Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya,
jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi
komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan
Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Salah satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi
akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung
seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur
adalah turunan dari ilmu akupuntur. Teknik dalam terapi ini menggunakan jari
tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti
yang digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara,
indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas
didalam makalah. Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia
pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah
menjalani pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran
pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa
diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan-iklan terapi non konvensional di
berbagai media masa. Maka dari itu disini penulis membahas secara lengkap
mengenai akupresur.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang di atas
sebagai berikut:

1
1. Apa pengertian dari hipertensi?
2. Bagaimana sejarah terapi akupresur?
3. Apa saja teori dasar akupresur?
4. Apa saja manfaat dari terapi akupresur?
5. Bagaimana teknik melakukan terapi akupresur?
6. Dimana saja letak titik-titik akupresur?
7. Bagaimana evaluasi terapi akupresur?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat berdasarkan rumusan masalah diatas sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari akupresur.
2. Untuk mengetahui sejarah terapi akupresur.
3. Untuk mengetahui klasifikasi terapi akupresur.
4. Untuk mengetahui manfaat terapi akupresur.
5. Untuk mengetahui teknik melakukan terapi akupresur.
6. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari terapi akupresur.
7. Untuk mengetahui letak titik-titik akupresur.
8. Untuk mengetahui evaluasi terapi akupresur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akupresur


Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit,
mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.
Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori
akupunturlah yang menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur menggunakan
jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2003).
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik
tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah
titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh
‘chi’ yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri
yang mengalir melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-
cabangnya. Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik
tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan
hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006).
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Teknik dalam terapi ini menggunakan jari tangan
sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur.

2.2 Sejarah Akupresur


Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian
tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit
kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa
disadari orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi
atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang.

3
Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian
berkembang dalam dua arah yaitu pijat masase yang termasuk dalam disiplin ilmu
fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam pengobatan alternative atau
komplementer.Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot dan saraf
bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis pengetahuanoriental tentang
aliran energy yin dan yang. Selain digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep
yin-yang digunakan sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi
oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan
sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran
cina ke Indonesia. Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local dan
menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara local seperti mengurut,
mengerok, dan minum ramuan jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur
berasal dari cina, ternyata metode pengobatan komplementer yang murah dan
memberikan rasa nyamanini dapat dipadu dengan cara-cara pengobatan local
terutama di pulau jawa.
Pengobatan komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan barat
yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan
gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka
pengobatan oriental termasuk pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan
oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan
herbal yang diguakan sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh
fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak
dilakukan terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur dan herbal
sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini sekarang sudah di akui oleh
departemen kesehatan setempat. Pendidikan seperti akupunktur medic dan herbal

4
medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik
pemerintah maupun milik swasta yang diakui oleh pemerintah.

2.3 Klasifikasi Akupresur


Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau
memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari
zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri
pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao
Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-keluhan yang spesifik
sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui
pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian
sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan
medis yang lebih lengkap. Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat,
yang menggunakan tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi
ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai sedang
dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga dengan siku, lutut, atau kaki
ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur. Banyak ragam
Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu yaitu:
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh
sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan.
Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa
merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari
Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap
titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif
untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.

5
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian.
Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

2.4 Manfaat Akupresur


Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk:
1. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu
menurutaturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah
mencegah masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi
tubuh.
2. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan
dipraktikkan ketika dalam keadaan sakit.
3. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah
sakit.
4. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun
tidak sedang sakit.

2.5 Teknik Pemijatan dengan Akurpresur


Adapun teknik pemijatan dengan akurpresur adalah:
1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan
syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah
pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat
penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas, luar maka pemijatan
pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum jam sebanyak

6
60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin,
dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30
putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa
(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila
sensasi rasa dapat tercapai maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue
(darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya hormonendomofrin
(hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan
rasa tenang).
2. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah
satuan hitung untuk panjang atau lebarjarak antara titik akupunktur dengan
titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau
ilmu pijat turunannya. Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena
digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh
sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang
oleh ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan
menjadi seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan
perasaan sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka
perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk
mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan
menstimulasi atau menyeimbangkan aliran energi.

7
2.7 Titik-titik Terapi Akurpresur

8
9
2.8 Evaluasi Terapi Akurpresur
Akupresur sama-sama efektif untuk mencegah menstrual migraine. Hal yang
sama pun berlaku untuk sakit kepala tipe primer selain migrain, seperti sakit
kepala yang membuat otot tegang. Sedangkan, untuk mengobati sakit kepala,
akupunktur tetap lebih efektif karena beberapa titik dapat distimulasi sekaligus
pada satu waktu. Ini membuat stimulasi lebih kuat dan aliran energi lebih baik.
Karenanya, akupunktur bisa dipilih sebagai terapi lini pertama untuk sakit kepala.
Efek sampingnya pun sangat kecil dan tidak ada yang berbahaya. Meskipun
demikian, akupresur bisa menjadi pilihan utama bagi siapa saja. Metode ini sangat
aman, serta dapat dilakukan sendiri, kapan saja dan di mana saja. Biayanya pun
lebih murah karena tidak memerlukan perlengkapan atau pelatihan tertentu yang
formal. Akupresur bisa dipelajari sendiri melalui berbagai buku, video edukasi
atau orang yang berpengalaman. Apapun metode yang dipilih, akupresur baik
untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari
tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.Akupresur juga dikenal
akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh
teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik,
sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat
tumpul sebagai pengganti jarum. Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Doin, serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan
akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasisetelah mengalami sakit serta promotif
sebelum individu terserang penyakit yang artinya individu yang dalam keadaan
sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu
sakit kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan,
pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi
pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak
kaki, serta acupoint untuk membantu anda lebih rileks. Sedangkan kondisi yang
tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang,
kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien yang memiki
masalah saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.

3.2 Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat
benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta
terus memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep
umum dari terapi akupresur. Sehingga terapi akupresur ini dapat diterapkan

11
dengan baik di masywarakat. Kami menyadari makalah kami kurang sempurna
sehingga memerlukan masukan dari pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA

Oka, Putu Sukanta. 2003. Akupresur dan Minuman Untuk Mengatasi Gangguan
Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Oka, Putu Sukanta. 2008. Pijat Akupresur untuk Kesehatan. Jakarta: EGC.
Depkes. 1996. “Pedoman Praktis Akupresur”. Jakarta: Depkes.
Adriansyah, Novi. 2008. “Akupresur at Home”. DIakses tanggal 24 September
2018 dari http://www.mailarchive.com.

12

Anda mungkin juga menyukai