NAMA :
NIM :
1
1) Letakkan diafragma stetoskop pada kuadran kiri
bawah dinding abdomen (sesuaikan dengan
gambar) pada abdomen pasien
2) Dengarkan suara peristaltik usus, hitung selama 1
menit
Normal dewasa : 5 – 35x/menit
Normal anak : 5 – 15 x/menit
b. Mendengarkan Suara Pembuluh Darah
1) Letakkan diafragma stetoskop, dengarkan bising
yang muncul
Misalnya “bruit” hepatik terdengar pada
karsinoma hepar
Palpasi
a. Lakukan palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu
ke dalam (jika pasien mengeluhkan nyeri, sebaiknya
diperiksa paling akhir)
b. Jika dinding abdomen tegang, minta pasien untuk
menekuk lutut. Tekan daerah muskulus rectus
abdominalis, minta pasien nafas dalam (muskulus
rectus relaksasi maka ada spasme volunter, jika
kontraksi/kaku maka itu spasme sejati)
1) Palpasi Bimanual
(dilakukan dengan 2 tangan, untuk memeriksa organ
dalam)
Letakkan tangan kiri di pinggang kanan atau kiri
pasien, dan tangan kanan pada bagian depan dinding
abdomen
2) Pemeriksaan Ballottement
Memberikan tekanan yang mendadak pada dinding
abdomen dan dengan cepat tangan ditarik kembali
c. Amati gerakan/pantulan abdomen (cairan asites akan
berpindah untuk sementara sehingga massa yang
membesar dalam rongga abdomen dapat terasa saat
2
memantul)
d. Letakkan satu tangan pada satu sisi perut pasien
e. Tangan yang lain mendorong/menekan sisi perut
yang berlawanan
f. Rasakan adanya tekanan gelombang cairan pada
tangan pertama
Perkusi
a. Tentukan bagian abdomen yang akan dilakukan
perkusi
b. Tempatkan telapak tangan kiri pada bagian yang akan
di perkusi.
Lakukan perkusi sesuai urutan gambar di bawah ini.
3
j. Rapikan baju Klien
k. Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan.
Tahap terminasi
a. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
b. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
c. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan
klien
Tahap dokumentasi
a. Catat sseluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan