Anda di halaman 1dari 14

1.

PEMERIKSAAN FISIK GENITOURINARY SYSTEM ( PRIA )

Skor Ket
N
PROSEDUR 1 2
O 0

A Penilaian Umum, Status Generalis


B. PEMERIKSAAN FISIK
Persiapan
1. Informed consent
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien
 Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan
 Minta persetujuan dari pasien sehubungan dengan
tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapan alat yaitu sarung tangan (untuk pemeriksaan
genitalia)

Pemeriksaan Ginjal
Palpasi
1. Pasien berbaring di meja pemeriksaan dengan bagian
abdomen terbebas dari pakaian
2. Pemeriksa berdiri di sisi kanan pasien
3. Palpasi ginjal kanan dilakukan dengan palpasi dalam di
bawah margo kosta kanan
4. Letakkan tangan kiri di belakang pinggul kanan pasien di
antara margo kosta dan krista iliaka
5. Tangan kanan diletakkan tepat di bawah margo kosta
dengan ujung jari mengarah ke kiri
6. Palpasi yang dalam dapat meraba kutub bawah ginjal
kanan ketika ia turun selama inspirasi
7. Prosedur yang sama dilakukan untuk ginjal kiri

Nyeri tekan sudut costovertebral


1. Pasien harus dalam posisi duduk
2. Pemeriksa mengepalkan tinjunya dan memukul
daerah di atas sudut kostovertebral dengan lembut di
kedua sisi
Pemeriksaan genitalia
a. Inspeksi dan palpasi dengan pasien berbaring
INSPEKSI
Inspeksi kulit dan rambut
1. Pasien dipersilakan untuk berbaring
2. Perhatikan kulit lipat paha untuk melihat adanya infeksi
jamur superfisial, ekskoriasi atau ruam lain
3. Perhatikan distribusi rambut
4. Periksalah rambut pubis untuk melihat adanya kutu
rambut yang melekat pada rambut

Inspeksi penis dan skrotum


1. Perhatikan apakah penis disunat
2. Perhatikan ukuran penis dan skrotum
3. Perhatikan apakah ada lesi di penis
4. Perhatikan apakah ada edema penis
5. Perhatikan skrotum apakah ada luka atau ruam,
angiokeratoma ( lesi telangiektasi kecil, merah tua,
agak menonjol pada skrotum pada individu > 50 tahun
)

Inspeksi massa di lipat paha


1. Mintalah pasien untuk batuk atau mengejan sambil
pemeriksa memperhatikan lipat paha
2. Tonjolan yang timbul secara tiba – tiba menunjukkan
hernia inguinal atau femoral

PALPASI
Palpasi Nodus Inguinal
1. Gerakkan jari secara memutar sepanjang ligamentum
inguinal
2. Tentukan adanya adenopati inguinal
3. Biasanya dapat ditemukan nodus – nodus limfe
berukuran kecil ( 0,5 cm ) dan dapat digerakkan dengan
bebas
b. Inspeksi dan palpasi dengan pasien berdiri
Inspeksi penis
1. Jika tidak disunat, prepusiumnya harus diretraksikan
(pemeriksa dapat melakukan sendiri atau meminta
pasien untuk menarik prepusiumnya sendiri)
2. Bila terdapat bahan putih seperti keju di bawah
prepusium (smegma) itu adalah normal
3. Perhatikan apakah ada fimosis (prepusium tidak dapat
diretraksikan dan menghalangi pemeriksaan glans
secara memadai )
4. Periksa glans untuk melihat adanya ulkus, kutil,
nodulus, parut atau tanda peradangan

Inspeksi meatus eksternus


1. Perhatikan posisi meatus uretra eksternus, letaknya
harus di tengah glans
2. Periksa meatus dengan meletakkan kedua tangan di sisi
glans penis dan membuka meatus
3. Perhatikan apakah terdapat sekret, kutil ( kondiloma
akuminata ) atau stenosis

PALPASI
Palpasi penis
1. Palpasi batang mulai dari glans sampai basis penis
2. Perhatikan apakah terdapat parut, ulkus, nodulus,
indurasi atau tanda – tanda peradangan
3. Palpasi korpora kavernosa dengan memegang penis di
antara jari – jari kedua tangan dan memakai jari
telunjuk untuk memeriksa indurasi
Palpasi uretra
1. Palpasi mulai dari meatus eksternus, melalui korpus
spongiosum sampai ke pangkalnya
2. Untuk palpasi pangkal uretra, angkat penis dengan
tangan kiri sementara jari telunjuk kanan menekan
skrotum di garis tengah dan mempalpasi jauh ke
pangkal korpus spongiosum
3. Bantal jari telunjuk kanan harus mempalpasi seluruh
korpus spongiosum mulai dari meatus sampai ke
pangkalnya

INSPEKSI
Inspeksi skrotum
1. Perhatikan kontur skrotum
2. Biasanya testis kiri lebih rendah dibandingkan
yang kanan
PALPASI
Palpasi testis
1. Tiap testis dipalpasi secara terpisah
2. Pakailah kedua tangan untuk memegang testis
dengan lembut
3. Sementara tangan kiri memegang kutub superior
dan inferior testis, tangan kanan melakukan
palpasi permukaan anterior dan posterior
4. Perhatikan ukuran, bentuk dan konsistensi tiap
testis
5. Bandingkan ukuran dan konsistensi satu testis
dengan testis yang lain
6. Testis normal mempunyai konsistensi seperti
karet

 Catat apabila teraba massa yang tidak terlihat


ketika pasien berbaring

Palpasi epididimis dan vas deferens


1. Tentukan lokasi dan palpasi epididimis
2. Korda spermatika dipalpasi mulai dari
epididimis sampai ke cincin abdomen eksternal
3. Minta pasien untuk mengangkat penisnya
dengan hati – hati, jangan diangkat terlalu tinggi
4. Pemeriksa memegang skrotum di garis tengah
dengan meletakkan kedua ibu jari di depan dan
kedua telunjuk pada sisi perineal skrotum
5. Dengan memakai kedua tangan, pemeriksa
sebaiknya serentak harus melakukan palpasi
kedua korda spermatika di antara ibu jari dan jari
telunjuk ketika jari – jari digerakkan ke arah
lateral pada permukaan skrotum
6. Struktur yang paling menonjol pada korda
spermatika adalah vas deferens yang teraba
sebagai tali keras berdiameter 2 – 4 mm
7. Bandingkan ukurannya dan catat bila terdapat
nyeri tekan atau benjolan
Transiluminasi massa skrotum
 Lakukan di dalam suatu ruang yang gelap
 Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran
skrotum
 Transmisi cahaya sebagai bayangan merah
menunjukkan rongga yang mengandung cairan
serosa
c. Pemeriksaan hernia
INSPEKSI
Inspeksi daerah inguinal dan femoral
 Minta pasien untuk memutar kepalanya ke
samping dan batuk atau mengejan
 Lakukan inspeksi daerah inguinal dan femoral
untuk melihat timbulnya benjolan mendadak
selama batuk yang dapat menunjukkan hernia

PALPASI
Palpasi hernia inguinal
 Palpasi hernia inguinal dilakukan dengan
meletakkan jari telunjuk kanan pemeriksa di
dalam skrotum di atas testis kiri dan menekan
kulit skrotum ke dalam
 Jari harus diletakkan dengan kuku menghadap ke
luar dan bantal jari ke dalam
 Tangan kiri pemeriksa dapat diletakkan pada
pinggul kanan pasien untuk sokongan yang lebih
baik
 Telunjuk kanan pemeriksa harus mengikuti
korda spermatika di lateral masuk ke dalam
kanal inguinal sejajar ligamentum inguinal dan
digerakkan ke atas ke arah cincin inguinal
eksterna
 Mintalah pasien untuk memutar kepalanya ke
samping dan batuk atau mengejan
 Bila ada hernia suruh pasien berbaring terlentang
dan perhatikan apakah hernia dapat direduksi
dengan tekanan yang lembut dan terus –
menerus pada massa itu
 Periksa sisi yang lain dengan mengulangi
prosedur yang sama
3. PEMERIKSAAN FISIK GENITOURINARY SYSTEM
(WANITA)

