Anda di halaman 1dari 15

HOMEOPATI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif


Dosen Pengampu: Rudy Alfiansyah, S.Kep., Ns., M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok IX
Firda Tristyanti (KHGC 16003)
Maspupah Fauziah (KHGC 16008)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA GARUT


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh
Bapak Rudy Alfiansyah, S.Kep., Ns., M.Pd tentang Homeopati.
Tak lupa juga shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dari
sebelumnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita
semua.

Garut, 19 November 2018

Kelompok IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Homeopati.
B. Pengertian Homeopati.
C. Prinsip-Prinsip Homeopati.
D. Jenis-Jenis Homeopati.
E. Pengembangan Homeopati.
F. Penggunaan Homeopati.
G. Bahan-Bahan Alami Homeopati.
H. Penelitian Homeopati.
I. Uji Klinis Homeopati.
J. Perkembangan Homeopati di Indonesia.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Homeopati adalah sistem pengobatan yang melibatkan terapi individu dengan zat
yang sangat diencerkan, diberikan terutama dalam bentuk tablet, dengan tujuan
memicu sistem alami tubuh untuk penyembuhan. Seperti yang kita tahu masyarakat di
Indonesia khususnya lebih mengenal kepada sistem pengobatan ilmiah atau obat –
obatan bahan kimia, karena di Indonesia masyarakat lebih percaya kepada pengobatan
tersebut sehingga pengobatan lain yang sesungguhya dapat digunakan dengan praktis
dan dapat di peroleh dengan mudah terlupakan, seperti pengobatan homeopati ini.
Pengobatan homeopati menggunakan alternatif pengobatan dengan menggunkan
obat – obatan yang dapat diserap habis oleh tubuh, sehingga kemungkinan kecil untuk
terjadi efek samping. Pengobatan ini juga lebih memperhatikan jenis peyakit yang
kaitannya dalam penggunaan pengobatannya menggunakan obat – obatan yang
berhubungan erat dengan penyebab penyakitnya dan obat yang di gunakan lebih
kepada unsur alam, sehingga sangat mudah di cerna di dalam tubuh. Sedangkan
pengobatan menggunakan obat – obatan barat, obat – obatan yang digunakan semua
menggunakan bahan – bahan kimia yang telah di ramu oleh ahlinya, namun obat –
obatan yang berasal dari bahan bahan kimia tersebut tetap tidak akan habis atau larut
di cerna seluruhnya di dalam tubuh manusia. Terkadang dapat menyebabkan efek
samping terhadap pengguna obat – obatan dengan bahan kimia ini, seperti
ketergantungan dan lain sebagainya bahkan sampai dapat menyebabkan kematian
dengan penggunaan obat – obatan bahan kimia yang berlebihan atau di kenal degan
over dosis. Dengan ini kami mengangkat tema mengenai homeopati dengan maksud
untuk mengenalkan homeopai atau jenis pengobatan yang menggunakan unsur –
unsur alam yang mengutamakan kesehatan dan memperhatikan efek samping dari
pengobatannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah homeopati?
2. Apa pengertian homeopati?
3. Bagaimanakah prinsip – prinsip homeopati?
4. Apa sajakah jenis – jenis homeopati?
5. Bagaimanakah pengembangan homeopati?
6. Bagaimanakah penggunaan homeopati?
7. Apa sajakah bahan – bahan alami homeopati?
8. Bagaimanakah penelitian homeopati?
9. Bagaimanakah uji klinis homeopati?
10. Bagaimanakah perkembangan homeopati di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan sejarah homeopati.
2. Menjelaskan pengertian homeopati.
3. Menjelaskan prinsip – prinsip homeopati.
4. Menjelaskan jenis – jenis homeopati.
5. Menjelaskan pengembangan homeopati.
6. Menjelaskan penggunaan homeopati.
7. Menjelaskan bahan – bahan alami homeopati.
8. Menjelaskan penelitian homeopati.
9. Menjelaskan uji klinis homeopati.
10. Menjelaskan perkembangan homeopati di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH HOMEOPATI
Prinsip dasar homeopati sebagai sistem pengobatan awalnya diperkenalkan oleh
seorang tabib Hoppocrates (300 SM) yang dikenal dengan prinsip The Father of
Medicine. Ia menulis bahwa melalui zat yang sama penyakit dapat ditimbulkan dan
melalui zat yang sama penyakit dapat disembuhkan. Penemuan Hippocrates
ditemukan kembali oleh Samuel Hahnemann, seorang dokter kebangsaan Yunani yang
lahir pada 10 April 1753 dan wafat pada 2 Juli 1843, dengan julukan bapak
homeopati.
Sistem pengobatan homeopati berawal dari ketidakpuasan Samuel Hahnemann
dengan sistem pengobatan alopati yang sudah dia tekuni sejak masa pendidikannya di
Fakultas Kedokteran di Jerman. Dia menganggap obat yang diberikan kepada orang
sakit mempunyai efek samping karena mengandung zat kimia yang membahayakan
bagi tubuh.
Pada tahun 1790 Dr.Hahnemann menterjemahkan sebuah buku berbahasa Inggris
karangan Dr.Cullen yang berjudul Cullen’s Materia Medika ke dalam Bahasa Jerman.
Dia menemukan teori yang berhubungan dengan aksi kulit pohon kina dalam
mengatasi malaria. Dia tertarik untuk mengkaji penemuan tersebut, kemudian kulit
pohon kina dimakannya, alhasil dia terkena gejala malaria. Kemudian
dipotentisasikannya kulit pohon kina dan kembali dimakannya. Ternyata gejala
malarianya pun sembuh. Akhirnya kajian demi kajian dia lakukan dan terus diujikan
pada dirinya sendiri. Hasilnya membuatnya puas dan semakin yakin dengan apa yang
sudah dia temukan.
Selama enam tahun dia bereksperimen, barulah tahun 1796 dia
mengkonfirmasikan dan mempublikasikan hasil eksperimennya. Pada awal tahun
1800 Samuel Hahnemann telah membuktikan bahwa obat – obatan yang dihasilkan
dari dosis yang kecil mampu menyembuhkan penyakit yang diderita manusia
mengikuti apa yang dinamakan sebagai undang – undang keserasian (similar similibus
curentur) dan menamakan sistem pengobatannya dengan nama homeopati.
B. PENGERTIAN HOMEOPATI
Homeopati berasal dari bahasa Greek, Yunani kuno, homeos yang bermakna
serupa dan pathos yang berarti penyakit. Homeopati adalah sebuah seni penyembuhan
yang didasarkan pada hukum persamaan dengan tujuan memberikan kesembuhan
yang sebenar – benarnya.
Homeopati merupakan praktik pengobatan yang berbasis pada keyakinan kalau
kesehatan adalah masalah keseimbangan dan keselarasan. Menurut Samuel Christian
Friedrich Hahnemann (1755 – 1843), perintis homeopati, roh manusialah yang
melakukan penyembuhan dan penyelarasan tersebut. Dengan kata lain, jiwa manusia
yang melakukan penyembuhan.

C. PRINSIP HOMEOPATI
Homeopati percaya bahwa kesehatan yang baik berasal dari keseimbangan antara
pikiran dan tubuh, yang dikelola oleh kekuatan vital yang mengatur kemampuan
penyembuhan tubuh.
Konsep vitalistik ilmu pengetahuan telah ada selama bertahun – tahun pada saat
Hahnemann mengembangkan teori – teorinya dengan dua prinsip utama yaitu:
1. Prinsip serupa (like cures like atau similia similibus curentur)
Artinya serupa menyembuhkan yang serupa. Maksudnya bahwa bahan yang
digunakan untuk menyembuhkan orang yang sakit adalah bahan yang telah
dipotentisasikan. Apabila bahan obat yang telah dipotentisasikan tersebut diberikan
pada orang yang sehat akan menampakkan gejala yang sama dengan gejala yang ada
pada orang sakit. Contoh, Allium Cepa (bawang merah), apabila kita iris, dia akan
menyebabkan mata merah dan hidung berair. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa bawang merah adalah obat yang tepat untuk orang yang mengalami gejala
mata merah dan hidung berair. Contoh lain, buah durian. Apabila kita makan buah
durian terlalu banyak, maka tubuh kita akan panas, dan untuk menghilangkan panas
tersebut, kita minum air dari kulit durian tersebut.
2. Prinsip pengenceran (hukum dosis minimum)
Bahwa semakin rendah dosis obat maka semakin besar efektivitasnya. Dalam
homeopati, zat diencerkan secara bertahap. Proses ini disebut sebagai potentization
dan diyakini untuk menghantarkan beberapa bentuk informasi atau energi dari
pengenceran akhir senyawa asli. Kebanyakan obat homeopati sangat encer, namun
dalam homeopati diyakini bahwa senyawa yang encer tersebut memberikan esensi
yang merangsang tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

D. JENIS – JENIS HOMEOPATI


Berbagai kebiasaan resep telah berkembang di berbagai negara yang berbeda atau
pada waktu yang berbeda. Sebuah divisi konseptual yang jelas telah muncul membagi
dua praktek homeopati yaitu klasik dan kompleks. Homeopati klasik umumnya
melakukan pengobatan tunggal sesuai dengan tipe pasien dan gambaran gejala serta
satu obat homeopati pada suatu waktu untuk mengerti dengan jelas efek dari obat
yang pada organisme.
Pada kasus penyakit akut atau cedera, di mana gejala fisik jauh lebih besar
daripada gejala emosional dan lainnya akan diambil pendekatan yang lebih pragmatis
yaitu dengan menggunakan kombinasi obat dalam potensi rendah. Jadi, misalnya lima
atau enam obat diketahui membantu untuk influenza akan digabungkan dalam satu
tablet tunggal. Ini adalah pendekatan kompleks berdasarkan teori homeopati Inggris
Dr.Richard Hughes.

E. PENGEMBANGAN HOMEOPATI
Eksperimen pertama Hahnemann pada dirinya sendiri bisa dibilang merupakan
beberapa percobaan medis awal. Penelitian medis kemudian berkembang menjadi
lebih jauh lagi dengan melakukan pengujian efektivitas homeopati secara klinis
dengan disertai gambaran yang lengkap dimulai pada akhir 1980an.
Penelitian tentang homeopati mendapatkan dukungan biaya dari perusahaan obat
yang berinvestasi di dalamnya, kemudahan akses ke fasilitas penelitian universitas,
rumah sakit, namun ternyata sulit untuk melakukan penelitian homeopati karena pada
kenyataan bahwa homeopati begitu bergantung pada keahlian dan penilaian praktisi
dalam menilai obat yang sesuai untuk pasien. Salah satu isu yang paling penting yang
akan dibahas dalam uji coba adalah pengaruh efek placebo. Penelitian – penelitian
tentang homeopati mulai berkembang dimulai pada tahun 1986 oleh Dr D. Taylor –
Reilly yang memberikan hasil bahwa pemberian homeopati secara signifikan
menunjukkan peningkatan dibandingkan respon placebo.

