Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

INTERNSHIP
APENDISITIS

Pembimbing :
dr. Ratna Astri Andhini, Sp.B

Oleh : dr. Vany Catlea Putri


OUTLINE PRESENTASI
 PENDAHULUAN
 DESKRIPSI KASUS
 TINJAUANPUSTAKA
 PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
 Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada Apendiks
vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering pada anak-anak maupun dewasa
 Apendisitis akut merupakan kasus bedah emergensi yang
paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja.
DESKRIPSI
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Nn.DU
Usia : 18 tahun
JK : Perempuan
Agama : Islam
MRS : 25 November 2020

Keluhan Utama : Pasien datang dengan nyeri perut kanan bawah.


Riwayat Penyakit Sekarang :
 Px datang ke IGD RSB PKU dgn keluhan nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hari SMRS
 Nyeri seperti ditusuk-tusuk, semakin memberat terutama saat perut
ditekan dan px bergerak, nyeri berkurang bila px membungkuk
 Keluhan disertai tidak nafsu makan sejak 2 hari yang lalu, mual (+)
yang hilang timbul, muntah (+) beberapa kali, tidak BAB selama 2
hari
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit serupa sebelumnya (+), riwayat asam lambung (+)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit serupa pada keluarga
Riwayat Pengobatan :
Pasien pernah berobat dengan keluhan serupa di klinik, pasien hanya
diberikan obat untuk asam lambung. Riwayat pengobatan lain (-)
Riwayat Sosial dan Pekerjaan :
Pasien seorang pelajar SMK
Riwayat Menstruasi :
Pertama menstruasi kelas 1 SMP, dan biasanya setiap bulan
menstruari 4-5 hari.
Riwayat Pernikahan :
Belum menikah
Riwayat Kebiasaan :
Pasien jarang makan yang berserat dan pola BAB yang tidak lancar.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi : 90x/m
Frekuensi nafas : 18x/m
Suhu tubuh : 36,5c
Mata
Konjungtiva anemis -/- sklera ikterik -/- cekung-/-
Pupil isokor 3mm/3mm

Leher
Trakea di tengah, tidak ada benjolan, JVP 5+0 cm H2O
Thorax
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga 5 midklavikula kiri
Perkusi : batas jantung normal, kesan tidak kardiomegali
Auskultasi : BJ I/II normal regular, tidak ada murmur atau
regurgitasi
Paru
Inspeksi : Dada simetris saat statis/ dinamis, tidak tampak
penggunaan otot bantu nafas
Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan tidak ada nyeri tekan atau
krepitasi
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara vesikuler +/+ ronchi -/- wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris, vena kolateral (-) scar(-)
Auskultasi : BU (+) menurun
Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, supel, Nyeri tekan (+) kuadran
kanan bawah (Mc.Burney sign). Nyeri lepas (+) Rovsing sign (+)
Perkusi : timpani

Ekstremitas
Superior : akral hangat, CRT < 2s, pucat -/- pitting edema-/-
Inferior : akral hangat, CRT < 2s, pucat -/- pitting edema-/-
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (25/11/2020)
Pemeriksaan USG

Hasil : tampak tubular buntu dengan dinding menebal


Diagnosis
Diagnosis kerja : Apendisitis Akut
 
Rencana Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tpm
Inj. Omeprazol 40 g 2x1
Inj. Vicilin 1,5 g 3x1
Pro appendektomi
Puasa pre operasi
Follow Up
TINJAUAN
PUSTAKA
 DEFINISI

Apendisitis adalah inflamasi akut pada apendiks yang terletak pada


kuadran bawah kanan dari rongga abdomen.
 ANATOMI

Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira


10 cm dan berpangkal di caecum. Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di bagian distal.
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya
dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke caecum
 EPIDEMIOLOGI

Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di indonesia,


insiden apendisitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara
kasus kegawatan abdomen lainya

 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO


Apendisitis akut disebabkan oleh proses radang bakteria.
- Faktor Obstruksi
- Faktor ras dan diet
 KLASIFIKASI

Apendisitis akut, karena peradangan mendadak pada umbai cacing


Apendistis Perforasi, pecahnya apendiks yang sudah gangren yang
menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi
peritonitis umum
Apendisitis kronik, adanya riwayat nyeri perut kanan bawah lebih
dari 2 minggu
 MANIFESTASI KLINIS
 nyeri tumpul
 nyeri di periumbilikal yang samar-samar, tapi seiring dengan waktu
akan berlokasi di abdomen kanan bawah
 demam ringan
 PENEGAKAN DIAGNOSIS
 Scor Alvarado
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
 Rovsing’s sign  Laboratorium
 Psoas sign  Urinalisis
 Obturator sign  Ultrasonografi
 Blumberg’s sign  CT-Scan
 Wahl’s sign  Appendicogram
 Baldwin test
 Defence muscular
 Dunphy sign
 DIAGNOSIS BANDING
 Intususepsi
 gastroenteritis akut
 Crohn’s disease, klitis ulserativa, dan epididimitis
 pelvic inflammatory disease (PID), kista ovarium, dan infeksi saluran
kencing
 keganasan dari traktus gastrointestinal dan saluran reproduksi,
divertikulitis, perforasi ulkus, dan kolesistitis
 KOMPLIKASI
 Appendicular infiltrat
 Appendicular abses
 Perforasi
 Peritonitis
 Syok septik
 Mesenterial pyemia dengan Abscess Hepar
 Ileus
 PENATALAKSANAAN

Non Operatif
Antibiotik
 Pada bedah apendisitis masuk dalam kategori operasi bersih kontaminasi
sehingga dibutuhkan antibiotik profilaksis.
 Antibiotik yang digunakan sebagai antibiotik profilaksis dalam
apendektomi adalah golongan sefalosporin generasi III
 Alternatif antibiotik pada apendisitis yaitu golongan sefalosporin generasi II
 Antibiotik biasanya diberikan tepat sebelum operasi sebagai profilaksis
untuk mencegah terjadinya infeksi
Operatif
Apendiktomi
 Apendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat apendiks yang
meradang/tindakan pemotongan apendiks
 Dapat dilakukan secara terbuka atau laparoskopi
 Komplikasi setelah operasi apendiktomi antara lain perdarahan,
perlengketan organ dalam, dan infeksi pada daerah operasi.
 PROGNOSIS
 Prognosis quo ad vitam pada pasien adalah bonam
 Prognosis quo ad functionam pada pasien adalah bonam
 Prognosis quo ad sanationam pada pasien adalah bonam.
PEMBAHASAN
 Pasien Nn.DU 18 tahun datang dengan nyeri perut bawah yang
semakin memberat sejak 2 hari SMRS. Awalnya nyeri di ulu hati,
berpindah diperut kanan bawah.
 Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan beberapa tanda yang
mendukung apendisitis; nyeri tekan di kuadran kanan bawah
abdomen dengan pungtum maksimum pada titik Mc Burney, nyeri
lepas (+),Rovsing sign (+).
 Pemeriksaan USG abdomen ditemukan pada apendiks tampak tubular
buntu dengan dinding menebal
 Pasien didiagnosis dengan apendisitis akut dan diputuskan untuk
dilakukan tindakan apendiktomi
 Pasien dilakukan pemasangan infus dan pemberian antibiotik. Infus
untuk rehidrasi pasien dan antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi
 Keadaan klinis pasien membaik setelah dilakukan apendiktomi dan
pengobatan. Pasien dipulangkan setelah tidak ada keluhan dan
diminta untuk kontrol kembali ke poli bedah pada hari yang telah
ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
 Cook, J, Balu S, Ambrose. E. O.W, & WHO, 1995, Penatalaksanaan Bedah Umum di RS, diterjemahkan
oleh Harjanto Effendi, 118-120, Jakarta, EGC.
 Snell RS. Appendix vermiformis. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. EGC; 2006:
230-1.
 Price SA, Wilson LM. Apendisitis. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Vol. 1.
EGC; 2005. 448-9.
 Reksoprodjo, S. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Binarupa Aksara. 2010; 115
 Riwanto. Apendiks. Dalam : De Jong W., Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, di terbitkan
EGC, Jakarta, 2007 ; hal 755-62
 Departemen/SMF/Ilmu Bedah, 2009, Pedoman Penggunaaan Antibiotik di Bidang Bedah, Surabaya
 Clair S.T, 2013. Patient Education Partners in Your Surgical Care Appendectomy, American collage of
surgeons, Chicago.
 Desiyana, Lidya S., Ajoedi Soemardi, Maksum Radji., 2008, Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis
di Ruang Bedah Rumah Sakit
 Emergency Diagnostic Radiology, Alvarado Score for Acute Appendicitis, 2009 :
http://emergencyradiology.wordpress.com/2009/02/05/alvarado-scorefor- acute-appendicitis/
 Medchrome : Medical And Health Articles, Anatomy Of Appendix And Appendicitis, December 9, 2015:
http://medchrome.com/basicscience/anatomy/anatomy-appendix-appendicitis/
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai