Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer


adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina
misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan


sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah
satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi
akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung
seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur
adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari
tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama
seperti yang digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi,
cara, indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan
lebih jelas didalam makalah.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa itu definisi akupresur ?
2. Apa sejarah dari terapi akupresur?
3. Apa klasifikasi terapi akupresur?
4. Apa saja manfaat terapi akupresur?
5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi terapi akupresur?
6. Bagaimana tehnik pemijatan dengan akupresur?
7. Bagaimana procedure dri terapi akupresur?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi akupresure
2. Untuk mengetahui sejarah dari terapi akupresur
3. Untuk mengetahui klasifikasi terapi akupresur
4. Untuk mengetahui manfaat terapi akupresur
5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi terapi akupresur
6. Untuk mengetahui tehnik pemijatan dengan akupresur
7. Untuk mengetahui procedure dri terapi akupresur

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akupresur
Akupresur adalah salah satu terapi komplementer yang secara legal tercantum
dalam permenkes RI nomer 1109/Menkes/Per/2007 (Zahrawani, 2010).
Akupresur merupakan salah satu bentuk lain dari akupuntur. Dimana akupuntur
menggunakan jarum yang ditusukkan pada titik meridian tubuh, sedangkan akupresur
hanya menggunakan tekanan dengan alat ataupun jari tangan. Terapi ini sudah cukup lama
berkembang di Indonesia sejak 60 tahun yang lalu. Pada tahun 1975 mulai muncul asosiasi
akupunturis Indonesia. Tenaga kesehatan yang diperlukan dalam terapi akupuntur dapat
berupa tenaga medis maupun paramedis yang telah mendapat sertifikasi (Saputra, 2012)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik tertentu
ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah titik-titik
akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup
sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui
jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara meningkatkan atau
‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada Akupuntur dilakukan dengan menusukkan
jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien,
sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan
pemijatan (Hadibroto, 2006 )

B. Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian tertentu tubuh
sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit kepala, orang cenderung
memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut sudah melakukan
terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi atau struktur
otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang. Sejalan dengan waktu
dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu

3
pijatmasase yang termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk
dalam pengobatan alternative atau komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur
anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis
pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan yang.Selain digunakan untuk dasar terapi
akupresur, konsep yin-yang digunakan sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan
terapi oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran cina ke
Indonesia.Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local dan menerapkan ilmu
pengobatannya bersama cara-cara local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan
jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata metode
pengobatan komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat dipadu
dengan cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa.Pengobatan komplementer yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan memberikan kenyamanan dapat berjalan
berdampingan dengan pengobatan barat yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi
penyebab dan/atau menghilangkan gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat
penelitian ilmiah maka pengobatan oriental termasuk pengobatan local berbasis empiris
yang dibuktikan oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun. Saat ini, semua
tumbuhan herbal yang diguakan sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh
fakultas farmasi di Indonesia.Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak
dilakukan terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga
keberadaan kedua jenis terapi ini sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan
setempat.Pendidikan seperti akupunktur medic dan herbal medic juga sudah mulai banyak
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun milik swasta yang
diakui oleh pemerintah.

4
C. Klasifikasi Akupresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau
memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman China
Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing)
ini menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’
berarti keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan
secara umum. Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan
melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian
sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang
lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan secara
manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan
dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga
dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam Akupuntur.
Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu.
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan
hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa merangsang sekaligus
menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini menjadi
semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik
ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk
menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.

5
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

D. Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :
1. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang
sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber
penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
2. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan ketika
dalam keadaan sakit
3. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
4. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak
sedang sakit

E. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur


1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan menggolongkan
syndrome
menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang
akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat penyakit yang diderita.
Sifat penyakit yang, se,panas, luar maka pemijatan pada titik akupunktur yang
dilakukan adalah berlawanan jarum jam sebanyak 60 putaran atau dengan
istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin, dalam maka pemijatan yang
dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30 putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman,

6
pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila sensasi rasa
dapat tercapai maka di samping sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga
dapat merangsang keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang
dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah satuan
hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik acuannya
yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu pijat
turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena digunakan adalah
tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan berbagai
titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri.
Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh
ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi
seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan sejahtera.
Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu aplikasi dengan
tekanan yang tepat menggunakan jari untuk mengendurkan ketegangan otot,
membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran
energi.

F. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur


1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala
tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang
belakang
2. Kontraindikasi
a. Kebersihan terapis

7
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal
tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan
pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal
napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah
pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala
diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat
menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

G. Tehnik Pemijatan Akupresur


1. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah :
a. Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah hidung.
Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
b. Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam.
Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
c. Titik yang terletak di sudut mata bagian luar. Efek: mengurangi nyeri kepala,
migren dan mata pedih.
d. Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis. Efek:
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
e. Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara
bagian dasar tengkorak dengan otot leher . Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.

8
f. Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari
telunjuk . Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
g. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki . Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
h. Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut . Efek : mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
i. Titik yang terletak di tengah antara dua alis .Efek: mengurangi nyeri kepala
bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
j. Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut. Efek: merupakan titik
penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat
ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
k. Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata . Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
l. Titik yang terletak 2 jari di atas telinga. Efek: mengurangi nyeri kepala migren.
m. Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan , di lekukan antara dua tulang. Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan
nyeri di pipi.
n. Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari
ke 4 dan 5. Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
2. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
a. Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang. Efek: mengurangi nyeri gigi
dan pembengkakan di muka.
b. Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga. Efek: mengurangi
nyeri gigi, nyeri pada wajah.
c. Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk. Efek:
mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
3. Kesehatan sendi

9
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan memperkuat sendi di
seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga membantu menguatkan otot yang
menunjang sendi.
a. Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di samping
tulang belakang.. Efek: merupakan titik yang sangat berpengaruh pada
kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan
sendi yang sehat.
b. Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki. Efek:
menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi lutut.
c. Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan antara
2 tulang. Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi
kaki dan menguatkan otot kaki.
d. Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak. Efek: mengurangi kekakuan
dan nyeri di daerah leher dan pundak

4. Siku tangan
Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan, di
antara kedua tulang. Efek: meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri
di siku, lengan dan jari tangan.
5. Pergelangan tangan dan tangan
a. Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas pergelangan
tangan. Mengurangi nyeri di siku , pergelangan tangan dan merilekskan otot di
lengan bawah.
b. Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan antar
tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas , sejajar dengan jari
manis. Efek: mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-
jari.
6. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-titik untuk
kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :

10
a. Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher. Efek:
mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.
b. Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku dibengkokkan. Efek:
menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
c. Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh. Untuk penekanan titik- titik
daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus
kaki dan diletakkan dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang
bawah.
d. Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon. Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
e. Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki. Efek: mengurangi nyeri
di tulang belakang dan kaki.
7. Kesehatan Sendi pinggul
Titik yang terletak di bagian pinggul anda. Efek: meningkatkan mobilitas dan
mengurangi nyeri.
8. Kesehatan Sendi lutut
a. Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee acupoint). Efek :
mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
b. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki Efek: mengurangi nyeri di lutut
dan tungkai bawah.

9. Kesehatan pergelangan kaki


a. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki. Efek : mengurangi nyeri dan
menguatkan pergelangan kaki.
b.Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian luar dari
tendon. Efek: mengurangi nyeri dan pembengkakan di pergelangan kaki.
10. Kesehatan telapak kaki
a. Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat dengan
tonjolan telapak kaki. Efek: megurangi nyeri pada telapak kaki.
b.Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki.

11
H. Prosedure Akupresure
1. Persiapan Pasien
a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien terakhir
c. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Posisikan klien senyaman mungkin
f. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang nyaman
2. persiapan Alat
a. Alas bantu pemijatan
b. Sarung tangan (bila perlu)
c. Kapas alcohol
d. Bengkok
3. Prosedur
a. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya
2) Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3) Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
4) Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
terapi dilakukan
b. Tahap Kerja
1) Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2) Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang
(supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring miring,
atau tengkurap dan berikan alas
3) Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat mennghambat
tindakan akupresur yang akan dilakukan, jika perlu
4) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu

12
5) Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga masuk ke
sistern saraf. Bila penerapan akupuntur memakai jarum, akupresur hanya
memakai gerakan dan tekanan jari, yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan
tekan lurus
6) Kemudian lakukan Penekanan pada titik tubuh yang memiliki gangguan
7) Penekanan dilakukan sekitar 10-15 menit atau sampai rasa sakitnya mulai
berkurang
c. Terminasi
1) Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2) Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
3) Rapikan alat-alat
4) Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
5) Berikan reinforcement positif kepada klien
6) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
7) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
8) Cuci tangan
d. Dokumentasi
1) Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2) Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3) Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk
mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal akupuntur tanpa
jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh teori akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur
menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum.
Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in,
serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan akupresur.
Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum individu terserang penyakit
yang artinya individu yang dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit kepala
tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan, pergelangan tangan
dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi lutut,
kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta acupoint untuk membantu anda
lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu
pada daerah patah tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien
yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat benar-
benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta terus
memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep umum
dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar dapat memenuhi peran
perawat untuk dapat memberikan alternatif pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien
serta halal untuk dilakukan dari pandangan religi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Zaharawani. 2010. Tugas Profesi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer

Saputra, K. (2012). Akupuntur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah


sakit. CDK-198, 39.

Hadibroto, I., & Alam, S. (2006). Seluk beluk pengobatan alternatif dan
komplementer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Rusdiatin, I. E., & Maulana, D. (2007). Pengaruh pemberian teknik akupresur


terhadap tingkat nyeri persalinan kala 1 di rumah sakit rajawali citra potonoro
banguntapan bantul 2007. Yogyakarta : Nuha Medika

RSCM. 2008. Kontra Indikasi dan Efek Samping. Departemen Akupunktur Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo. http://akupunkturrscm.com/indikasi.php [14
September 2014]

15

Anda mungkin juga menyukai