Anda di halaman 1dari 16

KETERAMPILAN PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:

Mahasiswa mampu melakukan penilaian status gizi secara antropometri pada orang dewasa dan anak-anak secara benar

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Mahasiswa mampu : 1. Melakukan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan pada anak dan orang dewasa 2. Melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan pada anak, bayi dan dewasa secara benar 3. Melakukan pengukuran lingkaran lengan atas dengan pita pengukur secara benar 4. Melakukan pengukuran lipatan kulit di daerah triseps, suprailiaka, abdomen, paha dan dengan menggunakan kaliper secara benar 5. Melakukan menilai hasil pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit yang dibaca pada nilai baku standar secara benar 6. Melakukan pengukuran lingkar perut (abdominal circuference), lingkar pinggang (waist circumference) dan lingkar panggul (hip circumference) dengan benar serta menentukan rasio lingkar perut dan lingkar panggul 7. Melakukan penghitungan status gizi dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh (IMT)

20

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI


PENDAHULUAN Penilaian status gizi pada anak dan dewasa dapat diukur dan ditentukan dengan berbagai kriteria, antara lain dengan menentukan perbandingan berat badan terhadap umur, berat badan terhadap tinggi badan, tebalnya lipatan kulit dan lingkaran bagian tubuh tertentu misalnya lengan atas, dada. Lalu dibandingkan dengan nilai baku berdasarkan tinggi badan dan jenis kelamin. Penilaian status gizi seperti yang telah disebutkan diatas adalah pengukuran secara anthropometri. Kriteria anthropometrik mungkin mempunyai kelemahan-kelemahan, namun sampai saat ini merupakan cara paling mudah dan praktis untuk dilakukan, karena siapa saja dapat melakukannya dengan terlebih dahulu mendapat latihan. Langkah menentukan status gizi dengan anthropometri adalah sebagai berikut: 1. Melakukan Pengukuran (berat badan, panjang / tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, tebal lipatan kulit, lingkar pinggang dan lingkar perut) 2. Menentukan status gizi dengan: Menggunakan rumus tertentu Membandingkan dengan nilai baku

BERAT BADAN Berat badan paling sering digunakan untuk menentukan status gizi. Alat timbangan yang dianjurkan ialah timbangan geseran, untuk timbangan orang dewasa digunakan timbangan geser (Balance Scale) yang berkapasitas lebih dari 100 Kg (biasanya 140 Kg). Untuk menimbang anak dianjurkan penggunaan dacing

CARA PENIMBANGAN 1. Anak Pakaian seringan mungkin, atau tanpa pakaian Untuk anak yang sulit ditimbang (menangis, rewel) dapat dilakukan penimbangan sebagai berikut; o mula-mula ditimbang ibu sambil menggendong anak tersebut o kemudian ditimbang ibu saja. 21

o selisih kedua penimbangan tersebut adalah berat badan anak.

2. Remaja dan Orang dewasa 1. Pakaian yang dipakai waktu ditimbang agar seminimal mungkin 2. Pakaian biasa tanpa sepatu atau sandal dan semua isi kantong dikeluarkan

Gambar 1. Cara mengukur berat badan anak dan dewasa

PANJANG BADAN / TINGGI BADAN Merupakan penjumlahan 4 komponen: tungkai, pelvis, tulang belakang dan kepala karena itulah mengukur panjang atau tinggi badan dengan benar sulit dilaksanakan. 1. Alat yang digunakan Alat yang digunakan bagi anak-anak yang sudah biasa berdiri dan orang dewasa adalah Microtoise atau stadiometer , sedangkan bayi dan anak-anak yang belum dapat berdiri dipergunakan alat pengukur bayi yang terbuat dari kayu atau aluminium. 2. Cara mengukur panjang bayi Alat pengukur diletakkan diatas meja yang rata Anak ditidurkan terlentang dalam alat pengukur Kepala anak diletakkan sedemikian rupa, sehingga bagian atas kepala sampai pada kaki batas atas alat pengukur 22

Kaki dalam keadaan lurus dan alat pengukur yang dapat digeser sampai menyentuh permukaan telapak kaki bayi Panjang badan bayi dapat dibaca pada ukuran cm yang tertera.

3. Cara pengukuran anak-anak, remaja dan orang dewasa Microtoise diletakkan dilantai, pita ditarik sampai menunjukkan titik nol tepat pada garis merah pada alat tersebut, ujung pita dipakukan pada dinding/ tiang yang rata dan pita dalam keadaan tegang. Alas kaki dilepas Berdiri tegak, kaki sejajar dengan alat pengukur, dengan tumit, bokong dan kepala bagian belakang menempel ke dinding/tiang dalam sikap tegak, muka memandang lurus kedepan. Turunkan microtoise sampai rata pada kepala bagian atas. Kemudian tinggi badan dapat dibaca pada angka skala yang tepat pada tanda garis merah, dengan ketelitian 0,1 cm

Gambar 2. Mengukur tinggi badan menggunakan stadiometer dan mikrotoise

LINGKAR LENGAN ATAS Alat yang digunakan, yaitu pita yang dibuat dari seluloid filem atau pita dari kertas dilapisi plastik (laminated) yang panjangnya 33 cm

23

Cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LLA): 1. Pita dilingkarkan di bagian tengah lengan atas kiri, tangan dalam keadaan lurus kebawah dan tergantung bebas. 2. 3. 4. 5. Ujung lancip masuk lubang garis O Pita ditarik sehingga pas melingkari lengan, tidak longgar dan tidak ketat Pembacaan pita tepat dibawah tanda panah Ketelitian 0,1 cm

LINGKAR KEPALA Pengukuran lingkar kepala biasanya berguna untuk mendeteksi kelainan seperti hidrosefalus atau mikrosefali. Lingkar kepala terutama berhubungan dengan ukuran otak dan hanya sebagian kecil bergantung kepada tebal tulang tengkorak dan kulit kepala. Ukuran otak meningkat pesat pada tahun pertama, sehingga saat itu lingkar kepala lebih menggambarkan usia dari pada status gizi. Rasio lingkar dada dan lingkar kepala dapat dipakai untuk mendeteksi Kekurangan Kalori Protein (KKP) pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Pada anak dengan status gizi baik, sampai usia 6 bulan lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Pada anak KKP dada tidak tumbuh dengan baik, mungkin karena pertumbuhan otot dada kurang baik, sehingga lingkar kepala lebih besar dari lingkar dada walupun anak berusia lebih dari 6 bulan (ratio lingkar kepala/ lingkar dada > 1).

Alat dan teknik pemeriksaan Alat ukur haruslah berupa pita yang mudah tertarik/ misalnya pita fiberglass atau logam yang tidak berubah panjangnya, lebar pita kurang lebih 1 cm, dan mudah ditekuk. Pita dilingkarkan melalui bagian atas penonjolan supraorbita sejajar mengelilingi kepala melalui protuberntia occipitalis externa di bagian belakang kepala. Pengukuran dikerjakan dengan ketelitian 0,1 cm

24

Gambar 3. Mengukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala

LINGKAR DADA Kegunaan lingkar dada sebagai alat untuk menentukan status gizi terutama setelah anak berusia 6 bulan (lihat atas)

Alat dan teknik pemeriksaan Alat yang dipakai sama dengan untuk mengukur lingkar kepala. Pita dilingkarkan melalui puting susu, lebih baik pada saat inspirasi.

Masalah yang timbul biasanya bila anak rewel/ menangis sehingga mempersulit pengukuran Pengukuran dikerjakan dengan ketelitian 0,1 cm

TEBAL LIPATAN KULIT Pengukuran tebal lipatan kulit atau jaringan lemak dapat dikerjakan dengan berbagai macam cara ( laboratorium atau radiologi), namun antropometri dianggap sebagai cara yang praktis untuk mengukur jaringan lemak.

Alat dan teknik pemeriksaan Dengan menggunakan kaliper, misalnya kaliper Lange atau kaliper Harpenden. Lipat kulit yang diukur terdiri atas dua lapisan jaringan kulit dan lemak. 25

Tempat pengukuran tergantung pada tujuan penelitian, usia dan jenis kelamin. Pengukuran hendaknya pada sisi kiri tubuh. Kulit dicubit dan diangkat pelan (tidak terlalu kuat) diantara jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri tanpa menyertakan jaringan otot dibawahnya. Dilakukan tiga kali pangukuran di setiap tempat pengukuran dan kemudian diambil nilai rataratanya. Dilakukan pengukuran pada daerah yang berbeda (daerah triceps, subscapula dan suprailiaca).

Gambar 4. Cara menjepit tebal lipatan kulit dan Harpenden Caliper

Kesulitan mendapatkan hasil yang tepat diantaranya disebabkan adanya edema subklinis dan lemak yang lebih lunak pada bayi dibandingkan dengan dewasa

TEBAL LIPAT KULIT TRICEPS Tempat pengukuran harus tepat pada titik pertengahan antara acromion dan olecranon, karena tebal lemak di lengan atas tidak sama. Lengan harus tergantung bebas.

26

TEBAL LIPAT KULIT SUBSKAPULA Tempat pengukuran adalah tepat dibawah agak ke medial dari angulus inferior scapula sinistra (kiri). Lipatan yang diukur membuat sudut 45 derajat terhadap tulang belakang sesuai dengan arah garis lipat kulit.

Suprailiac

Abdomen

Paha

Suprailiaca

Abdomen

Paha

Triceps

Dada

27

Gambar 5. Lokasi pengukuran tebal lipatan kulit

BAKU STANDAR TEBAL LIPAT KULIT Baku tebal lipat kulit triceps untuk umur 20-40 tahun untuk pria adalah 12 mm, sedangkan untuk wanita 16,5 mm. Malnutrisi sedang bila nilai 40-60% baku, sedangkan malnutrisi berat nilainya < 40% nilai baku Baku tebal kulit ditentukan menurut umur dan jenis kelamin. Pada obesitas nilainya adalah di atas persentil ke 85. Pengukuran tebal lipat kulit biasanya dilakukan di otot triceps pada lengan yang tidak dominan.

LINGKAR PERUT / LINGKAR PANGGUL Komposisi tubuh manusia sebagian besar adalah cairan tubuh dan lemak. Bertambahnya usia maka jumlah cairan tubuh akan berkurang akibat berkurangnya massa otot. Sebaliknya, akan terjadi peningkatan komposisi lemak tubuh. Pada usia lanjut prosentase lemak meningkat menjadi 33 % pada laki-laki dan 40-50 % pada perempuan. Timbunan lemak di dalam rongga perut disebut sebagai obesitas sentral (viceral) yang sering dihubungkan dengan komplikasi metabolik dan kardiovaskuler. Dr.Xavier Jouven dkk, 28

peneliti dari Prancis, melakukan penelitian terhadap 7000 polisi Prancis yang meninggal antara tahun 1967 1984 dengan sebab serangan jantung, melaporkan bahwa ternyata orang-orang dengan IMT yang tinggi tidak berisiko meninggal akibat serangan jantung kecuali mereka yang memiliki lingkar pinggang besar. Tampaknya pengukuran rasio LPG / LPL lebih memberi arti dibandingkan IMT. Pengukuran lingkar pinggang (waist circumference) dilakukan melalui titik pertengahan dari jarak antara bagian atas crista iliaca dan bagian bawah dari iga terakhir (12) di dalam bidang horisontal. Lingkar perut (abdominal circumference) digambarkan sebagai lingkaran maksimal horisontal sejajar dengan umbilicus. Adakalanya abdominal circumference dan waist circumference ada pada level yang sama. Obesitas abdominal dinyatakan apabila lingkar perut 90 cm pada laki-laki dan 80 cm pada wanita. Pengukuran lingkar panggul (hip circumference), diambil pada margo superior simpisis pubis dan ke dua trochanter major.

WHR (waist circumference/ hip circumference): 0,9 tipe ginoid (pear) < 0,9 tipe android (apple)

Gambar 6. a (cara pengukuran) dan b (tipe tubuh)

29

Gambar 7. Pengukuran rasio perut / panggul

MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN RUMUS Para klinisi sering menggunakan klasifikasi status gizi seseorang berdasarkan

perhitungan indeks masa tubuh (IMT) atau (Body Mass Index = BMI), yaitu membagi berat badan (BB) dalam kg dengan tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat (m2). Rumus IMT : Berat Badan (BB) (Kg) {Tinggi Badan (TB ) (m)}2

IMT digunakan untuk menentukan status gizi orang dewasa diatas 18 tahun. Untuk klasifikasi dipakai batas ambang sebagai berikut:

Tabel. Batas IMT orang Indonesia

Kategori Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan Normal

IMT < 17,0 17,0-18,5 18,5-25,0 30

Gemuk Gemuk

Orang Asia (Indonesia) Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat

IMT >23 25,0-27,0 > 27,0

31

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

NAMA : NPM : TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN DAN LINGKAR LENGAN ATAS NO 1 2 3 4 ASPEK YANG DINILAI Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik Penimbangan berat badan pada orang dewasa Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu) Meminta kepada pasien untuk melepaskan alas kaki, mengunakan pakaian seminimal mungkin, misal melepas jaket Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar saat diperiksa Mengamati dan membaca hasil pemeriksaan dengan benar Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji Pengukuran tinggi badan pada orang dewasa Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu) Menjelaskan dan Memastikan bahwa sikap dan posisi pasien sudah benar (pasien berdiri tegak, kaki sejajar alat ukur, dengan tumit, bokong dan kepala bagian belakang menempel pada dinding /tiang dalam sikap tegak, muka memandang lurus ke depan) Menurunkan microtoise sampai pada kepala bagian atas Membaca hasil pemeriksan dengan benar Pengukuran lingkar lengan atas Memastikan alat ukur dalam keadaan baik Melingkarkan pita ukur dibagian tengah lengan kiri (diantara siku dan pangkal lengan bagian atas), tangan pasien dalam keadaan lurus dan tergantung bebas Membaca pita ukur tepat diatas tanda panah Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan dengan benar kepada penguji Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami JUMLAH NILAI 0 1 2

5 6 7 8 9

10

11 12 13 14

15 16 17 18

Keterangan: 0 1 2

: Tidak dilakukan sama sekali : Dilakukan tapi kurang sempurna : Dilakukan dengan sempurna

Nilai =

Jumlah X 100 % = 36

32

Semester I 2012-2013

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

NAMA NPM TTD

: : :

PENILAIAN KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL LEMAK KULIT NO 1 2 3 4 ASPEK YANG DINILAI 0


Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik

NILAI 1 2

5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

Pengukuran tebal lemak kulit pada orang dewasa Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu) Menjelaskan kepada pasien pemeriksaan yang akan dilakukan Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin, agar bagian yang diukur jelas Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar saat diperiksa Menyebutkan sisi badan yang akan diukur serta lokasi tebal lemak Tebal lemak biseps: pengukuran di bagian biseps pada pertengahan jarak antara acromion dan ujung siku searah panjang lengan atas Tebal lemak triceps: pengukuran di triceps tepat setengah jarak acromion ke siku. Letak kulit berjalan paralel dengan sumbu panjang dari lengan. Tebal lemak subskapular: pengukuran di medial dari angulus inferior scapula Tebal lemak suprailiaca: pengukuran 3-5 cm diatas spina ilaca anterior suprerior bagian kanan pada linea axillaris medialis. Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan dengan benar kepada penguji
Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami

JUMLAH Keterangan: 0 1 2

: Tidak dilakukan sama sekali : Dilakukan tapi kurang sempurna : Dilakukan dengan sempurna
Nilai = Jumlah X 100 % = 30 %

33

Semester I 2012-2013

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

NAMA NPM : TTD

: :

PENILAIAN KETERAMPILAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG DAN LINGKAR PANGGUL NO 1 2 3 4 ASPEK YANG DINILAI Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik Pengukuran lingkar pinggang Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu) Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar Lingkar pinggang (waist circumference) melalui titik pertengahan dari jarak antara bagian atas crista iliaca dan bagian bawah dari costa 12 (terakhir) di dalam bidang horizontal Mengamati dan membaca hasil pemeriksaan dengan benar Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji Pengukuran lingkar panggul Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu) Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar Lingkar panggul (hip circumference) melalui margo superior simphisis pubis(ramus superior ossis pubis) melingkar kedua trochanter major Membaca hasil pemeriksaan dengan benar Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami JUMLAH NILAI 0 1 2

5 6 7

8 9 10

11 12 13 14 13 14 15

Keterangan: 0 1 2 Nilai =

: Tidak dilakukan sama sekali : Dilakukan tapi kurang sempurna : Dilakukan dengan sempurna Jumlah X 100 % = 30 %

Semester I 2012-2013

34

35

Anda mungkin juga menyukai