Anda di halaman 1dari 25

CASE REPORT

ABOSRTUS INKOMPLIT

PEMBIMBING:
DR. I.GUSTI NGURAH MADE MAHARDIANA, SPOG

OLEH:
MELVIN BALLO
1261050013

KEPANITRAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD TARAKAN KALIMANTAN UTARA
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 1 AGUSTUS – 1 OKTOBER 2016
LATAR BELAKANG
 Pada awal kehamilan sebelum 3 bulan,
seorang ibu rentan mengalami abortus.
Keadaan ini disebabkan karena pada masa
tersebut rentan terjadi kelainan pertumbuhan
janin
 Kejadian abortus yang terjadi dapat
menimbulkan komplikasi dan dapat
menyebabkan kematian ibu antara lain karena
pendarahan dan infeksi
DEFINISI
 Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan
(oleh akibat-akibat tertentu) pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 20
minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan.
 Abortus inkomplit (incomplete abortion) yaitu
jika hanya sebagian hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua
atau plasenta
MENURUT KEJADIAN

 Abortus spontan (terjadi tanpa intervensi dari


luar dan berlangsung tanpa sebab yang jelas)

 Abortus buatan/provokatus (tindakan abortus


yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan
kehamilan sebelum umur 28 minggu atau
berat janin 500 gram)
KLASIFIKASI

Abortus insipiens Abortus inkomplit


Abortus
(inevitable (incomplete
imminens
abortion) abortion)

Abortus
Abortus komplit
habitualis
(complete Missed abortion
(recurrent
abortion)
abortion)

Abortus infeksius
Abortus septik
(infectious
(septic abortion)
abortion)
Faktor Faktor
anatomi endokrin

Faktor Faktor
trauma infeksi
GAMBARAN KLINIS

 Gejala abortus berupa amenorea, sakit perut


kram, dan mules-mules.1,2,3,4
 Perdarahan pervaginam bisa sedikit atau
banyak dilihat dari pads atau tampon yang
telah dipakai, dan biasanya berupa darah beku
tanpa atau desertai dengan keluarnya fetus
atau jaringan
Anamnesis

3 gejala utama (postabortion triad) pada


abortus adalah
 Nyeri di perut bagian bawah terutamanya di
bagian suprapubik yang bisa menjalar ke
punggung,bokong dan perineum
 Perdarahan pervaginam

 Demam yang tidak tinggi


PEMERIKSAAN FISIK

 Bercak darah diperhatikan banyak, sedang


atau sedikit
 Uterus membesar sesuai usia gestasi, dan
konsistensinya atau tidak
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pada pemeriksaan USG, ditemukan kantung


gestasional yang tidak utuh lagi dan tiada
tanda-tanda kehidupan dari janin serta ada
sisa-sisa hasil konsepsi
 Lab darah lengkap dan masa perdarahan
TATALAKSANA

 Jika perdarahan tidak beberapa banyak dan


kehamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi
dapat dilakukan secara digital atau dengan
cunam ovum untuk mengeluarkan hasil
konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika
perdarahan berhenti, Ergometrin 0,2 mg IV
TATALAKSANA

 Jika kehamilan lebih dari 16 minggu, infus


oksitosin 20 unit diberikan dalam 500ml cairan
IV (garam fisiologik atau RL) dengan kecepatan
40 tetes per menit sampai terjadi ekspulsi hasil
konsepsi.
KOMPLIKASI

Perdarahan

Infeksi Syok
STATUS PASIEN
 DATA DASAR
 Karakteristik Penderita
 Identitas Pasien
 Nama : Ny. Hajra
 Umur : 25 tahun
 Pekerjaan : Swasta
 Alamat : Jl. Sekatak Puji RT 9 Bulungan
 No Register : 18.0x.xx
 Agama : Islam
 Masuk RS : 10 Agustus 2016
 Jam : 09.50 WITA
 Asal Pasien : Instalasi Gawat Darurat
 ANAMNESA (Autoanamnesa)
 Keluhan Utama :
 Keluar darah dari jalan lahir
 Keluhan Tambahan :
 Nyeri-nyeri di bagian perut bawah
 Riwayat Penyakit Sekarang :
 Seorang pasien hamil dengan usia kehamilan 9 minggu berusia 25 tahun
datang melalui Instalasi Gawat Darurat RSUD Tarakan dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir dan nyeri perut bagian bawah. Keluhan
sudah dirasakan sejak ± 10 hari SMRS, dan keluhan tersebut dirasakan
perlahan-lahan dan sekitar 1 hari yang lalu bertambah banyak. Nyeri dan
perdarahan yang dirasakan pasien sampai mengganggu aktivitas
keseharian pasien. Keluhan demam disangkal, nyeri pada vagina
disangkal. HPHT 27 Mei 2016, dengan Riwayat Hamil 2 kali, melahirkan
satu kali, dan tidak pernah abortus.
 Riwayat Haid
 Haid pertama umur : 15 tahun
 Siklus Haid : 28 hari
 Lama Haid : 3 hari
 Banyaknya :-
 Sakit saat haid (dismenorea) : (-)
ABDOMEN

 Abdomen : Inspeksi, perut tampak sedikit


buncit
 Auskultasi, bising usus +

 Palpasi, Nyeri tekan (+) pada regio suprapubik

 Perkusi, Nyeri ketuk (+), timpani


Pemeriksaan ginekologi

 Pemeriksaan Luar
 Muka : dalam batas normal
 Payudara : dalam batas normal
 Abdomen : dalam batas normal
 Genetalia eksterna : Tidak dilakukan
 Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher) : Tidak dilakukan
 Rectal Toucher : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN LABORATORIOUM

 Hb : 13.4 gr/dl
 Leukosit : 6.9 x 103/ul
 Trombosit : 263 x 103/ ul
 Ht : 39,4 %
USG
 DIAGNOSIS KERJA
 Abortus Inkomplit

 TERAPI :
 Rawat inap
 USG Abdomen
 Pemeriksaan lab
 Persiapan Curetase
 Medikamentosa
 Pemasangan IVFD RL 20 tpm
 Diet bebas
PEMBAHASAN
 Pada anamnesis didapatkan data bahwa seorang
pasien hamil dengan usia kehamilan 9 minggu berusia
25 tahun datang melalui Instalasi Gawat Darurat RSUD
Tarakan dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
dan nyeri perut bagian bawah. Keluhan sudah dirasakan
sejak ± 10 hari SMRS, dan keluhan tersebut dirasakan
perlahan-lahan dan sekitar 1 hari yang lalu bertambah
banyak.
 Nyeri dan perdarahan yang dirasakan pasien sampai
mengganggu aktivitas keseharian pasien. Keluhan
demam disangkal, nyeri pada vagina disangkal. HPHT
27 Mei 2016, dengan Riwayat Hamil 2 kali, melahirkan
satu kali, dan tidak pernah abortus.
PEMBAHASAN
 Pada pemeriksaan fisik dan laboratorium, juga tidak
didapatkan kelainan pada fisik ibu, seperti tanda-tanda
infeksi, trauma, kelainan metabolik. Keluarnya darah
pada jalan lahir memperkuat adanya proses abortus
pada kehamilan pasien tersebut dan keluhan tambahan
sempat merasakan perut bawah sakit.
 Menurut pengakuan ibu tersebut proses terjadinya
keluarnya darah dari jalan lahir ibu secara tiba-tiba dan
tidak ada peristiwa tertentu yang mendahului nya
seperti infeksi, trauma, proses pengguguran non medis,
serta tidak terdapat riwayat keguguran/abortus
sebelumnya
KESIMPULAN

 Penyebab terjadinya abortus tidak hanya dilihat


dari satu pandangan saja melainkan multif
faktorial yang terjadi baik pada ibu maupun saat
anak di dalam kandungan. Dan mengetahui
 Penyebab dari abortus dapat meningkatkan
peluang ibu untuk hamil pada periode selanjutnya.
 Kejadian abortus yang terjadi dapat menimbulkan
komplikasi dan dapat menyebabkan kematian.
KESIMPULAN
 Pendarahan yang terjadi selama abortus dapat
mengakibatkan pasien menderita anemia, sehingga dapat
meningkatkan risiko kematian ibu. Salah satu jenis abortus
spontan yang menyebabkan terjadi pendarahan yang banyak
adalah abortus inkomplit.
 Hal ini terjadi karena sebagian hasil konsepsi masih
tertinggal di placental site. Sisa hasil konsepsi inilah yang
harus ditangani agar pendarahan yang terjadi
berhentiPengetahuan akan abortus dan prosesnya sangat
juga diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang tepat.
 Dengan diagnosis yang lebih tepat, lebih cepat dan efektif
dapat meminimalisir terjadinya komplikasi seperti
perdarahan hebat dan infeksi yang dapat mengancam
nyawa pasien.

Anda mungkin juga menyukai