Anda di halaman 1dari 8

1

MODUL KETRAMPILAN KLINIK


BLOK 3.6

PEMERIKSAAAN MENGINGEAL SIGN & PEMERIKSAAN


TANDA IRITASI RADIX PADA DAERAH VERTEBRALIS

Tim Penyusun

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2019

2
PEMERIKSAAAN MENGINGEAL SIGN & PEMERIKSAAN
TANDA IRITASI RADIX PADA DAERAH VERTEBRALIS
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemeriksaan meningeal sign dan pemeriksaan tanda iritasi radix pada
daerah vertebralis
2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan meningeal sign dan pemeriksaan neurologis
pada kasus low back pain

TINJAUAN PUSTAKA

Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter (lapisan
dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai
jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial. Saluran nafas merupakan port
d’entree utama pada penularan penyakit ini. Bakteri-bakteri ini disebarkan pada orang lain
melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk
secara hematogen (melalui aliran darah) ke dalam cairan serebrospinal dan
memperbanyak diri didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput otak
dan otak.
Tanda-tanda perangsangan selaput otak:
1. Kaku kuduk
Pastikan bahwa penderita tidak ada cedera servikal kemudian letakkan tangan kiri
dibawah kepala pasien. Menggoyangkan kepala pasien ke kanan dan ke kiri.
Memfleksikan maksimal kepala ke anterior, sampai dagu menyentuh dada. Hasil positif
apabila dagu tidak dapat menyentuh dada.
2. Brudzinski’s sign
a. Neck sign
Memfleksikan kepala secara pasif hingga dagu menyentuh sternum. Hasil positif bila
gerakan fleksi pasif tersebut disusul dengan gerakan fleksi reflektoris di sendi lutut
dan panggul kedua tungkai.
b. Leg sign
Penderita terlentang dan dilakukan fleksi pasif pada salah satu panggul (salah satu
tungkainya dapat diangkat pada sikap lurus di sendi lutut dan ditekukkan di sendi
panggul. Hasil positif jika tungkai kontralateral timbul fleksi reflektoris di sendi lutut
dan sendi panggul
c. Cheek sign
Penekanan pada pipi kedua sisi tepat dibawah os zigomatikum akan disusul gerakan
fleksi reflektoris keatas sejenak dari kedua lengan

3
d. Symphisis sign
Penekanan pada simfisis pubis akan disusul dengan timbulnya gerakan fleksi
reflektoris pada kedua tungkai di sendi lutut dan panggul. Syarat dilakukan tes ini
adalah kandung kemih kosong dan tidak ada fraktur pada os.coxae
3. Kernig’ sign
Penderita terlentang, pemeriksa menekuk tungkai atas penderita sehingga paha
penderita tegak lurus terhadap tubuh kemudian tungkai bawah penderita diluruskan di
sendi lutut. Gerakan ini akan mendapat tahanan dan sekaligus membangkitkan nyeri
pada otot biseps femoris. Hasil positif apabila ekstensi lutut tidak mencapai 135° oleh
karena nyeri dan spasme otot paha sedangkan tungkai sisi kontralateral fleksi di lutut
dan panggul secara reflektoris.

Cervical syndrome adalah sindrome atau keadaan yang ditimbulkan oleh adanya iritasi atau
kompresi pada radiks saraf servikal ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher yang
dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terganggu. Rasa nyeri yang
dijalarkan tersebut disebut nyeri radikuler artinya bahwa rasa nyeri tersebut berpangkal
pada tempat perangsangan dan menjalar ke daerah persarafan radiks yang terkena.
Daerah ini sesuai dengan kawasan suatu dermatom. Untuk mengetahui adanya nyeri di
tengkuk yang mungkin bersifat radikuler dapat dikerjakan tes-tes sebagai berikut:
4. Tes Kompresi Lhermitte
Pada pasien yang duduk dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi :
miring kanan, miring kiri, tengadah dan menunduk. Hasil tes dinyatakan positif bila
pada penekanan tersebut dirasakan adanya nyeri yang dijalarkan
5. Tes Valsava
Pada pasien yang duduk, penderita disuruh mengejan dengan epiglottis menutup
(penderita disuruh menahan napas). Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri yang
ditimbulkan
6. Tes Naffziger
Kedua vena jugularis ditekan dan penderita diuruh mengejan. Dengan ini tekanan
intrakranial ditingkatkan yang akan diteruskan ke sepanjang rongga arakhnoidal medula
spinalis. Jika terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis maka radiks yang
terbentang atau teregang mendapat perangsangan pada saat tes dikerjakan. Oleh
karena itu akan timbul rasa nyeri yang dijalarkan melintasi kawasan dermatomnya.

Low back pain (LBP) / nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang cukup sering
muncul di pelayanan kesehatan. Low back pain disebabkan oleh berbagai hal. Sebab
terbanyak kasus low back pain meliputi trauma muskuloskeletal, penyakit degeneratif,
hernia nukleus pulposus (HNP), dan stenosis spinalis. Penyebab lain yang dapat
mengakibatkan low back pain yaitu keganasan, infeksi tulang belakang, spondilitis dan
nyeri alih dari organ-organ viseral. Penegakan diagnosis pada kasus LBP memerlukan
pemeriksaan yang sistematis. Anamnesis dan pemeriksaan fisik merupakan langkah awal
yang sangat menentukan ketepatan penegakan diagnosis pada pasien LBP.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis LBP antara lain :

4
1. inspeksi tulang belakang : mengamati ada/tidaknya ketidaknormalan kurvatura
vertebrae.
2. observasi cara berjalan pasien : diamati pada saat berjalan
3. Observasi posisi duduk pasien
4. palpasi / perkusi vertebra
5. range of motion
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan fisik diatas, dapat dilakukan beberapa tes yang
dapat membantu mengarahkan diagnosis nyeri punggung bawah
1. Tes Patrick
Penderita posisi terlentang, tumit atau maleolus externus tungkai yang sakit diletakkan
diatas lutut tungkai yang lain ( fleksi, abduki, eksorotasi) kemudian dilakukan penekanan
pada lutut yang difleksikan tersebut. Hasil positif apabila nyeri pada sendi panggul yang
terkena penyakit
2. Tes Kontra Patrick
Penderita terlentang, tungkai yang sakit dilipat, endorotasi dan adduksi kemudian
dilakukan penekanan pada lutut tungkai tersebut sejenak. Hasil positif apabila nyeri
pada sendi sacroiliaka
3. Tes Laseque
Angkat tungkai pasien dalam keadaan lurus. Untuk menjamin lurusnya tungkai maka
tangan si pemeriksa yang satu mengangkat tungkai dengan memegang pada tumit
pasien, sedangkan tangan lain pemeriksa memegang serta menekan pada lutut pasien.
Fleksi pasif tungkai dalam keadaan lurus di sendi panggul menimbulkan peregangan
nervus ischiadikus. Apabila salah satu radiks yang menyususn nervus ischiadikus
mengalami penekanan, pembentangan dan sebagainya karena HNP atau tumor kanalis
vertebralis maka tes laseque membangkitkan nyeri yang berpangkal pada radiks yang
terkena dan menjalar sepanjang perjalanan perifer ischiadikus

DAFTAR PUSTAKA

1. Lumbantobing, S.M. dr. DR. Prof. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. FK
UI. 2008
2. Sidharta P. Pemeriksaan Neurologis Dasar. PT. Dian Rakyat . 1999

ALAT DAN BAHAN

1.Bed Periksa
2.Lampu/penerangan yang cukup

5
PEMERIKSAAN MENINGEAL SIGN & PEMERIKSAAN TANDA IRITASI RADIX PADA DAERAH VERTEBRALIS

Pemeriksaan Meningeal sign


Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Melakukan anamnesis seperlunya
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
4 Meminta penderita untuk posisi tiduran
Kaku kuduk
5 Pastikan tidak ada cedera servikal
6 Letakkan tangan kiri dibawah kepala pasien
7 Menggoyangkan kepala pasien ke kanan dan ke kiri
8 Memfleksikan maksimal kepala ke anterior, sampai dagu
menyentuh dada
9 Melaporkan hasil pemeriksaan
Brudzinski’s Sign
Neck Sign
10 Memfleksikan kepala secara pasif hingga dagu menyentuh
sternum
11 Melaporkan hasil pemeriksaan
Leg Sign
12 Mengangkat salah satu tungkai dalam sikap lurus pada
sendi lutut dan kemudian ditekukkan pada sendi panggul
13 Melaporkan hasil pemeriksaan
Cheek Sign
14 Menekan pipi kedua sisi tepat di bawah os.zigomatikum
15 Melaporkan hasil pemeriksaan
Symphisis Sign
16 Pastikan kandung kemih kosong dan tidak ada fraktur pada
os.coxae
17 Menekan pada simfisis pubis
18 Melaporkan hasil pemeriksaan
Kernig’s Sign
19 Memfleksikan sendi panggul 90°
20 Mengekstensikan sendi lutut
21 Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna

Nilai = Total skor (…….) x 100 %

6
42
Purwokerto, ……………2015
Evaluator

Pemeriksaan Tanda Iritasi Radix Pada Daerah Vertebralis


Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Melakukan anamnesis seperlunya
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
4 Meminta penderita untuk posisi tiduran
Tes Patrick
5 Meletakkan maleolus eksterna tungkai yang sakit pada
lutut tungkai lainnya
6 Melakukan penekanan pada lutut yang difleksikan
7 Melaporkan hasil pemeriksaan
Tes Kontrapatrick
8 Mengendorotasikan & mengaduksikan tungkai yang sakit
9 Menekan sejenak sendi lutut tungkai yang sakit
10 Melaporkan hasil pemeriksaan
Tes Laseque
11 Mengangkat tungkai pasien dalam keadaan lurus dengan
cara tangan kanan pemeriksa memegang tumit pasien
12 Memfiksasi lutut pasien dengan tangan kiri
13 Melaporkan hasil pemeriksaan
Tes Naffziger
14 Menekan kedua vena jugularis dan penderita disuruh
mengejan
15 Melaporkan hasil pemeriksaan
Tes Valsava
16 Meminta penderita posisi duduk
17 Meminta pasien untuk mengejan sewaktu pasien menahan
napas
18 Melaporkan hasil pemeriksaan
Tes Kompresi Lhermitte
19 Melakukan kompresi pada kepala penderita dalam
berbagai posisi miring kanan, miring kiri, tengadah,
menunduk
20 Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = tidak dilakukan/disebut sama sekali
1 =dilakukan tapi kurang sempurna
2 =disebut/ dilakukan dengan sempurna

Nilai = Total skor (…….) x 100 %


40

7
Purwokerto, ……………2015
Evaluator

……………………………

Anda mungkin juga menyukai