Skor Ket
NO Prosedur Klinis
0 1 2

A Penilaian Umum, Status generalis

Pemeriksaan Fisik
1. a. Pemeriksaan ginjal
 Sama dengan pemeriksaan ginjal pada pria
b. Pemeriksaan genitalia
Persiapan
1. Informed consent
2. Persiapan alat – alat yang diperlukan seperti sarung
tangan , spekulum vagina, lubrikan, kapas lidi, objek
glass
3. Pasien sebaiknya mengosongkan kandung kemih
dan rektumnya sebelum pemeriksaan dilakukan
4. Bantu pasien naik ke meja pemeriksaan
5. Minta pasien untuk meletakkan tumitnya pada
tempat berpijak
6. Kepala meja pemeriksaan ditinggikan agar terjadi
kontak mata antara pemeriksa dengan pasien
7. Lutut ditarik keatas untuk merelaksasikan otot – otot
perut
8. Gunakan sarung tangan
2. Inspeksi dan Palpasi Genitalia Eksterna
a. Inspeksi genitalia wanita eksterna dan rambut pubis
 Beritahu pasien bahwa pemeriksa akan menyentuh
tungkainya
 Gunakan punggung tangan untuk menyentuh sisi
dalam paha pasien
 Mons veneris diperiksa untuk melihat adanya lesi
atau pembengkakan
 Rambut pubis diperiksa untuk melihat polanya dan
adanya kutu pubis
 Kulit vulva diperiksa untuk melihat adanya
kemerahan, ekskoriasi, massa, leukoplakia atau
pigmentasi
b. Inspeksi dan palpasi labia
 Beritahukan pasien bahwa pemeriksa akan
membuka labia
 Dengan tangan kanan, labia mayora dan minora
dibuka terpisah di antara ibu jari dan jari telunjuk
tangan kanan
 Periksa introitus vagina
 Perhatikan apakah terdapat lesi peradangan,
ulserasi, pengeluaran sekret, parut, kutil, trauma,
bengkak, atau massa yang ditemukan

c. Inspeksi dan palpasi daerah kelenjar Bartolin


 Perhatikan ukuran dan adanya lesi
 Biasanya klitoris berukuran 3 – 4 mm
 Beritahukan kepada pasien bahwa pemeriksa akan
melakukan palpasi kelenjar – kelenjar labia
 Palpasi kelenjar kanan ( jam 7 – 8 ) dengan
memegang bagian posterior labia kanan di antara
jari telunjuk kanan di dalam vagina dan ibu jari
kanan di luar
 Perhatikan apakah ada nyeri tekan, bengkak atau
pus
 Biasanya kelenjar Bartholin tidak dapat dilihat
maupun diraba
 Gunakan tangan kiri untuk memeriksa daerah
kelenjar kiri

d. Inspeksi meatus uretra


 Perhatikan apakah ada pus atau peradangan
 Jika terdapat pus tentukan sumbernya
 Celupkan kapas lidi ke dalam sekret dan oleskan
ke objek glass untuk pemeriksaan lebih lanjut
e. Inspeksi perineum
 Periksa perineum dan anus untuk melihat adanya
massa, parut, fisura atau fistel
 Perhatikan apakah kulit perineum memerah
 Periksa anus untuk melihat adanya hemoroid,
iritasi atau fisura
f. Pemeriksaan relaksasi pelvis
 Dengan kedua labia terpisah lebar, minta pasien
untuk mengejan atau batuk
 Jika ada relaksasi vagina, mungkin terlihat
penggembungan dinding anterior atau posterior
 Penonjolan dinding anterior berkaitan dengan
sistokel
 Penonjolan dinding posterior menunjukkan adanya
suatu rektokel
 Jika terdapat stress inkontinensia, batuk atau
mengejan dapat menyebabkan menyemprotnya
urin dari uretra
3. Pemeriksaan Spekulum
 Dilakukan untuk inspeksi vagina dan serviks
 Beritahu pasien bahwa pemeriksa akan melakukan
pemeriksaan dengan spekulum
Tehnik
1. Jari telunjuk dan tengah kiri memisahkan labia
dan menekan perineum
2. Spekulum yang masih tertutup dipegang oleh
tangan kanan pemeriksa
3. Masukkan secara miring dengan perlahan –
lahan ke dalam introitus di atas jari – jari
tangan kiri untuk menghindari kontak dengan
meatus uretra eksterna dan klitoris
Inspeksi serviks
1. Spekulum dimasukkan sejauh mungkin ke dalam
vagina
2. Setelah masuk dengan lengkap spekulum diputar ke
posisi transversal dengan pegangan mengarah ke
bawah dan dibuka dengan perlahan – lahan
3. Untuk menjaga agar spekulum tetap terbuka, sekrup
dikencangkan
4. Jika serviks tidak segera terlihat, putarlah daun
spekulum dengan hati – hati ke berbagai arah
5. Jika ada sekret yang mengaburkan setiap bagian
dinding vagina atau serviks hilangkan dengan kapas
lidi dan di apus di atas objek glass
6. Periksa serviks untuk melihat adanya sekret, eritema,
erosi, ulserasi, leukoplakia atau massa
7. Perhatikan bentuk orifisium servisis eksterna
8. Perhatikan warna serviks ( warna kebiru – biruan
menunjukkan kehamilan atau tumor berukuran besar )

