Anda di halaman 1dari 25

A.

Pengertian
 Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai
segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa
terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan
kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan
pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
Postural drainase (PD) dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran
nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping
dan vibrating.
Postural darinase (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat dan sekret itu sendiri.
Postural Drainase (PD) dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran
nafas tetapi mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi ateletaksis. Pada penderita
dengan produksi sputum yang banyak postural drainase lebih efektif bila disertai dengan perkusi
dan vibrasi dada

Postural Drainage
(a)Pengertian Terapi fisik dada bertujuan memperbaiki pembersihan
sekresi bronkus sehingga dapat menurunkan tahanan jalan napas,
memperbaiki fungsi pertukaran gas, mengurangi kejadian infeksi
saluran napas dan meningkatkan sirkulasi pada otot dinding dada
sehingga mengoptimalkan kerja otot-otot pernapasan. Termasuk
dalam terapi fisik dada tersebut adalah postural drainage. Postural
Drainage merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru
dengan menggunakan gaya berat dan sekret itu sendiri (Frown,1978;
Hudaya,1981; Gaskel,1977; dan Waring, 1990; dalam Helmi,2005).
Suatu bentuk pengaturan posisi pasien untuk membantu pengaliran
mucus sehingga segmen besar dengan bantuan gravitasi dan akan
memudahkan mucus diekspectorasikan dengan bantuan batuk (dalam
Putri, 2013). Postural drainage adalah teknik pembersihan jalan napas
dari sekret dengan meletakkan penderita pada berbagai posisi
berdasarkan anatomi trakeobronkus. Hal itu dilakukan selama waktu
tertentu sehingga pengaruh gravitasi akan membantu aliran sekret.
Pada teknik ini lobus atau segmen yang akan disalir posisikan
demikian rupa sehingga terletak di atas bronkus utama, sekret akan
mengalir ke bronkus dan trakea untuk kemudian dibatukkan keluar.
Pada penderita yang banyak memproduksi sekret, cara ini sangat
bermanfaat (Perry dan Potter, 2005).
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya
sekret dalam saluran nafas penderita dengan produksi sputum yang
banyak,
postural drainage lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi
dada (dalam Helmi, 2005).
(b)Indikasi Tujuan Postural Drainage adalah untuk membantu
mengeluarkan dahak (Putri & Soemarno, 2013). Indikasi untuk
dilakukannya postural drainage untuk melepas perlengketan sputum
pada bronkus, yaitu: pasien dengan produksi sputum yang berlebih,
penumpukan sekret, bronkoekstasis (Putri & Soemarno, 2013).
(c)Kontra Indikasi Adapun kontra indikasi postural drainage yaitu;
patah tulang rusuk, emfisema subkutan daerah leher dan dada,
24 emboli paru, pneumotoraks tension (Putri & Soemarno, 2013).
(d)Prosedur Tindakan Adapun langkah-langkah postural drainage
sebagai berikut (Rahayu, 2012): a.Duduk tegak di tempat tidur atau
kursi; lakukan terapi pada dada kanan dan kiri Gambar 2.1. Duduk
tegak di tempat tidur atau kursi b.Membungkuk ke depan pada posisi
duduk; lakukan terapi pada punggung Gambar 2.2. Membungkuk ke
depan pada posisi duduk
25 c.Berbaring datar, lakukan terapi pada dada kanan dan kiriGambar
2.3. Berbaring datard.Telungkup, miring kanan atau kiri; lakukan terapi
pada punggung kanan atau kiriGambar 2.4. Telungkupe.Telungkup,
miring ke kiri pada posisi trendelenburg; lakukan terapi pada dada
kanan Gambar 2.5. Telungkup, miring ke kiri pada posisi
trendelenburg Kombinasi Fisioterapi Dada..., Sefriatin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
26 f.Telungkup, miring kiri, dengan panggul ditinggikan, lakukan terapi
pada punggung kanan Gambar 2.6. Telungkup, miring kiri, dengan
panggul ditinggikan g.Berbaring pada posisi trendelenburg; lakukan
terapi pada dada kanan dan kiri Gambar 2.7. Berbaring pada posisi
trendelenburg h.Berbaring pada posisi trendelenburg telungkup;
lakukan terapi pada punggung kanan dan kiri Gambar 2.8. Berbaring
pada posisi trendelenburg telungkup Kombinasi Fisioterapi Dada..., Sefriatin, Fakultas
Ilmu Kesehatan UMP, 2015
27 i.Berbaring miring kanan atau kiri, pada posisi trendelenburg;
lakukan terapi pada punggung Gambar 2.9. Berbaring miring kanan
atau kiri, pada posisi trendelenburg j.Berbaring telungkup disertai
terapipada punggung kanan dan kiri Gambar 2.10. Berbaring
telungkup disertai terapipada punggung kanan dan ki

LAPORAN PENDAHULUAN
POSTURAL DRAINAGE

       Drainage Postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh
gravitasi

        Postural drainage (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari
berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada
paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan
dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum
sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.(Alamsyah,2011)

       PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga
mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.

        Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari
drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada
dan / atau getaran.(Widarusdi,2013)

        Batuk atau saluran napas teknik pembersihan merupakan komponen penting dari terapi saat
drainase postural dimaksudkan untuk memobilisasi sekresi. (1-6) terapi drainase postural sering
digunakan dalam hubungannya dengan administrasi aerosol dan prosedur perawatan pernapasan.
        Drainase postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi ekret jalan napas dari segmen
bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda.
Tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru
atas,tengah,bawah-ke trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat
menghilangkan sekret dari trakhea.(Kapukonline,2012)

     Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan
melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan
secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat
membuang secret dari trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase
postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.(Ardiantana,2013)

Tujuan

1. Meningkatkan efisiensi pola pernapasan


2. Membersihkan jalan nafas
3. Untuk mengeluarkan secret pada jalan nafas
4. Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah
5. klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi
pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus

Indikasi
a.   Mencegah penumpukan secret yaitu pada :
1. Pasien yang memakai ventilasi
2. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
3. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b.   Mobilisasi secret yang tertahan :
1. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
2. Pasien dengan abses paru dan pneumonia
3. Pasien pre dan post operatif
4. Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

Kontraindikasi
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut dan
aritmia
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
Tahap Persiapan
Persiapan Alat
1. Bantal dua atau tiga
2. Papan pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah )
3. Tisu wajah
4. Segelas air
5. Wadah dari kaca
6. Kursi
Persiapan Pasien
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang
2. Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan pasien yang memperoleh obat
3. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap
4. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
5. Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin
6. Periksa nadi dan tekanan darah
7. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan
secret
Persiapan Lingkungan
1. Atur pencahayaan
2. Tutup tirai untuk menjaga privasi klien
Persiapan Perawat
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau disiramkan
2. Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari postural drainage
3. Menggunakan sarung tangan
Penatalaksanaan
Cara melakukan pengobatan :
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural
Drainage
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak
lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan

Penilaian hasil pengobatan


1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama
3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan,
sakit
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah
6. Apakah foto toraks ada perbaikan
Cara Melakukan Tindakan Postural Drainage
1. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam
untuk meningkatkan kenyamanan tidur
2. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40
-60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
3. Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi
Hal yang dilakukan setelah tindakan Postural Drainage :
1. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan 
2. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
3. Batuk produktif (secret kental/encer)
4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi,temperature)
6. Rontgen thorax
Metode Postural Drainage
a.   Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas
      Minta klien duduk di kursi, bersandar pada pada bantal
      Upper lobes/Apical Segment

b.   Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas


      Minta duduk klien di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja
      Upper Lobes /Posterior segments
c.   Lobua Anterior Kanan dan Kiri 
     Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut
     Upper lobes/ anterior segments

d.   Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas


      Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di ata kepala pada posisi
      tranbelendung, dengan kaki tempat tidurdi tinggikan 30 cm(12 inci). Letakkan 
      bantal di belakang punggung, dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal
      Lingual
e.   Bronkus lobus Kanan Tengah
      Minta klien berbaring miring kekiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm 
      (12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien ¼ putaran
      ke atas bantal
      Middle Lobe

f.   Bronkus Lobus Anterior Kanan dan KIri bawah


     Minta klien berbaring terlentang dengan posisi trandelenburg, dengan kaki 
     tempat tidur di tinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci).
     Lower Lobes/ Anterior basal segments
g.   Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah
      Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan 
      kaki tempat tidur di tinggikan  45 samapi 50 cm (18 sampai 20 inci).
      Lower lobes/Lateral basal segments

h.   Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah


      Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung
      Lower lobes/posterior basal segments
i.   Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri
     Minta klien barbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki 
     tempat tidur ditinggikan sampai 50 cm (18 sampai 20 inci)
     Lower Lobes/ Superior Basal Segments

Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur.
2. Cuci tangan.
3. Pakai masker.
4. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pengkajian semua bidang
paru, data klinis dan gambaran foto dada.
5. Baringkan klien dalam posisi mendrainase area tersumbat.
6. Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit.
7. Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dada, vibrasi dan/atau
gerakkan iga di atas area yang didrainase.
8. Setelah drainase pada postur pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi
yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila klien tidak dapat batuk, harus
dilakukan pengisapan (suctioning).
9. Berikan tisu untuk membersihkan sputum.
10. Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
11. Berikan minum.
12. Ulangi langkah 1-11 sampai semua area yang tersumbat telah terdrainase. Setiap
tindakan tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
13. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
14. Cuci tangan.
15. Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien).
16. Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan
memperhatikan kondisi pasien.

