Anda di halaman 1dari 29

Ns. Rismawan Adi Yunanto, S.

Kep
ABRASI: Abrasi adalah
jenis luka di mana kulit
dikerik atau terhapus.
Ketika kulit diseret di
atas karpet, luka yang
dihasilkan adalah sebuah
abrasi.
Lecet biasanya luka
dangkal, yang berarti
bahwa hanya lapisan luar
kulit yang terpengaruh.
PENGERTIAN
Abses adalah infeksi bakteri setempat yang
ditandai dengan pengumpulan pus
(bakteri,jaringan nekrotik dan sel darah
putih) ( Smelltzer at.al, 2001: 496)
Abses adalah pengumpulan eksudat
purulen yang terjebak di dalam jaringan
yang kemudian membentuk rongga yang
secara anatomis sebelumnya tidak ada
dengan jaringan fibrotik disekitarnya
sebagai respon tubuh terhadap adanya
infeksi.
Karena abses merupakan salah satu
manifestasi peradangan, maka manifestasi
lain yang mengikuti abses dapat merupakan
tanda dan gejala dari proses inflamasi, yakni:
kemerahan (rubor), panas (calor),
pembengkakan (tumor), rasa nyeri (dolor),
dan hilangnya fungsi.
Menurut ahli penyakit infeksi penyebab abses antara lain :
Infeksi Mikrobial
Merupakan penyebab paling sering terjadinya abses. Oleh Virus dan bakteri
menyebabkan kematian sel dengan cara multiplikasi dan melepaskan toksin
Reaksi hipersensitivitas
Terjadi bila ada perubahan respon Imunologi yang menyebabkan jaringan
rusak.
Agen Fisik
Melalui trauma fisik, ultra violet atau radiasi, dan terbakar.
Bahan kimia iritan dan korosif
Bahan oksidan, asam, basa, akan merusak jaringan dengan cara memprovokasi
terjadinya proses radang, selain itu agen infeksi dapat melepaskan bahan
kimiawi spesifik yang mengiritasi dan langsung menyebabkan radang
Nekrosis jaringan
Aliran darah yang kurang akan menyebabkan hipoksia dan berkurangnya
makanan pada dearah yang bersangkutan. Menyebabkan kematian jaringan
yang merupakan stimulus kuat penyebab infeksi pada daerah tepi infeksi sering
memperlihatkan suatu respon radang akut. (Underwood,lC.E. 1999: 232 )
 Setelah trauma mula-mula terjadi vasokontriksi (penympitan
pemb darah) semetara, beberapa detik-menit tgtg kerasnya
trauma
 Setelah trauma → vasodilatasi (pelebaran pemb darah) → aliran
darah meningkat → pemb darh akan penuh berisi darah dan me↑
tek hidrostatik pemb darah → keluarnya protein plasma dr pemb
darah
 Permeabilitas pemb drah me↑ → cairan darah & protein akan
keluar dr pemb darah (extravasasi) → muncul kemerahan dan
bengkak
 Terjadi marginasi leukosit → leukosit bergerak mendkati pemb
darah dan akhirnya melekat pada sel endotel dinding pemb
darah.
 Fagocitosis
Leukosit menelan bakteri / debris (kotoran) jaringan – muncul
eksudat
Abses - salah satu manifestasi peradangan,
- muncul tanda dan gejala dari proses
inflamasi, yakni:
1. Kemerahan (Rubor),
2. Kalor (Calor)
3. Rasa nyeri (Dolor)
4. Pembengkakan (Tumor)
5. Hilangnya fungsi (Fungsio Laesa)

LOKASI: Tergantung terjadinya Abses


Pemeriksaan penunjang dari abses antara lain:
o Kultur

o Sel darah putih

o Elektrolit serum, berbagai ketidakseimbangan mungkin terjadi


dan menyebabkan acidosis, perpindahan cairan dan perubahan
fungsi ginjal
o GDA : Alkalosis respiratori hipoksemia,tahap lanjut hipoksemia
asidosis respiratorik dan metabolic terjadi karena kegagalan
mekanisme kompensasi.
o Urinalisis : Adanya sel darah putih/bakteri penyebab infeksi
sering muncul protein dan sel darah merah.
o Sinar X : Film abdominal dan dada bagian bawah yang
mengindikasikan udara bebas di dalam abdomen/organ pelvis.
o EKG : Dapat menunjukan perubahan segmen ST dan gelombang
T,dan disritmia yang menyerupai infak miokard.
Abses luka biasanya tidak membutuhkan
penanganan menggunakan antibiotik, sifat
antibiotik hanya membantu saja.

