Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK II

SEMESTER 6
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
Seorang laki-laki 30 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
pinggang dan perut bagian bawah serta tidak dapat berkemih. 6 jam
sebelumnya pasien menabrak pohon. Bagian pinggang kiri pasien terbentur
pada setang motor dan jatuh dengan panggul membentur tanah. Dilakukan
katerisasi namun gagal
• - • Laki-laki 30 tahun
• Keluhan : nyeri pinggang & perut
bagian bawah, tidak dapat
berkemih.
• 6 jam sebelumnya menabrak
pohon
• Kiri pinggang terbentur setang
motor
• Pasien jatuh dengan panggul
membentur tanah
• Pemasangan kateter gagal
1. Jelaskan anatomi abdomen & rongga pelvis !
2. Bagaimana penanganan primary survey pada pasien ?
3. Bagaimana penanganan secondary survey pada pasien ?
4. Apa saja indikasi & kontraindikasi dari pemasangan kateter ?
5. Jelaskan patomekanisme dari gejala dalam skenario !
6. Apa saja differential diagnose dari skenario ?
9 regio abdomen
Pembahasan :
1. Traktus urinarius
2. Rongga pelvis

TRAKTUS URINARIUS PELVIC


A : AIRWAY B : BREATHING C : CIRCULATION

 Perdarahan (control/bebat)
 Periksa tekanan darah
 Periksa CRT dan pulsasi
perifer
 Periksa pulsasi sentral
D : DISABILITY E : EXPOSURE
• A : Alergi
• M : Mekanisme dan sebab trauma
• M : Medikasi RE-EVALUASI
ANAMNESIS • P : Past illness
• L : Last meal • Monitoring tanda vital dan
• E : Event/environment yang berhubungan dengan kejadian
produksi urin penting.
• Inspeksi
• Palpasi • Produksi urin org dewasa
P. FISIK • Perkusi sebaiknya dijaga ½
• Aukultasi cc/kgBB/jam, pd anak 1
• Abdomen ? (inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi) cc/kgBB/jam.
• CT-Scan kepala, abdomen • Bila penderita dalam
• USG abdomen keadaan kritis dapat dipakai
P. PENUNJANG • Foto ekstremitas pulse oximeter dan end
• Foto vertebra tambahan tidal CO2 monitoring.
• Urografi dengan kontras
Indikasi Kontraindikasi
• Irigasi kandung kemih • Prostatitis akut
• Untuk retensi urin akut dan kronik • Suspek trauma uretral
• Pasien gawat yang membutuhkan • Rw. Striktur uretrha
pengukuran urin output • Pasien yg baru selesai menjalani TURP (Trans-
• Pasien operasi urologi atau operasi lain urethral Reserthtion of the prostat) dalam
yangberkaitan dg Genitourinary wkt 24 jam.
• Antisipasi operasi yang panjang • Pasien yg mengalami phymosis
• Pasien yg mengalami imobilisasi jangka • Pasien rw. Sulit pasang kateter
panjang ( fraktur spinal atau lumbal, multiple • Pasien suspek hematuria
fraktur, trauma dll). • Pasien yg di curigai atau mengalami ISK
• Memasukan obat atau untuk proses
pemeriksaan diagnostik
• Dll
Trauma

Panggul Abdomen

Gaya predisposisi
trauma > elasisitas &
viskositas
Nyeri (tekan,
spontan,
Ketahanan jaringan
lepas)
tidak mampu
mengkompensasi Syok
Menekan
hemoragik
saraf
abdomen Perforasi
organ viseral
Penurunan hit
Obstruksi Perdarahan eritrosit, cairan
Berkemih (-)
VU & uretra intraabdomen fisio tubuh, iritasi
TRAUMA PELVIS

RUPTUR URETRA

RETENSI URINE
Trauma Pelvis

Adalah

Ruptur Uretra

Adalah ruptur pada uretra yang terjadi langsung akibat trauma dan kebanyakan disertai fraktur
tulang panggul, khususnya os pubis (simpiolisis).

retensi urine

Adalah ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau


dorongan terhadap hal tersebut
ETIOLOGI

Trauma Pelvis

Adanya trauma pada perut bagian bawah, panggul, genetalia eksterna maupun perineum.
- Fraktur pelvis : rupture uretra pars membranasea.
Ruptur Uretra -Trauma selangkangan : ruptur uretra pars bulbosa.
- Iatrogenik : pemasangan kateter folley yang salah.
- Persalinan lama.

•Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinalis S2-S4 setinggi T12L1
•Vesikal berupa kelemahan otot detrusor
Retensi Urine •Intra vesikal berupa pembesaran prostat, striktur, dll. Keyword
•Trauma Add your words here,
according to your need to
draw the text box size.Please
read the instructions and
more work at the end of the
manual template.
Trauma Pelvis
Ruptur Uretra
Ruptur uretra anterior Ruptur uretra posterior
Sering  bulbosa disebut Straddle Injury Sering  membranacea.
Terdapat daerah memar atau hematoma pada penis Ruptur utertra pars prostato-membranasea
dan scrotum (kemungkinan ekstravasasi urine) Terdapat tanda patah tulang pelvis.
 Jenis kerusakan : Terbanyak disebabkan oleh fraktur tulang pelvis.
o Kontusio dinding uretra. Robeknya ligamen pubo-prostatikum.
o Ruptur parsial. Pada daerah suprapubik dan abdomen bagian
o Ruptur total. bawah dijumpai jejas, hematom dan nyeri tekan.
Disertai rupturVU tanda rangsangan
peritoneum
Retensi urine

Retensi urin akut Retensi urin kronik


ketidakmampuan berkemih tiba-tiba dan disertai rasa retensi urin ‘tanpa rasa nyeri’ yang disebabkan oleh
sakit meskipun buli-buli terisi penuh. Kondisi yang peningkatan volume residu urin yang bertahap.
terkait adalah tidak dapat berkemih sama sekali, Kondisi yangterkait adalah masih dapat berkemih,
kandungkemih penuh, terjadi tiba-tiba, disertai rasa namun tidak lancar , sulit memulai berkemih
nyeri (hesitancy),tidak dapat mengosongkan kandung
kemih dengan sempurna (tidak lampias).
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
penunjang
Trauma • Riwayat trauma pada area selangkangan atau • Darah di meatus uretra • Uretrogram
uretra riwayat pemasangan alat di uretra. eksterna retrograde
anterior • Apakah ada darah menetes saat buang air
kecil atau nyeri dan hematoma pada daerah
perineum. Jika terjadi retensi urine dapat
dilakukan pemasangan sistostomi suprapubic.
Trauma • Mekanisme trauma • Tanda-tanda fraktur • Pemeriksaan darah
uretra • Tanyakan gejala yang ada pada bagian pelvis dan nyeri • Uretrogram
postrerior manifestasi klinis suprapubic. retrograde
• Colok dubur : floating
prostate karena
terputusnya ligament
puboprostatika
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

• kencing lampias atau tidak? • inspeksi: adanya distensi pada area • Kateterisasi
•Nyeri atau tidak? supra pubis • IVU (batu ginjal dan VU)
•Bagaimana pancaran kencingnya? • perkusi : nyeri pada daerah • sistoskopy
• riwayat trauma? suprasimfisis, bunyi dullness (jika • pungsi vesika urinari
•Kencingnya jarang? VU penuh) • operatif
• riwayat konsumsi obat-obatan? • palpasi : nyeri pada daerah
suprasimfisis, pembesaran prostat
(jarang ditemukan), distensi
kandung kemih

Langkah-Langkah Diagnosis
Ruptur Uretra Anterior Ruptur Uretra Posterior
• Ruptur Uretra
a) ruptur total  end-to-end, anastomosis dan a) Ruptur total  suprapubic cystostomy 6-8
suprapubic cystostomy. minggu.
b) Kontusio : observasi, 4-6 bulan kemudian b) Ruptur uretra posterior  partial cukup dengan
dilakukan uretrograf ulang. memasang douwer kateter.
c) sistosomi, 2 minggu kemudian dilakukan c) Operasi uretroplasti 3 bulan pasca ruptur.
uretrogram dan striktura sache jika timbul stiktura
uretra.
e) Debridement dan insisi hematom untuk mencegah
infeksi.
Retensi urin akut
• Mendrainase kandung kemih

Retensi urin kronik


• Intervensi medis jangka Panjang
Komplikasi segera Komplikasi lanjut
Robekan kandung kemih Pembentukan tulang heterotrofik
Robekan uretra Nekrosis avaskuler
Trauma rektum vagina Gg. Pergerakan sendi serta OA sekunder
Trauma PD besar  perdarahan masif, syok. Skoliosis kompesator
Komplikasi dini Komplikasi lanjut
Infeksi Sering  strikur uretra
Hematoma
Abses periuretral
Fistel uretrokutan
epididimitis

Prognosis
Striktur uretra adalah komplikasi utama tetapi pada banyak kasus tidak memerlukan rekontruksi
bedah . Jika striktu ditetapkan , laju aliran urin kurang baik dan infeksi urinaria dan terdapat fistel
uretra, rekontruksi dibutuhkan.
• Urolithiasis atau nefrolithiasis
• Pielonefritis
• Reksoprodjo, soelarto (ed). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang : Binapura
Aksara
• Rahardjo, Eddy, dkk. 2003. Seri PPGD Penanggulangan Penderita Gawat Darurat,
Materi Teknisi Medis Standar (ABCDE), Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Dept. Kesehatan RI.
• Sjamsuhidajat & dejong. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
• Williams &Wilkins. 2012. Kapita selekta penyakit. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai