Seorang laki-laki 55 tahun datang dengan keluhan nyeri epigastrik berulang sejak 4 bulan
SMRS. Nyeri seperti sensasi terbakar, berkurang setelah makan tetapi memburuk 3-4 jam setelah
makan. Meskipun rasa sakit itu sering membangunkannya pada malam hari, pasien tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter karena sibuk dengan pekerjaan dan merasa tidak mampu untuk
mengambil cuti dari pekerjaannya. Selain itu, pasien telah mengkonsumsi antasida yang dibeli di
warung, yang meredakan sebagian rasa sakit. Kemudian, 2 hari SMRS, pasien tiba tiba
mengalami nyeri hebat yang menjalar ke seluruh lapang perut dan muntahmuntah setelah makan
malam. Rasa sakit itu terus berlanjut sepanjang malam dan memburuk keesokan harinya. Nyeri
dan muntah terus menerus berlanjut sepanjang hari dan malam berikutnya, dan 1 hari SMRS,
pasien mengalami demam. Nyeri perutnya semakin memburuk selama periode ini. Keesokan
paginya, dia merasa tidak tahan lagi dan akhirnya pergi ke unit gawat darurat di rumah sakit
setempat. Tanda vital: KU/Kes = kesakitan/compos mentis, T = 38,5oC, HR = 105, RR = 24, TD
= 90/60 mmHg. Pemeriksaan fisik: cor dan pulmo Normal. Perut kesan cembung, Bising usus
tidak ada, perkusi timpani, ascites kesan (-). Palpasi abdomen rigid, nyeri tekan seluruh lapang
perut disertai defans muskuler (+), rebound tenderness (+). Tidak ada herniasi/massa. Pasien
tidak memiliki riwayat penggunaan obat resep, penyalahgunaan obat atau alkohol, trauma,
pembedahan, atau infeksi.
A. – Airway : look, feel, listen
- Breathing : RR, pola napas, tipe napas, saturasi oksigen
- Circulation : TD, nadi, akral, CTR iv line RL 20-30 ml/kgBB 2 kolf/1-2L ,
kateter , hemorragic : tanda perdarahan eksternal
- Fluid challange 500-1000 cc dlm 10 menit lalu evaluasi
- Dissability : GCS, Reflek pupil
- Expossure
B. PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum, kesadaran TTV , skala nyeri 0-10
- Inspeksi wajah : konjungtiva anemis, sclera ikterik,
- Kepala,Hidung , telinga, mulut, leher(jvp), thorax(suara tambahan)-jantung dbn
- Akral : kulit ikterik? Sianosis? Edem? CRT >2 detik, akkral dingin
a. INSPEKSI
- Inspeksi permukaan dinding perut dr kanan : datar, cembung, cekung, perut papan
- Inspeksi kulit dinding perut dr kanan : warna sama dengan sekitar? Jaringan parut?
Bekas oprasi? Spider nevi? Perenktasi? Striae? Gambaran dan gerakan usus?
Ekimosis? Tanda Cullen?
- Bentuk perut : simetris? Frog like appearance? Saat napas ada rongga yg membesar?
Dumb contour dan dumb steifung(peristaltik).
b. AUSKULTASI
- 9 regio Seluruh lapang abdomen peristaltic ? hitung frequensi diwakilkan di
daerah iliaca dextra 1 menit (n: 5-35 menit) Bunyi abnormal : hiperperistaltik,
hipoperistaltik, absent peristaltic, metallic sound??
- Bruit pada 7 titik : aorta(epigastrium/t12), a.renalis, a. iliaca, a. femoralis, bruit hepar
c. PERKUSI
- 9 regio tymphani ? hipotympani? Hipertympani? Redup?
- Perkusi Hepar , n : 6-12 cm
- Perkusi lien : ruang troube ICS 10 linea axillaris sinistra (timpani), tarik sapas
dalam = masih timpani?
d. PALPASI : tekuk kaki
- Palpasi ringan 9 regio abdomen : nyeri tekan kanan atas? rigid, nyeri tekan seluruh
lapang perut disertai defans muskuler, dimana? Seluruh regio/salah satu?rebound
tenderness!
- Palpasi dalam (tarik nafas dalam lakukan saat ekspirasi): nyeri tekan dalam ?
massa(jumlah, lokasi, ukuran, sifat)? Palpasi organ tidak bisa dilakukan.
- Palpasi hepar : cara menyendok, cara hook, menangkap hepar tangkap saat
inspirasi
- Palpasi lien : ditarik garis lurus dari SIAS dextra ke ujung lateral costa 10 dibagi 8
area . kalo ruang traube + ,dari 4 tiitk aja
PERITONITIS
A. Etiologi
Peritonitis adalah peradangan peritoneum (membran serosa yang melapisi rongga abdomen dan
menutupi visera abdomen) merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut
maupun kronis. Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ abdomen,
perforasi saluran cerna, atau dari luka tembus abdomen.
KLASIFIKASI
1. Peritonitis primer
Disebabkan oleh invasi hematogen dari organ peritoneal yang langsung dari rongga peritoneum.
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi tractus gastrointestinal atau tractus
urinarius. Pada umumnya organisme tunggal tidak akan menyebabkan peritonitis yang fatal.
Sinergisme dari multipel organisme dapat memperberat terjadinya infeksi ini. Bakteri anaerob,
khususnya spesies Bacteroides, dapat memperbesar pengaruh bakteri aerob dalam menimbulkan
infeksi.
3. Peritonitis Tersier
Peritonitis yang mendapat terapi tidak adekuat, superinfeksi kuman, dan akibat tindakan operasi
sebelumnya.
1. Usia tua
2. Malnutrisi
3. Kanker dan keganasan
4. Skor APACHE II tinggi saat datang
5. Disfungsi organ preoperatif
6. Adanya abses kompleks dan tidak ada perbaikan dalam 24-72 jam setelah terapi adekuat
B. Patofisiologi
C. Tanda dan gejala
D. Diagnosis banding
Peritonitis ada defans muskular, pekak hepar menghilang, absent peristaltic, rectal touche
nyeri kesegala arah(general peritonitis), shifting dullnes +,konstipasi, bab encer
1. Appendicitis : nyeri kanan bawah, rectal touche nyeri di angka jam 9-12
2. Gastroenteritis : muntah,
diare, nyeri epigastrik,lalu ke periumbilikal,nyeri tekan berpindah, gejala
dehidrasi, BAB berdarah,
3. Pankreatitis : nyeri abdomen, bising usus meghilang, distensi perut, jaundice,
hematemesis/melena, tanda cullens, tandra gray-turner
4. Kolesistitis : nyeri hebat di kanan atas/tengah tambah parah saat deep inhale,
menjalar ke bahu kanan/punggung, nyeri saat disentuh, mual, muntah
demam,ikterik,murphy’s sign positif,
5. Salpingitis, KET (cewek)
AKUT ABDOMEN !!!
Ileus obstruktif bising usus meningkat sampai ada metalic sound hernia, batu empedu,
batu saluran kencing
KASUS 2
Tidak bisa BAB, tidak bisa kentut, muntah ileus obstruksi
I.
PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum, kesadaran TTV , skala nyeri 0-10
- Inspeksi wajah : konjungtiva anemis, sclera ikterik,
- Kepala,Hidung , telinga, mulut, leher(jvp), thorax(suara tambahan)-jantung dbn
- Akral : kulit ikterik? Sianosis? Edem? CRT >2 detik, akkral dingin
f. INSPEKSI
- Inspeksi permukaan dinding perut dr kanan : datar, cembung, cekung, perut papan
- Inspeksi kulit dinding perut dr kanan : warna sama dengan sekitar? Jaringan parut?
Bekas oprasi? Spider nevi? Perenktasi? Striae? Gambaran dan gerakan usus?
Ekimosis? Tanda Cullen?
- Bentuk perut : simetris? Frog like appearance? Saat napas ada rongga yg membesar?
Dumb contour dan dumb steifung(peristaltik).
g. AUSKULTASI
- 9 regio Seluruh lapang abdomen peristaltic ? hitung frequensi diwakilkan di
daerah iliaca dextra 1 menit (n: 5-35 menit) Bunyi abnormal : hiperperistaltik,
hipoperistaltik, absent peristaltic, metallic sound??
- Bruit pada 7 titik : aorta(epigastrium/t12), a.renalis, a. iliaca, a. femoralis, bruit hepar
h. PERKUSI
- 9 regio tymphani ? hipotympani? Hipertympani? Redup?
- Perkusi Hepar , n : 6-12 cm
- Perkusi lien : ruang troube + ICS 10 linea axillaris sinistra (timpani), tarik sapas
dalam = masih timpani?
i. PALPASI : tekuk kaki
- Palpasi ringan 9 regio abdomen : nyeri tekan ? rigid, nyeri tekan seluruh lapang perut
disertai defans muskuler, dimana? Seluruh regio/salah satu?rebound tenderness!
- Palpasi dalam (tarik nafas dalam lakukan saat ekspirasi): nyeri tekan dalam ?
massa(jumlah, lokasi, ukuran, sifat)? Palpasi organ tidak bisa dilakukan.
- Palpasi hepar : cara menyendok, cara hook, menangkap hepar tangkap saat
inspirasi
- Palpasi lien : ditarik garis lurus dari SIAS dextra ke ujung lateral costa 10 dibagi 8
area . kalo ruang traube + ,dari 4 tiitk aja