Anda di halaman 1dari 18

Ni Putu Paramithasari Kusuma 0961050158

Adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi : Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA. Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening. Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.
Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Nyeri ketika berkemih Nyeri ketika ejakulasi Nyeri punggung bagian bawah Nyeri ketika buang air besar Nokturia (berkemih pada malam hari) Inkontinensia urin (beser) Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan Hematuria (darah dalam air kemih) Nyeri perut Penurunan berat badan. Terjadi pada usia > 60 tahun Rektal toucher : permukaannya berbenjol, keras

Prostatitis adalah peradangan pada prostat akibat infeksi yang sering menyertai hipertrofi prostat jinak. Infeksi prostat juga mengakibatkan pembengkakan jaringan prostat sehingga menghambat aliran air seni.

Ada empat tipe-tipe dari prostatitis:

Acute bacterial prostatitis (prostatitis bakteri akut) Chronic bacterial prostatitis (prostatitis bakteri kronis) Chronic prostatitis without infection (prostatitis kronis tanpa infeksi) Asymptomatic Inflammatory Prostatitis (peradangan prostatitis asymptomatic)

Acute bacterial prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa dari bakteri-bakteri penyebab infeksi kantong kemih (E. coli, Klebsiella, dan Proteus). Infeksi dapat juga menyebar ke prostate melalui aliran darah, secara langsung dari organ yang berdekatan, atau sebagai komplikasi dari biopsi prostate. Pasien-pasien dengan acute bacterial prostatitis memiliki keluhan demam, menggigil, dysuria.

Chronic bacterial prostatitis adalah penyakit yang tidak umum dimana ada infeksi bakteri yang sedang berjalan dalam prostate. Chronic bacterial prostatitis umumnya tidak menyebabkan gejala-gejala, adakalanya; infeksi derajat rendah dan dihubungkan dengan infeksi kantong kemih.

Chronic prostatitis without infection, juga dikenal sebagai chronic pelvic pain syndrome (sindrom nyeri pelvis kronis), adalah kondisi dimana ada kekambuhan nyeri pelvis, testicle, atau rectal tanpa bukti dari infeksi kantong kemih. Mungkin ada kesulitankesulitan dengan ejakulasi atau kencing yang menyakitkan, dan disfungsi ereksi. Penyebab dari chronic prostatitis without infection tidak dimengerti dengan jelas.

Asymptomatic inflammatory prostatitis adalah tepat seperti yang digambarkan oleh namanya. Tidak ada gejala-gejala. Penyebab dari asymptomatic inflammatory prostatitis tidak dimengerti dengan jelas.

Gejala prostatitis adalah demam, menggigil, sering buang air kecil pada malam hari, kesulitan berkemih, rasa sakit waktu berkemih, perbesaran prostat, ada darah dalam air seni, atau rasa sakit pada saat ejakulasi. Penderita merasakan rasa sakit dan tidak nyaman pada perut bagian bawah, daerah sekitar penis dan testis, serta daerah perineum (antara penis dan anus). Pada prostatitis, air kencing kadang-kadang bernanah, terasa panas saat buang air kecil dan ejakulasi. Rektal toucher : jika ada abses didapatkan fluktuasi (+)

Sumbatan

pada uretra dan tekanan kandung kemih yang tinggi dapat menyebabkan imbibisi urin keluar dari kandung kemih.

Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu derajat:
1. Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra 2. Sedang: jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan diameter lumen uretra 3. Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari diameter lumen uretra

Gejala khas adalah pancaran urin yang kecil dan bercabang. Gejala lain adalah iritasi dan infeksi seperti frekuensi, urgensi, disuri, kadang kadang dengan infiltrat, abses, fistel. Gejala lanjut adalah retensi urin.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai