Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang
dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia
bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan
Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu terapi
komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi
akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti
jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi
akupuntur.
Akupresur adalah terapi dengan menekan titik di bagian tubuh yang
merupakan jalur meridian (saluran dalam tubuh yang dilewati energi Chi) dengan
penekanan menggunakan tangan, terutama jempol, sehingga dengan penekanan
tersebut akan mempengaruhi Chi (energi), Xie (darah) dan oorgan-organ tubuh baik
organ padat (Cang) dan organ berongga (Fu), sehingga keseimbangan panas-dingin
tubuh bisa harmonis, daya tahan tubuh meningkat, seingga patogen penyakit bisa
ditangani oleh imunitas tubuh tersebut (Wei Chi). Akupresur dengan akupuntur
secara prinsip sama, hanya perbedaannya ialah pada cara merangsang jalur meridian
itu kalau pada akupuntur dipakai alat yaitu jarum kalau dengan akupresur dengan
menggunakan pijatan jari atau tangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akupresure ?
1
2. Bagaimana sejarah akupressure ?
3. Bagaimana klasifikasi acupressure ?
4. Apa manfaat dari akupresur ?
5. Bagaimana Teori Dasar Praktek Akupresure ?
6. Bagaimana Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur ?
7. Apa saja indikasi dan kontraindikasi akupresure ?

C. Tujuan
1. Apa pengertian akupresure ?
2. Bagaimana sejarah akupresure ?
3. Bagaimana klasifikasi akupresure ?
4. Apa manfaat dari akupresur ?
5. Bagaimana Teori Dasar Praktek Akupresure ?
6. Bagaimana Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresure ?
7. Apa saja indikasi dan kontraindikasi akupresure ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akupresur
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit,
mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.
Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori
akupunturlah yang menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur menggunakan jarum
sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian
tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2003). Pada
dasarnya Akupresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik tertentu ditubuh,
untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah titik-titik akupuntur.
2
Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh chi yang cukup sehingga
terjadi keseimbangan chi tubuh. chi adalah enegri yang mengalir melalui jaringan di
berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau
membangunkan energi tubuh tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan
menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik tertentu yang berkaitan dengan
keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-
jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 ) Akupresur merupakan perkembangan
terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena
tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini
menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik
yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.

B. Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian tertentu
tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit kepala, orang
cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut
sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit. Pada awalnya, terapi pijat
dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi atau struktur otot orang yang dipijat
maupun konsep aliran energi yin dan yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya
pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu pijat masase
yang termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam
pengobatan alternative atau komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur
anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis
pengetahuan oriental tentang aliran energy yin dan yang. Selain digunakan untuk
dasar terapi akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai landasan bagi pengobatan
akupuntur dan terapi oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik. Akupresur
merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan
ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur.
Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi
dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran cina ke
Indonesia. Para pengobat dari cina ini berburu dengan penduduk lokal dan
menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara lokal seperti mengurut, mengerok,

3
dan minum ramuan jamu lokal. Dengan demikian, sekalipun akupresur berasal dari
cina, ternyata metode pengobatan komplementer yang murah dan memberikan rasa
nyaman ini dapat dipadu dengan cara-cara pengobatan lokal terutama di pulau Jawa.
Pengobatan komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan barat yang
lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan atau menghilangkan gejala.
Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka pengobatan oriental
termasuk pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya
bertahan selama berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan
sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.
Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengobatan
komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini
sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan setempat. Pendidikan seperti
akupunktur medik dan herbal medik juga sudah mulai banyak diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun milik swasta yang diakui oleh
pemerintah.

C. Klasifikasi Akupresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau
memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman
China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri
(self jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan Tao Yin (Tao berarti
jalan, sedangkan Yin berarti keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem
untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao- Yin berkembang menjadi Do-in,
seni mempertahankan keremajaan melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-
tabib China menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan penyakit
untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih lengkap. Akurperesur kini
mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan secara manual untuk
menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Shiatsu Secara harfiah kata shiat-su berarti jari
(shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan menggunakan jari secara berirama,
keseluruh bagian tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk
peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik.

4
Penanganan ini bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang
dari Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia barat.
1. Jin Shin Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik
ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk
menyeimbangkan chi, sang energi vital.
2. Do-in Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
3. Tui-Na Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

D. Manfaat Akupressure

1. Manajemen Stress dan keseimbangan tubuh energy


Akupresur membantu seseorang dalam pengelolaan stres. Ini menenangkan
ketegangan syaraf dan meningkatkan ketahanan stres individu karena langsung
bekerja pada sistem saraf otonom. Akupresur meningkatkan relaksasi tubuh dan

5
menciptakan pikiran positif. Akupresur adalah ampuh dalam mengurangi
ketidaknyamanan dan bekerja sangat dalam meningkatkan seseorang kesejahteraan
mental serta kesejahteraan emosional karena kunci untuk gangguan belajar dan
trauma emosional. Dengan membebaskan stres, meningkatkan kekebalan
akupresur seseorang untuk berbagai penyakit, mempromosikan kesehatan dan
mengembalikan aliran energi positif dalam tubuh.
2. Meringankan Nyeri
Akupresur dikenal memiliki efek jangka panjang pada nyeri di bagian tubuh
yang berbeda. Akupresur dipraktekkan di seluruh dunia untuk mengobati radang
sendi, nyeri otot di lengan dan leher, nyeri leher, nyeri sendi, spondilitis,
osteoartritis, nyeri yang disebabkan oleh olahraga dan atletik dan nyeri tubuh
lainnya. Terapis Akupresur berpendapat bahwa akupresur harus digunakan sebagai
pengobatan utama untuk gangguan lokomotif. Satu dapat belajar perawatan diri
aplikasi akupresur untuk mengatasi kelelahan, sakit kepala, nyeri otot kronis dan
fibromyalgia. Dengan teknik akupresur, seseorang dapat menyingkirkan gangguan
saraf seperti kelumpuhan wajah, gangguan saraf perifer, epilepsi, vertigo, multiple
sclerosis, sinusitis, insomnia, masalah libido dan gangguan perut.
3. Berkaitan dengan Bersalin
Akupresur sangat membantu dalam menangani perubahan dan risiko
kehamilan. Berlatih akupresur selama kehamilan melemaskan otot-otot Anda,
menyeimbangkan mood dan emosi, meredakan gejala fisiologis yang berhubungan
dengan kehamilan seperti kembung, retensi air, kram otot, nyeri pada leher,
punggung, pinggul, linu panggul, sakit kepala, mual, tekanan darah, aliran darah
dll Pada trimester terakhir kehamilan, akupresur menginduksi akhir persalinan,
memudahkan proses pengusiran dan mengurangi nyeri persalinan. Setelah
melahirkan, ia membantu seorang wanita dengan memperkuat kekuatan
penyembuhan dari tubuhnya. Secara alami mengurangi depresi pasca melahirkan,
stres, masalah laktasi dan gangguan kelamin. Akupresur terapi pijat sangat
membantu seorang wanita trauma postmenstrual, menopause, nyeri menstruasi,
perubahan suasana hati dan sakit punggung.
4. Meningkatkan Kehidupan Seks
Praktek akupresur memupuk energi seksual dan membuat bercinta lebih baik.
Hal ini diketahui meningkatkan kesuburan, rayuan dan daya tahan seksual. Pecinta
memiliki titik bonus merangsang titik akupresur masing-masing dengan tubuh
penuh pelukan, ciuman dan sentuhan rahasia. Hal ini meningkatkan kimia cinta
6
dalam suatu hubungan dan membuatnya pernah langgeng. Dengan akupresur,
Anda dapat menemukan solusi untuk masalah seksual seperti menghambat gairah
seksual, ejakulasi dini, impotensi, infertilitas dan frustrasi seksual. Ini membantu
Anda untuk mencapai yang lebih dalam komunikasi seksual dan kepuasan seksual.
Selain itu sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :
1. Pencegahan penyakit Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu
menurut aturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah
masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
2. Penyembuhan penyakit Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit,
dan dipraktikkan ketika dalam keadaan sakit
3. Rehabilitasi Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah
sakit Promotif Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
walaupun tidak sedang sakit.
E. Teori Dasar Praktek Akupresur
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur:
1. Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi umum si penderita.
Pijat akupresur tidak boleh dilakukan terhadap orang yang :
a. Dalam keadaan yang terlalu lapar.
b. Dalam keadaan terlalu kenyang.
c. Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih, khawatir).
d. Dalam keadaan hamil muda.
2. Selain kondisi penderita, ruangan untuk terapi akupresur pun harus diperhatikan :
a. Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
b. Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak melakukan pemijatan di
ruang berasap.
c. Terapi bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan tenang, tidak
dalam keadaan tegang.

F. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur


1. Cara pemijatan Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan
menggolongkan syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat
ditentukan arah pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan
dengan sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang sepanas, luar maka
pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum jam
sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate. sedangkan, sifat penyakit yin, si,
dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak
30 putaran. Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan. Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman,
pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya). Apabila sensasi rasa
7
dapat tercapai maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga
dapat merangsang keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang
dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah
satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik
acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu pijat
turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena digunakan
adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh
dalam menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh
sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh
ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi
seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera.
Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan
tekanan yang tepat menggunakan jari untuk mengendurkan ketegangan otot,
membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran
energi.

G. Indikasi dan Kontra indikasi Akupresur


1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala
tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang
belakang. Sakit kepala tipe tegang dan migren. Beberapa titik yang digunakan
untuk mengurangi nyeri kepala adalah :
a. Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah
hidung. Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
b. Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam.
Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
c. Titik yang terletak di sudut mata bagian luar. Efek: mengurangi nyeri kepala,
migren dan mata pedih.
d. Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis. Efek:
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.

8
e. Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara
bagian dasar tengkorak dengan otot leher. Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.

2. Kontraindikasi
Akupresure merupakan terapi yang dapat dilakukan dengan mudah dan efek samping
yang minimal. Meskipun demikian, akupresure tidak boleh dilakukan pada bagian
tubuh yang luka, bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar (Sukanta,
2008). Kontraindikasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
a. Kebersihan terapis Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis
dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat Pemijatan tidak dapat dilakukan pada
kondisi kulit terkelupas, tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian
yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga
penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas oleh paru-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya
stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak). Apabila terapis menemukan
gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru
dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

H. Trend dan Issue Akupresur


Salah satu bentuk tata cara penggunaan pengobatan tradisional adalah bahwa
obat tradisional sering dipilih oleh pasien pada saat awal mengeluh sakit, baik dengan
menggunakan obat tradsional maupun dengan menggunakan cara-cara pengobatan
tradisional (Supardi,2007).
Penduduk Indonesia yang menggunakan obat (82,7%) cenderung menurun,
tetapi penggunaan obat tradisional (31,7%) dan cara tradisional (9,8%) cenderung
meningkat dibandingkan dengan hasil Susenas tahun-tahun sebelumnya. Penggunaan
obat menurun mungkin berkaitan dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk
menggunakan pengobatan alternatif, seperti obat tradisional dan cara tradisional.
Peningkatan penggunaan cara tradisional, seperti pijat, kerokan, akupresur, dan senam
olah pernapasan mungkin disebabkan meningkatnya pelatihan ketrampilan teknik
pengobatan tersebut sebagai pengobatan alternatif untuk kemandirian hidup sehat.

9
Persentase terbesar (51%) penduduk Indonesia yang menggunakan obat, dalam
pengobatan sendiri adalah kelompok usia sekolah dan usia kerja 15-55 tahun . Hal ini
mungkin menunjukkan bahwa penduduk pada kelompok usia sekolah dan usia kerja
lebih menyukai pengobatan sendiri untuk menanggulangi keluhan sakit karena dapat
menghemat waktu dan biaya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh
untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur
tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti
jarum. Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya Shiatsu, Jin
10
Shin, Do-in, serta Tui-Na. Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu
pula dengan akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum
individu terserang penyakit yang artinya individu yang dalam keadaan sehat. Beberapa
kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit kepala tipe
tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan, pergelangan tangan
dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi
lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta acupoint untuk
membantu anda lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan
terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga
jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan
kondisi gawat lainnya.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat
benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta terus
memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur. Bagi
perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep umum dari
terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar dapat memenuhi perawan
perawat untuk dapat memberikan alternatif pengobatan yang sesuai dengan keluhan
pasien serta halal untuk dilakukan dari pandangan religi.

DAFTAR PUSTAKA

Hadibroto, I., & Alam, S. (2006). Seluk beluk pengobatan alternatif dan komplementer.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Rusdiatin, I. E., & Maulana, D. (2007). Pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap
tingkat nyeri persalinan kala 1 di rumah sakit rajawali citra potonoro banguntapan
bantul 2007. Yogyakarta.
Saputra, K. (2012). Akupuntur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit. CDK-198, 39.
Synder, M., & Lindquist, R. (2007). Complementary/Alternative Therapies in Nursing.New
York: Springer Publishing Company.
Zahrawani, A. 2010. Pengobatan Komplementer Alternatif. Warta Ranmed 44-46

11
12

Anda mungkin juga menyukai