Anda di halaman 1dari 7

Tui Na (baca twee nah ) adalah pijat ala Asia yang memerlukan teknik khusus yang telah

dipraktekkan di Tiongkok selama berabad-abad lamanya dan dikenal sebagai cara pijat
tertua. Seperti bentuk pengobatan tiongkok lainnya, teknik Tui Na dijelaskan dalam The
Yellow Emperor’s Classics of Internal Medicine yang ditulis sekitar 2.500 tahun lalu.
Diterjemahkan sebagai ‘dorong dan cengkeram’ dalam bahasa Tiongkok dan merupakan
pengobatan penting dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok.

Tui Na berbeda dengan pijat ala Swedia yang memijat jaringan dalam. Dua jenis pijat ini
sering dilakukan di Amerika Serikat. Pada waktu terapi Tui Na, hal pertama yang dilakukan
adalah berpakaian yang nyaman dan duduk di kursi atau berbaring di meja pijat. Terapis
tidak hanya menggunakan tangannya untuk memijat lengan, kaki dan punggung Anda tapi
juga menggunakan siku dan lututnya dalam pijatan yang bervariasi seperti kompresi,
menekan, meremas dan menepuk. Ada beberapa kesamaan antara Tui Na dan
acupressure (menggunakan tekanan sebagai pengganti jarum pada titik-titik akupunktur) di
mana kedua teknik memiliki tujuan yang sama – untuk merangsang titik akupunktur selama
pijat. Tujuan terapis Tui Na adalah untuk mendorong aliran Qi, menyeimbangkan energi
dan tentu saja, membantu Anda untuk mendapatkan hasil terapi yang terbaik.

Indikasi untuk penggunaan Tui Na


Tui Na membantu menghilangkan berbagai keluhan, termasuk leher, punggung, nyeri otot,
sembelit, nyeri pra-menstruasi dan kondisi lain di mana manipulasi tubuh dapat sangat
efektif.

Pada Tui Na sering terdapat pijatan yang kuat sehingga Anda merasa tidak santai seperti
pijat lainnya. Terapis Tui Na sering melakukan pijatan yang kuat dan lebih aktif daripada
yang Anda alami ketika pijat spa. Beberapa pasien merasa sakit setelah pijatan, tapi itu
biasanya tidak berlangsung lama. Tui Na dilakukan untuk pengobatan medis di rumah sakit
di Tiongkok dan pijatan ini membantu energi tak bergerak pada sendi dan otot menjadi
bebas mengalir.

Kontraindikasi
Jika pasien menderita kondisi tertentu, disarankan mereka untuk menghindari Tui Na,
seperti osteoporosis, patah tulang, penyakit menular, masalah kulit atau luka terbuka.

Saya telah memperoleh manfaat Tui Na dan menganggapnya sebagai terapi yang
berharga, tapi saya pribadi bukan terapis Tui Na yang berbakat. Saya merujuk kepada
terapis Tui Na lain jika pasien saya memiliki kondisi yang akan mendapat manfaat Tui Na
atau jika pasien tertarik dengan jenis pijat ini. (Epochtimes/Vivi/Yant)

Jennifer Dubowsky, LAc, adalah seorang ahli akupunktur berijin praktek di pusat Kota
Chicago, Illinois, Amerika Serikat sejak tahun 2002.
Apa itu Tui Na?
Tui na yang juga disebut tuina adalah pijat  terapeutik tradisional Cina yang dilakukan
bersamaan dengan pengobatan lainnya, seperti akupuntur  atau bekam . Tui na dapat
mengobati beragam jenis penyakit yang ditimbulkan oleh masalah pada chi.
Tui na sudah dipraktikan sejak zaman dinasti Ming, teknik ini kemudian diwariskan turun
temurun dan diadopsi oleh generasi modern. Praktisi tui na menguasai beragam teknik pijat
menggunakan tangan dan penerapan tekanan pada titik pijat untuk meredakan gejala,
mengobati penyakit, atau membantu memulihkan kesehatan pasien.

Siapa yang Perlu Menjalani Tui Na dan Hasil yang Diharapkan


Kesusastraan atau wacana mengenai prosedur tui na tidak menyebutkan dengan pasti
mengenai gejala atau penyakit yang tepat untuk menjalani prosedur ini. Namun, tui na bisa
diterapkan pada bayi dan anak, artinya prosedur ini dapat dijalani oleh orang-orang dengan
segala usia.

Dasar dari praktik tui na adalah prinsip Qi. Masyarakat Cina percaya bahwa Qi adalah tenaga
dalam pada setiap individu atau energi tak kasat mata yang menopang kehidupan. Qi mengalir
di tubuh manusia melalui titik akupuntur yang berbeda, biasanya berpasangan dan terletak di
seluruh sisi tubuh. Titik akupuntur dapat tersumbat, sehingga mengganggu aliran tenaga dan
keseimbangan chi, kemudian tumbuh menjadi penyakit atau menimbulkan nyeri.

Seperti pengobatan Cina lainnya, data ilmiah mengenai efektivitas dan keamanan tui na sangat
sulit ditemukan. Namun, pijatan diketahui sebagai salah satu teknik untuk melepaskan nyeri
dan meningkatkan mobilitas tubuh dengan cara melancarkan sirkulasi darah. Dengan cara ini,
tubuh akan mendapatkan lebih banyak zat gizi yang membantu proses pemulihan bagian yang
terluka atau terasa nyeri. Pijatan juga bersifat menenangkan karena mengendurkan otot-otot
yang tegang, khususnya pada bagian punggung atas, leher, dan pundak.

Cara Kerja Tui Na


Tui na merupakan teknik pengobatan yang murni menggunakan tangan, sehingga tidak
memerlukan sedasi atau anestesi. Prosedur ini biasanya dilaksanakan di klinik pengobatan
Cina secara rawat jalan.

Tui na dapat diselesaikan dalam setengah jam, dimulai dengan meminta pasien berbaring
tengkurap atau duduk tegap dengan mengekspos bagian tubuh yang akan diobati.

Praktisi tui na memberikan tekanan kuat pada tubuh pasien dengan menggunakan teknik
meremas, mengguncang dan menekan kulit. Titik akupuntur akan diberi tekanan dengan
tenaga yang lebih besar untuk melepaskan penyumbatan dan melancarkan aliran chi. Proses
ini diulang hingga prosedur selesai.

Kemudian, praktisi tui na akan menjadwalkan pasien untuk bertemu terapi pelengkap, seperti
akupuntur atau resep obat herbal.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Tui Na
Secara umum, pasien yang telah menjalani tui na akan merasa nyeri atau berat pada area pijat
karena kekuatan tekanan yang diberikan, namun rasa akan hilang dalam 24 jam.

Walaupun banyak pasien yang merasa sembuh dari nyeri kronis, pijat terapeutik ini tidak dapat
menghalau penyakit yang kambuh, bahkan dapat menimbulkan nyeri yang lebih hebat.
Pengobatan tradisional China telah berkembang selama ribuan tahun. Dalam praktiknya,
pengobatan tradisional China meliputi praktik pengobatan herbal, akupuntur, dan pijat Tui Na.
Pengobatan ini digolongkan dalam kedokteran timur, yang mana termasuk pengobatan
tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) dan Korea.

Filosofi pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa segala proses dalam tubuh manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Penyakit biasanya disebabkan oleh
ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh manusia. Gejala
ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, pengobatan, dan pencegahan penyakit.

Teori yang digunakan dalam pengobatan didasarkan pada beberapa acuan filsafat termasuk
teori Yin-yang, lima unsur (Wu-xing), sistem meridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ
Zang Fu, dan lainnya. Diagnosis dan penyembuhan dirujuk pada konsep tersebut.

Dalam perkembangannya pengobatan tradisional China tidak jarang berselisih dengan


kedokteran Barat, namun beberapa praktisi mengombinasikannya dengan prinsip kedokteran
berdasarkan pembuktian.

Namun pemerintah China sendiri pernah menolak dan mencabut perlindungan hukum pada
pengobatan klasiknya karena mereka tidak menginginkan negara mereka tertinggal dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan yang ilmiah. Selama 30 tahun, pengobatan klasik dilarang di
China dan beberapa orang dituntut oleh pemerintah karena melakukan pengobatan klasik.

Baru pada tahun 1960-an, Mao Zedong akhirnya memutuskan pengobatan klasik China tidak
dilarang. Bahkan Mao memerintahkan 10 dokter terbaik untuk menyelidiki pengobatan klasik
serta membuat sebuah bentuk standar aplikasi dari pengobatan klasik tersebut.

Standardisasi itu menghasilkan pengobatan tradisional Tionghoa. Kini, pengobatan tradisional


Tionghoa diajarkan hampir di semua sekolah kedokteran di Cina, sebagian besar Asia, dan
Amerika Utara. Dan hingga kini meski dunia kedokteran dan kebudayaan Barat telah menyerbu
China, pengobatan tradisional belum bisa tergantikan.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor sosiologis dan antropologis. Pengobatan tradisional
dipercaya sangat efektif, dan kadang-kadang dapat berfungsi sebagai obat paliatif (pengobatan
yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit) ketika kedokteran Barat
tidak mampu menangani lagi, seperti pengobatan rutin pada kasus flu dan alergi, serta
menangani pencegahan keracunan.

Pengobatan China pun akhirnya masuk ke Indonesia seiring berkembangnya komunitas


Tionghoa di Nusantara. Berbagai bentuk pengobatan seperti akupuntur, pijat, refleksi dan
sebagainya juga semarak di Indonesia.

Kini pengobatan China juga semakin menjamur. Banyak faktor yang membuat masyarakat
akhirnya memilih ramuan China sebagai pengobatan.
Harga yang relatif terjangkau dan ramuan herbal yang ditawarkan seolah menjadi solusi atas
karut marut dunia medis. Bahkan kini hampir di semua stasiun televisi menayangkan manjurnya
ramuan dan pengobatan China.
Anak yang kurang gizi akan berpengaruh ke banyak hal dalam
pertumbuhannya. Mulai dari turunnya kecerdasan, berat dan tinggi badan
yang kurang, hingga sulit beraktivitas. Bila sudah begini, mungkin metode
pijat Tui Na yang diperkenalkan terapis pijat anak, dr. Fan Ya-Li bisa Anda
terapkan.

Dilansir dari Red Wing Book.com, metode pijat Tui Na aman dan tidak invasif.
Anak yang dipijat dengan metode ini akan merasa rileks, nafsu makan
bertambah, dan penyerapan gizi di tubuhnya maksimal. Langkah
pemijatannya pun mudah.
Langkah 1
- Tekuk sedikit ibu jari anak dan gosok garis di pinggir ibu jari di sisi
telapaknya. Pijat dari ujung ibu jari hingga ke pangkalnya antar 100 - 500 kali.
Ini membantu memperkuat fungsi pencernaan dan limpa.
Langkah 2
- Pijat tekan melingkar bagian pangkal ibu jari yang paling tebal berdaging
100 - 300 kali. Ini akan menguraikan akumulasi makanan yang belum dicerna
serta menstimulasi lancarnya sistem cerna.
Langkah 3
- Gosok melingkar tengah telapak tangan 100 - 300 kali dengan radius
lingkaran kurang dari dua pertiga dari tengah telapak tangan ke pangkal jari
kelingking. Stimulasi ini akan memperlancar sirkulasi daya hidup dan darah
serta menyelaraskan lima organ utama tubuh.
Langkah 4 
- Tusuk dengan kuku Anda serta tekan melingkar titik yang berada di tengah
lekuk buku jari yang terdekat dengan telapak. Untuk jari telunjuk, tengah,
manis, dan kelingking. Tusuk dengan kuku sebanyak tiga hingga lima kali dan
pijat tekan 30 - 50 kali per titik. Ini akan memecah stagnasi di meridian dan
menghilangkan akumulasi makanan.
Langkah 5
- Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan Anda, di area tepat
di atas pusarnya searah jarum jam sebanyak 100 - 300 kali. Ini menstimulasi
makanan agar lebih lancar.
Langkah 6
- Dengan kedua ibu jari, tekan, dan pisahkan garis di bawah rusuk menuju
perut samping 100 - 300 kali. Ini memperkuat fungsi limpa, lambung, dan
memperbaiki pencernaan.
Langkah 7 
- Tekan melingkar titik di bawah lutut bagian luar, sekitar empat lebar jari anak
di bawah tempurung lututnya sekitar 50 - 100 kali. Gerakan ini bakal
menyelaraskan lambung, usus, dan pencernaan.
Langkah 8
- Pijat secara umum punggung anak lalu tekan dengan ringan tulang
punggungnya dari atas ke bawah sebanyak tiga kali. Lalu cubit kulit di kiri-
kanan tulang ekor dan merambat ke atas hingga lebar tiga hingga lima kali.
Gerakan ini mendukung aliran chi (daya hidup) sehat dan memperbaiki nafsu
anak.

Anda mungkin juga menyukai