Anda di halaman 1dari 5

SKILLS LAB BLOK 25b : PF GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA


(rev. Juni 2016)

No. MATERI PENILAIAN

A Umum

1 Berpakaian rapi dan sopan, memakai snelljas, tidak berkuku panjang dan tidak berkuteks

2 Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, mempersilahkan duduk


3 Menanyakan identitas : nama pasien,nama suami atau keluarga terdekat, alamat, umur, agama,status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan
4 Menanyakan keluhan utama
5 Menanyakan keluhan tambahan
6 Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang
- Apakah ada keluar cairan vagina :
Berapa banyak ,warna ,bau , ada darah atau tidak
- Apakah ada gatal pada vulva
- Apakah ada keluhan di daerah abdomen , jika ada benjolan : lokasi,ukuran,konsistensi,
bergerak atau tidak, ada rasa sakit atau tidak
- Menanyakan nafsu makan
- Menanyakan BAB dan BAK
7 Menanyakan riwayat haid
- Menarche
- Apakah haid teratur atau tidak, berapa lama
- Siklus haid : HPHT
- Nyeri haid
- Perdarahan antara haid
8 Menanyakan riwayat kehamilan
- Berapa kali hamil
- Berapa kali melahirkan
- Berapa kali keguguran : pada umur kehamilan berapa ?
- Apakah ada komplikasi pada kehamilan,persalinan
9 Menanyakan riwayat perkawinan
- Berapa kali menikah
- Pernikahansekarang sudah berapa lama
10 Menanyakan Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit berat yang pernah diderita pasien
- Operasi di daerah perut dan alat kandungan
11 Menanyakan riwayat penyakit keluarga
- Penyakit pada anggota keluarga yang berhubungandengan penyakit herediter

B Pemeriksaan
1 Memberitahukan tujuan pemeriksaan dan inform consent
Mencuci tangan 6 langkah WHO
Keadaan Umum : tampak sakit ringan / sedang /berat
- Apakah ada ikterus, anemis
- Periksa : leher, jantung, Pulmo apakah ada kelainan atau tidak ada kelainan / dalam batas
normal
Kesadaran : Compos mentis / apatis/ delirium/ somnolen/stupor/koma
Pemeriksaan TTV : Tensi darah, Nadi, Pernafasan, Suhu

2 Pemeriksaan fisik ginekologi


Pemeriksaan Abdomen
Pasien dalam posisi terlentang, kedua tangan disamping perut.
3 Pasien diminta rileks agar dinding perut tidak tegang
a Inspeksi Abdomen
 Adakah pembesaran atau penonjolan pada dinding perut, bila ada dicatat bentuk, ukuran dan
lokasi
 Perubahan warna kulit.
 Bekas luka / operasi.
 Warna biru didaerah umbilicus (tanda Cullen)
b Palpasi abdomen
 Kedua lutut fleksi

 Menggunakan seluruh telapak tangan dan jari-jari.


 Diawali dengan memeriksa ketegangan dinding perut : apakah dinding perut kendor atau
tegang ?
 Adakah nyeri tekan ? Nyeri lepas ? Nyeri ketuk ? Defence musculaire ?
Catat daerah nyeri tersebut.
 Bila teraba suatu tumor dicatat :
- Lokasinya ( biasa digunakan kuadran / atau indikator tertentu, misalnya letaknya terhadap umbilicus)
-Ukurannya
- Permukaannya ( licin atau berbenjol-benjol)
- Batasnya ( tegas atau tidak tegas )
- Konsistensinya (keras, kenyal, lunak)
- Mudah digerakkan atau terfiksasi ?
- Apakah tumor masuk ke panggul ?.
 Pada palpasi abdomen juga harus dinilai ada tidaknya pembesaran hepar, limpa dan ginjal.
 Bila ada kecurigaan, diperiksa ada tidaknya ascites.

4 Pemeriksaan Pelvik
Persiapan:
 Pemeriksaan pelvic dilakukan dengan meminta pasien berbaring di atas meja ginekologi.
 Pasien diminta untuk merebahkan punggungnya secara santai sehingga dinding perut tidak
tegang, kemudian meletakkan kedua kakinya pada penyangga kaki
( foot – rest)
 Lampu periksa dinyalakan, atur cahaya agar menghadap ke vulva
Cuci tangan dengan cara 6 langkah menurut WHO
 Pemeriksa memakai sarung tangan steril. ( mengikuti prosedur aseptik )
 Pemeriksa duduk di depan pasien
 Vulva dan vagina dibersihkan dengan cairan antiseptik
 Prosedur antiseptik ini dilakukan dengan kasa atau kapas yang telah direndam dengan cairan
antiseptik ( larutan lysol, betadine )
 Kapas steril tersebut disapukan pada vulva sampai sekitar perineum dengan mula – mula
bagian tengah, dari atas kebawah,lalu disamping kanan kirinya
 Ulangi dengan kapas yang baru
5 Tehnik pemeriksaan
Inspeksi :
 Pengamatan dilakukan terhadap alat genital luar, khususnya daerah vulva dengan pengamatan
secara keseluruhan (tentang hygiene dan adanya kelainan yang mencolok )
 Secarasistematis, hal yang diperhatikan adalah :
- Pertumbuhan rambut pada pubis
- Keadaan kulit didaerah vulva: perlukaan, vesikel, nodul, perubahan warna, leukoplakia, tumor
- Keadaan muara urethra : infeksi, karunkula, tumor
- Keadaan labia majora dan minora : simetri atau tidak, perlukaan, pembengkakan, penonjolan
- Keadaan perineum : pembengkakan,sikatrik / bekas episiotomi, tumor
- Keadaan introitus vaginae :
- Apakah ada karunkula
- Apakah ada discharge ( Warna, konsistensi, banyaknya, berbau atau tidak )
6 In speculo
 Pemeriksaan in speculo menggunakan spekulum steril dan hanya dikerjakan pada wanita yang
sudah menikah atau sudah melakukan hubungan sex.

 Memilih spekulum yang sesuai dan mengatur sekrupnya

(Ada bermacam speculum tetapi yang sering digunakan adalah spekulum Sims dan spekulum
Graves )

a.Spekulum Sims memberikan visualisasi lebih baik, namun karena ada dua buah (atas dan
bawah), maka harus menggunakan dua tangan.Kalau akan melakukan tindakan, diperlukan
bantuan orang lain untuk memegang salah satu spekulum

b.Spekulum Graves cukup dipegang dengan satu tangan sehingga tangan satunya dapat
melakukan tindakan.

7 Cara pemakaian spekulum


 Setelah vulva dan vagina dibersihkan, kedua labium mayor disibakkan kesamping dengan ibu
jari dan telunjuk tangan kiri
 Spekulum diberi lubricant
 Dengan tangan kanan, spekulum dimasukkan ke dalam introitus vagina secara miring, dalam
keadaan tertutup spekulum perlahan - lahan dimasukkan kedalam vagina
 Setelah masuk kira – kira 2/3 nya,speculum diputar sehingga daun spekulum terletak diatas
dan di bawah, lalu secara perlahan daun spekulum dibuka
 Setelah menemukan serviks, spekulum didorong lebih dalam sehingga daun spekulum terletak
di forniks anterior dan posterior
8 Pengamatan dengan spekulum
 Apabila cervix uteri tertutup oleh lendir atau darah, dibersihkan dengan kapas yang sudah
direndam cairan antiseptik
 Cairan yang menutupi cervix diperhatikan volumenya, konsistensinya, warna, berbau atau
tidak
 Apabila cerviks sudah terlihat jelas, diperhatikan dengan cermat
- warna mukosanya ( hiperemik, anemik, livide ),
- adanya kelainan seperti :
Erosi, ektropion,laserasi, sikatrik, granulasi, teleangiektasi, polip, tumor
 Setelah pengamatan terhadap cervix selesai, spekulum ditarik secara perlahan sambal
memperhatikan dinding vagina ;
warnanya, petechiae, varices, granulasi, ulcerasi, lacerasi,fistula, tumor, penonjolan dinding
vagina karena kendor ( sistokele, rektokel )
9 Menaruh spekulum di tempat yang benar.
Setelah selesai spekulum diletakkan pada baskom berisi cairan Klorin 0,5 %
10 Pemeriksaan dalam bimanual
 Pemeriksaan bimanual dilakukan sambal berdiri
 Pemeriksaan bimanual ( vagina toucher ) memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ( kalua
perlu diberi lubricant ) Tangan kanan kedalam vagina,sedangkan pada tangan kiri suprapubis.
 Jari pemeriksa dimasukkan kedalam vagina secara perlahan searah dengan sumbu vagina.
(Untuk menghindari rasa sakit pada nulligravida )
 Tangan kiri yang ada suprapubis digunakan untuk membantu meraba organ yang diperiksa
 .Perabaan dilakukan mulai dari vagina hingga ke fornices, serviks, uterus, adnexa
/parametrium,dan keseluruhan rongga panggul
 Setelah jari pemeriksa dikeluarkan dari vagina, dilakukan palpasi pada daerah luar alat genital
( vulva dan sekitarnya )
 Pemeriksa harus melakukan secara sistematis, dan tidak boleh ada yang terlewatkan tidak
membuang waktu dan agar tidak menyusahkan pasien
11 Pada pemeriksaan bimanual, yang diperhatikan
A.Vagina
• Ada tidaknya kelainan didaerah introitus vaginae : kista Bartholin (kistik), bartholinitis
(kenyal)., hematoma.
• Ketegangan dinding vagina.
• Ada tidaknya sistokel atau rektokel.
• Keadaan rugae, ada tidaknya tumor, ulkus, fistula.
• Ada tidaknya atresia, stenosis, septum
• Penonjolan pada fornices/ kavum Douglasi

B.Cervix uteri
• Diraba permukaan cervix : adakah sikatrik, ulkus, tumor
• Letak, ukuran, danbentuk serviks
• Konsistensi : kenyal, keras, lunak ( tanda Hegar )
• Canalis cervicalis terbuka atau tertutup
• Mudah digerakkan atau terfiksasi
• Adanya rasa nyerikalau serviks digoyangkan ( slinger pain )

C.Uterus
• Posisi uterus : antefleksi, retrofleksi, anteversi, retroversi, sinistro atau dextro-positio.
• Bentuk dan ukuran uterus : bentuk simetris atau tidak, ukuran normal atau membesar.
• Konsistensi : kenyal atau keras.
• Permukaan : rata atau berbenjol.
• Mobilitas uterus
• Ada tidak adanya tumor (bentuk,ukuran)
• Ada tidaknya kelainan bawaan : uterus dupleks, uterus bikornis.

D. Parametrium

• Struktur adnexa (tuba, ovarium)


• Ruang di parametrium (longgar, memendek)
• Ada tidaknya nyeri pada perabaan.
• Teraba tumor atau tidak (lokasi, ukuran, permukaan,batas, konsistensi, mobilitas, hubungan
dengan alat sekitarnya).
• Seperti halnya dengan pemasangan spekulum, pemeriksaan bimanual hanya dilakukan pada
wanita yang sudah menikah,pernah berhubungan seks.
• Pada wanita yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seks, pemeriksaan
bimanual dilakukan melalui rektum (rectal toucher )

E.Alat genital luar

• Setelah selesai colok vagina (Vagina toucher ) dilakukan palpasi pada alat genital luar ada
tidaknya kelainan didaerah introitus vagina:
-Adakah tumor ?kalau ada catat lokasi ukuran,permukaan,batas, konsistensi , mobilitas
-Kalau ada fluktuasi berarti ada abses

Jakarta,………………………………………..

Menyetujui,
( Kathleen Juanita Gunawan S,dr.Sp.OG )

Anda mungkin juga menyukai