Anda di halaman 1dari 3

MODUL PRAKTIKUM KMB III

PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL

• Pemeriksaan tanda rangsang meningeal adalah pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien
yang memiliki tanda dan gejala gangguan sistem saraf pusat seperti meningitis, myelitis,
tumor korda spinalis, perdarahan subarachnoid, tetanus, bahkan stroke.
• Tujuan pemeriksaan tanda rangsang meningeal adalah untuk memberikan tekanan pada
meningen dan berve root spinalis yang mengalami iritasi dan menjadi hipersensitif. Tekanan
tersebut akan menimbulkan reaksi kompensasi seperti suatu postur, konstraksi otot yang
bersifat protektif, atau gerakan tertentu yang meminimalisasi regangan pada meningen dan
radiks. Reaksi kompensasi ini terkadang tidak selalu muncul dan dapat juga membingungkan
penilaian terutama pada pasien bayi atau lansia, pasien koma, dan paralisis neuromuscular.
• Hasil pemeriksaan yang positif berarti 95% adanya kondisi patologis, sedangkan hasil
negative tidak menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit.
• Pemeriksaan tanda rangsang meningeal terdiri dari:
1. Tanda kaku kuduk
2. Tanda Brudzinski I
3. Tanda Brudzinski II
4. Tanda Kernig
• Kontraindikasi
1. Pastikan pasien tidak mengalami cedera vertebra servikal atau lesi medulla spinalis
segmen vertikal
• Peralatan
Pemeriksaan ini tidak membutuhkan peralatan khusus. Pasien cukup dibaringkan pada
tempat pemeriksaan
• Persiapan pasien
1. Pastikan mendapatkan persetujuan pasien/keluarga
2. Posisikan pasien supinasi
3. Lepaskan aksesoris yang ada di leher pasien; kalung, syal.
DAFTAR TILIK TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL

Nilai
No. Kegiatan
0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Validasi nama pasien
2. Pastikan tindakan yang diberikan sesuai indikasi
Tahap Orientasi
3. Lakukan 3S (Senyum, Sapa, dan Salam) kepada pasien
4. Identifikasi kembali identitas pasien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien
6. Berikan kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya
7. Pastikan lingkungan representative, cahaya cukup, dan berikan
privasi pasien
Tahap Kerja
8. Cuci tangan 6 langkah, gunakan APD jika diperlukan
Pemeriksaan Tanda Kaku Kuduk

9. Posisikan pasien terlentang (supinasi) di atas tempat tidur tanpa


bantal
10. Posisikan satu tangan pemeriksa di bawah kepala pasien dan tangan
lain di atas dada pasien
11. Lakukan fleksi pada leher pasien ke arah dada secara pasif
12. Apabila terdapat tahanan sehingga dagu tidak menempel pada dada,
atau pasien mengeluh tidak nyaman/nyeri saat leher difleksikan,
maka kaku kuduk dinyatakan positif
Pemeriksaan Tanda Brudzinski I

13. Posisikan pasien terlentang (supinasi) di atas tempat tidur tanpa


bantal
14. Posisikan satu tangan pemeriksa di bawah kepala pasien dan tangan
lain di atas dada pasien
15. Lakukan fleksi pada leher pasien ke arah dada secara pasif
16. Apabila terdapat fleksi pada sendi panggul dan sendi lutut kedua
tungkat, maka tanda Brudzinski I dinyatakan positif
Pemeriksaan Tanda Brudzinski II

17. Posisikan pasien terlentang (supinasi) di atas tempat tidur tanpa


bantal
18. Tungkai kiri pasien lurus
19. Fleksikan tungkai kanan secara pasif pada sendi panggul
20. Apabila tungkai kiri ikut fleksi, maka tanda Brudzinski II dinyatakan
positif
Tanda Kernig

21. Posisikan pasien terlentang (supinasi) di atas tempat tidur tanpa


bantal
22. Fleksikan tungkai bawah pada sendi panggul hingga tegak lurus (900)
23. Esktensikan tungkai bawah pada sendi lutut. Dalam keadaan normal,
sendi lutut dapat diekstensikan hingga 1350
24. Apabila saat ekstensi sendi lutut terdapat hambatan atau
menyebabkan nyeri, maka tanda kernig dinyatakan positif.
SKOR TOTAL

Nilai = Skor Total x 100 =


48

Anda mungkin juga menyukai