Anda di halaman 1dari 12

Edukasi dan Pencegahan

Parkinson’s Disease
Dinda Assyura Alkhair (2008260126)
Edukasi dan promosi kesehatan penyakit Parkinson diperlukan terkait
progresivitas penyakit yang akan meningkat seiring usia. Sampaikan
bahwa penyakit Parkinson merupakan salah satu penyakit
neurodegeneratif tersering setelah Alzheimer. Penyakit ini tidak dapat
disembuhkan dan menyebabkan tingkat disabilitas yang cukup tinggi.
01
Edukasi Parkinson’s
Disease
Penting bagi dokter dan tenaga medis lainnya untuk mengedukasi pasien
Parkinson dan keluarga. Pasien Parkinson sebaiknya didorong untuk
membuat keputusan mengenai kondisi mereka. Pasien dan keluarga
sebaiknya diberi informasi yang sesuai dengan tahapan penyakit saat itu
dan kemungkinan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Dokter dapat
menyarankan dukungan psikososial dari pekerja sosial maupun psikolog
jika diperlukan.

Pasien dan keluarga juga perlu diedukasi mengenai risiko efek samping
obat, risiko jatuh dan pencegahannya, penurunan fungsi kognitif,
perubahan kepribadian, depresi, disfagia, kantuk berlebih, fatigue, dan
gangguan control impuls.
Edukasi mengenai Perjalanan Penyakit Parkinson
Perjalanan penyakit Parkinson penting untuk dijelaskan kepada keluarga
pasien dan juga pasien sendiri. Sampaikan untuk mengkomunikasikan apabila
terdapat gejala-gejala baru agar dapat segera ditangani sebelum menimbulkan
gangguan dan potensi kecelakaan. Pasien juga perlu diberikan dukungan
secara moral dan perhatian karena penyakit ini sering kali menyebabkan
disabilitas bermakna.
Edukasi terkait Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi merupakan faktor yang meningkatkan morbiditas dan
mortalitas pada pasien Parkinson. Disfagia merupakan penyebab terjadinya
pneumonia aspirasi pada pasien Parkinson. Sampaikan pada pasien dan
keluarganya bahwa gejala ini dapat terjadi di fase apapun pada Parkinson,
namun penanganan disfagia pada dasarnya mudah dan tidak memakan biaya.
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah agar pasien dan keluarga pasien
cepat menyadari apabila pasien mulai merasakan gejala sulit menelan dan
segera membawa ke dokter sebelum berkembang menjadi pneumonia.
02
Upaya Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
Beberapa tindakan diperlukan untuk menurunkan risiko jatuh pada
pasien Parkinson. Selain itu, modifikasi risiko merupakan pencegahan
yang perlu diupayakan pada pasien yang berisiko mengalami Parkinson,
misalnya mereka dengan kecenderungan genetik.
Modifikasi Faktor Risiko
Modifikasi faktor risiko seperti diabetes melitus merupakan salah satu faktor
yang berperan penting terhadap perjalanan penyakit Parkinson. Manajemen
dari diabetes melitus dapat dilakukan dengan berobat dan pola hidup sehat
yang dapat dimulai dari pemilihan makanan, program diet bagi yang memiliki
berat badan berlebih, aktivitas fisik yang sesuai dengan usia, dan yang terlebih
penting adalah pemantauan gula darah. Fluktuasi gula darah meningkatkan
risiko kerusakan pada saraf yang juga secara tidak langsung dapat
memperparah kondisi penyakit Parkinson.
Pencegahan Jatuh
Dampak dari jatuh pada penyakit Parkinson tidak hanya menimbulkan nyeri,
namun pada golongan lansia dapat menyebabkan bertambahnya faktor
komorbid akibat proses penyembuhan yang jauh lebih lama. Kejadian jatuh
dapat dicegah dengan cara pemasangan pegangan, baik di kamar mandi,
maupun jalur pasien berjalan agar pasien dapat lebih terproteksi dengan
adanya kekuatan tangan yang menopang dan memberi keseimbangan. Bagian
lantai juga dapat dilengkapi dengan karpet guna melindungi pasien dari
benturan langsung dengan lantai yang keras. Namun perlu dipastikan
pemasangan karpet agar terfiksasi dan tidak mudah bergerak agar tidak
menyebabkan pasien justru terpeleset.

Penggunaan anti selip di keset atau karpet juga dapat dipertimbangkan untuk
menambah traksi pada lantai. Benda-benda seperti perabot rumah sedapat
mungkin dijauhkan dari jalan pasien guna mengurangi potensi kecelakaan
yang ditimbulkan barang tersebut.
Pencegahan Pneumonia Aspirasi
Pencegahan komplikasi pneumonia aspirasi dapat dilakukan dengan cara
berikut:

• Teknik menelan: posisi menunduk dengan dagu diusahakan menempel


pada dada, baru kemudian telan dengan cepat sambil menahan nafas.
Posisi ini menyebabkan lubang pernapasan tertutup dan makanan terarah
ke kerongkongan
• Perubahan makanan: membuat cairan lebih padat dan makanan lebih cair
guna melekatkan makanan maupun cairan agar lebih terarah dan tidak
tercerai berai saat ditelan
• Menggunakan selang nasogastrik sesuai kondisi pasien
Referensi
1. Jankovic J, Tan EK. Parkinson's disease: etiopathogenesis and treatment. J
Neurol Neurosurg Psychiatry. 2020;91(8):795-808. doi:10.1136/jnnp-2019-
322338 
2. Hayes MT. Parkinson's Disease and Parkinsonism. Am J Med.
2019;132(7):802-807. doi:10.1016/j.amjmed.2019.03.001 
3. Hauser RA. Parkinson Disease. Medscape, 2020.
https://emedicine.medscape.com/article/1831191-overview 
4. Grimes D, Fitzpatrick M, Gordon J, et al. Canadian guideline for Parkinson
disease. CMAJ. 2019;191(36):E989-E1004. doi:10.1503/cmaj.181504

Anda mungkin juga menyukai