TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami, mengerti, dan melakukan pemeriksaan colok dubur dan
prostat
LEARNING OBYEKTIF :
1. Mengetahui kelainan yang mungkin terjadi di bagian anus dan rektum.
2. Mengetahui kelainan yang mungkin terjadi di prostat pada laki-laki.
REFERENSI :
1. Bickley, LS & Szilagyi PG 2009, Bates’ Guide to Physcal Examination and History
Taking, 10th edn, Lippincott Williams & Wilkins, China hh. 160-162
TEORI :
1. Jelaskan kepada pasien prosedur, tujuan pemeriksaan dan ketidaknyamanan yang
muncul akibat tindakan yang akan kita lakukan.
2. Minta pasien untuk melepaskan celana.
3. Minta pasien berbarin menghadap ke kiri, membelakangi pemeriksa dengan tungkai
ditekuk.
4. Lakukan inspeksi untuk melihat apakah terdapat benjolan, luka, inflamasi,
kemerahan, atau ekskoriasi di daerah sekitar anus.
5. Gunakan sarung tangan, oleskan lubricating gel pada ujung jari telunjung
pemeriksaan dan sekitar anus pasien.
Gambar 1. Posisi pasien untuk pemeriksaan colok dubur
6. Sampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan akan dimulai dan minta pasien untuk
tetap rileks.
7. Sentuhkan ujung jari telunjuk tangan kanan ke anus kemudian masukkan ujung jari
secara lembut dan perlahan ke dalam anus, perhatikan apakah pasien kesakitan, bila
pasien kesakitan, berhenti sesaat, kemudian lihat apakah ada luka di sekitar anus.
Lanjutkan pemeriksaan saat pasien sudah merasa rileks.
8. Nilai tonus sfingter ani, terdapat nyeri atau tidak, indurasi, ireguleritas, nodul, atau
lesi lain pada permukaan dalam sfingter.
11. Periksa seluruh permukaan kelenjar prostat, nilai kutub atas, lobus lateralis, dan
sulkus median. Tentukan ukuran, bentuk, dan konsistensinya, permukaan, serta nilai
apakah ada nodul.
12. Keluarkan jari secara perlahan.
13. Amati sarung tangan, apakah terdapat feses, darah, atau lendir.
14. Apakah terdapat feses pada sarung tangan dan diperlukan pemeriksaan feses, maka
masukkan sampel feses tersebut ke dalam kontainer untuk analisi feses selanjutnya.