      Drainase postural dapat dihentikan bila :


1. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi.
2. Klien mampu bernapas secara efektif.
3. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan secret

Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural


1. Auskultasi   : Suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
2. Inspeksi      : Dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama.
3. Batuk produktif (secret kental/encer).
4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman).
5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature).
6. Rontgen thorax

Dokumentasi

1. Nama pasien
2. Tanggal  dilakukan tindakan
3. Tindakan yang dilakukan
4. Hasil evaluasi
5. Nama perawat
6. Paraf perawat
DAFTAR PUSTAKA

(Alamsyah, 2011)
http://alam414m.blogspot.com/2011/07/askep-drainage-postural.html/diakses pada tanggal 30
November 2016

(Kapukonline.2012)
http://www.kapukonline.com/2012/07/prosedurcaraposturaldrainasedanfisioter.html/diakses pada
tanggal 30 November 2016

(Wihdarusdi. 2013)
http://wihdarusdi.blogspot.co.id/2013/09/postural-drainage.html/diakses pada tanggal 30
November 2016

(Ardiartana. 2013)
https://ardiartana.wordpress.com/2013/04/10/makalah-postural-drainase.html/diakses pada
tanggal 30 November 2016

(Dewi, Anggrain. 2015)


http://anggraindewi.blogspot.co.id/2015/06/postural-drainage.html/diakses pada tanggal 30
November 2016

Brunner,suddarth.1997.buku ajar keperawatan medical bedah edisi 8 vol.1. Jakarta:buku kedoktern EGC.
Perry, potter.1995. buku saku ketrampilan dan prosedur dasar edisi 3. Jakarta:buku kedokteran EGC.
Http//keperawatan- gun.blogspot.com/2007
3.    Postural Drainage (Drainase Posisi)
a.    Pengertian;
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat
(gravitasi) dari secret.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang
berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.Batuk
penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea.Pada penderita dengan produksi sputum
yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Drainase postural merupakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu dalam
membuang sekresi bronkial. Dengan tindakan ini sekresi akan mengalir dari bronkiolus yang terkena
kedalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan membatukkan atau penghisapan. Drainase
postural digunakan untuk menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial yang disebabkan oleh
akumulasi seret.
Drainase postural biasanya dilakukan dua sampai empat kali sehari; sebelum makan (mencegah mual
dan muntah) dan saat menjelang tidur.Jika diresepkan bronkodialtor, air atau salin dapat dinebulisasikan
dan dihirup sebelum drainage postural untuk mendilatasi bronkiolus, mengurangi bronkospasme,
menurunkan kekentalan lender dan sputum, dan mengatasi edema dinding bronkial.
Terdapat 10 macam posisi drainage (postural drainage)
1)    Kiri dan kanan atas lobus anterior apical bronkus
Pasien duduk di kursi, perkusi dan vibrasi pada bahu dan bawah tulang selangka dilakukan secara
bersamaan.Perawat berdiri dibelakang dengan siku dan lutut ditekuk.
2)    Kiri dan kanan atas lobus posterior apical bronkus
Pasien duduk dikursi dengan mendekap bantal, kepala merunduk, perkusi dan vibrasi pada bahu dan
dibawah tulang selangka secara bersamaan.
3)    Depan lobus bronkus
Pasien tidur terlentang, perkusi dibawah tulang selangka pada kedua belah sisi.
4)    Belakang lobus bronkus
Pasien tidur tengkurap dengan kepala menengok ke kiri atau ke kanan, perkusi dan vibrasi pada kanan
dan kiri punggung.
5)    Tengah anterior lobus bronkus
Posisi tidur terlentang seperti posisi trendelenberg dengan atas kaki setinggi 30 cm, kaki kanan ditekuk
dan punggung kanan tidak menempel ke pengalas, perkusi dan vibrasi pada kanan dada.
6)    Tengah posterior lobus bronkus
Posisi tidur miring kesamping kiri dengan kaki kanan ditekuk atau dapat diberikan pengganjal bantal /
guling dengan pinggang terangkat dan alas kaki setinggi 30 cm, perkusi dan vibrasi pada bagian
punggung kanan.
7)    Bawah anterior lobus bronkus
Posisi trendelenburg dengan perut menempel pada pengalas, kaki lurus dengan alas kaki setinggi 30 cm,
perkusi dan vibrasi pada kanan dan kiri dada.
8)    Bawah posterior lobus bronkus
Posisi trendelenburg dengan perut menempel pada pengalas dengan alas kaki setinggi 30 am, perkusi
dan vibrasi pada kanan dan kiri punggung.
9)    Bawah tepi lobus bronkus
Posisi trendelenburg miring kekiri atau ke kanan dengan tangan bagian atas dinaikkan ke atas kepala,
perkusi dan vibrasi punggung.
10)    Bawah atas lobus bronkus
Tidur tengkurap / perut menempel ke pengalas, kaki lurus.Perkusi da vibrasi kiri dan kanan punggung.
Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan waktu. Pada anak -anak, cukup 3 sampai 5
menit.Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memobilisai sekret jalan napas.Setiap sekret yang
dimobilisasi ke dalam jalan napas pusat, harus di keluarkan melalui batuk atau penghisapan sebelum
klien di baringkan pada posisi drainase selanjutnya. Batuk paling efektif bila klien duduk dan bersandar
ke depan.
Periode istirahat sebentar di antara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien
mentoleransi terapi lebih baik.Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu dalam ekpektorasi
sekret.Drainase postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan
pengkajian individual.
b.    Tujuan:
Tujuan dilakukannya teknik postural drainage adalah:
•    Untuk mengeluarkan secret yang tertampung
•    Untuk mencegah akumulasi secret agar tidak terjadi atelektasis
•    Mencegah dan mengeluarkan secret.

c.    Indikasi untuk Postural Drainage :


1.    Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada :
    Pasien yang memakai ventilasi
    Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
    Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
    Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
2.    Mobilisasi sekret yang tertahan :
    Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
    Pasien dengan abses paru
    Pasien dengan pneumonia
    Pasien pre dan post operatif
    Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
d.    Kontra indikasi untuk postural drainage :
1.    Tension pneumotoraks
2.    Hemoptisis
3.    Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard kutrd infark dan
aritmia.
4.     Edema paru
5.    Efusi pleura yang luas
Positioning of the Patient

Postural drainage involves the use of different positions in which the different main stem bronchi
are positioned vertically so that drainage from the smaller bronchi moves into the larger bronchi
(Figs. 27-9 to 27-16). The approach has been combined with CPT in the past. The two forces at
work during this procedure are gravity and airflow. Any area of the bronchial tree that is to be
drained (with the exception of the medial basal segment) must be uppermost.124 These positions
may not be practical for implementation in critically ill babies who have chest tubes or ETTs,
who have undergone surgery, or who are at great risk for intraventricular hemorrhage. Optimally,
the infant should be monitored during CPT; potential monitors include transcutaneous O2 or CO2
or pulse oximeter. Significant oxygen desaturation during the procedure should cause the
caretaker to pause and initiate measures necessary to correct hypoxemia.

Drainase postural melibatkan penggunaan posisi yang berbeda di mana batang bronkus utama
yang berbeda diposisikan secara vertikal sehingga drainase dari bronkus kecil bergerak ke dalam
bronkus lebih besar (buah ara. 27-9 ke 27-16). Pendekatan ini telah dikombinasikan dengan CPT
di masa lalu. Kedua kekuatan di tempat kerja selama prosedur ini adalah gravitasi dan aliran
udara. Setiap daerah dari pohon bronkial yang akan dikeringkan (dengan pengecualian dari
segmen basal medial) harus paling atas. 124 posisi ini mungkin tidak praktis untuk diterapkan
pada bayi yang sakit kritis yang memiliki tabung dada atau ETTs, yang telah menjalani operasi,
atau yang beresiko untuk mengalami perdarahan intraventrikular. Secara optimal, bayi harus
dipantau selama CPT; potensi monitor termasuk Transcutaneous O2 atau CO2 atau Pulse
oximeter. Desaturasi oksigen yang signifikan selama prosedur harus menyebabkan pengurus
untuk jeda dan memulai tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki hipoxemia.