Pap smear
1. Spatula kayu dimasukkan melalui spekulum
2. Ujung spatula yang lebih panjang dimasukkan ke
dalam orifisium servisis eksterna
3. Spatula diputar 360⁰ dan mengerok sel – sel dari
orifisium servisis eksterna
4. Dapat juga menggunakan kapas lidi dari forniks
posterior dan lateral vagina dan dari endoserviks
5. Apus di atas objek glass dan fiksasi dengan
memasukkannya ke dalam larutan alcohol

Inspeksi dinding vagina


1. Beritahu pasien spekulum akan diangkat
2. Sekrup spekulum dikendurkan dengan jari telunjuk
kanan
3. Spekulum diputar kembali ke posisi semula ( miring )
4. Tarik spekulum perlahan – lahan sambil perhatikan
dinding vagina untuk melihat adanya massa, laserasi,
leukoplakia atau ulserasi

4. Palpasi bimanual
 Dilakukan untuk palpasi uterus dan adneksanya
Tehnik :
1. Pemeriksa memakai sarung tangan dan berdiri atau
duduk di depan vulva
2. Sebelum tangan kanan dimasukkan, vulva
dibersihkan dengan kapas sublimat atau kapas detol
3. Labia dibuka lebar dan jari telunjuk serta jari tengah
tangan kanan dimasukkan ke dalam vagina dengan
terlebih dahulu memasukkan jari tengah dan
menekan kommisura posterior ke belakang
sedangkan tangan kiri ( biasanya empat jari )
diletakkan di dinding perut
4. Jari keempat dan kelima tangan kanan difleksikan
ke dalam telapak tangan dan ibu jari lurus ke atas
( klitoris tidak boleh disentuh )
5. Dinding vagina dipalpasi untuk melihat adanya
nodulus, parut atau indurasi
6. Bila sudah masuk ke dalam jari diputar 90⁰ searah
jarum jam sehingga telapak tangan menghadap ke
atas
7. Letakkan tangan kiri di atas abdomen kira – kira
sepertiga jarak simfisis pubis dengan umbilicus
8. Jari tangan kanan yang berada dalam vagina
mengangkat organ – organ pelvis ke atas dan
menstabilkannya sementara organ – organ di palpasi
oleh tangan kiri yang berada di atas abdomen

Palpasi serviks dan korpus uteri


1. Palpasi serviks dan perhatikan konsistensinya
2. Serviks didorong ke belakang dan ke atas ke arah
tangan yang berada di permukaan perut ketika
tangan itu mendorong ke bawah
3. Uterus dipalpasi di antara kedua tangan
4. Perhatikan posisi ( anteversiofleksio,
retroversiofleksio, anterversi atau retroversi ),
ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas dan nyeri
tekan

Palpasi adneksa
1. Dilakukan setelah memeriksa uterus untuk
mengetahui adanya massa
2. Tangan kanan pindah ke forniks lateral kiri
sementara tangan kiri (yang di permukaan perut)
pindah ke kuadaran kiri bawah
3. Jari – jari di dalam vagina mengangkat adneksa ke
arah tangan yang di permukaan perut
4. Perhatikan ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas
dan nyeri tekan struktur – struktur adneksa
5. Setelah memeriksa sisi kiri, adneksa kanan di
palpasi dengan memindahkan tangan kanan ( di
vagina ) ke forniks lateral kanan dan tangan kiri ( di
perut ) ke kuadaran kanan bawah
6. Setelah selesai pemeriksaan adneksa pindahkan jari
yang berada di dalam vagina ke forniks posterior
untuk palpasi ligamentum uterosakral dan cavum
Douglasi

5. Palpasi rektovaginal
1. Jari tengah tangan kanan yang berada di dalam
vagina dikeluarkan dari vagina
2. Minta pasien untuk mengejan dan perlahan – lahan
masukkan jari tengah tangan kanan ke dalam rectum
3. Jari telunjuk kanan diletakkan sejauh mungkin ke
atas pada permukaan posterior vagina
4. Palpasi septum rektovaginal
5. Perhatikan apakah menebal, ada nyeri tekan,
nodulus atau massa
6. Jari tengah tangan kanan meraba apakah terdapat
nyeri tekan atau massa di dalam rectum
7. Saat mengeluarkan jari periksa apakah ada sekret
atau darah
8. Beritahu pasien pemeriksaan telah selesai

Anda mungkin juga menyukai