SISTEM SARAF
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Pemeriksaan fungsi batang otak perlu dilakukan karena jika fungsi ini sudah terganggu
sebagian atau total mengindikasikan suatu prognosa yang buruk tentang kesehatan
klien.
1. Perubahan Pola Napas : Amati irama, kedalaman dan frekuensi pernapasan klien
2. Doll Eye’s Pheneomenon (reflek okulosefalik)
3. Reflek batang otak
Refleks fisiologis adalah refleks yang normal dan sehat, seperti refleks biseps,
triseps, patela, brakioradialis, achilles, dan abdominal. Refleks patologis adalah refleks
yang abnormal dan menunjukkan adanya gangguan saraf, seperti refleks Babinski,
Hoffman, dan Tromner. Refleks primitif adalah refleks yang berasal dari masa bayi dan
seharusnya menghilang seiring pertumbuhan, seperti refleks menghisap, menggenggam,
dan Moro.
Periperal Reflek
ü Abdomen : Goreskan ujung reflek hammer pada abdomen dari garis tengah perut ke
arah kiri dan kanan secara cepat, miring searah lengkung iga terbawah (reflek
abdominal). Amati kontraksi abdomen yang terjadi yang terlihat dengan naiknya
umbilikal
ü Kremasterik : Goreskan kuas halus secara bergantian pada kedua selangkangan klien
dari atas ke bawah. Amati gerakan skrotum.
Reflek khusus lainnnya
ü Sfincter Ani : Masukan kelingking dengan memakai sarung tangan yang diolesi jely.
Rasakan jepitan pada jari.
ü Babinsky’s reflek : gores bagian lateral telapak kaki dari arah bawah ke atas. Respon
abnormal seluruh jari kaki mengembang ke arah dorsofleksi.
ü Gag reflek : merangsang faring (lihat reflek batang otak)
ü Uvular reflek : Uvula bergerak naik jika diberikan rangsangan
Penilaian hasil tes Reflek Tendon Dalam
0 = tidak ada reflek
+ = ada tapi lemah (hipotoni)
++ = Normal
+++ = Meningkat tapi masih dikategorikan normal
++++ = Hiperaktif/klonik
J. Rangsangan Meningeal
Rangsangan minengeal adalah reaksi yang timbul akibat iritasi pada selaput
meningen, yaitu selaput yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Rangsangan
minengeal bisa disebabkan oleh inflamasi, infeksi, atau perdarahan di dalam rongga
cranium. Beberapa gejala yang bisa menunjukkan adanya rangsangan minengeal adalah
sakit kepala, leher kaku, nyeri tulang belakang, dan kesulitan menggerakkan anggota
badan.
Untuk mendiagnosis rangsangan minengeal, dokter biasanya melakukan
pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Pemeriksaan fisik meliputi tes kaku kuduk, tes
Brudzinski, dan tes Kernig. Tes laboratorium meliputi tes darah dan lumbal pungsi, yaitu
pengambilan cairan serebrospinal untuk dianalisis.
KEPUSTAKAAN