Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR.

CLINICAL SKILL TRAINING


Pemeriksaan Refleks Patologi

Nama : Andi Mutiah Armus

NIM : 70700121010

Pembimbing :
dr. Rauly Ramadhani, M.kes

Supervisor:
dr.Lilian Triana Limoa, Sp.S

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN
2021
PEMBAHASAN

1. Definisi Refleks Patologis

Refleks patologis adalah refleks-refleks yang tidak dapat dibangkitkan pada


orang-orang yang berada dalam keadaan sehata, keculi pada bayi dan anak kecil.
Kebanyakan merupakan gerakan reflektorik defensif atau postural yang pada orang
dewasa sehat terkelola dan ditekan oleh aktivitas susunan piramidal. Untuk bayi dan
anak kecil memiliki susunan piramidal masih belum terbentuk sempurna sehingga
pemeriksaan refleks patologis akan memperlihatkan hasil yang positif.

Jika pemeriksaan refleks patologis pada orang dewasa didapatkan hasil positif
maka dapat menginterpretasikan bahwa adanya tanda lesi Upper Motor Neuron
(UMN). Adapun manifestasi dari kalainan atau lesi UMN ini adalah Tonus
meningkat (hipertoni), refleks fisiologis meningkat, dan refleks patologis positif,
serta lokasi lesinya sistem saraf pusat yaitu pada korteks serebri, midbrain, dan
medulla spinalis. Adapun kondisi kondisi yang dapat mengakibatkan gejala dan
kelainan ini adalah tumor, perdarahan, dan juga infeksi pada sistem saraf pusat.
2. Jenis dan Prosedur Pemeriksaan Refleks Patologis
a. Refleks Hoffman dan Tromner

Pemeriksaan refleks ini adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat


respon dari traktus kortikospinalis. Pada hasil pemeriksaan refleks ini didapatkan
positif maka mengindikasikan bahwa adanya lesi dari sistem kortikospinal diatas
segmen servikal 5 atau 6. Untuk hasil pemeriksaan dikatakan positif bila timbul
gerakan fleksi pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari-jari lainnya.
Adapun prosedur pemeriksaan atau langkah-langkah pemeriksaan dari
refleks ini adalah sebagai berikut :

1) Pemeriksaan refleks hoffman

a) Jari tengah pasien di setengah fleksikan menggunakan satu tangan


pemeriksa
b) Tangan pemeriksa yang satunya dengan cepat dan kuat menekan atau
menjentikkan jari tengah pasien pada bagian kukunya
c) Lihat pergerakan jari jari pasien yang lain.

2). Pemeriksaan refleks tromner


a) Pemeriksa memegang tangan pasien secara rileks pada falang proksimal jari
tengah menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
b) Dengan jari tengah tangan lainnya pemeriksa mengetuk perukaan volar
falang distal jari tengah.
c) Perhatikan respon atau refleks yang terjadi pada jari tangan pasien.
.
b. Pemeriksaan Babinski

Refleks ini dilakukan dengan menggoreskan ujung palu refleks pada telapak
kaki pasien. Interpretasi dari pemeriksaan refleks babinski positif bila ada Respon
dorsofleksi ibu jari yang disertai pemekaran jari jari lain. Adapun langkah langkah
pemeriksaannya adalah sebagai berikut :

1) Pasien biasanya disuruh untuk berbaring dan meluruskan kedua kakinya.


2) Ujung palu refleks digoreskan pada telapak kaki pasien dari bagian tumit
lateral menuju ke bagian dekat kelingking.
3) Setelah hampir sampai ke kelingking goresan dibelokkan ke medial.
4) Perhatikan refleks pada jari jari kaki pasien.

c. Pemeriksaan Chaddock

Refleks ini adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melakukan


penggoresan pada bagian bawah melleolus lateral pada kaki pasien. Pemeriksaan ini
dikatakan positif apabila terdapat respon pada ibu jari kaki berupa dorsofleksi yang
disertai dengan pemekaran jari jari yang lain. Adapun langkah langkah pemeriksaan
dari pemeriksaan refleks ini adalah sebagai berikut :

1) Pasien disuruh berbaring dengan posisi kaki tidak di tekuk (lurus)


2) Dilakukan penggoresan pada malleolus kaki bagian lateral menggunakan
ujung palu refleks.
3) Goresan dilakukan dari bagian proksimal ke bagian distal dari malleolus.
4) Perhatikan gerakan jari jari kaki.

d..Pemeriksaan oppenheim

Pemeriksaan ini berbeda dengan peeriksaan refleks sebelumnya yang


menggunakan palu refleks tapi pada pemeriksaan ini hanya menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari dari pemeriksa. Pemeriksaan oppenheim positif jika ada respon
dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai pemekaran jari jari kaki yang lain. Adapun
langkah langkah dari pemeriksaan refleks oppenhei ini adalah sebagai berikut :
1) Pasien disuruh berbaring dengan posisi kaki lurus.
2) Ibu jari dan jari telunjuk pemeriksa melakakuan pengurutan dari atas
kebawah dengan satu kali gerakan.
3) Perhatikan respon dari jari jari kaki pasien
e.Pemeriksaan Gordon

Pemeriksaan ini dilakukan dengan pemijatan pada otot betis pasien. Pemeriksaan ini
dikatakan positif jika terjadi gerakan dorsofleksi pada ibu jari yang disertai dengan
pemekaran jari-jari kaki lainnya.
1) Pasien disuruh berbaring dengan kaki lurus.
2) Pemeriksa melakukan pemijatan/penekanan pada otot betis
pasien dengan menggunakan 2 tangan.

3) Perhatikan refleks yang timbul pada jari jari kaki pasien.

F. Pemeriksaan refleks rossolimo dan mendel bechterew

Pemeriksaan refleks ini adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan


pengetukan alas dan punggung kaki dengan menggunakan palu refleks. Hasil
pemeriksaan dikatakan positif apabila timbul fleksi plantar jari-jari kaki nomor 2
sampai nomor 5. Adapun langkah langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut :

1) Refleks rosolimo
a) Pasien disuruh berbaring dengan posisi kaki lurus.
b) Pemeriksa melakukan pengetukan pada daerah kaki bagian plantar kaki
pasien dengan palu refleks
c) Perhatikan gerakan jari jari kaki pasien.
2) Refleks mendel bechterew
1. Pasien disuruh berbaring dengan posisi kaki lurus.
2. Pemeriksa melakukan pengetukan pada daerah dorsal kaki pada daerah kulit
yang menutupi tulang kuboid dengan menggunakan palu refleks.
3. Perhatikan jari-jari kaki pasien

g.Pemeriksaan refleks Schaefer

Pemeriksaan ini memiliki inerpretasi hasil positif yang sama dengan hasil
pemeriksaan positif dari refleks babinski yaitu berupa gerakan dorsofleksi pada ibu
jari yang disertai dengan pemekaran dari jari-jari kaki pasien yang lain. Adapun
langkah-langkah pemeriksaan dari pemeriksaan refleks ini adalah sebagai berikut :

1) Pasien disuruh berbaring dengan posisi kaki pasien lurus.


2)Pemeriksa melakukan penekanan/pencubitan/pemijatan pada tendon
achilles pasien
3)Perhatikan gerakan jari-jari kaki pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mirawati, Diah Kurnia, dkk. 2017. Pemeriksaan Neurologi. Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Tini Kumara. 2016. Respon Traktus Kortikospinalis (Piramidal),

Reflek Automatisasi Spinal, Reflek Postural dan Righting Reflex.

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3. Husni Amin. 2015. Sine Motu, Vita Est Sine Laetitia. Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro.

4. Yanuarita, Arief, Arum K. Buku Ajar Sistem Syaraf. Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. 2015.

5. Priguna Sidharta. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta:

Dian Rakyat. 2012.

6. Dewanto G, Suwono WJ, Riyanto B, Turana Y. Panduan Praktis

Diagnosis Dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Cetakan Ke-1. Jakarta:

EGC; 2009.

7. Lumbantobing SM Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental.

Jakarta:Balai Penerbit FK UI.2013.

8. Ashari Bahar, Devi Wuysang. Pemeriksaan Neurologik Lainnya.

Makassar : Departemen Neurologi UNHAS. 2017.

9. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Keterampilan

Klinis di Fasilitas Pelayanan Primer. Jakarta: IDI. 2017.


10. New Jersey Departement of Health and Senior Services. Di akses

tanggal 25 Mei 2020. Available from http://www.nj.gov/health/

Anda mungkin juga menyukai