Namun demikian, kondisi tersebut butuh


ditangani dengan intervensi bedah,
debridemen, atau kuretase.
Pengkajian
Keadaan Umum pasien
Pemeriksaan Fisik: TTV dan Head to Toe
Pemeriksaan Keadaan Lokal: bentuk abses, luas
abses, warna sekitar abses, lama abses, serta
nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut b.d adanya proses inflamasi
2. PK Sepsis
3. Kerusakan integritas kulit b.d adanya proses
perlukaan dan inflamasi pada kulit
Intervensi:
NIC/NOC
PENGERTIAN
Laserasi : Luka yang
disebabkan oleh robekan,
bukan bentuk yang teratur
seperti sayatan bedah

Nama lain: Vulnus laseratum

Laserasi biasanya hanya


merujuk pada luka kulit
yang cukup dalam sehingga
memerlukan jahitan.
Luka Robek dapat disebabkan oleh
Trauma mekanis yang disebabkan
karena tergesek, terpotong, terbentur
dan terjepit.
Menurut tipenya luka dibedakan menjadi 4 tipe luka yaitu :
Clean wound/luka bersih
Clean wound atau luka bersih adalah luka yang dibuat oleh karena
tindakan operasi dengan tehnik steril , pada daerah body wall dan non
contaminated deep tissue (tiroid, kelenjar, pembuluh darah, otak, tulang)
Clean contaminated wound
Merupakan luka yang terjadi karena benda tajam, bersih dan rapi,
lingkungan tidak steril atau operasi yang mengenai daerah small bowel
dan bronchial.
Contaminated wound
Luka ini tidak rapi, terkontaminasi oleh lingkungan kotor, operasi pada
saluran terinfeksi (large bowel/rektum, infeksi broncial, infeksi
perkemihan)
Infected wound
Jenis luka ini diikuti oleh adanya infeksi, kerusakan jaringan, serta
kurangnya vaskularisasi pada jaringan luka.
Stadium I : Kulit berwarna merah,belum
tampak adanya lapisan epidermis yang
hilang

Stadium II : hilangnya lapisan epidermis/lecet


sampai batas dermis paling atas.

Stadium III : Rusaknya lapisan dermis bagian


bawah hingga lapisan subkutan.

Stadium IV : Rusaknya lapisan subkutan


hingga otot dan tulang.
Wound Cleansing
Langkah membersihkan luka secara umum adalah:
 Lakukan tindakan aseptik
 Anestesi local
 Mechanical Scrubbing, menggosok luka dengan kassa steril, memakai
larutan antiseptik
 Irigasi 500-2000 cc atau 50-100 cc/panjang luka, tergantung dari luas
dan kotornya luka.
• Larutan yang digunakan adalah NS
• Kembali irigasi dan dilusi sampai benar-banar bersih

Debridemen
Pembersihan luka dan debridemen diawali pada lapisan superfisial
jaringan sampai ke lapisan terdalam.
Penutupan Luka
Jika luka bersih dan jaringan kulit dapat menutup, maka lakukan jahitan
primer.
Jika luka bersih namun diperkirakan produktif, misalnya kemungkinan
seroma atau infeksi, maka pasanglah drain.
Jika luka kotor, maka lakukan perawatan luka terbuka untuk selanjutnya
dilakukan hekting sekunder.
Medikamentosa
Antibiotik
Tujuan pemberian atibiotik adalah untuk
profilaksis

Pemberian Anti Tetanus


Pemberian tetanus toksoid dilakukan jika
belum atau lama tidak mendapatkan booster
TT. Jika telah mendapat booster sebelumnya,
cukup diberikan anti tetanus serum yang
terlebih dahulu dilakukan skin test.
Pengkajian
Keadaan Umum pasien
Pemeriksaan Fisik: TTV dan Head to Toe
Pemeriksaan Keadaan Lokal: kondisi luka, luas
luka, kedalaman luka, banyaknya perdarahan,
serta nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut b.d adanya trauma pada daerah
kulit
2. Kerusakan integritas kulit b.d adanya proses
perlukaan dan inflamasi pada kulit
3. Resiko infeksi b.d adanya jaringan yang tdk
intak
Intervensi:
NIC/NOC
Luka tembak
adalah luka yang
disebabkan oleh
penetrasi anak
peluru atau
persentuhan
peluru dengan
tubuh.
Luka tembak dapat
berupa:
Luka tembak masuk:
terjadi saat proyektil
menembus dan
memasuki tubuh

Luka tembak keluar:


terjadi saat proyektil
menembus dan
meninggalkan tubuh
Luka tembak tempel

Luka tembak jarak


dekat

Luka tembak jarak


jauh
1. Bullet Graze

2. Luka Terbuka

3. Gun Powder Effect


4. Flame Effect

5. Metal Effect
Prinsip Dasar Penanganan Luka Tembak.
1. Cari sumber perdarahan.
2. Tekan langsung, gunakan pembalut.
3. Jika pembalut dibasahi darah , tambahkan lagi di
atasnya.
4. Untuk perdarahan hebat segeramencari pembalut
5. Jika luka hanya kecil dan perdarahannya sedikit,
bersihkan dengan betadhin.
6. Jika terjadi shock berikan infus Na Cl 0,9%
7. Infeksi dan Pencegahannya :
 Jangan sekali – kali menyentuh luka dengan tangan atau alat yang
kotor.
 Jangan mencuci luka dengan air yang tidak steril.
 Bersihkan luka dengan bahan antiseptik.
 Tutup luka dengan kassa steril.
Pengkajian
Keadaan Umum pasien
Pemeriksaan Fisik: TTV dan Head to Toe
Pemeriksaan Keadaan Lokal: kondisi luka, luas luka,
kedalaman luka, banyaknya perdarahan, serta nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut b.d adanya trauma pada daerah kulit
2. Kerusakan integritas kulit b.d adanya proses perlukaan
dan inflamasi pada kulit
3. Resiko Kekurangan volume cairan b.d adanya perdarahan
4. Resiko infeksi b.d adanya jaringan yang tdk intak

Intervensi:
NIC/NOC

Anda mungkin juga menyukai