Anda di halaman 1dari 15

THERAPEUTIC EXERCISE

Oleh
Dr. K. Kusumawati, SpRM

Dalam rangka In House Training bagi dokter umum


Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
February, 2007
DEFINISI : Suatu porgram latihan yang bertujuan terapeutik/
penyembuhan/ pemulihan
Ada 6 macam :
1. ROM Exercise/ Mobility Exercise : latihan luas gerak sendi/ mobilitas
sendi/ lingkup gerak sendi

2. Strengthening Exercise : latihan penguatan (beban optimal-frekwensi


rendah)

3. Endurance Exercise : latihan daya tahan (beban kecil-repetitif/


berkali-kali)

4. Coordination Exercise : latihan koordinasi

5. Latihan dengan sasaran khusus : sering merupakan paket program


rehabilitasi stroke, COPD, dll

6. Latihan dengan pola khusus


1. ROM Exercise
a. Passive ROM Exercise : bagian tubuh mendapat bantuan penuh,
baik secara manual atau mekanik, dan dapat melalui lingkup sendi

Jenis : relaxed, forced, manipulative

Sasaran : otot dengan kekuatan zerro – trace (0 – 1)


mis : coma, post coma, tirah baring lama, post operasi, post fraktur/
dislokasi, kelemahan otot (nilai otot : 0 – 1, lama tidak
berfungsi, post imobilisasi), kekakuan sendi, penekanan otot

Tujuan & Indikasi :


memelihara mobilitas sendi ketika kontrol dari otot2 volunter/ sendi
hilang atau pasien tidak sadar/ tidak ada respon

Kontra Indikasi :
- Thrombophlebitis - Joints locking sensation
- Unsupported fracture - Panas tinggi dan atau radang akut
b. Active ROM Exercise : latihan gerak aktif tanpa bantuan atau
dengan perlawanan

Jenis : - active assistive exc : poor motorik (p = 25%)


- free active exc : kekuatan otot > fair (f = 50%)
- active resistive : kekuatan otot > good (g = 75%)

Sasaran : otot dengan kekuatan poor – > good (2 – > 4)

Tujuan & Indikasi :


Memelihara lingkup gerak sendi dan kekuatan minimal akibat
kurang aktivitas dan menstimulasi sistem cardiopulmoner

Kontra Indikasi : pasien dengan total bed rest


Assisted active Free active exc Resisted active
Exc (lat aktif bebas) exc
(lat aktif dg bantuan) (lat aktif dg beban)

Indikasi - Kelemahan otot 1-2 - Kelemahan otot >3 - Kelemahan otot 4


- Kesulitan mengontrol - Kesulitan mengontrol - Atrophi otot/ vol
gerak gerak anggota tubuh otot menyusut
- Terhambatnya jarak - Terhambatnya jarak
pergerakan sendi gerak sendi
- Ketegangan jar. Lunak

Kontra - Total bed rest - Total bed rest - Nyeri/ edema


Indikasi - Sendi yg setelah sesi exc
membutuhkan
imobilisasi

Dosis - Repetisi : 10-30x/mcm - R : 10-30x/ mcm - R : 10-30x/ mcm


- W : sesuai toleransi - W : 2-3’/ mcm - W : sesuai toleransi
- F : 1 x / hari - F : 1 x / hari - F : 1 x / hari
- S : 1 seri = 6 x - S : 1 seri = 6 x - S : 1 seri = 6 x
c. Stretching Exercise : latihan dengan peregangan  sering
dilakukan pada latihan-latihan dengan sasaran khusus

Note :
- Zerro = 0
- Trace = 1
- Poor = 2
- Fair = 3
- Good = 4
- Normal = 5
2. Strengthening Exrecise
(Beban optimal – frekuensi rendah)
Syarat :
1. Kekuatan otot di atas fair (F = 50%)
2. Beban di atas 35% dari kemampuan otot

Ada 3 macam Strengthening Exercise :


1. Isometric / Static Exc : kontraksi otot (+), gerak
sendi (-)  ukuran panjang otot tetap
- Kontraksi optimal : 6 detik, 1 x / hari
- Hati-hati pada kasus-kasus : HT, PJK
2. Isotonic Exc : kontraksi otot bersamaan dengan
gerak sendi (beban statis, kecepatan dinamis) 
tonus tetap
Ada 3 macam :
- Concentric Contraction : kontraksi memendek
- Excentric Contraction : kontraksi memanjang
- PRE (progressive resistance exercise) : beban
ditambah bertahap

3. Isokinetic Exc : kontraksi otot yang merupakan gabungan dari


no 1 & 2  beban dinamis, tapi gerak statis (beban bisa optimal,
tapi kecepatan gerak tetap)  yg bekerja adalah alatnya
- Sering digunakan di tempat-tempat kebugaran/ pusat latihan atlit
- Perlu alat khusus : Cybex (Dinamometer)
- Boleh untuk : HT, PJK
3. Endurance Exercise = Power Exercise
(Beban rendah, frekuensi tinggi, waktu panjang)
 unsur kekuatan dan daya tahan tubuh

Ada 2 Tujuan :
- Conditioning : pada orang sehat untuk meningkatkan
daya tahan (ketahanan)
- Reconditioning : pada orang sakit untuk
mengembalikan daya tahan
(ketahanan)
Latihan Aerobic : untuk endurance exc pada jantung
& paru
4. Coordination Exercise
(Latihan koordinasi)

a. Koordinasi Jalan : Parkinson, ataxic gait, hemiplegi


b. Koordinasi Gerak Tangan : kasus UMN / LMN
 perlu alat bantu
Mis : latihan menulis, main piano, dll
5. Latihan dengan Sasaran Khusus

a. ADL : kasus-kasus dengan gangguan ADL


b. Breathing EXC : kasus-kasus dengan tirah baring
lama, cardio-pulmoner
c. Postural Drainage
d. Reedukasi otot : setelah tendon transfer,
hemiplegia/ UMN
Breathing Exercise :
Indikasi :
• Gangguan sistem pernafasan
• Pre – Post operasi
• Pre – Post Partum
• Sebagai selingan latihan
• Pertolongan pada pasien pingsan/ hampir pingsan
• Gangguan jantung dengan teknik khusus
Kontra Indikasi :
• Haemoptoe, pada TBC aktif
• Whooping Cough
Dosis :
• W : 10 x 15 menit
• P / F : 1 x / hari
• S : 1 seri = 6 kali
Postural Drainage (PD)
Indikasi :
• Sekresi mukosa saluran nafas bawah yang sulit keluar terutama
pada bronchus
• Pre dan Post Operasi

Kontra Indikasi :
• Penyakit jantung
• Fraktur costa
• Luka daerah thorax

Dosis :
• W : 15 x 30 menit
• P : 1 – 2 x/ hari
• S : 1 seri = 6 x
6. Latihan dengan Pola Khusus
a. William’s Flexion Exc : NPB (LBP)
b. Codman’s Pendulum Exc : Nyeri bahu/ Frozen Shoulder
c. Cailliet’s Neck Exc : Nyeri leher/ Cervical Syndrome
d. Frenkle’s Exc : Ataxia, Parkinsosn, Multiple Sklerosis
e. Pelvic floor Exc : penguatan otot dasar panggul
f. Bobath Exc : CP
g. PNF (Proprioseptif Neuromuscular Fassiculation) : CP
h. SNS (senam nafas sehat) : asthma bronchial
i. Scoliotic Exc : - Pola Klapp
- Pola Wood cock
- Pola X
EDF EXERCISE (ELONGASI DEROTASI FLEXION)
j. Drainage Postural
k. Biofeed back Exc : reedukasi otot, relaksasi (EMG, Mirror exc)
l. Jocobson : latihan relaksasi
Pustaka :
- Deliza
- Halstead
- Theraphy Exercise

Anda mungkin juga menyukai