Pada keadaan radang selaput otak (misalnya pada meningitis) atau di rongga subarachnoid
terdapat benda asing (misalnya darah, seperti pada perdarahan subarakhnoid), maka hal ini dapat
merangsang selaput otak, dan terjadi iritasi meningeal atau rangsang selaput otak.
Manifestasi keadaan ini adalah keluhan yang dapat berupa sakit kepala, kuduk terasa kaku,
fotofobia, dan hiperakusis. Gejala lain yang dapat timbul : sikap tungkai yang selalu mengambil posisi
fleksi, dan opistotonus karena tegangnya otot – otot ekstensor kuduk dan punggung (lebih sering
dijumpai pada bayi dan anak yang mengalami meningitis, misalnya meningitis TB)
Selain itu, rangsang selaput otak dapat memberikan gejala diantaranya : Kaku kuduk, Laseque,
Kernig, Brudzinski I (Brudzinski’s neck sign), Brudzinski II (Brudzinski’s collateral leg).
No Prosedur Keterangan
TINGKAT KESADARAN
1. Mampu menjelaskan dan melaporkan tingkat kesadaran/ Level of
Consciousnes dari pasien secara sederhana
2. Mampu menjelaskan dan melaporkan tingkat kesadaran/ Level of
Consciousnes dari pasien menurut Skala Koma Glasgow dengan :
3. Melakukan penilaian respon mata
4. Melakukan penilaian respon verbal
5. Melakukan penilain respon motorik (gerakan)
6. Menyebutkan berapa GCS dari pasien yang bersangkutan
PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL
7. Menyapa keluarga penderita dan memperkenalkan diri, lalu melakukan
informed consent singkat
8. Melakukan pemeriksaan kaku kuduk dengan teknik yang benar :
9. Pasien dalam posisi berbaring
10. Pemeriksa di sebelah kanan pasien
11. Menempatkan tangan pemeriksa di bawah kepala pasien
12. Kepala pasien ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai
dada.
13. Melaporkan hasil pemeriksaan kaku kuduk (nuchal (neck) rigidity)
Positif bila : Adanya tahanan selama penekukan
14. Melakukan pemeriksaan laseque dengan teknik yang benar
Kepustakaan :
1. Lumban Tobing, S. M dalam Neurologi Klinik. Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI. Ed11. 2008