Anda di halaman 1dari 24

Pemeriksaan Fisik Genitalia Laki-Laki

dr. Made Oka Negara Bagian Andrologi dan Seksologi FK Udayana

HISTORY

CLINICAL CASE

MYTHS

Inspeksi Palpasi Perkusi ? Auskultasi ?

Persiapan
Jelaskan prosedur pemeriksaan. Siapkan alat-alat,cuci tangan,pakai sarung tangan. Menempatkan pasien pada ruangan terpisah tirai. Pasien sebaiknya menggunakan pakaian khusus. Minta pasien ambil posisi berdiri nyaman atau berbaring terlentang dengan santai.

Posisi pemeriksa saat pemeriksaan sebaiknya duduk pada kursi di depan pasien. Sebelum Anda duduk, katakanl: "Saya akan memeriksa penis, skrotum dan testis Anda, seharusnya ini tidak menyebabkan ketidaknyamanan, namun jika Anda merasa tidak nyaman silakan beritahu saya. Pemeriksaan bisa dimulai.

Inspeksi Umum Genitalia

Menilai maturitas seksual :pola rambut pubis,ukuran dan bentuk penis serta testis. Perhatikan warna dan tekstur dari kantung skrotum. Periksa : ulkus, jaringan parut, nodul, inflamasi, lesi, ruam, herpes, massa, hingga kutu kelamin. Jika ereksi terjadi, beritahukan bahwa ini adalah hal biasa dan silakan lanjutkan pemeriksaan.

Pemeriksaan Penis

Melakukan inspeksi penis mencakup kulit dan prepusium penis, apakah sudah dilakukan sirkumsisi atau belum. Melakukan evaluasi ada tidaknya mikropenis. Bila belum disirkumsisi, lakukan retraksi pada prepusium, atau minta pasien yang melakukannya. Periksa apakah ada phimosis. Smegma dapat terlihat dan terakumulasi, biasanya di bawah prepusium. Periksa meatus uretra dan lihat posisi dan ukurannya. Apa ada hipospadia atau epispadia.

Periksa ujung distal uretra dengan menekan glans penis di antara jari telunjuk dan ibu jari. Periksa apakah ada perubahan warna, inflamasi, discharge atau lesi. Melakukan palpasi dengan memegang batang penis pada sisi korpus kavernosum dan dilanjutkan ke sisi korpus spongiosum. Periksa ada tidaknya ulserasi, jaringan parut, peradangan, penebalan, fibrosis, tumor dan kebersihan penis Jika pasien menyatakan terdapat discharge namun tidak tampak pada inspeksi, mintalah pasien untuk mengurut penis mulai dari pangkal hingga ke ujung glans penis. Pemeriksa atau pasien harus menarik kembali prepusium ke posisi awal.

Pemeriksaan Skrotum
Inspeksi seluruh sisi skrotum. Angkat skrotum untuk mempermudah inspeksi bagian posterior, perhatikan kontur skrotum, edema, radang. Lakukan palpasi perlahan untuk mendeteksi hidrokel, varikokel, lesti testis dan hernia inguinalis. Perhatikan posisi dan ukuran testis, biasanya simetris dan yang kirin biasanya sedikit lebih rendah. Raba dengan cermat masing-masing testis untuk memeriksa adanya nodul, massa, atau rasa nyeri. Bila tekstur teraba kasar menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis. Hindari tekanan yang berlebihan selama palpasi, yang dapat menyebabkan rasa sakit bagi pasien.

Raba dengan lembut daerah epididimis dengan menggunakan antara ibu jari dan jari telunjuk. Epididimis akan teraba menempel di bagian belakang testis .Tekstur akan terasa seperti sekumpulan mie yang lunak. Selanjutnya lakukan palpasi pada korda spermatika dan vas deferens di antara ibu jari dan jari telunjuk. Untuk membantu dalam menemukan korda spermatika dan vas deferens: pegang kantung skrotum dengan lembut antara ibu jari ibu jari telunjuk dekat ke pangkal penis dan gerakkan perlahan ke lateral sampai teraba. Lakukan pemeriksaan untuk kedua sisi kiri dan kanan. Jika testis terlihat kecil, dapat mengukurnya menggunakan orchidometer.

Bersamaan: Pemeriksaan Kanal Inguinal Sekalian dilakukan pemeriksaan pada kanal inguinaluntuk mencari kemungkinan hernia dan abnormalitas kelenjar getah bening. Beritahu pasien, "Saya akan memeriksa kelenjar getah bening di daerah perut bagian bawah dan memeriksa hernia" Lakukan inspeksi daerah femoral dan inguinal. Selanjutnya menggunakan bantalan jari-jari satu tangan, meraba mencari tahu tonjolan yang abnormal di kedua sisi, kanan dan kiri.

Beritahu pasien, "Saya akan memeriksa kanal yang membentang sepanjang daerah selangkangan Anda untuk mencari tahu ada tidaknya hernia. Saya akan memasukkan jari saya ke dalam kanal. Anda akan merasakan adanya tekanan. Jika Anda merasa rasa tidak nyaman, silakan beritahu saya. Jika saat perabaan terasa ada masa atau hambatan, sebaiknya jangan dilanjutkan. Jika tidak ada hambatan, minta pasien untuk batuk, karena ini akan mengakibatkan hernia muncul jika ada hernia.

Menyelesaikan Pemeriksaan Buka sarung tangan. Bersihkan dengan tissu atau lap pembersih jika ada cairan atau discharge yang terlihat. Minta pasien berpakaian lengkap kembali. Diskusikan apa yang ditemukan bersama pasien, di meja konsultasi. Pelajari juga: Transiluminasi

kasus
1. Seorang anak laki-laki, usia 8 tahun, tinggi badan 145cm, berat badan 70kg, dengan lingkar perut 92cm. Penis terlihat kecil, rambut pubis belum muncul. Orang tuanya sangat khawatir dengan keadaan ini. 2. Seorang laki-laki dewasa, usia 26 tahun, sudah menikah dua tahun tetapi belum memiliki anak. Dia berniat memperbesar dan memperpanjang penisnya supaya bisa lebih memuaskan istrinya.
Pertanyaan: Sebagai seorang dokter nantinya, apa pendapat anda tentang dua kasus ini, apa yang akan Anda lakukan buat pasien ini dan apa saran Anda buat pasien?

THANK YOU
okanegara@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai