Psoriasis Vulgaris
Preseptor : Lina Damayanti, dr., Sp.KK
Kelompok 55-C
Presentan :
Sri Siskawati (4151171403)
Nadia Amrin (4151171437)
Fanny Raudatul Zannah (4151171498)
Nida Amelia Hashifah (4151171499)
Oktaviana Grace (4151171517)
Partisipan :
Mustika Novita Delima (4151171406)
Rizka Azkiyana (4151171409)
Fatharani Khairunisa (4151171425)
Rachmatulisa Putri Reflus (4151171441)
Beni Saputra (4151171447)
Keterangan Umum
Nama : Tn. X
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Kp. Gunung Bohong, Cimahi
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Cleaning Service
Agama : Islam
Status Marital : Sudah menikah dengan 2 anak
Jaminan kesehatan : BPJS
Keluhan Utama
Bercak-bercak merah bersisik tebal pada hampir seluruh tubuh yang
terasa sedikit gatal.
Penjabaran Keluhan Utama
Sejak ±2 bulan yang lalu bercak-bercak merah bersisik tebal timbul kembali pada
hampir seluruh tubuh yang terasa sedikit gatal sehingga Os sering menggaruknya, akibat
sering digaruk ±1,5 bulan yang lalu bercak-bercak merah bersisik tebal melebar hingga
uang logam Rp 500 sampai sebesar telapak tangan orang dewasa.
Sejak ± 3 bulan yang lalu bercak-bercak merah bersisik tebal meluas hingga
meliputi perut, kedua lengan, punggung bagian bawah, bokong, hingga kedua paha bagian
belakang berukuran sebesar uang logam Rp 500,- sampai sebesar telapak tangan orang
dewasa. Os juga mengeluhkan adanya perubahan pada kuku menjadi kekuning-kuningan
dan permukaannya tidak rata seperti sumur-sumur dangkal dan terdapat bercak putih di
lidah.
Karena keluhan tersebut ± 3 bulan yang lalu Os berobat ke Poliklinik Penyakit
Kulit dan Kelamin RS Dustira Cimahi oleh dokter umum diberi obat salep dalam pot
berwarna putih, tidak berbau dan lengket dioleskan 2 kali sehari selama 3 hari. Keluhan
gatal membaik namun kelainan kulit tidak sembuh.
Perjalanan Penyakit
Keluhan kulit pertama kali timbul ± 1,5 tahun yang lalu berupa
bercak-bercak merah dan bersisik tebal berdiameter ± 0,5 cm pada
daerah sekitar siku kanan dan kiri yang terasa sedikit gatal sehingga OS
sering menggaruknya. Akibat sering digaruk sejak ± 1,3 tahun yang lalu
bercak-bercak merah bersisik tebal berubah menjadi sebesar uang logam
Rp 500,- yang terasa sedikit gatal sehingga Os sering menggaruk dan ±
1 tahun yang lalu timbul bercak-bercak merak bersisik tebal yang terasa
sedikit gatal hingga meliputi bokong dan kedua paha bagian belakang
yang berukuran sebesar telapak tangan orang dewasa.
Faktor Etiologi, Predisposisi, dan
Presipitasi
Os menyatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan serupa dengannya. Os mengatakan tidak mengonsumsi obat-
obatan dalam jangka waktu lama. Os mengatakan tidak memiliki gigi
berlubang.
Os bekerja sebagai seorang cleaning service di sebuah pabrik dan
belakangan ini pasien sering bekerja lembur dikarenakan seorang staff
cleaning service yang bekerja di bagian yang sama dengannya
mengundurkan diri.
Pasien mengatakan bahwa tahun ini, anak sulungnya akan masuk
sekolah hingga beban perekonomian keluarga bertambah.
Riwayat Pengobatan
Os berobat pertama kali ±13 bulan yang lalu ke puskesmas dan
oleh dokter umum diberi salep dalam pot berwarna putih, tidak
berbau, lengket yang dioleskan 2 kali sehari selama 3 hari, namun
keluhan gatal membaik tetapi kelainan kulit tidak sembuh.
Anamnesis Tambahan
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti penyakit
kencing manis, darah tinggi, penyakit kuning, dan penyakit jantung.
Pasien tidak memiliki keluhan batuk lama dan tidak dalam pengobatan
yang mengharuskan pasien mengonsumsi obat selama 6 bulan. Pasien
tidak memiliki riwayat alergi obat.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Kesan sakit : Tampak sakit ringan
TV : Tekanan darah : 120/70mmHg,
Nadi : 86x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36,80c
Status Gizi : BB : 65 kg IMT = 25,3
TB : 160 cm Status Gizi: Obesitas
Kepala : Mata : Konjungtiva : anemis -/-, Sklera : ikterik -/-
THT : Tonsil: T1 – T2 tenang
Faring : tidak hiperemis
Mukosa Lidah : Geographic tongue (+)
Mukosa Bukal : leukoplakia (-)
Pemeriksaan Fisik (lanjutan)
Mulut :
o Gigi geligi : 8 7 6 5 4 3 2 1 1234567 8
8765 4 32 1 123 45678
: tanggal : karies
Ekstremitas :
Sendi interphalang manus & pedis : Eritem (-),edema (-),
Kuku : Pitting nail (+), Leukonychia/ yellowish discoloration (+)
Diagnosis banding
1. Psoriasis Vulgaris
2. Psoriasis Vulgaris dan Psoriasis Gutata
Diagnosis kerja
Psoriasis Vulgaris
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Khusus :
1. Fenomena Tetesan Lilin (+)
Skuama berubah menjadi warna putih ketika digores
dengan pinggiran kaca objek.
2. Fenomena Auspitz (+)
Skuama putih akan meninggalkan bintik -bintik
perdarahan ketika digores dengan pinggiran kaca objek.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Khusus :
3. Fenomena Koebner
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Tes Kertas Rokok (Cigarette Test) (-)
Usul Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Histopatologi
2. Pemeriksaan darah rutin
3. Pemeriksaan fungsi hati (SGOT SGPT)
4. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
5. Pemeriksaan foto thoraks
6. Konsultasi ke psikiatri, jika sudah terjadi gangguan pada aktivitas
sehari-hari dan butuh pengobatan.
Penatalaksanaan
• Umum :
• Hindari faktor pencetus (stress fisik dan psikis)
• Tidak menggaruk lesi
• Mengontrol berat badan
• Menjelaskan bahwa penyakit os dapat hilang timbul
• Menjelaskan bahwa penyakit os dapat menurun ke
keluarga sedarah yang lain
Penatalaksanaan
• Khusus
1. Topikal
Unguentum Liquid Carbonas Detergent (LCD) 5%
2 kali sehari selama 7 hari (sehabis mandi)
Penatalaksanaan
2. Sistemik
• Metotreksat
• Initial Dose : 2 x 2,5 mg per 1 minggu
• Theurapeutic Dose : 3 x 2,5 mg per minggu (selang 12
jam)
• Syarat: orang yang tidak akan memiliki anak lagi, usia
>50 thn, tidak memiliki kelainan hepar, darah, dan ginjal.
• Cetirizine
1x10 mg per hari
Resep
Dr. X
SIP 415117700
Jl Dustira Cimahi
Pro : Tn. X
Umur : 50 tahun
Alamat : RT/RW 04/05, Margaasih, Bandung.
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia
Pembahasan
Keterangan Umum
Kasus ini dilaporkan karena, dari keterangan umum diketahui
pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan pekerjaan staff
cleaning service pabrik, dengan status marital menikah dengan 2 anak
dan bertempat tinggal Kp. Gn Bohong, Cimahi. Pasien datang dengan
keluhan bercak-bercak merah bersisik tebal pada hampir seluruh tubuh
yaitu pada perut, kedua lengan, punggung bagian bawah, bokong,
hingga kedua paha bagian belakang.
Keluhan bercak-bercak kemerahan bersisik tebal pada tempat
tersebut merupakan predileksi dari psoriasis vulgaris.
Pasien mengeluhkan adanya perubahan pada kuku menjadi
kekuning-kuningan dan permukaannya tidak rata seperti sumur-sumur
dangkal. Pasien juga mengeluhkan terdapat bercak putih lidah dan
permukaannya seperti peta.
• Kortikosteroid topikal
Kortikosteroid sedang sampai kuat digunakan maksimal selama 2
minggu. Terapi kortikosteroid dikenal sebagai anti-inflamasi, anti-
proliferatif, dan imunosupresif.
Terapi topikal
• Analog vitamin D
• Calcipotriol, merupakan pilihan utama atau kedua dalam
pengobatan psoriasis.
• Tidak seefektif kortikosteroid , namun memiliki sedikit efek
samping.
• Mekanisme kerja sediaan ini adalah anti- proliferasi keratinosit,
menghambat proliferasi, dan meningkatkan diferensiasi sel, juga
menghambat produksi sitokin yang berasal dari keratinosit maupun
limfosit. Respon terapi terlihat setelah dua minggu pengobatan,
respons maksimal baru terlihat setelah 6-8 minggu.
Terapi topikal
• Analog vitamin A
• Tazaroten, merupakan molekul retinoid asetelinik topikal, efeknya
menghambat proliferasi dan normalisasi dari differensiasi
keratinosit dan menghambat inflamasi.
• Indikasinya diberikan pada psoriasis sedang sampai berat, dan
terutama diberikan pada daerah badan.
• Tazaroten tersedia dalam bentuk gel dan krim dengan konsentrasi
0,05%-0,1%
Terapi topikal
Pada pasien ini diberikan obat topikal berupa preparat ter (LCD),
karena LCD memiliki mekanisme kerja sebagai keratolitik dan
sitostatik, yang mana pada pasien ini terjadi peningkatan proliferasi
keratinosit.
Terapi sistemik
• Siklosporin
- Siklosporin merupakan pengobatan yang sangat efektif pada
penyakit psoriasis.
- Obat ini menghambat calcineurin fosfatase dan transkripsi IL-2
pada sel T, juga menghambat presentasi antigen oleh sel
Langerhans dan degranulasi sel mast yang dimana hal itu
berkontribusi pada patogenesis terjadinya psoriasis.
- Dosis rendah 2,5 mg/kgBB/hari dipakai sebagai terapi awal dengan
dosis maksimum 4 mg/kgBB/hari.
Terapi sistemik
• Metotreksat
- Merupakan antagonis asam folat yang menghambat dihydrofolat reduktase.
- Sintesis DNA terhambat setelah pemakaian metotreksat. Metotreksat menekan
reproduksi sel epidermal, sebagai anti inflamasi dan imunosupresan.
- Metotreksat biasanya dipakai bila pengobatan topikal dan fototerapi tidak berhasil.
- Obat ini terbukti merupakan obat yang efektif dibandingkan dengan obat oral lainnya.
- Sebelum diberikan obat ini, baiknya terlebih dahulu cek laboratorium darah lengkap,
ureum kreatinin, SGOT dan SGPT.
Terapi sistemik
Indikasi penggunaan Metotreksat
1. Lesi yang luas
2. Psoriasis pustular
3. Psoriasis eritroderma
4. Psoriasis artritis
Pro : Ny. A
Umur : 50 tahun
Alamat : RT/RW 04/05, Margaasih, Bandung.
Prognosis
Quo ad vitam adalah ad bonam karena psoriasis vulgaris tidak
menyebabkan kematian.
Quo ad functionam adalah ad bonam karena fungsi kulit dapat
kembali normal apabila Os melakukan pengobatan sesuai anjuran
dokter.
Quo ad sanationam adalah dubia karena psoriasis vulgaris bersifat
kronik-residif
Terima Kasih