Anda di halaman 1dari 4

KESADARAN

Pendahuluan
Sistem aktivitas retikuler terletak di bagian atas batang otak, terutama di mesensefalon dan
hipotalamus. Lesi di otak yg tidak mengganggu kedua bagian tersebut tidak menyebabkan penurunan
kesadaran.
Dalam memeriksa tingkat kesadaran, seorang dokter melakukan :
- inspeksi : perhatikan apakah pasien berespon secara wajar terhadap stimulus visual, auditoar dan
taktil yg ada di sekitarnya.
- konversasi : apakah pasien dapat dibangunkan oleh suruhan yg disampaikan dgn suara yg kuat.
- rangsang nyeri : bagaimana respon pasien terhadap rangsang nyeri.

Perubahan Patologis Tingkat Kesadaran


Delirium
Penderita delirium menunjukkan penurunan kesadaran disertai peningkatan yg abnormal dari
aktivitas psikomotor dan siklus tidur-bangun yg terganggu. Pada keadaan ini pasien tampak gaduh-
gelisah, kacau, disorientasi, berteriak, aktivitas motoriknya meningkat, meronta-ronta.
Etiologi : -obat-obatan, gangguan metabolik toksik, dan kurang tidur.
-penghentian mendadak obat anti-depresan yg telah lama digunakan
-penghentian mendadak pencadu alkohol

Tingkat Kesadaran
» kompos mentis : kesadaran yg normal
» somnolen (letargi) : keadaan mengantuk, kesadaran dapat pulih kembali bila dirangsang.
» sopor (stupor) : kantuk yg dalam, penderita masih dapat dibangunkan dgn rangsang yang kuat,
namun kesadarannya segera menurun lagi.
» koma-ringan : tidak ada respon terhadap rangsang verbal, refleks (kornea, pupil, dll) masih baik,
gerakan terutama timbul sebagai respon terhadap rangsang nyeri.\
» koma (dalam/komplit) : tidak ada gerakan spontan, tidak ada jawaban sama sekali terhadap
rangsang nyeri yg bagaimanapun kuatnya.

Pemeriksaan Umum
Segera periksa dan beri tindakan untuk mencegah atau mengatasi 5 H, yaitu hipoksia otak, hipotensi,
hipoglikemia, hipertemia, dan herniasi di otak.
Pemeriksaan harus mencakup :
- gejala vital : Airway, Breathing, Circulation
- kulit : perhatikan tanda trauma, bekas suntikan, kulit kering, dll
- kepala : perhatikan tanda trauma
- toraks, jantung, paru, abdomen, dan ekstremitas.

@rahmat_z
Pemeriksaan Neurologis
Pada setiap penderita koma atau kesadaran menurun harus dilakukan pemeriksaan neurologis.

Respirasi
Pola pernapasan :
» Cheyne Stokes : penderita bernapasa makin lama makin dalam, kemudian makin mendangkal dan
diselingi oleh apneu.
etiologi → disfungsi hemisfer bilateral (sedangkan batang otak masih baik), atau gangguan
metabolik, gangguan jantung, hal ini dapat pula merupakan gejala pertama pada herniasi
transtentorial.
» hiperventilasi neurogen-sentral : pernapasannya cepat dan dalam, ± 25x/menit.
etiologi → lesi berada di tegmentum batang otak, antara mesensefalon dan pons, infark
mesensefalon-pontin, anoksia atau hipoglikemia yg melibatkan daerah ini dan pada kompresi
mesensefalon karena herniasi transtentorial.
pemeriksaan → ambang respirasi rendah, px darah menunjukkan alkalosis respirasi, PCO 2 arterial
rendah, pH meningkat dan terdapat hipoksia ringan, pemberian oksigen tidak akan mengubah
pola pernapasan.
» apnestik : inspirasi yg memanjang diikuti oleh apneu pada saat ekspirasi dgn frekuensi 1-1½ per
menit, hal ini dapat diikuti oleh
» pernapasan klaster (cluster breathing) : respirasi yg berkelompok diikuti oleh apneu.
etiologi → kerusakan pons
» ataksik (ireguler) : pola pernapasan yg tidak teratur.
etiologi → medula oblongata (pusat pernapasan)
Ingatlah bahwa kerusakan yg luas di batang otak jarang disertai oleh pola pernapasan yg normal.
Koma dgn hiperventilasi sering dijumpai pada gangguan metabolik, yaitu :
a. asidosis metabolik : -ketoasidosis diabetik
-uremia
-asidosis asam laktat
-keracunan asam organik
b. alkalosis respiratorik : -enselopati hepatik
-keracunan salisilat

Pupil Mata
Perhatikan keadaan pupil mata, jika ditemukan kelainan langsung menganalisa penyebabnya apakah
obat-obatan, kerusakan organik, atau gangguan metabolik.

@rahmat_z
Gerakan Bola Mata
Perhatikan fenomena “mata boneka (doll’s eye)”
Pemeriksaan :
- kelopak mata dibuka
- kepala diputar dari samping kiri ke samping kanan dan sebaliknya
- kemudian ditekuk dan ditengadahkan
Interpretasi : bernilai positif (+) → bila pada pemutaran kepala ke kanan mata berdeviasi ke kiri, dan
mata berdeviasi ke atas bila kepala difleksikan pada leher.
bernilai negatif (-) → bila bola mata tidak bergerak atau gerakannya asimetrik
*hal ini dijumpai pada kerusakan pontin-mesensefalon

Funduskopi
Perhatikan keadaan papil, apakah ada edema (akibat TIK ↑), perdarahan, dan eksudasi, serta
bagaimana keadaan pembuluh darah (pada retinopati diabetik : dijumpai mikroanerisma).

Motorik
Perhatikan ada/tidak gerakan pasien, apakah simetris/tidak.
Gerak mioklonik → pada enselopati metabolik (ex : gagal hepar, uremia, hipoksia), demikian juga
berak asteriksis.
Dekotikasi → menandakan lesi yg dalam pada hemisfer atau tepat di atas mesensefalon.
Deserebrasi → menandakan lesi batang otak bgian atas, antara nukleus ruber dn nukleus vestibularis.

Pemeriksaan Laboratorium
Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan metabolik, misalnya hipoglikemia,
hiperkalsemia, koma diabetik, uremia, gagal hepar dan gangguan elektrolit.

@rahmat_z
DAFTAR PUSTAKA

1. Lumbantobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Balai Penerbit FKUI :
Jakarta. 2011. p.7-16

@rahmat_z

Anda mungkin juga menyukai