Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN

TERHADAP STROKE
Fakultas Kedokteran
Universitas Khairun

Kelompok-5
Jumat, 10 Mei 2019
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

DEFINISI
Menurut undersea and hyperbaric Medical society (UHMS), terapi oksigen hiper
barik merupakan suatu perlakuan dimana pasien menghirup 100% oksigen mur
ni di dalam suatu ruangan tertutup yang diberi tekanan lebih besar dari tekanan
diatas permukaan laut (1 Ata).
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
• PRINSIP
1. Hukum Boyle
2. Hukum Dalton
3. Hukum Henry
• Pengaruh mekanisme fisika digunakan berdasarkan adanya peningkat
an kelarutan oksigen di dalam plasma sesuai dengan hukum Henry, y
ang dapat menyebabkan peningkatan supply oksigen seluler dengan
meningkatkan gradien difusi jaringan-seluler.
• Pengaruh fisiologis, terapi HBO dapat melawan infeksi anaerob akibat
produksi radikal bebas dan inhibisi secara langsung terhadap clostridi
al alpha toxin.
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
EFEK FISIOLOGIS
• Pada tekanan 1 atm, konsentrasi oksigen dalam plasma darah yaitu sebesar 0,3 Ml/dL
. Oksigen per desiliter farah bila perfusi normal.pemberian oksigen 100% dalam tekan
an yang normobaric akan meningkatkan tekanan yang terlarut dalam darah hinggal 1.
5 mL/dL. Dan bila diberikan pada tekanan 3 atm, maka oksigen terlarut akan menjadi
kurang lebih 6mL/Dl.
• HBO meningkatkan terbentuknya oksigen bebas radikal yang dapat mengoksidasi prot
ein dan membrane lipid. Menghancurkan DNA dan menghambat fungsi metabolic bak
teri.
CARA KERJA TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
• Hiperoksigenasi • Stimulasi Superoksida Dismutase
• Tekanan Langsung • Antibiotik Sinergi
• Bakterial dan Bakterisidal • Penurunan Lactic Acid
• Vasokonstriksi • Leucocyte Oxidative Killing
• Angiogenesis • Menurunkan Inflamasi
• Meningkatkan Stem sel
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Aktinomikosis • Relatif
• Demam tidak terkontrol
• Emboli udara
• Hipertiroidism
• Anemia karena kehilangan banyak darah • CHF
• Insufisiensi arteri perifer akut • Absolut
• Infeksi bakteri • Untreated Pneumothorax
• Keracunan Monoksida
• Crush injuryand reimplanted appendeges
• Keracunan sianida
• Penyakit dekompresi
• Gas gangren
STROKE

Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurol
ogik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, disertai gangguan kesadaran atau tidak
yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (str
oke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke hemoragik).
STROKE

EPIDEMIOLOGI
• Kasus stroke di Indonesia menunjukan peningkatan.
• Insiden stroke sebesar 51,6/100.000 penduduk, sekitar 3,4% penderita stroke
mengalami kecacatan yang memberat.
• Angka kematian berkisar antara 15-27% pada semua kelompok usia. Stroke le
bih banyak dialami laki-laki dibandingkan perempuan
STROKE
FAKTOR RESIKO
• Genetik
• Riwayat penyakit kardiovaskular
• Hipertensi
• Merokok
• Fibrilasi atrium
• Dyslipidemia
• Obesitas
• Kondisi inflamasi dan infeksi
• Kondisi hiperkoagulabilitas, merokok, hyperlipidemia (Kaplan edisi IV)
KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan PA dan penyebabnya: Berdasarkan sistem pembuluh darah:
Stroke iskemik • Sistem karotis
• Trombosis • Sistem vertebrobasiler
• Emboli
Stroke hemoragik
Berdasarkan stadium:
• Transient Ischemic Attack (TIA)
• Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIN
D)
• Stroke in evolution
• Completed Stroke
STROKE ISKEMIK

