Disusun oleh :
NPM : H522145
FAKULTAS KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Asuhan Kebidanan Pada Nn. S
16 Tahun Dengan Anemia Ringan Di Bpm Bidan Elma Amd.Keb Kabupaten
Sukabumi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik
klinik program studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan
Rajawali.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menulis dengan
lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.
November 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
1.3. Manfaat………………………………………………………………………..2
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………...32
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………..36
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………….36
5.2 Saran…………………………………………………………………………37
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN KASUS
A. Pelaksanaan Asuhan
No Register : R1403014
B. Identitas Remaja
Nama : Nn.sy
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : KP. Salakopi Rt.02 Rw.01 Desa karang tengah
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Konsistensi :encer
Flour albus : ada dan sebelum haid tidak bau, tidak gatal
a. Pola Nutrisi
Makan 3X sehari denan porsi nasi, lauk, tidak suka sayur, minum
± 6-8gelas/hari air putih. Tidak ada pantang makanan,dan tidak
ada alergi
b. Pola eliminasi
BAB I x / hari konsistensi lembek.BAK 4-5 x / hari warna
kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
c. Pola istirahat
Tidur siang ± 1-2 jam.Tidur malam ± 7-8 jam
d. Pola aktivitas
Pekerjaan klien setiap hari sekolah dan jika libur klien membantu
pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga
sepertimembantu. Mencuci dan menyetrika.
e. Olahraga
Klien mengatakan olahrga seminggu 2 kali dengan durasi 15-30
menit
f. Hygine
Mandi 2 x / hari,gosok gigi 3 x / hari, ganti pakaian 2 x / hari
atau bila kotor,keramas 2-3 x / minggu atau bila perlu ganti
celana dalam 2-3 x / hari
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 50 k
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5x/menit
LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : simestris, bersih, tidak terdapat benjolan, dan tidak rontok
Muka : Pucat
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
3. Pemeriksaan Penunjang :
HB: 9,5 gr/dl
a) Diagnosis
Nn “SY” 16 Tahun remaja dengan anemia ringan
b) MasalahLemas
c) KebutuhanPemberian tablet Fe
V. Intervensi
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
Tanggal: Kamis, 10 November 2022 Pukul 16.15 WIB
S: pasien memahami konseling yang telah diberikan
0: Tablet tambah darah sudah diberikan
A : Nn “R” 21 Tahun dengan anemia ringan
P : Anjurkan cek Hb ulang 1 bulan lagi
Mahasiswa
Pada Bab ini penulis akan menguraikan pembahasan secara narasi berdasarkan SOAP
dan manajemen asuhan kebidanan dengan menggunakan 7 langkah varney yang
dilakukan di BPM Bidan Elma Amd.Keb pada tanggal 10 November 2022. Penulis
akan membandingkan antara tinjauan kasus pada Nn. Sy dengan anaemia di Bpm Bidan
Elma Amd.Keb dan teori serta kewenangan bidan kemudian dibahas berdasarkan
pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan tujuh langkah, yaitu pengumpulan
data dasar, identifikasi diagnosa/masalah aktual, identifikasi diagnosa/masalah
potensial, melaksanakan tindakan segera/kolaborasi, merencanakan tindakan asuhan
kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan dan mengevaluasi asuhan kebidanan.
Dalam penerapan proses manajemen asuhan kebidanan pada Nn. Sy dengan anemia
ringan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut
a. Subjektif
Pasien datang ke BPM Bidan Elma Amd.Keb diantar ibunya pukul 16.00
mengeluh merasa lemas sering capek, klien juga mengatakan pada Pola Fungsional
Kesehatan Makan 3X sehari denan porsi nasi, lauk, tidak suka sayur, minum ± 6-
8gelas/hari air putih. Tidak ada pantang makanan,dan tidak ada alergi.
