Anda di halaman 1dari 6

Apa itu Perawat?.

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah pelayanan
yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan

Keperawatan. Keperawatan sekarang memiliki Undang-undang tersendiri.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan disahkan oleh
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014 dan UU Keperawatan mulai
diberlakukan setelah diundangkan oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307 dan Penjelasan Atas UU 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612 pada tanggal 17
Oktober 2019.

UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

Penjelasan Umum

Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang diakui secara konstitusional dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hak warga negara dan tanggung jawab negara.
Hak asasi bidang kesehatan ini harus diwujudkan melalui pembangunan kesehatan yang diarahkan
untuk meningkatkan kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat dengan menanamkan kebiasaan
hidup sehat.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui pemberian pelayanan kesehatan yang


didukung oleh sumber daya kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non-kesehatan. Perawat
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan berperan sebagai penyelenggara Praktik Keperawatan,
pemberi Asuhan Keperawatan, penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan Keperawatan,
dan peneliti Keperawatan. Pelayanan Keperawatan yang diberikan oleh Perawat didasarkan pada
pengetahuan dan kompetensi di bidang ilmu keperawatan yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan Klien, perkembangan ilmu pengetahuan, dan tuntutan globalisasi. Pelayanan kesehatan
tersebut termasuk Pelayanan Keperawatan yang dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, dan aman oleh Perawat yang telah mendapatkan registrasi dan izin praktik. Praktik
keperawatan sebagai wujud nyata dari Pelayanan Keperawatan dilaksanakan secara mandiri dengan
berdasarkan pelimpahan wewenang, penugasan dalam keadaan keterbatasan tertentu, penugasan
dalam keadaan darurat, ataupun kolaborasi.

Untuk menjamin pelindungan terhadap masyarakat sebagai penerima Pelayanan Keperawatan dan
untuk menjamin pelindungan terhadap Perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan, diperlukan
pengaturan mengenai keperawatan secara komprehensif yang diatur dalam undang-undang. Selain
sebagai kebutuhan hukum bagi perawat, pengaturan ini juga merupakan pelaksanaan dari mutual
recognition agreement mengenai pelayanan jasa Keperawatan di kawasan Asia Tenggara. Ini
memberikan peluang bagi perawat warga negara asing masuk ke Indonesia dan perawat Indonesia
bekerja di luar negeri untuk ikut serta memberikan pelayanan kesehatan melalui Praktik Keperawatan.
Ini dilakukan sebagai pemenuhan kebutuhan Perawat tingkat dunia, sehingga sistem keperawatan
Indonesia dapat dikenal oleh negara tujuan dan kondisi ini sekaligus merupakan bagian dari pencitraan
dan dapat mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di bidang kesehatan.

Atas dasar itu, maka dibentuk Undang-Undang tentang Keperawatan untuk memberikan kepastian
hukum dan pelindungan hukum serta untuk meningkatkan, mengarahkan, dan menata berbagai
perangkat hukum yang mengatur penyelenggaraan Keperawatan dan Praktik Keperawatan yang
bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, dan aman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Undang-Undang ini memuat pengaturan mengenai jenis perawat, pendidikan tinggi
keperawatan, registrasi, izin praktik, dan registrasi ulang, praktik keperawatan, hak dan kewajiban bagi
perawat dan klien, kelembagaan yang terkait dengan perawat (seperti organisasi profesi, kolegium, dan
konsil), pengembangan, pembinaan, dan pengawasan bagi perawat, serta sanksi administratif.

Latar Belakang

Latar belakang disahkannya UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah :

bahwa untuk memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu
diselenggarakan pembangunan kesehatan;

bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan


kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan;

bahwa penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, aman, dan terjangkau oleh perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan, etik, dan moral
tinggi;

bahwa mengenai keperawatan perlu diatur secara komprehensif dalam Peraturan Perundang-undangan
guna memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan masyarakat;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d,
perlu membentuk Undang-Undang tentang Keperawatan;

Dasar Hukum

Dasar hukum pengesahan UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah Pasal 20, Pasal 21, dan
Pasal 28C Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-38-2014-keperawatan?amp

Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat atau memelihara)
adalah suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam
mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern
mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada
mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh
pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014,[1] definisi keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter,
terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup.

Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi dimana mereka bekerja secara independen maupun
sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
perawatan.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keperawatan

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya
Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperwatan
sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada:

Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Harapan
pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc).
Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu
tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal
dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan
alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka
menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai
tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu
perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu
kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai
berkembanglah ilmu keperawatan.

Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat
disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah
sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat
dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak terbentuk
Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-
laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat
penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah
Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.

Pertengahan abad VI Masehi

Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring dengan
perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas
dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.

Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene
dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti
pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari
Arab adalah Rufaidah.

Permulaan abad XVI

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang,
eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat
ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai
dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi
kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak
positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak
tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti
suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.

Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda sampai
pada masa kemerdekaan.

Masa Penjajahan Belanda

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat
penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat
berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga
orang sakit.

Pada 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf dan tentara
Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara
dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di

Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena
tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)


Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat.
Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk
memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain, pencacaran umum, cara perawatan
pasien dengan gangguan jiwa, kesehatan para tahanan.

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju. Pada 1819
didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Pada 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu
RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.

Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di
Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik,
pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul
wabah.

Zaman Kemerdekaan

Pada 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai pengobatan.
Pada 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP. Pendidikan
keperawatan profesional mulai didirikan 1962 yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk
menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, pada 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan
momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia. Pada 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI.
Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dan lain-lain.

http://malahayati.ac.id/?p=25625

Anda mungkin juga menyukai