Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR DAN PROSTAT

Danny Irawan, dr., Sp.PD, Dwimantoro Prisilia, dr., Sp.U

TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami, mengerti, dan melakukan pemeriksaan colok dubur dan
prostat

LEARNING OBYEKTIF :
1. Mengetahui kelainan yang mungkin terjadi di bagian anus dan rektum.
2. Mengetahui kelainan yang mungkin terjadi di prostat pada laki-laki.

ALAT DAN BAHAN :


1. PH Colok dubur
2. Handscoon
3. Handscrab
4. Lubricating gel.

REFERENSI :
1. Bickley, LS & Szilagyi PG 2009, Bates’ Guide to Physcal Examination and History
Taking, 10th edn, Lippincott Williams & Wilkins, China hh. 160-162

TEORI :
1. Jelaskan kepada pasien prosedur, tujuan pemeriksaan dan ketidaknyamanan yang
muncul akibat tindakan yang akan kita lakukan.
2. Minta pasien untuk melepaskan celana.
3. Minta pasien berbarin menghadap ke kiri, membelakangi pemeriksa dengan tungkai
ditekuk.
4. Lakukan inspeksi untuk melihat apakah terdapat benjolan, luka, inflamasi,
kemerahan, atau ekskoriasi di daerah sekitar anus.
5. Gunakan sarung tangan, oleskan lubricating gel pada ujung jari telunjung
pemeriksaan dan sekitar anus pasien.
Gambar 1. Posisi pasien untuk pemeriksaan colok dubur

6. Sampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan akan dimulai dan minta pasien untuk
tetap rileks.
7. Sentuhkan ujung jari telunjuk tangan kanan ke anus kemudian masukkan ujung jari
secara lembut dan perlahan ke dalam anus, perhatikan apakah pasien kesakitan, bila
pasien kesakitan, berhenti sesaat, kemudian lihat apakah ada luka di sekitar anus.
Lanjutkan pemeriksaan saat pasien sudah merasa rileks.
8. Nilai tonus sfingter ani, terdapat nyeri atau tidak, indurasi, ireguleritas, nodul, atau
lesi lain pada permukaan dalam sfingter.

Gambar 2. Posisi jari saat akan memulai pemeriksaan colok dubur


9. Masukkan jari ke dalam rektum sedalam mungkin, putar jari searah jarum jam dan
berlawanan arah jarum jam untuk meraba seluruh permukaan rektum, rasakan
apakah terdapat nodul, iregularitas, atau indurasi, dan nyeri tekan. Bila didapatkan
nyeri tekan, tentukan lokasi nyeri tersebut. Nilai apakah ampula vateri normal atau
kolaps.
10. Pada laki-laki, setelah seluruh jari telunjuk masuk, putar jari ke arah anterior.
Dengan begitu kita dapat merasakan permukaan posterior dari kelenjar prostat.
Gambar 3. Posisi jari saat palpasi prostat

11. Periksa seluruh permukaan kelenjar prostat, nilai kutub atas, lobus lateralis, dan
sulkus median. Tentukan ukuran, bentuk, dan konsistensinya, permukaan, serta nilai
apakah ada nodul.
12. Keluarkan jari secara perlahan.
13. Amati sarung tangan, apakah terdapat feses, darah, atau lendir.
14. Apakah terdapat feses pada sarung tangan dan diperlukan pemeriksaan feses, maka
masukkan sampel feses tersebut ke dalam kontainer untuk analisi feses selanjutnya.

Analisi Hasil Pemeriksaan :


1. Secara normal, kulit perianal orang dewasa akan tampak lebih gelap dibanding kulit
sekitarnya dan teksturnya lebih kasar.
2. Pada kondisi normal, sfingter ani akan menjepit jari pemeriksaan dengan pas, jika
tonusnya meningkat mungkin akibat kecemasan pasien, inflamasi, atau karena
adanya scar.
3. Prostat normal teraba kenyal dan permukaan rata, kutub atas, sulkus median, dan
lobus lateralis dapat diraba dan ditentukan.
Apabila ampula vateri teraba kolaps dapat mengarahkan kecurigaan ke arah
obstruksi.
CHECK LIST :
 PEMERIKSAAN COLOK DUBUR DAN PROSTAT

NO ASPEK PENILAIAN NILAI


0 1 2 3
1 Mengucapkan “Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh”
2 Menggunakan cairan antiseptic di tangan.
Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
3 Memberikan inform consent terhadap pasien tentang pemeriksaan
Palpasi Hernia
4 Mempersiapkan alat
5 Mengatur posisi pasien: berbaring yang nyaman, Minta pasien
berbarin menghadap ke kiri, membelakangi pemeriksa dengan
tungkai ditekuk.
6 meminta ijin kepada pasien untuk membuka dan celana
7
Gunakan sarung tangan, oleskan lubricating gel pada ujung jari
telunjung pemeriksaan dan sekitar anus pasien.
8
Pemeriksaan Colok Dubur Dan Prostat :
 inspeksi :

Perhatikan apakah ada benjolan atau keadaan asimetris di


kedua area inguinal.
 palpasi :
 Sampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan akan
dimulai dan minta pasien untuk tetap rileks
 Sentuhkan ujung jari telunjuk tangan kanan ke anus
kemudian masukkan ujung jari secara lembut dan
perlahan ke dalam anus, perhatikan apakah pasien
kesakitan, bila pasien kesakitan, berhenti sesaat,
kemudian lihat apakah ada luka di sekitar anus.
Lanjutkan pemeriksaan saat pasien sudah merasa
rileks
 Nilai tonus sfingter ani, terdapat nyeri atau tidak,
indurasi, ireguleritas, nodul, atau lesi lain pada
permukaan dalam sfingter
 Masukkan jari ke dalam rektum sedalam mungkin,
putar jari searah jarum jam dan berlawanan arah jarum
jam untuk meraba seluruh permukaan rektum, rasakan
apakah terdapat nodul, iregularitas, atau indurasi, dan
nyeri tekan. Bila didapatkan nyeri tekan, tentukan
lokasi nyeri tersebut. Nilai apakah ampula vateri
normal atau kolaps
 Pada laki-laki, setelah seluruh jari telunjuk masuk,
putar jari ke arah anterior. Dengan begitu kita dapat
merasakan permukaan posterior dari kelenjar prostat
 Periksa seluruh permukaan kelenjar prostat, nilai
kutub atas, lobus lateralis, dan sulkus median.
Tentukan ukuran, bentuk, dan konsistensinya,
permukaan, serta nilai apakah ada nodul.
 Keluarkan jari secara perlahan
 Amati sarung tangan, apakah terdapat feses, darah,
atau lendir
 Apakah terdapat feses pada sarung tangan dan
diperlukan pemeriksaan feses, maka masukkan sampel
feses tersebut ke dalam kontainer untuk analisi feses
selanjutnya
9 Sampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien
10 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah Khairan Katsiran”

Anda mungkin juga menyukai