Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shofiyatun

NIM : 2019012209

Kelas : PSIK 4B

SOP Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan

A. Pengertian
Pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan adanya gangguan pada sistem
perkemihan.
B. Tujuan
1. Mengetahui keadaan fungsi sistem perkemihan.
2. Mengetahui ada tidaknya kelainan sistem perkemihan.
3. Menentukan diagnosis pasien dengan penyakit atau masalah pada sistem
perkemihan.
C. Indikasi
1. Pasien dengan suspect gagal ginjal.
2. Pasien dengan suspect kelainan sistem perkemihan.
3. Pasien dengan suspect gangguan sistem perkemihan lain.
D. Peralatan
1. Handscon bersih 1 buah
2. Stetoskop 1 buah
E. Prosedur
a) Tahap prainteraksi
1. Mengecek program terapi.
2. Mencuci tangan.
3. Menyiapkan alat.
b) Persiapan pasien
1. Beri salam, perkenalkan diri dan panggil pasien sesuai dengan identitas.
2. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
3. Jaga privasi pasien.
4. Atur posisi pasien pada posisi supinasi dan nyaman.
c) Tahap orientasi
1. Inspeksi
a. Pasien tidur terlentang, pemeriksa berada di sebelah kanan.
b. Kaji daerah abdonem pada garis mid clavicula kiri dan kanan.
c. Perhatikan simetris atau tidak, serta apakah tampak ada masa dan pulsasi.
2. Palpasi
Palpasi Ginjal
a. Posisikan pasien terlentang, dan buka abdomen dari prosesus sifoideus
sampai ke simfisis pubis.
b. Berdiri disisi kanan pasien, letakkan tangan kiri dibawah punggung,
ditengan antara tepi kostal bawah dan puncak iliaka.
c. Kemudian, letakkan tangan kanan diatas abdomen pasien, tepat diatas
posisi tangan kiri. Tekuk sedikit kearah kostal.
d. Untuk mempalpasi tepi kanan bawah ginjal kiri, tekan ujung-ujung jari
kanan sekitar 4 cm di atas puncak iliaka kanan pada garis midinguinal,
tekankan ujung-ujung jari kiri ke atas dalam sudut kostavertebral.
e. Berikan instruksi kepada pasien untuk menarik napas dalam sehingga
bagian bawah ginjal kanan dapat bergerak ke bawah diantara kedua
tangan. Jika ginjal bergerak, perhatikan bentuk dan ukuran dari ginjal.
Normalnya, ginjal terasa lembut, padat keras dan tidak elastis.
f. Tanyakan kepada pasien apakah tindakan yang dilakukan menimbulkan
rasa tidak nyaman.
g. Untuk mengkaji ginjal kiri, pindahlah ke sisi kiri paisen dan posisikan
tangan, tetapi dengan perubahan berikut : letakkan tangan kanan 5cm
diatas puncak iliaka kiri.
h. Kemudian beri tekanan dengan kedua tangan pada saat pasien berinhalasi.
Jika ginjal kiri dapat dipalpassi, bandingkan dengan ginjal kanan.
Normalnya, ginjal tersebut harus memiliki ukuran yang sama.

Palpasi Kandung Kemih

a. Cari tepi kandung kemih dengan menekan ke dalam garis tengah sekitar
2,5 sampai 5cm diatas simfisis pubis. Setelah kandung kemih terpalpasi,
catat ukuran, lokasinya, serta periksa adanya benolan, massa dan nyeri
tekan.
b. Kandung kemih normalnya terasa keras dan relatif lembut. (ingatlah
bahwa kandung kemih orang dewasa mungkin tidak dapat dipalpasi).
Selama palpasi dalam, pasien dapat melaporkan adanya urgensi untuk
berkemih/ sebuah respon yang normal.
3. Perkusi
Perkusi Ginjal
a. Posisikan pasien duduk tegak, perkusi setiap sudut kostavertebral (sudut
diatas setiap ginjal yang tepinya dibentuk oleh kurva lateral dan kebawah
dari iga terbawah dan kolumna spinalis).
b. Untuk melakukan perkusi menengah, letakkan telapak tangan kiri diatas
sudut kostaverbal, dan dengan perlahan pukul telapak tangan dengan
kepalan tangan kanan.
c. Untuk melakukan perkusi tumpul, dengan perlahan pukulan kepalan
tangan kanan diatas setiap sudut kostavertebral. Selama perkusi, psien
normal akan merasakan sensasi seperti dipukul atau ditekan, tetapi tidak
ada nyeri tekan.

Perkusi Kandung Kemih

a. Kemudian, gunakan perkusi menengah, perkusi area diatas kandung


kemih, dimulai 5cm diatas simfisis pubis. \
b. Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi ke arah dasr kandung kemih.
Perkusi normalnya menghasilkan bunyi timpani.
(diatas kandung kemih berisi urin, perkusi menghasilkan bunyi pekak).
d) Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru telah dilakukan.
2. Berpamitan dengan pasien.
3. Merapikan alat.
4. Mencuci tangan.
F. Dokumentasi
1. Catat semua tindakan yang telah dilakukan.
2. Catat hasil pengkajian dan respon pasien.
3. Dokumentasi evaluasi tindakan SOAP.
4. Tanda tangan dan nama perawat.

Anda mungkin juga menyukai