F. PENGGUNAAN HOMEOPATI
Homeopati mengobati seseorang berdasarkan riwayat kesehatan genetik, gejala
fisik, emosional dan mental saat ini. Sistem pengobatan ini bersifat individual atau
disesuaikan pada masing – masing orang, sehingga tidak jarang ditemukan orang lain
dengan kondisi yang sama tetapi menerima perlakuan yang berbeda. Obat homeopati
berasal dari bahan alami yang berasal dari tanaman, mineral atau hewan. Obat – obat
ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan mulai dari pencegahan
hingga pengobatan seperti alergi, sindrom asma, kelelahan kronis, depresi, gangguan
pencernaan, infeksi telinga, sakit kepala dan ruam kulit.
Penggunaan obat homeopati dalam klinik diatur sesuai dengan pedoman
Pharmacopeia Homeopathic Amerika Serikat (HPUS). Obat homeopati diatur dengan
peraturan yang sama seperti obat OTC. Namun, karena obat homeopati mengandung
zat aktif yang sangat sedikit atau hampir tidak ada, maka obat homeopati tidak harus
menjalani pengujian khasiat dan keamanan seperti obat OTC baru. FDA tidak
mengharuskan obat homeopati memenuhi standar formal tertentu untuk kekuatan,
kemurnian dan kemasan. Label pada obat harus menyertakan setidaknya satu indikasi
utama, daftar bahan, pengenceran dan petunjuk keselamatan. Obat homeopati yang
dapat digunakan untuk mengobati penyakit serius seperti kanker maka penjualannya
memerlukan resep dokter, sedangkan obat homeopati yang digunakan untuk
mengobati masalah kesehatan yang ringan seperti flu atau sakit kepala dapat dijual
tanpa resep dokter.
Beberapa uji perbandingan efektivitas penggunaan obat homeopati dan obat
konvensional memberikan hasil yang menarik. Beberapa di antaranya adalah :
1. Harga obat homeopati cenderung murah dari pada obat konvensional.
2. Obat – obatan homeopati tidak diujicobakan pada hewan, melainkan langsung
diujicobakan pada manusia.
3. Obat konvensional memiliki efek samping misalnya nyeri, sedangkan obat
homeopati tidak karena menyeimbangkan kondisi homeostasis atau upaya mencapai
kondisi ideal seseorang.
4. Obat homeopati bersifat individual dan tidak memisahkan antara kondisi fisik
maupun mental pasien, namun obat konvensional umumnya akan diberikan untuk
mengatasi gejala yang sama meski bisa jadi kondisi pasien tersebut berbeda satu sama
lain.

G. BAHAN – BAHAN ALAMI HOMEOPATI


Bahan alami yang digunakan pada obat – obatan homeopati berasal dari
tumbuhan, hewan dan mineral. Berikut beberapa bahan yang sering dipakai dan
khasiatnya seperti yang dikumpulkan oleh Ikatan Homoeopath Indonesia (IHI) dalam
buku Selayang Pandang Homoeopathic :
1. Allium Cepa
Allium Cepa termasuk famili liliceae yang di Indonesia dikenal dengan nama
bawang merah. Bawang merah sudah digunakan sebagai obat sejak ratusan tahun
silam. Dalam pengobatan homeopati bisa diindikasikan untuk bersin – bersin, batuk,
mata dan hidung berair dan demam.
2. Anacardium
Anacardium termasuk famili anacardiaceae. Tanaman ini banyak dibudidayakan
sebagai tanaman buah. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai jambu monyet atau
jambu mete atau jambu mede atau gaju. Bahan ini diindikasikan bagi pengobatan
fobia, nervous, daya ingat menurun, cemas, berkhayal, sakit otot, lepra dan penyakit
kulit.
3. Cinnamomum Cassia
Cinnamomum termasuk famili lauraceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh di Indonesia
dan sudah lama digunakan sebagai rempah – rempah. Nama lain dari cinnamomum
adalah chinase kaneel atau bastrad cinnamomum atau kayu manis Cina.
Penggunaannya dalam homeopati diindikasikan untuk nyeri haid, tidak datang haid,
rematik, epilepsi dan darah tinggi.
4. Apis Millefica
Dalam sejarah peradaban manusia, Apis Millefica atau yang sering dikenal sebagai
lebah madu (honey bee) sudah digunakan untuk berbagai keperluan sejak sekitar
9.000 tahun yang lalu. Lebah madu dapat diindikasikan untuk luka terbakar, bengkak
dan beberapa reaksi alergi.
5. Tarentula Hispanica
Tarentula yang merupakan laba – laba besar beracun terdapat di Eropa Selatan. Nama
tarentula diambil dari Tarenta, suatu pelabuhan di kali Tungga yang dihubungkan
dengan kalajengking. Meskipun tidak mematikan, sengatannya sangat berbahaya.
Nama lain dari tarentula adalah wolf spider, spanish spider dan hunting spider. Bisa
tarantula diindikasikan untuk anak hiperaktif, tidak dapat istirahat dan kelainan
jantung.
6. Kali Bichromicum (Potassium bichromate)
Kali Bichromicum merupakan mineral yang sangat korosif (membuat karat) dan
beracun. Dalam dunia industri, zat ini digunakan sebagai pewarna tekstil, fotografi,
dan komponen baterai listrik. Sebagai obat homeopati, mineral ini diteliti dan
dibuktikan serta dipublikasikan pertama kali pada tahun 1864. Mineral ini
diindikasikan untuk sinusitis, nyeri di akar hidung, nyeri di dahi, tonsil bengkak dan
kemerahan, flu yang sukar sembuh maupun keluhan pencernaan.

H. PENELITIAN HOMEOPATI
Penelitian ilmiah terhadap homeopati sulit dilakukan. Hal ini disebabkan karena
obat homeopati digunakan dalam konsentrasi yang sangat rendah (pengenceran ultra
tinggi atau UHDs), sehingga kadar obat di dalam darah tidak dapat langsung diukur
dan sulit untuk merancang sebuah penelitian. Selain itu, pengobatan homeopati
bersifat sangat individual (tergantung pada kondisi klinis tiap pasien) dan tidak ada
standar yang seragam untuk peresepan homeopati. Ratusan obat homeopati yang
berbeda dapat diresepkan dalam berbagai pengenceran yang berbeda untuk mengobati
ribuan gejala. Berbagai penelitian mengenai homeopati menyimpulkan bahwa
homeopati dapat digunakan sebagai pengobatan yang efektif pada kondisi tertentu.
Namun, beberapa penelitian individual, uji klinis dan penelitian laboratorium
melaporkan adanya efek positif yang unik dari obat homeopati.

I. UJI KLINIS
Uji klinis merupakan suatu pengujian yang dilakukan terhadap pasien untuk
membandingkan efek dari dua atau lebih pengobatan di bawah kondisi yang
terkontrol. Salah satu jenis uji klinis, yakni Randomised Controlled Trial (RCT)
dipertimbangkan sebagai standar emas oleh para ilmuwan sebagai suatu metode
penelitian untuk menetapkan efektivitas suatu pengobatan. RCT telah digunakan
untuk meneliti berbagai aspek homeopati, di antaranya adalah penelitian yang
membandingkan antara obat homeopati dengan plasebo. Penelitian ini dapat
memberikan suatu kesimpulan yang kuat dalam penggunaan obat homeopati.
Pada akhir tahun 2009, 142 Randomised Controlled Trial telah dipublikasikan
dalam artikel jurnal ilmiah, 74 di antaranya menghasilkan kesimpulan yang kuat di
mana 63 penelitian memberikan hasil positif pasien dengan pengobatan homeopati
memberikan efektivitas yang baik dibandingkan dengan pasien yang hanya diberikan
plasebo dan 11 penelitian lainnya memberikan efek negatif pasien dengan pengobatan
homeopati memberikan efektivitas yang lebih rendah daripada kelompok pasien
dengan plasebo. Berdasarkan Randomised Controlled Trial yang telah dilakukan, obat
homeopati memberikan efektivitas yang baik pada 75 kondisi medis spesifik (The
Society of Homeopaths 2011).

