TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta
organ ubuh bagian dalam. Yang termasuk jaringan lunak adalah otot, tendon, jaringan
ikat, dan lemak. Dalam arti luas, tumor adalah setiap benjolan abnormal pada tubuh
tanpa melihat penyebabnya. Sementara itu, tumor dalam arti sempit disebut juga
neoplasma, yakni pertumbuhan sel atau jaringan baru di luar kendali tubuh.
Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak, neoplasma jinak memiliki batas tegas dan
tidak menyusup (infiltartif), tidak merusak, tetapi dapat terus membesar sehingga
menekan jaringan sekitarnya (ekspansif) dan umunya tidak bermetastasis. Neoplasma
ganas atau kanker terjadi karena sel berkembangbiak secara tidak terkendali sehingga
terus dan merusak bentuk serta fungsi organ tempat tumbuhnya, karsinoma atau
sarkoma tumbuh menyusup (infiltratif) ke jaringan sekitar dan bersifat merusak
(destruktif) dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan umunya fatal jika dibiarkan.
1. Jaringan Lemak
Jaringan lemak adalah jenis jaringan ikat khusus yang terutama terdiri atas sel
lemak (Adiposit). Pada pria dewasa normal, jaringan lemak merupakan 15-20%
dari berat badan, pada wanita normal 20-25% dari berat badan.
2. Jaringan Fibrosa
Jaringan ikat Fibrosa (Fibrosa) tersusun dari matriks yang mengandung serabut
fleksibel berupa kolagen dan bersifat tidak elastis. Fibrosa ditemukan pada tendon
otot, ligamen, dan simfisis pubis. Fungsinya antara lain sebagai penyokong dan
pelindung, penghubung antara otot dan tulang serta penghubung antara tulang dan
tulang.
3. Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama.
Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot
jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari
organ dalam organisme tersebut
3.1 Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot
volunteer. Pergerakannya diatur sinyal dari sel saraf motorik. Otot ini menempel
pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
3.2 Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan
pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.
3.3 Otot jantung Kontraksi otot jantung bersifat involunter, kuat dan berirama.
4. Pembuluh Darah
Terdapat 3 jenis pembuluh darah pada manusia
4.1 Arteri
Suatu rangkaian pembuluh eferen yang setelah bercabang akan mengecil dengan
fungsi mengangkut darah bersama nutrient dan oksigen ke jaringan.
4.2 Kapiler
Jalinan difus saluran-saluran halus yang beranastomosis secara luas dan melalui
dinding pembuluh inilah terjadi pertukaran darah dan jaringan
4.3 Vena
Jalinan difus saluran-saluran halus yang beranastomosis secara luas dan melalui
dinding pembuluh inilah terjadi pertukaran darah dan jaringan
5. Saraf Perifer
Komponen utama dari susunan saraf tepi adalah serabut saraf, ganglia, dan ujung
saraf. Serabut saraf adalah kumpulan serat saraf yang dikelilingi selubung jaringan
ikat. Tumor pada serabut saraf neurofibroma. Pada serat saraf tepi, sel
penyelubung yaitu sel schwann. Tumor pada penyeluubung sel saraf tepi yaitu
schwannoma
C. Etiologi
Penyebab neoplasia umunya bersifat multifaktorial, beberapa faktor yang
dianggap seagai penyebab neoplasia, antara lain meliputi bahan kimiawi, virus
parasit, inflamasi kronik,gaya hidup, serta penurunan imunitas.
1. Karsinogen Kimiawi
bahan kimia dapat berpengaruh langsung (karsinogen) atau memerlukan aktivasi
terlebih dahulu (ko-karsinogen) untuk menimbulkan neoplasia. Salah satu jenis
benzo (a) piren yakni hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang banyak
dijumpai di dalam makanan yang dibakar menggunakan arang, menimbulkan
kerusakan DNA sehingga menyebabkan neoplasia usus, payudara, atau prostat.
2. Viral
Virus penyebab neoplasia dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan asam
ribonukleatnya, yakni virus DNA serta RNA. Virus DNA yang sering
dihubungkan dengan kanker antara lain human papiloma virus (HPV) , Epstein-
Barr virus (EBV), hepatitis B virus (HBV). HPV tipe 16 dan 18 berhubungan erat
dengan karsinoma genital, seperti karsinoma pada penis dan leher rahim.
3. Inflamasi Kronik
Karsinoma kolorektal biasanya didahului oleh kelainan inflamasi ( inflammatory
bowel disease ) berupa kolitis ulseratif atau penyakit Chron. Demikian juga
kegnasan pada kulit seperti karsinoma sel basal, atau sel skuamosa, sering
didapatkan pada pasien yang menderita xeroderma pigmentosum, suatu kelainan
gen perbaikan DNA.
5. Penurunan Imunitas
Penurunan imunitas karena tindak kedokteran (iatrogen) misalnya terapi
kemoterapi, kortikosteroid jangka lama, atau penyinaran luas dapat menyebabkan
keganasan setelah sepuluh tahun lebih. Keganasan yang dapat timbul pada
defisiensi imunitas ini antara ain berupa limfoma maligna dan leukemia.
D. Patofisiologi Tumor
Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom ,
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga bentuk dan struktur sel ini
berbeda dengan sel normal. Perbedaan sifat sel tumor ini bergantung pada besarnya
penyimpangan bentuk, dan fungsi autonominya dalam sifat pertumbuhan, dan
kemampuannya berinfiltrasi dan bermetastasis.
Sel tumor memiliki beragam bentuk (polimorfi) seta warna (polikromasi) karena
banyaknya asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi kromatin inti. Inti
sel relatif besar dibandingkan dengan rasio inti/sitoplasma pada sel normal. Sel tumor
bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga tumor makin lama makin besar dan
mendesak jaringan sekitarnya. Pada neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil
menginfiltrasi da menginvasi jaringan sekitar.
Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat melepaskan diri, meninggalkan tumor
induknya dan masuk ke dalam pembuluh lymf atau pembuluh darah, terutama
pembuluh kapiler. Dengan cara ini neoplasma ganas bisa bermetastasis. Secara
morfologik, pertumbuhan sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase mitosis
dan interfase. Pada interfase , sel baru tumbuh menjadi sel dewasa. Lamanya interfase
sangat beragam dari beberapa jam sampai bertahun-tahun.
Pada umunya, tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat (unisentrik), tetapi
kadang-kadang tumor berasal dari beberapa sel dalam satu organ (multisentrik) .
selama petumbuhan tumor masih terbatas pada organ tempat asalnya, tumor disebut
masih dalam fase fokal. Akan tetapi, jika telah terjadi infiltrasi ke organ sekitarnya,
tumor telah mencapai fase lokal invasif atau lokal infiltratif
Neoplasma dimulai dengan kerusakan DNA yang menimbulkan peningkatan aktivitas,
onkogen, perubahan gen yang mengatur apoptosis, dan inaktivasi gen supresor tumor
sehingga sel terpacu untuk terus berproliferasi, kehilangan kendali terhadap proliferasi
sel, kehilangan kemampuan menghentikan sel, dan kemampuan apoptosis.
E. Klasifikasi Tumor
1.1.1 Definisi
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah
kulit yang terdiri dari lemak. Jenis yang paling sering adalah yang
berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma
berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis
yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam
otot, saraf, sendi, ataupun tendon.
1.1.2 Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering
terjadi, neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel
lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari
sel normal. Jaringan lemak berasal darijaringan ikat yang berfungsi
sebagai depot lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang terdiri
dari sel spesifik yang mempunyai banyak vaskularisasi, berlobus,
berfungsi sebagai depot lemak untuk pereluan metabolisme. Terjadinya
suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena danya metabolisme
lemak, pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi maupun kimiawi.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun yang
berperan penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh
karena itu asam lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan
lemak normal.