Dilihat dari subjektif klien mengalami tanda dan gejala anemia yaitu
berupa Lemas dan cepat lelah, Sakit kepala dan pusing, Kulit terlihat pucat atau
kekuningan, Detak jantung tidak teratur, Napas pendek Nyeri dada, Dingin di
tangan dan kaki.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan
antara teori dan kasus dilahan tersebut
b. Objektif
KU baik, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg N 80x/mnt R
19x/m S 36.5. Kepala simestris, bersih, tidak terdapat benjolan, dan tidak
rontok, Mukan Pucat, Mata Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak icterus,
Leher Simestris, tidak adak pembenkakan kelenjar limfe, tidak ada
Pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak teraba pelebaran vena jugul, Payudara
Simestris , tidak terdapat benjolan abnormal, Perut tidak ada benjolan abnormal
dan tidak ada nyeri tekan kemudian hasil Pemeriksaan Penunjang HB: 9,5
gr/dl. Hal ini semakin memperkuat tanda gejala anemia yang dialami Nn. Sy
yaitu dilakukannya pemeriksaan penunjang didapatkan HB 9,5 gr/dl
Pemeriksaan penunjang laboratoriumMenurut Kemenkes RI (2018)
menyatakan bahwa pemeriksaan penunjang (laboratorium) yang diperlukan
oleh remaja terdiri dariPemeriksaan darah meliputi Hemoglobin (Hb) dan
golongan darah. Nilai Hb: 9-11 gr/dL (Anemia Ringan) 7-8 gr/dL (Anemia
Sedang) < 7 gr/dL (Anemia Berat).
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan
antara teori dan kasus dilahan tersebut.
c. Analisa Masalah Potensial
Setelah interpretasi data dasar selesai dilakukan, berdasarkan langkah
tersebut akan ditetapkan diagnosis dan masalah potensial pada pasien. Apabila
diagnosa potensial terjadi maka langkah ini membutuhkan antisipasi yang
cukup dan jika memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau segera
dilakukan tindakan. Pada kasus ini, dapat ditarik Analisa bahwa Nn.Sy
mengalami anemia Ringan yang dapat menimbulkan dampak jika tidak segera
ditangani.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan
antara teori dan kasus dilahan tersebut.
d. Penatalaksanaan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan
oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, dan pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah
merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama
klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
Membuat rencana tindakan asuhan kebidanan hendaknya menentukan tujuan
tindakan yang akan dilakukan yang berisi sasaran/target dan hasil yang akan
dicapai dalam penerapan asuhan kebidanan pada Nn. Sy Jalin Komunikasi
interpersonal, Fasilitasi informed consent kesediaan menjadi
respondenc.Informasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan,
Anjurkan mengonsumsi makan makanan dengan gizi seimbang terutama sayur-
sayuran hijau, danging sapi dan/atau ayam, hati sapi.e.Anjurkan untuk
menyusun Planning pekerjaan agr, pekerjaan lebih efektif sehinggamengurangi
jam lembur, Berikan tablet tambah darah (Fe), Monitoring tiap minggu
menggunakan video cal. Pada penatalaksanaan tersebut sudah sesuai dengan
teori penatalaksanaan anemia ringan pada remaja.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan
antara teori dan kasus dilahan tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan dihasilkan data subyektif meliputi alasan pada
saatdatang. Data obyektif didapatkan keadaan umum baik namun dtemukan
masalah padaremaja yaitu anemia.Interpretasi data pada diagnose kebidanan
adalah Nn “sy” 16 Tahun remajad engan anemia. Perencanaan pada kasus ini yaitu
jalin komunikasi interpersonal,Fasilitasi informed consent kesediaan menjadi
responden, informasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan,
anjurkan mengonsumsi makan makanandengan gizi seimbang terutama sayur-
sayuran hijau, danging sapi dan/atau ayam, hatisapi, berikan tablet tambah darah
(Fe), Jadwalkan kunjungan ulang. Pada tahap pelaksanaan dari semua rencana ini
dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupunkolaborasi dengan dokter,
pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi kesenjangan
antara teori dan kasus dilapangan. Evaluasi didapatkan keadaanremaja baik
sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan
5.2 Saran
a. Bagi profesi Bidan
Dapat meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan yang
menyeluruhdalam melakukan asuhan kebidanan pada remaja dengan
anemia ringan sesuaidengan manajemen kebidanan menurut varney
b. Bagi institusi
1) bagi PMB
Diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang optimal
dalammelaksanakan asuhan kebidanan pada remaja dengan anemia ringan.
2) bagi pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan lebih menambah refrensi terbaru
tentangkebutuhan remaja
3) Bagi Pasien
Untuk Pasien, hendaknya pasien lebih memperhatikan kesehatan dirinya,
karenanantinya akan hamil dan melahirkan dan akan melahirkan calon
penerus bangsa.Maka perlunya gizi yang baik dimulai saat remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia untuk melahirkan Bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ).
Penelitian Gizi dan Makanan jilid 21.Jakarta : Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI,
2007Jones lewcilnya Derek, 1997. Kesehatan Wanita. Jakarta : Gaya favoritKartono
kartini, 1992.