Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG Penyebab paling umum dari gangguan sendi panggul adalah meningkatnya

destruksi/kerusakan tulang rawan sendi, destruksi tulang rawan ini biasanya disebabkan oleh penyakit sendi degenerative. Istilah penyakit sendi degenerative yang saat ini banyak dianut identik dengan nama osteoarthritis, osteoarthrosis, arthritis degenerative dan arthritis hipertrofi. Osteoarthritis adalah yang paling umum terjadi lebih dari 100 jenis arthritis, dan sendi panggul adalah sendi tersering kedua terkena dalam tubuh. Tulang rawan yang berkembang menjadi arthrosis dari panggul disebut coxarthrosis.1,2 Coxarthrosis adalah penyakit degeneratif, yang mengarah ke destruksi sendi panggul, khususnya sendi coxofemoral. Hal ini dapat muncul pada satu atau kedua panggul. Seperti halnya untuk sendi lain, "elemen" dasar sendi coxofemoral adalah tulang rawan hialin, yang terdiri dari air dan matriks ekstraseluler tulang rawan (95%) dan kondrosit (5%). Sel-sel ini memiliki siklus terpanjang di antara sel-sel dari sistem lain maka dari itu coxofemoral memiliki siklus regenerasi yang panjang pula. Itulah sebabnya, sangat penting untuk diobati sesegera mungkin. Bila saatnya tiba dimana sendi panggul tidak dapat menahan beban lagi, sehingga terjadilah proses degradasi dan berakhir dengan penyakit yang kita sebut coxarthrosis.3 Arthritis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa kondisi nyeri dan pembengkakan pada sendi dan tulang. Banyak jenis arthritis dapat mempengaruhi sendi pinggul tetapi yang paling umum adalah osteoarthritis yang beberapa orang menyebutnya "penyakit sendi degeneratif". Hal ini terjadi ketika tulang rawan permukaan sendi (juga disebut tulang rawan hialin atau tulang rawan artikular) menjadi aus dan menyisakan raw bone dibawah tulang yang terkena. Tulang rawan yang berfungsi sebagai "pad" atau bantalan di sendi pada kondisi normal bantalan tulang rawan bahkan lebih licin dari kepingan hoki di atas es. Ketika bantalan menipis hasilnya adalah permukaan sendi akan mengasarinya yang menyebabkan rasa sakit dan kekakuan, bahkan dapat

menyebabkan sendi berpindah dari posisi asalnya. Menurut Buku Ajar Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah UI, diketahui bahwa Prevalensi osteoarthritis adalah 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia>61 tahun. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun.1 Berdasarkan data prevalensi dari National Centers for Health Statistics, diperkirakan 15.8 juta (12%) orang dewasa antara 25-74 tahun mempunyai keluhan sesuai gambaran klinis Osteoarthritis (OA). Prevalensi dan tingkat keparahan OA berbeda-beda antara rentang usia dewasa dan usia lanjut. Sebagai gambaran, OA panggul moderat sampai berat dialami oleh 50% pasien dengan rentang usia yang sama. The National Arthritis Data Work Group dengan menggunakan The First National Health and Nutritional Examination Survey (HANES I) dan data lain meramalkan, bahwa pada tahun 2020 diperkirakan 18,2% masyarakat Amerika akan menderita OA dan OA panggul lebih sering menyerang Kaukasia dibanding ras China, East Indian, dan Indian.1,2

Anda mungkin juga menyukai