Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

APPENDISITIS AKUT

Heppy Ennitasari
Pembimbing : Andri Anugerah, dr.,
SpBS.,M.kes
Laboratorium Ilmu Kegawatdaruratan Medik
Fakultas Kedokteran Jenderal Achmad Yani
Cimahi 2016
IDENTITAS
• No. RM : 487648
• Nama pasien : Nn. D
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tempat/TTL : Bandung,21-01-1997
• Usia : 21 tahun
• Tanggal/Jam : 24-01-2017/ Pukul 18.48
• Alamat : Jalan Bumi Pasukarakan II G-1 No.8
TRIAGE
 Trauma Red
 Nontrauma √ Yellow
 Maternity Green √
PRIMARY SURVEY
 Airway
Clear/Unclear

 Breathing
Clear/Unclear

 Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
 Sendiri
 Diantar oleh : Keluarga

Pengkajian Assesment
 Auto Anamnesa
 Allo Anamnesa
Pukul Periksa: 18.50
Pukul Rawat/Plg/Time care: 18.50

Petugas Triage: Heppy Ennitasari


ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Nyeri perut kanan bawah
• Anamnesis:
• Sejak 3 hari sebelum masuk RS, pasien merasakan nyeri
pada perut kanan bawah. Sekitar 6 jam sebelumnya, nyeri
dirasakan di ulu hati. Nyeri bersifat terus-menerus semakin
lama semakin kuat tidak tertahankan, bertambah dengan
pergerakan dan batuk.
ANAMNESIS (Lanjutan)
. Pasien merasakan mual dan muntah ± 5x/hari, berisi air
bercampur makanan, sebanyak ¼ gelas aqua sekali muntah.
Demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak BAB sejak 3 hari yang
lalu. BAK tidak nyeri, tidak berdarah, berwarna kuning jernih,
riwayat keluar batu (-). Riwayat nyeri pinggang (-), Riwayat nyeri
panggul (-), Riwayat nyeri yang menjalar ke punggung (-).
Riwayat menstruasi teratur, nyeri menstruasi (-).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


Riwayat sakit maag (-)
ANAMNESIS (Lanjutan)
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat hipertensi pada orang tua tidak ada
 Riwayat diabetes mellitus pada orang tua tidak ada
 Riwayat penyakit lain pada keluarga tidak ada

 Riwayat alergi obat-obatan dan makanan pada pasien tidak ada


PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat kesadaran : CM, GCS = 15 (E= 4, M=6, V=5)
Keadaan umum : Sakit sedang

TANDA VITAL
• Tekanan darah = 110/80 mmHg
• Nadi = 96x/menit
• Respirasi = 18 x/menit
• Suhu = 37,8°C
• SpO2 = 99%
Cedera/Jatuh: Ya/Tidak
Status fungsional: Mandiri/ perlu bantuan/ alat bantu
SURVEY SEKUNDER
• Kepala: tidak ada kelainan
Mata: Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
refleks cahaya +/+
• Leher: tidak ada kelainan
• Dada: cor dan pulmo tidak ada
kelainan
• Perut: nyeri tekan (+), nyeri lepas
(+), nyeri pindah (+), obturatoar
sign (+), PSOAS sign (+), rovsing
sign (+)
• Alat gerak: akral hangat, CRT < 2
detik
PEMERIKSAAN LAB
• Hb : 14g/dl
• Eritrosit : 4,15 x 106
• Leukosit : 15000 /mm3
• Ht : 46.2%
• Trombosit : 251.000/mm3
• Usulan pemeriksaan :USG Abdomen Bawah
DIAGNOSIS BANDING
 Apendisitis akut
 Ureterolithiasis
 Divertikulum Merkle
DIAGNOSIS

Apendisitis Akut
PENANGANAN DAN PENILAIAN ULANG

• Airway : clear
• Breathing : clear
• Circulation : clear
• Disability : GCS 15
• Exposure :clear
• Monitoring
– Keadaan umum
– Tanda Vital
PENATALAKSANAAN KHUSUS
 Umum : Perbaiki KU

 Khusus :
operatif : appendektomi
KESIMPULAN
 Perbaikan
 Stabil √
Perburukan
TINDAK LANJUT
Rujuk √
Rawat
Pulang Paksa
Pulang

Tujuan: RS Setempat
SAAT PASIEN KELUAR
• Kondisi: Stabil
• GCS: 15
E= 4 M= 6 V= 5
• Tanda Vital:
Tekanan darah= 140/80 mmHg
Nadi= 70x/menit
Respirasi= 24 x/menit
Suhu= 36,6°C
SpO2= 98%
• Instruksi lanjutan: Rujuk
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix


vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering pada anak-anak maupun dewasa.
Appendisitis akut merupakan kasus bedah
emergensi yang paling sering ditemukan pada
anak-anak dan remaja. Terdapat sekitar 250.000
kasus appendisitis yang terjadi di Amerika Serikat
setiap tahunnya dan terutama terjadi pada anak
usia 6-10 tahun
MANISFESTASI KLINIS
Diagnosis

Skor Alvarado ≤ 3, kemungkinan bukan apendisitis


(unlikely appendicitis).
Skor Alvarado 4-6, mungkin apendisitis (possible
appendicitis).
Skor Alvarado 6-8, kemungkinan besar apendisitis
(probable/likely appendicitis).
Skor Alvarado 9-10, pasti apendisitis (definite
appendicitis).
Penyebab Obstruksi
Hiperplasi limfonodi sub mukosa dinding apendiks.
· Fekalit,
· Benda asing
· Tumor.
· infeksi bakteri
· striktur
· benda asing dalam tubuh
· cacing askaris
Patofisiologi
Appendisitis merupakan peradangan appendiks yang mengenai
semua lapisan dinding organ tersebut. Tanda patogenetik primer
diduga karena obstruksi lumen dan ulserasi mukosa menjadi
langkah awal terjadinya appendisitis. Obstruksi intraluminal
appendiks menghambat keluarnya sekresi mukosa dan
menimbulkan distensi dinding appendiks. Sirkulasi darah pada
dinding appendiks akan terganggu. Adanya kongesti vena dan
iskemia arteri menimbulkan luka pada dinding appendiks. Kondisi
ini mengundang invasi mikroorganisme yang ada di usus besar
memasuki luka dan menyebabkan proses radang akut, kemudian
terjadi proses irreversibel meskipun faktor obstruksi telah
dihilangkan.
Penatalaksanaan awal

Tirah Baring

Observasi Keadaan Umum


 Bila dari hasil diagnosis positif apendisitis akut, maka
tindakan yang paling tepat adalah segera dilakukan
APENDIKTOMI. Tetapi sebelumnya pasien diminta
melakukan TIRAH BARING DAN DIPUASAKAN.
Apendektomi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu cara
terbuka dan cara laparoskopi.
 Analgetik dapat diberikan pada pasien setelah diagnosis
dari apendisitis sudah dapat ditegakkan dan manajemen
operatif telah direncanakan

 Perlu diingat bahwa tujuan utama dari pemberian


antibiotic bukan untuk memberantas apendisitis itu
sendiri. Pada kasus yang tidak disertai dengan
komplikasi, antibiotic umumnya diberikan untuk
mengurangi insidens infeksi dari luka dan peritoneum
bagian dalam setelah operasi dan melindungi terhadap
kemungkinan terjadinya bakteremia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai