Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

APPENDICITIS AKUT

Adhityawan Paedongan, S. Ked


2008 52 002

Pembimbing:
dr. Trajanus Jembise, Sp. B
PENDAHULUAN
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada
Appendix vermicularis.
Appendicitis akut  akut abdomen kasus emergensi
bedah yang umum ditemukan
Di AS  250.000 kasus Appendicitis setiap tahun 
anak-anak (6-10 tahun) dan dewasa muda
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Appendicitis adalah infeksi pada appendiks vermicularis
karena tersumbatnya (obstruksi) lumen apendix.

Penyebab obstruksi
Fecalith
Hiperplasia jaringan limfoid di sub mukosa Appendix
Benda asing: Entamoeba, Strongyloides, Enterobius vermicularis,
Schistosoma, atau Ascaris
Virus: measles, chicken pox, dan cytomegalovirus
Tumor: Tumor carcinoid
Faktor lain: trauma, stress psikologis, dan herediter
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi appendicitis
(berdasarkan klinikopatologis )
Gejala Appendisitis
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Blumberg Sign

Psoas sign
Penatalaksanaan Medis
LAPORAN KASUS
 IDENTITAS PASIEN

 Nama : Nn. M
 Umur : 20 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Status Perkawinan : Belum menikah
 Pekerjaan : Mahasiswi
 Alamat : Kali acai, Kotaraja
 No. Rekam Medik : 00 55 09
 Tanggal masuk RS : 01 april 2016
 Keluhan Utama :Nyeri perut kanan bawah

 Riwayat penyakit sekarang :

 Pasien datang ke Poli Bedah RS Abepura dengan keluhan nyeri perut

di daerah perut kanan bawah sejak ± 2 hari SMRS. Awalnya nyeri di


rasakan di daerah sekitar pusar kemudian berpindah ke daerah perut
kanan bawah. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin lama
semakin nyeri sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan
tersebut di sertai dengan demam. Pasien mengeluh mual dan muntah
beberapa jam SMRS. Ma/mi (+) baik. BAB/BAK(+) baik
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama (-)
Riwayat alergi obat (-)
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat penyakit keluarga:


Dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti pasien
 TTV : TD 100/60mmHg, N 88x/menit, RR 20x/menit, S
36,6◦C
 Kepala/Leher: CA ( -/- ), SI ( -/- ), refleks cahaya ( +),  Pupil
Isokor,OC (-). Pemb KGB (-)
 Thorak      : Bentuk dinding thorak simetris, Retraksi (-).

Cor :
• I : IC (-)
• P : IC teraba di ICS 5, dari linea midclavicula kiri
• P : Suara redup
• A : Irama jantung teratur, bising (-)
Pulmo :
• I : Permukaan datar, tidak ada ketinggalan gerak, simetris
• P : VF D=S
• P : Sonor hampir disemua lapang paru
• A : Sn Vesikuler +/+, Rho -/-, Whe -/-
Abdomen :
I : Permukaan cembung, distensi (+)
A : Bising usus (+) meningkat
 Per : nyeri ketok (+)
 Pal : H/L (ttb), nyeri tekan di titik mc Burney (+): +

 defans muscular (+) , Psoas Sign (+), Rovsing Sign (+), hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, oedema (-)
Rectal Tocher : tidak dilakukan

Diagnosa Sementara: Abdominal pain ec susp. Appendicitis


akut
Diagnosa Banding
1. Surgical 2. Urologi
Kolesistitis akut Kolik ureter kanan
Peptik ulcer perforasi Urolithiasis kanan
Obstruksi intestinal Infeksi traktus urinarius
Pankreatitis Pielonefritis kanan
Adenitis mesenterika

3. Ginekologi
•Kehamilan ektopik
•PID/Salpingitis
•Ruptur folikel ovary
•Kista ovarium

Humes J.D., Simpson.J. Clinical Presentation of Acute Appendicitis: Clinical Signs—Laboratory


Findings—Clinical Scores, Alvarado Score and Derivate Scores. Department of Surgery. NIHR,
Nottingham University. 2011.
Pemeriksaan Penunjang
Tgl 02 april 2016

Darah Rutin

Hb 12,7 gr%

Lekosit 10.400/UI

-Neutrofil 65,7%

-Eosinifil 1,1%

-Basofil 0,1%

Trombosit 185 103 /mm3

• Masa Perdarahan : 2’00”


• Masa Pembekuan : 10’00”
Kimia Lengkap Keterangan

Kreatinin 23 mg/dl DBN

Ureum 1,2 mg/dl DBN

Albumin
SGOT 23 mg/dl
SGPT 28 mg/dl
Pemeriksaan USG (Tgl 2 april 2016)

Hepar, Lien, Pankreas, Gallblader, Ginjal, Ureter, Buli: Dalam batas normal
Mc burney: lesi target (+), Tenia Coli normal.
Kesimpulan:
menyokong appendicitis
DIAGNOSIS KERJA
 Appendicitis akut

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 500 cc/8jam (IV)

Inj. Ceftriaxone 2x1 gr (IV)

Inj Paracetamol drip 3x500mg (IV)

Ranitidin 2x1ampul (IV)


Resume
 Nn. M, 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut

menusuk di daerah perut kanan bawah ± sejak 2 hari yang


lalu. Awalnya nyeri di rasakan di daerah sekitar pusar
kemudian berpindah ke daerah perut kanan bawah. Nyeri
dirasakan terus menerus dan semakin lama semakin nyeri
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Demam (+),
mual (+), muntah (+). Ma/Mi (+) baik. BAB/BAK (+) baik.
 Pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di titik mc

burney, nyeri lepas (+), nyeri ketok (+), rovsing sign (+),
blumberg sign (+), psoas sign (+). Pada pemeriksaan
laboratorium di dapatkan Leukosit 10.400/Ul (↑). Dan hasil
USG menunjukkan appendicitis
Prognosis
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungtionam : ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan  nyeri perut kanan bawah (titik

mc burney), nyeri pada saat ditekan perut kiri


(Rovsing sign (+)), pada penekanan perut kiri bawah
juga dan dilepaskan secara tiba-tiba terasa nyeri juga
pada perut kanan bawah (blumberg sign (+)), defans
muscular(-), nyeri psoas sign (+) sesuai dengan teori.
 Dari hasil ALVARADO Score didapatkan Migration pain:1,

Anorexia:0, Nausea and vomiting:1, Tenderness in right lower


quadrant:2, Rebound pain:1, Elevation of temperature:1,
Leukocytosis >10.000:2, Shift to the left >75%:0. Total 8 point.
 Dari hasil sesuai dengan teori yang menyebutkan bila point

tersebut menunjukkan appendicitis akut yang perlu pembedahan.


 Hasil laboratorium didapatkan leukositosis pada pasien ini

 Hasil USG mendukung diagnosis appendicitis


 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang di diagnosis bahwa pasien ini


menderita Appendicitis Akut.
 Untuk pencegahan infeksi berlanjut maka pasien ini

diberikan terapi antibiotik ceftriaxone. Hal ini sesuai


dengan teori bahwa pasien dengan appendicitis diberikan
antibiotik yang adekuat sebagai terapi konservatif.
Setelah dievaluasi selama beberapa hari di ruang

perawatan, pasien mengaku sudah tidak merasakan nyeri


pada perutnya. Pasien di ijinkan pulang oleh dokter.
Sesuai dengan teori dan dari hasil anamnesa,

pemeriksaan fisik, dan hasil menurut ALVARADO


Score adalah 8, dipertegas dengan pemeriksaan USG
pada pasien ini seharusnya dilakukan Appendectomy.
Sedangkan pada ALVARADO Score nilai yang

menunjukkan tindakan observasi adalah 5-6. Namun


kemungkinan pertimbangan yang diberikan karena
pasien ini tidak mengeluhkan rasa nyeri di perutnya
lagi.
KESIMPULAN
Appendicitis  infeksi pada appendiks karena
tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces), hiperplasi
jaringan limfoid, dan cacing usus. Obstruksi lumen 
appendicitis.
 Manifestasi klinis  rasa sakit di daerah epigastrum,

daerah periumbilikus, di seluruh abdomen atau di


kuadran kanan bawah merupakan gejala-gejala pertama..
Anoreksia, mual, dan muntah yang timbul selang

beberapa jam dan merupakan kelanjutan dari rasa sakit


yang timbul permulaan.

Anda mungkin juga menyukai