DEFINISI
Tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keselu
ruhan terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembul
uh darah 80% .
STROKE ISKEMIK
KLASIFIKASI
1. Aterotrombotik
2. Stroke emboli
3. Stroke lacunar
4. Hipoperfusi sistemik
STROKE ISKEMIK
ETIOLOGI
• Factor medis antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, aterosklero
sis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam kelua
rga, migrain.
• Faktor lain merokok, makanan tidak sehat, kurang olahraga dsb.
• 80% pwmicu stroke adalah hipertensi dan aterosklerosis
STROKE ISKEMIK
GEJALA
Gejala yang tergantung kepada daerah otak terkena:
• Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi
tubuh.
• Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
• Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
• Penglihatan ganda
• Pusing
• Bicara tidak jelas (pelo)
• Sulit mengucapkan kata
• Pergerakan yang tidak bisa
• Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
• Pingsan
• Ketidakseimbangan dan terjatuh
STROKE ISKEMIK
DIAGNOSIS
• Anamnesa
• pemeriksaan fisik untuk membantu menentukan lokasi kerusakan otak
• pemeriksaan CT-scan atau MRI untuk memperkuat diagnose.
• Kadang dilakukan angiografi untuk menentukan dari stroke apakah pendarahan atau tumo
r otak.
MEKANISME HBO (NEUROPROTEKTIF)

Gambar 2. Mekanisme HBO sebagai neuroprotektif.


(Sumber: Singhal AB. A review of oxygen therapy in ischemic stroke. USA: Department of Neurology,
Massachusetts General Hospital; 2007)
Peningkatan kadar O2 dalam jaringan iskemia berfungsi neuropreotektor
Efek utama dari HBO adalah meningkatkan oksigenasi jaringan otak dan metaboli
sme dalam jaringan penumbra
Dalam kasus stroke fokal, HBO secara signifikan meningkatkan tekanan dan kadr
oksigen arteri, terjadi peningkatan 20% pasokan oksigen ke daerah iskemik perifer
Dalam kasus cedera otak traumatis, HBO meningkatkan pO2 jaringan otak, menin
gkatkan tingkat metabolisme oksigen otak, penurunan kadar laktat dan piruvat di o
tak, dan meningkatkan fungsi mitokondria.
Penelitian HBOT dgn Stroke
Meskipun terapi HBO banyak digunakan  belum ada standar mengenai waktu terapi atau frekuensi.

 Anderson dkk terapi pada1,5 ATA selama 60 menit setiap 8 jam


sebanyak 15 kali.
 Penelitian ini dihentikan karena kesulitan logistik dan kecilnya toleransi
pasien.

 Nigoghossian dkk pasien 24 jam setelah onset gejala, sesi setiap hari
selama 40 menit, pada 1,5 ATA selama10 hari disertai pengobatan
stroke standar.
 Terdapat perbaikan, namun perbandingan sebelum dan sesudah terapi
pada bulan ke-6 dan tahun 1 tidak menunjukkan hasil signifikan.
Penelitian Hubungan HBOT dgn Stroke

 Rusyniak dkk → sesi HBO pada 2,5 ATA, dan kelompok terapi palsu
menerima 100% Oksigen pada 1,14 ATA selama 60 menit.
 Tidak ada perbedaan skor NIHSS pada kedua kelompok.
 Kesimpulan : terapi HBO tidak bermanfaat pada stroke iskemik atau bahkan
mungkin berbahaya pada stroke.

• Bennett dkk menyimpulkan penggunaan HBO pada stroke tidak bisa disimpulkan
berdasarkan data yang ada.
KESIMPULAN
• Terapi HBO pada pasien stroke iskemik pada manusia belum menunju
kkan hasil yang memuaskan.
• Terapi HBO harus diteliti sebagai terapi tambahan untuk trombolisis.
• Jika terapi oksigen hiperbarik diberikan dalam beberapa jam pertama s
etelah onset stroke atau pada pasien dengan bukti pencitraan yang jelas
, terapi oksigen berfungsi sebagai neuroprotektif.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai