KANULA INTRAVENA
ANAMNESIS
d : Baik selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan fisik hati dan kandung empedu untuk
melihat apakah ada kelainan pada bapak apakah bapak bersedia?
p : Bersedia dok
ANAMNESIS MALARIA
p : Saya sering makan berlemak dengan porsi besar dan sering begadang dok
d : Baik selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan pemeriksaan pada limpa bapak untuk
melihat apakah ada kelainan pada bapak apakah bapak bersedia?
p : Bersedia dok
.
7. Lakukan palpasi secara diagonal ke arah kiri atas, dari regio iliaka kanan menuju ke
umbilikus, selanjutnya dilanjutkan ke arah arkus kosta kiri mengikuti garis Schuffner.
8. Bila pada palpasi teraba tepi bawah limpa, lakukanlah penilaian antara lain
berapa jauh tepi bawah limpa yang teraba dari arkus kosta kiri pada garis Schuffner
(S-I sampai S-VIII),
bagaimana konsistensi limpa, apakah kenyal atau keras, dan apakah teraba lekukan
(insisura) limpa.
9. Cuci tangan kembali setelah selesai pemeriksaa dan persilahkan pasien kembali
ketempatnya.
Palpasi Limpa Menurut Garis Hacket
1. Sebelum memulai pemeriksaan, minta persetujuan tindakan medis pada pasien.
2. Lakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
3. Minta pasien untuk menekuk kedua kakinya.
4. Tentukan titik pedoman pemeriksaan, yaitu titik arkus kosta kiri yang dilalui oleh
garis midklavikula kiri.
5. Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dalam posisi supinasi pada bagian
posterior tulang iga yang terbawah sebelah kiri (iga ke-12).
6. Letakkan telapak tangan kanan pemeriksa dalam posisi pronasi pada regio SIAS
kiri pasien.
7. Lakukan palpasi ke arah atas, dari regio iliaka kiri menuju ke titik arcus costa kiri
setentang garis midklavikula kiri sesuai dengan garis Hacket
8. Bila pada palpasi teraba tepi bawah limpa, lakukanlah penilaian antara lain,
berapa jauh tepi bawah limpa yang teraba dari arkus kosta kiri pada garis Hacket
(H-I sampai H-V), bagaimana konsistensi limpa, apakah kenyal atau keras, dan
apakah teraba lekukan (insisura) limpa.
9. Cuci tangan kembali setelah selesai pemeriksaa dan persilahkan pasien kembali
ketempatnya
STATION 4
VITAL SIGN
d : Baik pak dari pemeriksaan fisik tadi, respon mata,gerak dan suara semuanya
normal, suhu tubuh juga normal, tekanan darah tanya sebelum berapa, lalu naikkan
30mmHG, TD bapak tidak normal 140/90 itu diatas batas normal pak normal 120/80,
denyut nadi bapak juga tidak normal yaitu 110/menit pak, normalnya 60-100/menit.
Frekuensi napas bapak juga cepat diatas batas normal yaitu 25/menit, normalnya itu
frekuensi pernafasan adalah antara 14-20 kali per menit. Pada bayi, frekuensi
pernafasan normalnya dapat lebih cepat yaitu 24-32 kali per menit.
d : Nah untuk pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan pada leher yang bertujuan
untuk melihat apakah ada kelainan atau tidak pada leher bapak, apakah bapak
bersedia?
P : bersedia dr
1. Minta pasien untuk duduk, pemeriksa berdiri tepat di belakang pasien. Minta pasien
sedikit menunduk untuk merilekskan otot-otot sternokleidomastoideus.
2. Lakukan palpasi menggunakan dua tangan pada leher pasien dari arah belakang,
dengan posisi jari telunjuk berada tepat di bawah tulang krikoid.
3. Minta pasien untuk menelan, dengan demikian pemeriksa dapat merasakan
pergerakan tiroid ismus.
4. Menggunakan tangan kiri, dorong trakea ke arah kanan, kemudian menggunakan
tangan kanan, lakukan palpasi lateral tiroid lobus kanan, tentukan batasnya.