1.1.5 Penatalaksanaan
1. Steroid Injection
Perawatan ini salah satu tekhnik non-eksisi untuk mengecilkan lipoma
yang membuat atrofi lemak yang bersifat lokal, kemudia lipoma akan
mulai mengecil, injeksi baik dilakukan pada lipoma kurang dari 1
inchi. Perawatan ini menyusutkan lipoma namun umumnya tidak
sepenuhnya menghilangkan lipoma tersebut
2. Surgical Removal
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma
dipindahkan dengan memotong lipoma tersebut. Pasien yang menjalani
tehnik ini dilakukan pembiusan secara local maupun general
anesthesia. Dan biasanya lipoma hilang setelah pembedahan
1.2 Liposarkoma
1.2.1 Definisi
Liposarkoma adalah neoplasma ganas adiposit. Berbeda dengan
lipoma, sebagian besar liposarkoma timbul di jaringan lunak dalam
atau visera. Ekstremitas bawah dan abdomen sering menjadi tempat
timbulnya tumor ini.
1.2.2 Manifestasi Klinis
Liposarkoma biasanya bermanisfestasi sebagai lesi yang batasnya
relatif tegas. Gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang
tidak terasa sakit, hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit. Rasa
sakit muncul akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa
juga karena penekanan pada saraf-saraf tepi
1.2.3 Diagnosis
Liposarkoma biasanya bermanisfestasi sebagai lesi yang batasnya
relatif tegas. Pada ekstremitas, liposarkoma dapat muncul dalam, nyeri,
massa membesar. Liposarkoma tumbuh baik perlahan-lahan selama
bertahun-tahun atau cepat selama kurun waktu singkat, dan dapat
mencapai ukuran yang sangat besar. Muncul mayoritas pada ukuran
yang lebih dari 5 cm. Diagnosis pasti tergantung pada konfirmasi
histologis.
1.2.4 Terapi
Pada sarkoma jaringan lunak seperti liposarkoma penatalaksanaan
bukan hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan
jaringan sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah yang telah
ditentukan, tergantung dimana letak tumor ini. Tindakannya berupa
operasi eksisi luas.
Penggunaan radioterapi dan kemoterapi hanyalah sebagai pelengkap.
Untuk tumor yang ukurannya besar, setelah operasi ditambah dengan
radioterapi. Setelah penderita operasi harus sering kontrol untuk
memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun
metastase.
2.1.1 Definisi
Fibroma ialah tumor jinakjaringan ikat. Berbentuk benjolan tunggal
atau multiple, rata atau bertangkai, dan terasa lunak atau kenyal pada
palpasi. Sebagian besar fibroma berasal dari perineurium atau jaringan
interstitial, fibroma yang berasal dari jaringa ikat dermis dapat menjadi
keloid
Manifestasi Klinis
Ukuran tidak lebih dari 3 cm yang tidak menimbulkan rasa sakit dan
terlokalisir. Massa fibroma dapat berbentuk bulat, bertangkai, dan
mencapai ukuran maksimal dalam beberapa bulan. Umumnya
mempunyai ukuran 1,5 cm tidak menimbulkan gejala, padat, warnanya
seperti jaringan sekitar, sedikit dilapisi jaringan keratin, dapat timbul
ulserasi oleh karena trauma yang berulang
2.1.2 Diagnosis
Pada biopsi ditemukan permukaan lesi ditutupi oleh selapis epitel
skuamosa bertingkat dan umumnya terlihat teratur dan menunjukkan
pemendekan dan rete pegs yang rata. Pada saat trauma terjadi pada
jaringan akan timbul vasodilatasi, edema dan infiltrasi sel inflamasi
dengan berbagai tingkatan. Daerah tersebut akan terlihat difus,
kalsifikasi lokal dan terjadi osifikasi.
2.1.3 Terapi
Eksisi surgical (ekstirpasi) merupakan terapi pilihan untuk perawatan
fibroma tanpa harus menghilangkan batas mukosa normal sekitarnya.
2.2 Fibrosarkoma
2.2.1 Definisi
Fibrosarkoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat
fibrosa dan ditandai oleh adanya perkembangan fibroblast yang belum
matang secara banyak atau tidak dibedakan anaplastik sel spindle.
Tumor ganas ini berasal dari jaringan fibrosa tulang dan menyerang
tulang panjang atau flat sepeeti femur, tibia, dan mandibula. Hal ini
juga melibatkan periosteum dan otot atasnya.
2.2.3 Diagnosis
Diagnosis ditegakan berdasarkan gambaran klinis, radiologis dan
pemeriksaan patologi. Sejumlah prosedur pemeriksaan secara histologi
maupun sitologi dapat dilakukan pada jaringan sebelum dilakukan
terapi. Prosedur tersebut antara lain yaitu: fine needle aspirasi, aspirasi
nipple, ductal lavage, core needle biopsy dan local surgical biopsy.
Aktiivitas tumor dapat diperiksa pada darah melalui tumor marker Ca
15,3 (Karbohidrat antigen 15,3, epithelial mucin).3
2.2.4 Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan imaging dilakukan untuk mendeteksi adanya metastase,
yaitu : foto rontgen thorak, scan tulang dan MRI. Fibrosarkoma
memberikan gambaran yang mirip dengan lesi jinak seperti pada kista
ataupun fibroadenoma. Gambaran yang tampak berupa bayangan yang
sangat padat dengan batas yang jelas.dan tidak terlihat adanya aktifitas
infasif.
2.2.7 Terapi
Pembedahan dapat dilakukan pada tumor fibrosarkoma berupa eksisi,
mastektomi. Pada tindakan eksisi harus diperhatikan dengan baik batas
sayatan, karena sering terjadi lokal rekuren pada batas sayatan yang
inadekuat. Total mastektomi dianjurkan pada tumor yang high grade.
Terapi radiasi sebagai ajuvant dapat dilakukan terutama bila diduga
terjadi inkomplit eksisi. Sedangkan kemoterapi dapat dikombinasi pada
tumor yang high grade
3.1.1 Definisi
3.1.3 Diagnosis
Diagnosis berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis. Dapat
dilakukan juga pemeriksaan penunjang lain. Dapat dilakukan
pemeriksaan radiografi seperti MRI dan CT scan jantung
3.1.5 Terapi
Pasien dengan rabdomioma dewasa mungkin akan mengalami
kesulitan progresif bernafas dan menelan. Dalam hal ini dapat
diberikan oksigen melalui lubang hidung dengan kesulitan
bernafas. Dan dalam keadaan sulit menelan dapat diberikan cairan
infuse tambahan sampai pembedahan dilakukan. Pasien dengan
rabdomioma jantung harus di tangani kardiologi
3.2 Rabdiomiosarkoma
3.2.1 Definisi
3.2.3 Diagnosis
Diagnosis berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis serta dapat
juga melalui pemeriksaan penunjang.
3.2.8 Terapi
Terapi pada penderita RMS melibatkan kombinasi dari operasi,
kemoterapi, dan terapi radiasi. Karena pengobatan yang akan
dijalani kompleks dan lama, terlebih khusus pada anak-anak
banyak hal yang perlu diperhatikan, maka pasien yang akan
menjalani pengobatan, perlu dirujuk ke pusat-pusat kanker yang
lengkap terlebih khusus buat anak-anak. Rabdomiosarkoma yang
terdapat pada lengan atau kaki dipertimbangkan untuk diamputasi.
Setelah terapi dilaksanakan seorang penderita tetap harus dipantau
untuk melihat apakah tumor tersebut telah hilang atau tetap ada,
dalam hal ini digunaka pemeriksaan penunjang seperti CT-Scan,
bone-scans, x-ray.
Terapi Operatif
Terapi operatif pada penderita RMS bervariasi, bergantung dari
lokasi dari tumor itu. Jika memungkinkan dilakukan operasi
pengangkatan tumor tanpa menyebabkan kegagalan fungsi dari
tempat lokasi tumor. Walaupun terdapat metastase dari RMS,
pengangkatan tumor primer haruslah dilakukan, jika hal itu
memungkinkan.
Terapi Medikamentosa
Terapi ini dimaksudkan untuk membunuh sel-sel tumor melalui
obat-obatan. Kemoterapi kanker adalah berdasarkan dari
pemahaman terhadap bagaimana sel tumor
berreplikasi/bertumbuh, dan bagaimana obat-obatan ini
mempengaruhinya. Setelah sel membelah, sel memasuki periode
pertumbuhan (G1), diikuti oleh sintesis DNA (fase S). Fase
berikutnya adalah fase premiosis (G2) dan akhirnya tiba pada fase
miosis sel (fase M). Obat-obat anti neoplasma bekerja dengan
menghambat proses ini. Beberapa obat spesifik pada tahap
pembelahan sel ada juga beberapa yang tidak
4.1.2 Patofisiologi
Leimyoma adalah tumor yang sensitif terhadap estrogen dan
progesteron. Oleh sebab itu tumbuh selama tahun-tahun
reproduksi, leimyoma ini membentuk lingkungan yang
hiperestrogen, dimana estrogen diperlukan untuk pertumbuhannya.
4.1.4 Diagnosis
Pemeriksaan Histologi
Inti otot karakteristik halus yang memanjang dengan ujung
tumpul, dan mereka sering digambarkan sebagai cerutu atau belut
berbentuk. Ketika serat ini dipotong di penampang, vacuolization
perinuklear dapat dihargai.
4.1.5 Terapi
Pemeriksaan jaringan harus dilakukan untuk menetapkan
diagnosis, dapat dilakukan biopsi insisi atau biopsi eksisi. Selain
itu beberapa penelitian melaporkan bahwa calcium channel
blockers, sehingga dapat digunakan nifedipin sebagai pengurang
rasa sakit untuk kasus piloleiomioma.
4.2 Leimyomasarkoma
4.2.1 Definisi
Leiomiomasarkoma adalah tumor mesenkim yang berasal dari otot
polos terutama terjadi pada usus. Leiomiosarkoma berasal antara
propria muskularis dan lapisan mukosa muskularis dinding usus.11
Metastasis terutama hematologi. Metastasis kelenjar getah bening
jarang, terjadi pada 0-15% kasus. Menyebar ke paru-paru lebih jarang
terjadi daripada menyebar ke hati dan peritoneum. Hal ini berbeda
dengan lainnya sarkoma jaringan lunak di mana paru-paru adalah
yang paling umum dari metastasis. Sekitar 20-40% pasien memiliki
metastasis pada laparotomi awal.
Leimyomasarcoma colon
4.2.3 Diagnosis
Pemeriksaan Histologi
Dapat dilakukan pemeriksaan dengan biopsi pada dinding lumen
yang dipadukan dengan endoskopi.
Tumor ini spindle sel dalam karakter, dengan selularitas tinggi.
Hitungan angka mitosis adalah yang sangat penting. Sebuah
hitungan lebih dari 5 angka mitosis per 10 bertenaga tinggi bidang
menempatkan tumor ke dalam kategori high grade. Nekrosis
sering terjadi pada tumor dengan stadium tinggi
4.2.4 Terapi
5.1.3 Klasifikasi
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma
kapiler dan hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler
(superficial hemangioma) terjadi pada kulit atas sedangkan
hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang lebih dalam, biasanya
pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa kasus kedua jenis
hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut hemangioma
campuran
Hemangioma Kapiler
Hemangioma kapiler (strawberry hemangioma)
terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi
prematur dan akan menghilang dalam beberapa hari
atau beberapa minggu.23 Tampak sebagai bercak
merah yang makin lama makin besar. Warnanya
menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk
lobular, berbatas tegas, dan lunak pada perabaan.
Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna
di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan
lebih mendatar.
Strawberry hemangioma
Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula
eritematosa atau nodus yang berwarna merah
sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan
cepat mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri
dari elemen vaskular yang matang. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi
spontan.24,26 Hemangioma kavernosum kadang-
kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam,
pada otot atau organ dalam.
Hemangioma campuran
Hemangioma Intramuskular
Hemangioma Intramuskular sering terjadi pada
dewasa muda, 80-90 % diderita oleh orang yang
berumur kurang dari 30 tahun.hemangioma ini lebih
sering terjadi pada ekstremitas inferior, terutama di
paha dan khas ditunjukkan dengan massa pada
palpasi dan perubahan warna pada permukaan kulit
di sekitar area hemangioma.
5.1.4 Diagnosis
5.1.5 Terapi
Sejumlah besar hemangioma tidak memerlukan intervensi medis
karena mengalami regresi spontan dan kemungkinan hanya
menimbulkan bekas yang bersifat minor atau bahkan tidak berbekas.
Pengobatan utama hemangioma adalah kotikosteroid yang dapat
diberikan peroral. Agen lain yang diberikan, namun sangat jarang
adalah vinkristin, bleomisin, dan interferon. Pengobatan dengan cara
lain dapat diberikan dengan memberikan suntikan kortikosteroid lokal
kedalam lesi. Obat baru yang sudah dilaprkan bermanfaat dalam
pengobatan hemangioma adalah propanolol.
Laser (pulse dye laser) dapat bermanfaat untuk menghilangkan
hemangioma yang masih kecil dan berupa lesi datar. Apabila lesi masih
berukuran kecil, eksisi bedah sangat dianjurkan. Pembedahan juga
sangat berguna untuk mengurangi lesi-lesi yang mengganggu fungsi
struktur penting, seperti eksisi lesi pada palpebra superior untuk
mencegah terjadinya ambliopia yang berat.
5.2 Angiosarkoma
5.2.1 Definisi
Angiosarkoma adalah neoplasma ganas yang jarang terjadi dengan
berkembang cepat, luas infiltrassi sel anaplastik berasal dari pembuluh
darah dan lapisan pembuluh darah yang menjadi tidak teratur. Selain
itu beberapa ahli mengatakan bahwa angiosarkoma adalah neoplasma
ganas endotel dari vascular, yang agresif dan cenderung berulang
secara lokal, dapat menyebar luas dan memiliki tingkat metastasis yang
tinggi bisa ke Kelenjar getah bening dan sistemik.
Tak berdiferensiasi
Lesi terlihat sebagai area multipel yang kemerahan,
makin lama makin menimbul dan bewarna lebih
gelap, ukuran bertambah dengan cepat, nyeri,
mudah berdarah, dan ulserasi dalam. Lesi satelit
juga bisa ditemukan pada angiosarkoma yang tak
berdiferensiasi.
5.2.3 Klasifikasi
Angiosarkoma dari jaringan lunak (ekstremitas, retroperitoneum,
dinding perut)
5.2.4 Diagnosis
Pada Biopsi ditemukan keganasan pleomorfik sel. Anastomosis
pembuluh darah lalu dapat juga dilakukan pemeriksaan penunjang lain
seperti CT-scan dan MRI.
5.2.5 Terapi
Terapi adjuvant pada angiosarkoma jaringan lunak
Kemoterapi dengan Doxorubicin
Radioterapi
6.1.3 Diagnosis
Pada pemeriksaan biopsi ditemukan sel spindle, hiposeluler area dan
sel mast
6.1.4 Terapi
Dengan radioterapi dan kemoterapi, namun lebih disarankan dengan
menggunakan kemoterapi karena akan ditakutkan tumor semakin
menyebar dan berubah ganas bila dilakukan pengobatan dengan
redioterapi.
Dengan menggunakan obat-obatan(Pirfenidone, Tipifarnib, Erlotinib
(Tarceva) dengan Sirolimus, imatinib (Gleevec), Pegylated Interferon
(Peg-Intron), Peginterferon alfa-2b, Sirolimus (Rapamycin), Sirolimus,
Sorafenib (Nexavar), Tranilast (Rizaben) ro, In vitro, tranilast.