Anda di halaman 1dari 2

SKILLS LAB BLOK 17b : ANAL SWAB DAN RECTAL

TOUCHER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UKRIDA
(rev. Maret 2016)

MATERI PENILAIAN
A Anamnesis Hepatobilier
1 Menanyakan apakah kulit kuning (ikterus)
2 Menanyakan apakah pasien demam serta merasa fatique, mialgia, malaise, sakit
kepala, anoreksia, dan nausea
3 Menanyakan apakah pasien mengalami hematemesis melena
4 Adakah sakit perut di kuadran kanan atas
5 Adakah bengkak-edema di kaki, perut membuncit (ascites), berat badan turun,
gatal-gatal
6 Menanyakan apakah warna urin pasien gelap seperti air teh, dan warna tinja
apakah seperti dempul/putih
Catatan : PF Umum Kesadaran, Keadaan Umum, TTV & PF
Abdomen dilakukan lebih dulu
B Pemeriksaan Anal Swab
Dapat dilakukan dengan 2 cara : (setelah poin C.1 dilakukan)
a.Swube tubes : lidi berujung kapas yang diusapkan pada anus (biasanya untuk
kultur)
b.Scotch tape : memakai clear adhesive cellulose tape yang ditempelkan pada
area anal setiap pagi sebelum mandi atau BAB à lalu dilihat dibawah mikroskop
untuk melihat telur cacing
C Pemeriksaan Rectal Toucher (RT)
1 Dokter memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan & meminta ijin
kepada pasien (inform consent lisan)
2 Menanyakan apakah pasien menggunakan pessarium (penyangga uterus)
3 Menanyakan kapan pasien buang air kecil terakhir (kandung kemih harus kosong)
4 Mengarahkan pasien pada posisi knee elbow position (lateral decubitus kiri, lutut
kiri lurus dan kanan fleksi)
5 Pakai sarung tangan bersih (tidak usah steril) kemudian jari telunjuk diberikan
pelicin (vaselin)
6 Inspeksi regioanali (anal diregangkan dan pasien diminta mengejan),lihat apakah
ada :eksim, bekas garukan, ulkus, pembengkakan, fistel, hemoroid eksterna, wart
7 Palpasi : Pasian jangan mengedan; Tenangkan pasien dengan menginstruksikan
pasien untuk bernafas dalam
8 Taruh jari palmar ujung telunjuk kanan pada tepi perineum lalu beritahu pasien
kita akan memasukkan jari kedalam anus kemudian jari didorong ke dalam anus
secara perlahan agak memutar sehingga jari tangan masuk ke dalam lumen anus.
Masukkan lebih dalam lagi secara perlahan-lahan
9 Nilai tonus sfingter, adakah spasme anus (misalnyapada fissure ani) kemudian
nilai ampula recti nya kolaps atau tidak, (misalnya pada ileus obstruktif)
10 Adakah rasa nyeri ( diarah jam berapa?)
11 Raba selaput lendir/mukosanya, licin atau tidak licin (berbenjol-benjol).
Jikaberbenjol-benjol, tentukan apakah suatu polip (bertangkai) atau sesil
(tidakbertangkai),apakah circumscribe (melingkar seperti cincin) atau
uncircumscribe (hanya di satu sisi, jika ya, catat lokasinya pada arah jam berapa,
dan berapa cm dari muara anus), kemudian tentukan apakah benjolan tersebut
terfiksir dengan jaringan disekitarnya atau tidak, keras atau tidak, mudah
berdarah atau tidak, dan nyeri atau tidak.
12 Pada laki-laki, nilai prostatnya antara lain : konsistensinya, ada/tidak nodul,
simetris/tidak, & ukurannya.Pada perempuan palpasi kavum douglasi ada tumor
atau tidak, ada cairan atau tidak.
13 Setelah RT, lihat sarung tangan,adakah feses (konsistensi, baunya),adakah darah,
pus, lendir
14 Pada akhir pemeriksaan bersihkan dubur pasien dari jeli dan sisa kotoran dengan
kertas toilet

Jakarta,……………………………….
Menyetujui,

( )

Anda mungkin juga menyukai