Drainase dari segmen posterior dari Lobe atas. Bayi bersandar pada sudut 30 derajat dari posisi
duduk. Para klinisi Clap dan bergetar atas punggung atas pada kedua belah pihak.
Drainase dari segmen anterior Lobe atas. Sementara bayi berbaring rata di punggungnya, klinisi
bertepuk tangan dan bergetar antara Puting dan klavikula di kedua sisinya.

Drainase dari segmen apikal dari Lobe atas. Bayi bersandar ke belakang sekitar 30 derajat dari
posisi duduk, dan dokter bertepuk tangan atau bergetar di atas cakar di kedua sisinya.

Untuk drainase dari Lobe tengah kanan, pengasuh mengangkat pinggul sekitar 5 inci di atas
kepala. Dia atau dia gulung bayi ke belakang satu perempat giliran dan kemudian Clap dan
bergetar atas puting yang tepat. Untuk drainase segmen lingular dari Lobe kiri atas, pengasuh
menempatkan bayi di posisi yang sama tetapi dengan sisi kiri terangkat ke atas; Dia kemudian
bertepuk tangan dan bergetar atas puting kiri.
Drainase dari segmen basal lateral loyang bawah. Pengasuh menempatkan bayi di sisi kiri
dengan pinggul ditinggikan ke tingkat sekitar 8 inci di atas kepala. Pengasuh gulungan bayi maju
satu perempat giliran dan kemudian Clap atau bergetar di atas tulang rusuk bawah. Perhatikan
bahwa posisi yang ditampilkan adalah untuk menguras sisi kanan. Untuk menguras sisi kiri,
prosedur yang sama diikuti, kecuali bahwa bayi ditempatkan di sisi kanannya.

Drainase dari segmen unggul dari Lobe bawah. Klinisi menempatkan bayi rata pada perut dan
kemudian bertepuk atau bergetar di atas tulang belakang di sisi belakang punggung buku.

Drainase dari segmen basal posterior dari Lobe bawah. Para klinisi menempatkan bayi di perut
dengan pinggul pada tingkat 8 inci di atas kepala. Dia kemudian Clap dan bergetar atas tulang
rusuk bawah dekat dengan tulang belakang di kedua sisinya.
Drainase dari segmen basal anterior lobes lebih rendah. Pengasuh menempatkan bayi di sisi kiri
dengan pinggul pada tingkat sekitar 8 inci di atas kepala. Dia kemudian Clap dan bergetar tepat
di bawah aksila. Perhatikan bahwa untuk drainase yang berlawanan segmen basal anterior, bayi
dihidupkan di sisi kanan

Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD dapat


dilakukan pada beberapa posisi. Setiap posisi sebaiknya dilakukan selama
5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila penderita tahan lama,
sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau kental sehingga drainage
memerlukan waktu yang lebih lama. Bila PD dilakukan pada beberapa
posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan PD sebaiknya tidak lebih dari
40 menit supaya tidak melelahkan penderita. Setiap hari dapat dilakukan
dua kali. Pada umumnya bila PD dilakukan untuk tujuan mengeluarkan
sekret yang tertampung, maka perkusi dan vibrasi dada serta latihan
nafas termasuk didalamnya (3, 10). Perkusi atau lebih cocok dengan
istilah penepukan dan vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas daerah
paru yang diharapkan terjadi drainage yang cepat. Penepukan dikerjakan
dengan kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang
menampung air), dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan
yang sama. Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan dan tidak
menimbulkan rasa sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan
menggetarkan telapak tangan yang diletakkan pada dinding dada,
dilanjutkan dengan penekanan sewaktu penderita mengeluarkan nafas
(11).

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Untuk tujuan mencegah akumulasi sekret, PD dapat dilakukan pada


penderita-penderita berikut (3) : • yang melakukan tirah baring yang
lama, khususnya pada mereka yang tergolong "high risk" yaitu penderita
penyakit paru kronik, penderita pasca bedah yang mengalami imobilisasi
dan mereka yang telah dilakukan sayatan pada toraks dan abdomen yang
sputumnya banyak, seperti bronkhoektasis atau fibrosis.

Berikut macam-macam posisi postural drainage :

Kedua lobus atas - segmen apikal

Lobus atas kanan - segmen anterior

Lobus atas kiri - segmen anterior


Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )

Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang

Lobus atas kiri – segmen posterior

lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )


Lobus tengah kanan
Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.

Lingula ( dipandang dari belakang )

Kedua lobus bawah – segmen anterior


Lobus bawah kanan – segmen lateral

Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen
kardiak ( medial )

Kedua lobus bawah – segmen posterior


Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal

Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk


penekanan khusus )
Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah
perut )

Anda mungkin juga menyukai