Kenaikan sel darah putih (Leukosit) hingga 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan
yang lebih, maka kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit (jarang membantu)
Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan untuk menilai inflamasi dari apendiks
CT Scan
Scan pada abdomen untuk mendeteksi apendisitis dan adanya kemungkinan perforasi.
Reactive Protein (CRP)
Sintesis dari reaksi fase akut oleh hati sebagai respon dari infeksi atau inflamasi. Pada
apendisitis didapatkan peningkatan kadar CRP
(Mutaqqin, Arif & Kumala Sari 2011)
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Alhinduan (2020), menyebutkan penatalaksanan yang
dilakukan pada klien apendisitis yaitu penatalaksanaan medis dan
penatalaksanaan keperawatan :
a. Penatalaksanaan Medis
1) Pembedahan (konvensional atau laparaskopi) apabila diagnosa apendisitis
telah ditegakan dan harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko perforasi.
2) Berikan obat antibiotik dan cairan IV sampai tindakan pembedahan
dilakukan.
3) Agen analgesik dapat diberikan setelah diagnosa ditegakan.
4) Operasi (apendiktomi), bila diagnosa telah ditegakan yang harus dilakukan
adalah operasi membuang apendiks (apendiktomi). Penundaan apendiktomi
dengan cara pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi.
Pada abses apendiks dilakukan drainage.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Tatalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus adalah apendiktomi.
Keterlambatan dalam tatalaksana dapat meningkatkan kejadian perforasi. Teknik
laparoskopi sudah terbukti menghasilkan nyeri pasca bedah yang lebih sedikit,
pemulihan yang lebih cepat dan angka kejadian infeksi luka yang lebih rendah.
Akan tetapi terdapat peningkatan kejadian abses intra abdomen dan pemanjangan
waktu operasi.
2) Tujuan keperawatan mencakup upaya meredakan nyeri, mencegah defisit
volume cairan, mengatasi ansietas, mengurangi risiko infeksi yang disebabkan
oleh gangguan potensial atau aktual pada saluran gastrointestinal,
mempertahankan integritas kulit dan mencapai nutrisi yang optimal
3) Sebelum operasi, siapkan pasien untuk menjalani pembedahan, mulai jalur
Intra Vena berikan antibiotik
PENGKAJIAN
Data Pasien :
Nama : “Tn S”
Tanggal lahir: 05/11/1989
Umur : 32 thn
Jenis kelamin : Laki – laki
Nomer medrec : 0074735
Tanggal masuk rumah sakit : 18/7/22
Diagnosa medis : Apendisitis Kronis
Keluhan Masuk
Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah berulang sejak satu tahun ini, skala nyeri 3-4
hilang timbul, pasien merasa deg degan dan banyak bertanya mengenai rencana operasi
besok
Riwayat penyakit sekarang
P (Provokatif) : Appendicitis
Q (Quality) : Nyeri seperti tertekan saat beraktivitas
R (Region) : Perut kanan bawah
S (Severity) : Skala 3-4
T (Time) : Hilang timbul
Riwayat penyakit DM (-) HT (-) Asma (-) Kolestrol sejak januari 2022 (+) , rutin minum stator 1x20mg p.o
Tidak ada
Pola Nutrisi
Eliminasi
BAB : normal, frekuensi 1-2kali sehari, konsistensi feces lunak
Urine : frekuensi BAK 4-6kali/hari, berwarna kuning jernih
Tidur/istirahat : Pola tidur tidak terganggu
Keadaan umum pasien tidak rileks, terlihat cemas , Kesadaran Composmentis , GCS 15 (E4 M6 V6)
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 130/80mmHg
Nadi : 115 x/mnt
Suhu 36.8ºC
Pernapasan : 20x/mnt
CRT < 2 detik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Kepala : Tidak ada kelainan bentuk kepala, tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan Muka : Pasien tampak meringis menahan nyeri pada abdomen kanan bawah, tidak ada edema pada muka
Pemeriksaan Mata : Keadaan pupil isokor, palperbra dan refleks cahaya tidak ada gangguan, konjungtiva tidak anemis
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak mengencang dan terdapat banyak bulu di area abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan bawah
Perkusi :Kaji suara hipertimpani
Pemeriksaan Thorak
Inspeksi : Pergerakan dada simetris
Palpasi : Kaji ada tidaknya nyeri tekan, vokal fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : Terdengar sonor
Auskultasi : Wheezing dan ronchi tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan Laboratorium :
Hemoglobin 15.3 g/dL
Hematokrit 47.3 %
Trombosit 230.000/uL
Leukosit 7.200 /uL
GDS 110 g/dL
Clotting time 10 menit
Bleeding time 2 menit
Swab PCR Negatif
TB : 175cm
BB : 70kg
Penjelasan singkat oleh dokter bedah tentang prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
HARI – KE 1
Hari/ tanggal / jam Senin /18 Juli 2022 / 08.00
Subjek Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah berulang sejak satu tahun ini skala nyeri 3-4, pasien merasa
degdegan dan banyak bertanya mengenai rencana operasi besok
Objektif Kesadaran composmentis, akral hangat, pasien tidak rileks, tampak cemas , terlihat memegangi perut dan
meringis kesakitan ketika beraktifitas, skala nyeri 3-4 hilang timbul, terdapat nyeri tekan pada abdomen
kanan bawah . Observasi tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 115x/mnt, Suhu 36.8ºC, RR 20x/mnt, SpO2
99% tanpa oksigen .
Pasien pro tindakan laparascopy appendicitis tanggal 19 Juli 2022 jam 10.00 WIB.
Whole Abdomen USG : Suspek appendicitis kronik, kemungkinan poses ekseserbasi akut masih
mungkin
Appendicogram : Non filling appendiks
2. Tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil : Pasien tampak rileks, TTV dalam batas normal
Observasi :
o Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (misalnya kondisi,waktu,stressor)
o Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
o Monitor tanda ansietas
Terapeutik :
o Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
o Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
o Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi :
o Jelaskan prosedur , termasuk sensasi yang mungkin di alami
o Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
o Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi :
o Pemberian obat ansietas jika perlu
2. Resiko derajat infeksi menurun dengan kriteria hasil tidak ada demam, bengkak, kemerahan, nyeri pada luka, nilai
leukosit normal
Observasi
o Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
Terapeutik
o Pertahankan Teknik aseptic pada pasein terutama pada saat perawatan luka
Edukasi
o Cuci tangan sebelum dan sesuai kontak dengan pasien
o Edukasi tanda dan gejala infeksi
o Ajarkan cara merawat luka
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian antibiotic
Terapi - IVFD Futrolit 500ml/8jam
- Inj Terfacef 2x1gr IV
- Inj Esomac 1x1gr IV
- Sanmol 3x1gr IV
- Inj Remopain 3x30mg IV
- Stator 1x20mg p.o
- Forres 3x1 p.o
Hari / Tanggal / Jam Selasa / 19 Juli 2022 / 20.00
Evaluasi pengkajian hari ke-2 Kesadaran composmentis, akral hangat, nadi teraba kuat,
pasien post op tindakan laparascopy appendicitis (19/7/22),
pasien masih merasa kesakitan saat beraktivitas, skala nyeri
4-5 hilang timbul,nyeri terasa mulai berkurang dengan teknik
relaksasi dan pemberian obat analgetic, terdapat luka 3 titik
tertutup kassa dan hypapix, tidak ada rembesan dan tanda –
tanda infeksi di area sekitar luka seperti panas, kemerahan,
bengkak maupun nanah.