Anda di halaman 1dari 50

KONSEP YANG

MENDASARI
PROFESIONALISME
KEBIDANAN

PRODI S1 KEBIDANAN FIK UMMAT


Budaya/ Tradisi dalam Kebidanan
Biso_tian_tradisi_tujuh_bilanan_kehamilan_suku_samawa.jpg
Definisi Tradisi dan Kebudayaan

 Kebudayaan atau yang disebut peradapan adalah


pemahaman yang meliputi : Pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat yang
diperoleh dari anggota masyarakat ( Taylor 1997 )
 Tradisi atau disebut juga dengan kebiasaan
merupakan sesuatu yang sudah dilaksanakan sejak
lama dan terus menjadi bagian dari kehiduap suatu
kelompok masyarakat, seringkali dilakukan oleh
suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang
sama.
 Tradisi dalam arti yang sempit yaitu suatu warisan-
warisan sosial khusus yang memenuhi syarat saja
yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang
masih tetap kuat ikatannya dengan kehidupan masa
kini.
Tradisi Kebudayaan dalam Antenatal
Care
 Berbagai kelompok masyarakat di berbagai tempat
yang menitik beratkan perhatian mereka terhadap
aspek kultural dari kehamilan dan kelahiran dianggap
masa krisis yang berbahaya, baik bagi janin atau bayi
maupun bagi ibunya karna itu sejak kehamilan
sampai kelahiran para kerabat mengadakan
serangkaian upacara baggi wanita hamil dengan
tujuan mencari keselamatan bagi diri wanita itu serta
bayinya, saat berada di dalam kandungan hingga saat
lahir.
 Orang jawa adalah salah satu contoh dari
masyarakat yang sering menitikberatkan perhatian
pada aspek krisis kehidupan dari pertistiwa
kehamilan, sehingga di dalam adat-istiadat mereka
terdapat berbagai upacara adat yang cukup rinci
untuk menyambut kelahiran bayi.
 Biasanya upacara dimulai sejak usia ketujuh
bulan kandungan ibu sampai pada saat
kelahirannya, walaupun ada pula sebagian kecil
warga masyarakat yang telah melakukannya
sejak janin di kandungan ibu berusia tiga bulan.
 Upacara – upacara adat jawa yang bertujuan
mengupayakan keselamatan bagi janin dalam
prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya itu
adalah upacara mitoni, procotan dan brokohan.
 Upacara mitoni dilakukan dengan cara memandikan
sang calon ibu dengan air bunga, yang biasanya
dilakukan oleh orangtua pasangan suami-istri yang
sedang menantikan bayinya, ditambah sejumlah
kerabat sepupuh terdekat atau sepupuh yang dihormati.
 Selanjutnya diadakan upacara memecah buah kelapa
bergambar wayang dengan tokoh dewa kamajaya
dan dewi ratih oleh sang calon ayah, yang
sebelumnya dimasukan ke dalam sarung yang
dikenakan oleh si calon ibu ketika
dimandikan,mulai dari ujung sarung pada batas
menyentuh tanah. Namun sebelum menyentuh tanah,
sang calon ayah harus bisa menagkap buah kelapa itu
pada ujung sarung dekat kaki istrinya.
 Upacara ini dimkasudkan agar kelak proses
kelahiran bayi dapat berjalan lancar dan bayi yang
akan lahir tampan atau cantik seprti dewa dan dewi
tersebut.
Mitoni
 Upacara procotan dilakukan dengan membuat sajian
jenang procot yakni bubur putih yang dicampur dengan
irisan ubi. Upacara procotan khusus bertujuan agar sang
bayi mudah lahir dan rahim ibunya.
 Brokohan adalah upacara sesudah lahirnya bayi dengan
selamat dengan membuat sajian nasi urap dan telur
rebus yang diedarkan pada sanak kluarga untuk
memberitahukan kelahiran sang bayi. Pusat perhatian orang
jawa mengenai pelaksanaan upacara pada masa kehamilan
dan kelahiran terletak pada unsur tecapainya keselamatan,
yang dilandasi atas keyakinan mengenai krisis kehidupan
yang mengandung bahaya dan harus ditangkal, serta
harapan akan kebaikan bagi janin dan ibunya.
 Jawa Tengah
Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena
akan menyebabkan perdarahan yang banyak.
 Jawa Barat
Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus
mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya
kecil dan mudah dilahirkan.
 Masyarakat Betawi
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang
dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi
asin.
 Daerah Subang
Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring
yang besar karena khawatir bayinya akan besar
sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang,
selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan
juga rendah. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya
tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk
memakan buah-buahan seperti pisang, nanas, ketimun
dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh
beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di
daerah pedesaan.
Pantangan - Pantangan didalam Tradisi
Kebudayaan Masyarakat :
Pantangan - Pantangan didalam
Tradisi Kebudayaan Masyarakat :
Pantangan - Pantangan didalam
Tradisi Kebudayaan Masyarakat :
Pantangan - Pantangan didalam Tradisi
Kebudayaan Masyarakat :
Pantangan - Pantangan didalam Tradisi
Kebudayaan Masyarakat :
Pantangan - Pantangan didalam Tradisi
Kebudayaan Masyarakat :
Tradisi Kebudayaan dalam Intranatal
Care
 Pada beberapa masyarakat tradisional di
Indonesia kita bisa melihat konsepsi budaya yang
terwujud dalam perilaku berkaitan dengan
kebudayaan ibu bersalin yang berbeda, dengan
konsepsi kesehatan modern.
Beberapa hal yg dilakukan pada ibu
bersalin :
Beberapa hal yg dilakukan pada ibu
bersalin :
Beberapa hal yg dilakukan pada ibu
bersalin :
Beberapa hal yg dilakukan pada ibu
bersalin :
Beberapa hal yg dilakukan pada ibu
bersalin :
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan dalam Postnatal
Care
Tradisi Kebudayaan pada BBL
Tradisi Kebudayaan pada BBL
Tradisi Kebudayaan pada BBL
Tradisi Kebudayaan pada BBL
Tradisi Kebudayaan pada BBL
Peran Bidan
Kajian gender dalam pelayanan kebidanan
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai