Anda di halaman 1dari 3

IRITASI MENINGEAL

Pendahuluan
Adl saat meningen meradang (meningitis) atau terdapat bahan asing di rongga subarakhnoid (darah).
Gejalanya adalah sakit kepala, kaku kuduk, fotofobia, hiperakusis (peka terhadap suara), dll

Kaku Kuduk
Pemeriksaan :
- pasien disuruh berbaring
- letakkan tangan pemeriksa di bawah kepala pasien
- kemudian kepala di tekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu
mencapai dada
- memperhatikan apakah adanya tahanan?
Interpretasi : positif (+) → dagu tidak mencapai/menyentuh dada
(curiga iritasi meningeal).
negatif (-) → kebalikan dari yg di atas.

Kaku kuduk dapat juga disebabkan oleh miositis otot kuduk, abses retrofaringeal, atau artritis di
servikal. Pada kaku kuduk karena iritasi meningeal (utk menyingkirkan DD), tahanan didapatkan bila
kita menekukkan kepala, sedangkan bila kepala di rotasi, hiperekstensi, biasanya dapat dilakukan dgn
mudah.

Pada pasien yg pingsan (koma) terkadang kaku kuduk menghilang atau berkurang, maka sebaiknya
penekukan kepala dilakukan sewaktu pernapasan pasien dalam keadaan ekspirasi, sebab bila
dilakukan dlm keadaan inspirasi, biasanya kita juga mendapatkan sedikit tahanan, dan hal ini dapat
mengakibatkan salah tafsir.

Tanda Lasegue
Pemeriksaan :
- pasien disuruh berbaring, kedua ekstremitas ekstensi
- kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan (fleksi) pada persendian panggulnya, sedangkn
tungkai satu lagi harus tetap dalam keadaan ekstensi (lurus)
Interpretasi : positif (+) → timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70 derajat.
*normal → dapat mencapai sudut 70 derajat (lansia 60 derajat) sebelum timbul rasa sakit dan tahanan.

Etiologi : : iritasi meningeal, iritasi akar lumbosakral atau pleksusnya ( misalnya pada HNP-lumbal),
isialgia

@rahmat_z
Tanda Kernig
Pemeriksaan :
- pasien disuruh berbaring
- difleksikan pahanya pada persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat.
- kemudian diekstensikan pada persendian lutut
Interpretasi : positif (+) → timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 135 derajat.
*normal → dapat mencapai sudut 135 derajat sebelum timbul rasa sakit dan tahanan.

Etiologi : iritasi meningeal, iritasi akar lumbosakral atau pleksusnya


(misalnya pada HNP-lumbal).
Pada meningitis tandanya biasanya positif bilateral, sedangkan pada
HNP-lumbal dapat unilateral.

Brudzinski
1. Brudzinski 1
Pemeriksaan :
- pasien disuruh berbaring
- tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien
- tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada, tangan pemeriksa yg satu lagi
ditempatkan di dada pasien.
Interpretasi : positif (+) → fleksi kedua tungkai

2. Brudzinski 2
Pemeriksaan :
- satu tungkai difleksikan pada persendian panggul, sedangkan tungkai yg satu berada dalam
keadaan lurus
Interpretasi : positif (+) : tungkai yg satunya juga ikut fleksi

3. Brudzinski 3
Menekan Os. Zygomatikum maka akan terjadi flexi pada kedua lengan

4. Brudzinski 4
Menekan symphisis pubis maka akan terjadi flexi pada kedua tungkai

@rahmat_z
DAFTAR PUSTAKA

1. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Balai Penerbit FKUI :
Jakarta. 2011. p.17-20
2. Medical Mini Note. Neurology Edisi 2015

@rahmat_z

Anda mungkin juga menyukai