J. HOMEOPATI di INDONESIA
Di Indonesia pengobatan homeopati belum begitu populer. Padahal sebagai
gambaran, pengobatan dengan metode ini sudah digunakan di Amerika sejak seabad
lalu. Bahkan saat ini ada 22 institusi kedokteran resmi yang mempunyai pendidikan
homeopati di Amerika. Di antaranya Boston University, Michigan University dan
New York Medical College. Sedangkan Jerman sebagai negara asal homeopati sudah
mewajibkan mahasiswa kedokterannya untuk mempelajari ilmu ini 20% dari seluruh
kurikulum yang diajarkan.
Di Inggris sejak tahun 1968 homeopati sudah masuk dalam pelayanan kesehatan
secara resmi melalui 1968 Medicines Act. Food and Drug Administration sebagai
lembaga resmi yang mengeluarkan izin makanan dan obat di Amerika sudah mengatur
obat – obat homeopati mana yang harus diresepkan dokter dan mana yang bisa dibeli
bebas. Rumah sakit besar di dunia yang menggunakan homeopati sebagai landasan
pelayanannya antara lain The Royal London Homoeopathic Hospital, Lenin
Homoeopathic Moscow, Robert Borch Homoeopathic Hospital-Hamburg Germany,
Argentina National Homoeopathic dan masih banyak lainnya. Di negara – negara
maju, pengobatan homeopati sudah disinergikan dengan pengobatan konvensional.
Jadi, keduanya bisa sejalan untuk membantu kesembuhan pasien. Bidang – bidang
keilmuannya pun sudah dipelajari dan diteliti sedemikian rupa dan sangat ilmiah.
Dengan diresmikannya Ikatan Homeopati Indonesia (IHI) sebagai wadah yang
diakreditasi pemerintah, diharapkan pendirian Rumah Sakit Homeopati Indonesia
segera dirintis. Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan alternatif layanan
kesehatan. Sedangkan untuk sementara ini layanan yang ada baru sebatas pembelian
obat – obatan homeopati yang bisa diperoleh di apotek – apotek besar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Homeopati adalah seni penyembuhan yang didasarkan pada hukum persamaan
dengan tujuan memberikan kesembuhan yang sebenar – benarnya. Bahan alami yang
digunakan pada obat – obatan homeopati berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral.
Ada 2 prinsip jenis pengobatan homeopati yaitu serupa dan pengenceran serta klasik
maupun kompleks. Di dalam pengembangannya homeopati tidak berkembang dengan
baik karena adanya ketergantungan pada keahlian dan penilaian praktisi dalam
menilai obat yang sesuai untuk pasien. Untuk penggunaannya obat homeopati dalam
klinik diatur sesuai dengan pedoman Pharmacopeia Homeopathic Amerika Serikat
(HPUS). Penelitian homeopati sulit dilakukan karena obatnya berkonsentrasi yang
sangat rendah dan bersifat sangat individual juga tidak ada standar yang seragam
untuk peresepan homeopati. Uji klinis homeopati yakni Randomised Controlled Trial
(RCT). Di Indonesia sendiri homeopati tidak terlalu populer

B. SARAN
1. Sebaiknya kita menggunakan obat yang secara alami berasal dari lingkungan
sekitar seperti obat – obatan herbal dan berbagai macam jenis hewan dari pada obat
kimia karena banyak mengandung efek sampingnya.
2. Sebaiknya pengobatan homeopati dapat digunakan oleh para pembaca dan
menerapkannya baik pada diri sendiri, keluarga maupun memperkenalkannya pada
orang lain orang lain disamping pengobatan yang secara kimiawi.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Prayogi, Aan. 2012. Homeopati. Dimuat tanggal 5 September 2018.
Aanborneo.blogspot.com/2012/07/makalah-homeopati.html?m=1
http://www.HOMEOPATI-1.pdf
http://www.faktailmiah.com/2010/08/14/homeopati.html
http://www.homeopatiindonesia.com/info-7-apa-itu-homeopati.html
http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Homeopati-Sehat-Dengan-
Obat-Alami

Anda mungkin juga menyukai