5. Nilai ukuran, bentuk, dan konsistensi dari kelenjar tiroid, perhatikan apakah
terdapat nodul, massa, atau nyeri tekan
1. Jelaskan kepada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dan prosedurnya
5. Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah dengan gerakan memutar yang
lemah lembut, minta pasien untuk relax, dengan leher fleksi. Palpasi secara berurutan:
1. Jelaskan kepada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dan prosedurnya
4. Inspeksi kedua lengan pasien, nilai dari ujung jari hingga bahu
a. Minta pasien untuk memfleksikan siku 90° dan angkat serta tahan lengan pasien dengan tangan
pemeriksa (bagian kanan dengan bagian kanan dan sebaliknya).
b. Palpasi di lekukan di antara otot biceps dan triceps, sekitar 3 cm di atas epikondilus medial. Jika
teraba, nilai ukuran, konsistensi dan nyeri.
PALPASI AREA LENGAN
6. Inspeksi kedua ekstremitas bawah pasien dari pangkal paha dan pantat hingga kaki:
7. Palpasi kelenjar limfe inguinal superfisial, termasuk grup vertikal dan horizontal. Palpasi inguinal
kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
8. Nilai pembesaran kelenjar getah bening berupa ukuran, konsistensi, persebaran dan nyeri
STATION 5
Pengukuran IMT
1. Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan. Mintalah persetujuan
pasien terhadap prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Persiapkan pasien dan alat-alat yang akan digunakan. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
sebaiknya dilakukan dengan tidak menggunakan pakaian yang dapat mempengaruhi pengukuran
seperti jaket, tas, alas kaki, dan topi.
b. Minta pasien berdiri tegak dengan tumit menempel pada lantai dan pandangan lurus kedepan. c.
Ukur tinggi badan pasien dan catat hasilnya.
6. Setelah selesai pengukuran, pasien dipersilahkan kembali ke tempat duduknya dan dokter kembali
mencuci tangannya.
- Pengukuran Lingkar Perut
1. Jelaskan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan. Mintalah persetujuan pasien setelah
mereka memahami prosedur pemeriksaan.
2. Persiapkan pasien dan alat-alat yang dibutuhkan. Beritahu kepada pasien untuk tidak menahan
napas/perutnya dan bernapas secara normal. Minta pasien untuk mengangkat baju dibagian
perutnya.
- Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah (poin 1).
- Beri tanda titik batas tepi tulang rusuk bagian bawah menggunakan spidol/pulpen (poin 2).
- Beri titik pada batas atas ujung lengkung tulang pangkal panggul (poin 3).
- Tetapkan dan beri tanda titik tengan antara batas tepi tulang rusuk paling bawah dengan
titik batas atas ujung lengkung tulang pangkal panggul (poin 4 & 5).
- Pengukuran pada saat akhir ekspirasi (mengeluarkan nafas) normal (poin 6).
- Lakukan pengukuran lingkar perut mulai dari titik tengah bagian kanan, secara sejajar
horizontal melingkar pinggang dan titik tengah bagian kiri melewati bagian perut dan
kembali menuju ke titik tengan bagian kanan tubuh orang yang diukur (poin 7).
4. Setelah selesai pengukuran, persilahkan pasien kembali ke tempat duduknya dan dokter
mencuci tangannya.
STATION 6
ROSERPLASTY
1. Informed consent
2. Persiapan
a) Siapkan alat dan bahan
b) cuci tangan terlebih dahulu (simple hand washing) 7 step dan handscoun
c) Pasien dipersilahkan untuk berbaring.
d) Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah kuku yang akan diekstraksi.
e) Berikan anastesi blok pada kuku yang akan diekstirpasi.
3. Pencabutan kuku:
a) Masukkan sonde pada 1/3 kuku yang akan dibuang hingga ke matriks kuku
(matrix nail).
b) Gunting kuku di atas sonde tersebut.
c) Masukkan klem, jepit bagian kuku yag akan dibuang, putar ke arah sisi jari
hingga kuku terlepas dari dasarnya.
d) Kuku ditarik hingga terlepas. Kemudian keroklah dasar kuku yang telah
dibuang dengan kuret kuku (nail currete).
e) Gunting matriks bekas tempat kuku tertanam pada sisi jari, bila perlu kulit
penutup matriks dijahit.
4. Pembalutan:
a) Bersihkan perdarahan yang muncul. Bersihkan pula bagian dari kuku yang
terinfeksi (bila dijumpai).
b) Berikan salep antibiotik pada bekas pencabutan kuku untuk mencegah terjadinya
infeksi.
c) Tutup kuku dengan kasa dan balut agar tidak terlepas.