada wajah yaitu tampak dua papul peducunlated yang lunak
dan berwarna seperti kulit di pipi kanan.

Skin tag, disebut juga soft wart, acrochordon, cutaneous papilloma,


fibroma durum, fibroepithelial polyp, atau soft fibroma, merupakan tumor jinak
kulit yang berasal dari jaringan fibrovaskuler epidermis dan dermis, sering
menggantung, terutama pada area lipatan kulit. Banyak ditemukan pada usia
pertengahan dan orang tua, umumya pada wanita. Pada populasi umum prevalensi
mencapai 25-46% yang meningkat insidennya sejalan peningkatan usia. Sebanyak
59% populasi memiliki skin tag sebelum usia 70 tahun.1,2,3
Penyebab pasti kelainan ini belum diketahui. Teori yang ada menyebutkan
berkurangnya elastisitas jaringan menyebabkan timbulnya lesi atrofik atau lesi
yang melekat ke kulit. Variasi pedunkulasi atau tangkai yang terbentuk
kemungkinan akibat luasnya area elastin yang hilang, namun pada studi jaringan
elastin pada fibroepithelial polyps di tahun 1999 tidak ditemukan kelainan yang
signifikan.4
Faktor predisposisi antara lain obesitas, penuaan, diabetes, dan kehamilan.
Iritasi akibat gesekan berlebihan diduga sebagi faktor kausal yang penting utnuk
terjadinya skin tag, terutama pada obesitas. Pendapat lain juga menyebutkan

6
bahwa skin tag merupakan efek dari proses kulit yang menua diperberat oleh sinar
matahari.3,5
Adanya keterlibatan infeksi HPV terhadap terjadinya skin tag sampai saat
ini masih belum jelas karena beberapa studi memberikan hasil yang berbeda. 6,7
Skin tag sering ditemukan bersamaan dengan keratosis seboroik pada daerah leher
dan intertriginosa (aksila, inframammae, lipat paha), dapat profus sampai ke
wajah, punggung dan dada, dengan gambaran klinis berupa papul bulat/oval,
teraba lunak, bertangkai dengan panjang bervariasi, ukuran massa 1 mm - 1 cm,
warna mulai dari sewarna kulit sampai hiperpigmentasi.9
Skin tag sangat mudah didiagnosis secara klinik, jarang terjadi kesalahan
diagnosis. Skin tag dapat seperti lesi keratosis seboroik yang kecil, bahkan
sebagian memasukkan skin tag sebagai varian keratosis seboroik. Skin tag
biasanya lebih kecil dibandingkan nevus melanositik atau lesi neurofibromatosis.
Evaluasi patologik tidak perlu dilakukan kecuali skin tag muncul di masa kanak-
kanak, sebab biasanya merupakan inisial presentasi dari sindrom nevoid basal cell
carcinoma.10 Pada pasien ini jika perlu dipertimbangkan untuk dilakukan analisis
histopatologik. Terutama bila ada kecurigaan neoplasma pada suatu acrochordon.
Pada tahun 2004, Schwartz et al. menemukan suatu karsinoma sel skuamosa di
dalam lesi fibroepithelial polyp. 10
Skin tag bukan ancaman malignansi pada dewasa, terapi biasanya untuk
alasan kosmetik atau karena iritasi. Terapi paling mudah dan tanpa anestesi ialah
dengan scissor excision. Lesi kecil dapat diterapi dengan elektrodesikasi atau
cryotherapy. Lesi berukuran >2 cm harus dieksisi. Kadang-kadang dapat terjadi
resolusi spontan, tetapi biasanya menetap dalam waktu lama.8,9

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Henry GI, Grevious MA, Zaenglein AL. Benign Skin Lesions. Online access.
Last updated March 2013. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article
2. Pariser RJ. Benign Neoplasma of the Skin. Med Clin North Am. J., Nov 1998;
82(6): 1285 307.
3. Luba MC, Bangs SA, Mohler AM, Stulberg DL. Common benign skin tumors.
Am Fam Phy. Feb 2003; 67(4): 729 38.
4. Adams BB, Mutasim DF. Elastic tissue in fibroepithelial polyps. Am J
Dermatopathol. 1999;21(5):446-8.
5. Benign skin tumor of the skin. Definition. Online access. Page last updated: 23
Maret 2013. Available from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/enc
y/imagepages.
6. Dianzani C, Calvieri S, Pierangeli A, Imperi M, Bucci M, Degener AM. The
detection of human papillomavirus DNA in skin tags. Br J Dermatol.
1998;138(4): 649-51.
7. Pezeshkpoor F, Jafarian AH, Ghazvini K, Yazdanpanah MJ, et al. An
association of HPV low risk and high risk subtypes with Skin Tag. Ir J Basic
Med Sci. 2012; 15(3):840-6.
8. Quinn AG, Perkins W. Non-melanoma skin cancer and other epidermal skin
tumours. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rooks
Textbook of Dermatology (8th ed). Oxford: Blackwell Publishing Ltd., 2010;
p. 52.1 - 48.
9. Arnold HL, Odom RB, James WD. Andrew's Disease of the Skin Clinical
Dermatology (9th ed). Philadelphia: WB Saunders, 2008; p. 565-79.
10. Schwartz RA, Tarlow MM, Lambert WC. Keratoacanthoma-like squamous
cell carcinoma within the fibroepithelial polyp. Dermatol Surg.
2004;30(2):349- 50.

8
9

Anda mungkin juga menyukai